Tanda Keputihan Tidak Normal

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Fungsi mendasar dari vagina adalah sebagai jalur dari bagian luar tubuh ke rahim dan seluruh sistem reproduksi internal lainnya. PH vagina yang alami bersifat asam dan bertugas mencegah terjadinya infeksi. Situasi ini dibangun oleh bakteri baik yang ada dalam vagina.

Pada hari-hari normal, vagina akan menjaga dirinya sendiri agar tetap bersih dan sehat dengan mengeluarkan cairan bening yang serupa dengan lendir. Inilah yang kita kenal sebagai keputihan.

Ketika keseimbangan alami vagina terganggu, keputihan yang terjadi akan menunjukkan tanda-tanda tidak normal. Kenali seperti apa keputihan yang tidak sehat ini.

Hal-Hal yang Mempengaruhi Keputihan

Perubahan pada bentuk keputihan tidak selalu buruk. Kondisi alami tubuh juga bisa mempengaruhi bentuk keputihan yang keluar, misalnya karena: [1, 2]

  1. Siklus menstruasi bisa berdampak pada jenis keputihan yang terjadi. Sekitar pertengahan siklus, atau diantara dua masa haid, keputihan biasanya akan keluar lebih banyak. Pada masa ini vagina akan terasa lebih basah dan keputihan yang keluar cenderung bening. Kondisi ini merupakan tanda tubuh sedang mengalami ovulasi atau dikenal juga sebagai masa subur.
  2. Penggunaan pil KB.
  3. Stres emosional.
  4. Berolahraga.

Keputihan yang tidak normal umumnya disebabkan oleh berbagai jenis infeksi oleh jamur dan bakteri yang berawal dari terganggunya keseimbangan pH di vagina. Gangguan ini bisa disebabkan oleh:

  • mencuci vagina dengan sabun
  • penggunaan produk kebersihan wanita seperti tampon, pembalut, panty liner, dsb.
  • konsumsi antibiotik
  • diabetes

Tanda Keputihan Tidak Normal

Penting bagi wanita untuk mengetahui apakah tanda-tanda keputihannya mulai tidak normal karena ini bisa menjadi gejala terjadinya infeksi atau gangguan kesehatan lainnya.

Jika keputihan berubah warna menjadi kuning terang atau kehijauan, lebih kental, menggumpal, atau sangat encer, ini adalah beberapa indikasi ada sesuatu yang salah dengan organ reproduksi.

Keputihan yang menandakan terjadinya infeksi termasuk:

  • Ada perubahan warna, kekentalan, dan/atau jumlah yang keluar
  • Disertai vagina yang terasa gatal, tidak nyaman, atau kemerahan
  • Vagina terasa panas saat buang air kecil
  • Ada darah dalam keputihan ketika belum waktunya haid
  • Keputihan berbau tidak sedap dan berwarna kekuningan, kehijauan, atau putih keruh

Masing-masing bentuk keputihan adalah indikator dari infeksi apa yang sedang terjadi:

Keruh

Jika keputihan berwarna keruh hingga kuning pucat serta kental atau menggumpal disertai vagina yang gatal atau panas, maka, maka ini tidak normal dan harus diobati.

Keputihan yang seperti ini bisa menjadi tanda terjadinya infeksi jamur.

Keberadaan jamur di vagina sebenarnya normal, tetapi pertumbuhannya bisa berkali lipat di luar kendali pada situasi tertentu, misalnya karena: [1, 2, 3, 4]

  • Stres
  • Diabetes
  • Penggunaan pil KB
  • Kehamilan
  • Konsumsi antibiotik, terutama bila lebih dari 10 hari

Coklat atau berdarah

Keputihan yang kecoklatan atau berdarah biasanya normal, terutama bila terjadi selama atau setelah masa haid. Tetapi, pada kasus yang jarang terjadi, keputihan yang coklat atau berdarah bisa menjadi tanda adanya kanker serviks atau endometrium. [2, 3, 4]

Keputihan seperti ini juga bisa menandakan masalah lain seperti fibroid atau pertumbuhan jaringan abnormal lainnya di organ reproduksi.

Bila ada darah dalam cairan keputihan di luar masa haid, maka sebaiknya segera diperiksakan ke dokter. Selain itu, penting bagi wanita untuk rutin melakukan pap smear dan pemeriksaan panggul untuk mencegah terjadinya kondisi ini.

Kuning atau hijau

Keputihan yang kekuningan atau kehijauan, terutama bila kental, menggumpal, atau disertai bau yang tidak sedap adalah tanda adanya sesuatu yang tidak normal. Jenis keputihan seperti ini bisa menjadi gejala infeksi trichomoniasis yang ditularkan melalui hubungan seksual yang tidak aman. [1, 2, 3, 4]

Trichomoniasis adalah infeksi yang disebabkan oleh semacam protozoa atau organisme bersel tunggal. Infeksi ini biasanya ditularkan lewat hubungan seks, tetapi bisa juga dari penggunaan handuk bersama.

Pada beberapa orang, keputihan akibat infeksi ini juga bisa disertai rasa nyeri, peradangan, dan gatal pada vagina.

Encer dan Keruh

Jika keputihan keluar lebih banyak dari biasanya, encer dan keruh disertai bau tidak sedap atau amis, maka ini bisa menjadi tanda terjadinya bacterial vaginosis.

Bacterial vaginosis adalah infeksi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan ekologi vagina, dimana jumlah bakteri anaerobik mengalahkan jumlah bakteri baik yang secara alami memang hidup di vagina. [1, 2, 3, 4]

Beberapa kebiasaan bisa meningkatkan terjadinya bacterial vaginosis, seperti mencuci vagina dengan sabun, oral seks, berganti-ganti pasangan seks, merokok, juga menyertai penyakit menular seksual seperti herpes atau chlamydia.

Kapan Harus ke Dokter

Jika bentuk keputihan sudah mulai tidak normal, disertai gejala-gejala tertentu dan berlangsung cukup lama, maka segera periksakan ke dokter.

Gejala-gejala yang harus diwaspadai termasuk:

Keputihan yang Normal

Semua wanita harus tahu bahwa keputihan adalah hal yang normal. Kelenjar-kelenjar di vagina dan leher rahim menghasilkan sejumlah kecil cairan yang mengalir keluar dari tubuh setiap hari untuk membuang sel-sel yang telah mati. [1, 2, 3, 4]

Keputihan yang normal membantu membersihkan vagina serta menjaganya tetap berpelumas dan bebas dari infeksi serta kuman-kuman.

Tanda keputihan yang normal adalah: [2]

  • Tidak berbau samasekali, atau bila beraroma pun bukan yang tidak sedap apalagi amis.
  • Bening atau tampak putih bila mengering di celana dalam.
  • Berupa lendir yang kadang-kadang bisa memanjang seperti ingus.

Jadi, tidak perlu panik atau khawatir bila menemukan lendir atau noda putih di celana dalam karena ini normal. Oleh karena itu, keputihan tidak perlu diatasi dengan mencuci vagina menggunakan sabun atau produk-produk pembersih lainnya karena justru akan mengganggu keseimbangan flora vagina dan malah menyebabkan terjadinya keputihan yang tidak normal.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment