Sebagian orang kadang-kadang mengalami bau badan. Kondisi ini tidak jarang mengganggu kepercayaan diri, tetapi bisa dengan mudah diatasi dengan mandi atau penggunaan deodoran. Tetapi bagaimana jika bau badan ini terus muncul dan membandel padahal kebersihan tubuh sudah dijaga?
Faktor lingkungan, makanan, obat-obatan yang rutin dikonsumsi, perubahan hormon, atau gangguan kesehatan bisa menjadi penyebab dari timbulnya bau badan yang tidak mau hilang bahkan setelah mandi.
Dalam artikel ini kita akan melihat apa saja yang bisa menjadi penyebab bau badan terus muncul serta bagaimana cara mengatasinya.
Daftar isi
1. Trimethylaminuria (TMAU)
Sebuah hasil penelitian dalam American Journal of Medicine menunjukkan bahwa satu dari tiga orang yang melaporkan bau badan membandel yang tidak bisa dijelaskan penyebabnya sebenarnya mengalami suatu gangguan metabolisme yang bersifat keturunan dan disebut trimethylaminuria. [2]
Kondisi ini mencegah enzim-enzim tubuh mengurai TMA, suatu komponen yang aromanya amis dan bisa ditemukan dalam makanan yang tinggi kandungan choline-nya.
Karena tubuh tidak bisa mencerna TMA, maka ia akan dikeluarkan melalui keringat, nafas, dan urin, kemudian menyebabkan bau yang menyengat. Pada kasus yang berat, penderita kondisi ini tubuhnya berbau seperti ikan busuk.
Cara mengatasi kondisi ini:
- Meskipun belum ada obat untuk gangguan metabolisme ini, tetapi bau badan bisa dikurangi dengan membatasi asupan makanan yang mengandung banyak choline. Makanan ini termasuk telur, ikan laut, jeroan, kacang-kacangan, dan susu dari sapi yang memakan gandum.
- Pemberian antibiotik dalam dosis rendah bisa mengurangi produksi TMA dalam usus.
- Konsumsi riboflavin (vitamin B2) akan merangsang aktivitas enzim FMO3 yang bertugas mengurai TMA.
- Herbal yang bersifat membersihkan racun (detox) bisa membantu membuang TMA dari tubuh sehingga bisa mengurangi bau badan.
2. Konsumsi Makanan yang Tinggi Kandungan Sulfurnya
Jika ketiak masih berbau bahkan seletah mandi, maka kemungkinannya bisa disebabkan oleh makanan. Ketika kita mengonsumsi kubis, brokoli, dan makanan lain yang mengandung banyak sulfur, zat ini akan diurai menjadi beberapa komponen yang aromanya serupa telur busuk yang kemudian keluar melalui pori-pori. [1, 2, 4]
Jadi, seberapa seringpun ketiak dibersihkan, bau tidak sedap masih akan tetap muncul.
Bawang putih dan bawang bombay juga mengandung zat sulfur yang kuat.
Cara mengatasi: [1, 2]
- Batasi konsumsi bawang putih, bawang bombay, bawang perai, makanan tinggi kandungan protein, brokoli, kubis, brussels sprout, bok choy, dan kale.
- Memasak sayuran yang mengandung sulfur bisa mengurangi kandungan sulfurnya tetapi pada saat bersamaan juga mengurangi kandungan gizi lainnya.
- Perbanyak asupan buah-buahan yang diketahui bisa membuat bau badan lebih segar.
3. Kecemasan, Depresi, atau Stres
Saat kita merasa stres, tubuh akan menghasilkan lebih banyak keringat dari kelenjar apocrine. Kelenjar-kelenjar ini terletak di bagian-bagian tubuh yang paling banyak ditumbuhi rambut, seperti ketiak dan selangkangan. Keringat yang dikeluarkan oleh kelenjar ini juga mengandung 20% lemak.
Bakteri yang secara alami ada di kulit akan mengurai lemak yang terdapat dalam keringat kemudian mengubahnya menjadi asam. Proses ini menghasilkan zat kimia yang baunya tidak sedap. [2]
Cara mengatasi:
- Lakukan manajemen stres dan usahakan untuk menghindari situasi yang bisa menyebabkan stres.
- Lakukan yoga, meditasi, atau aromaterapi untuk membantu mengatasi kecemasan.
- Jika banyaknya keringat yang keluar sulit untuk dikendalikan, deodorant atau antiperspirant bisa mengurangi keringat atau menetralkan bau yang disebabkan oleh bakteri.
4. Konsumsi Alkohol
Jika alkohol dikonsumsi dalam batas wajar, aroma alkohol hanya akan terdeteksi dari nafas. Tetapi, orang yang terlalu sering minum alkohol dalam jumlah banyak bisa mengalami bau badan akibat kebiasaan ini.
Hal ini terjadi karena hati hanya bisa memroses satu gelas alkohol dalam satu jam, jadi bila jumlah yang masuk ke tubuh lebih dari itu, alkohol akan dikeluarkan melalui pori-pori dan urin. Benar, tubuh bisa mengeluarkan “keringat alkohol” dan baunya tidak sedap. [2]
Cara untuk mengatasi hal ini tentu saja dengan mengurangi konsumsi alkohol atau menghindarinya samasekali.
5. Infeksi Kulit
Jika kulit mengalami infeksi, entah itu baru terjadi atau akibat suatu gangguan kesehatan, maka bagian tersebut bisa menimbulkan bau tidak sedap.
Beberapa jenis infeksi kulit yang bisa menimbulkan bau termasuk: [1]
- Trichomycosis axillaris, suatu infeksi oleh bakteri di folikel rambut ketiak.
- Erythrasma, infeksi yang tidak jauh dari permukaan kulit.
- Intertrigo, ruam di lipatan kulit yang bisa menimbulkan bau bila mengalami infeksi, misalnya akibat jamur (candidiasis).
Karena infeksi membutuhkan perawatan yang tepat, maka periksakan ke dokter untuk memastikan jenis infeksi yang terjadi agar bisa mendapatkan obat yang tepat untuk mengatasinya. Umumnya infeksi bakteri akan diobati menggunakan antibiotik, sementara infeksi jamur menggunakan antifungal.
6. Kekurangan Vitamin
Kurangnya kadar vitamin dan mineral dalam tubuh, atau buruknya penyerapan vitamin oleh tubuh, kadang-kadang bisa menyebabkan bau badan atau urin dan tinja yang berbau.
Misalnya, kekurangan vitamin C bisa menyebabkan keringat berbau tidak sedap selain juga menyebabkan gangguan kesehatan lainnya seperti sariawan dan gusi berdarah yang bisa pula membuat nafas berbau. [1]
Pastikan untuk mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang dan memenuhi asupan vitamin harian melalui buah, sayur, atau suplemen yang direkomendasikan oleh dokter.