Daftar isi
Tentang Pohpohan
Pohpohan merupakan tanaman yang secara ilmiah memiliki nama Pilea trinervia L. dan tergolong dalam family Urticaceae [1, 2].
Jika dibandingankan dengan tamanan lain, Pohpohan memang masih terdengar asing bagi sebagian orang.
Namun, karena kandungannya tanaman yang memiliki sinonim nama ilmiah Pilea melastomoides ini mulai mencuri minat dan perhatian dari para peneliti [1].
Di Indonesia sendiri Pohpohan dikenal sebagai salah satu sayuran asli Indonesia yang memiliki daun lembut, wangi dan umumnya dimakan sebagai salad [1, 2].
Oleh karena itu, tanaman Pohpohan ini dinilai potensial untuk dikembangkan sebagai tanaman komersil [2].
Fakta Menarik Tentang Pohpohan
Berikut ini merupakan beberapa fakta tentang Pohohan yang menarik untuk diketahui [1, 2, 3, 4] :
- Tanaman Pohpohan dapat tumbuh di area pegunungan, daerah lembab dengan kandungan humus yang sedikit maupun banyak
- Tanaman Pohpohan ditemukan tumbuh diseluruh daerah dengan iklim tropis dan subtropis
- Tanaman Pohpohan tidak ditemukan tumbuh di Australia, Selandia Baru dan Eropa
- Tanaman Pohpohan ini dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian dua meter bahkan untuk beberapa kasus dapat mencapai lima meter
- Pohpohan dapat dipanen ketika daunnya masih kecil maupun yang telah mencapai bentuk besar
- Daun Pohpohan sendiri berwarna hijau gelap, dengan tekstur halus yang sedikit berkerut sepeti lipatan lipatan
- Daun Pohpohan terlihat mengkilap dan beraroma khas sehingga sangat digemari sebagai lalapan
- Tanaman Pohpohan umumnya tumbuh dikawasan pedesaan, kemudian didistribusikan secara komersial ke kota kota
Kandungan Gizi Pohpohan
Daun Pohpohan telah teridentifikasi mengandung kelompok senyawa fitokimia seperti, Alkaloid, Polifenat, Tanin, Flavonoid, Monoterpenoid dan Sekuiterpenoid, Steroid, serta Kuinon [5].
Lebih lanjut, diketahui juga bahwa bagian aerial Pohpohan juga mengandung senyawa fitokimia sebagai berikut [11] :
Kandungan Fitokimia | Kandungan Relatif (%) |
1R-alpha-pinene | 12.95 |
Camphene | 1.48 |
Sabinene | 12.66 |
2-beta-pinene | 3.91 |
2(10)pinene | 14.85 |
1-phellandrene | 0.68 |
alpha-terpinene | 1.46 |
beta-phellandrene | 4.86 |
cis-ocimene | 3.54 |
1,3,6-octarienene,3,7 dimethyl | 2.78 |
terpinen-4-ol | 1.52 |
alpha-terpinolene | 1.24 |
6-octenal-3,7dimetil | 1.68 |
3-cyclohexen-1-ol, 4-methyl- 1-methylethy | 1.63 |
6-octen-1-ol,3,7-dimethy | 2.14 |
delta-elemene | 1.75 |
6-octen-1-ol,3,7-dimethyl acetate | 0.61 |
beta-elemene | 2.81 |
Isocaryophyllene | 0.79 |
elixene | 1.51 |
aristolen | 1.11 |
cyclosativene | 3.40 |
alpha-humulene | 0.76 |
epi-bicyclosesquiphelandrene | 0.56 |
germacrene-D | 5.00 |
naphtalene,1,24a,5,8,8ahexahydro4,7- dimethyl-1-(1-methylethyl) | 0.51 |
(+)-epi-bicyclosesquiphellandrene | 0.56 |
o-menth-8-ene | 8.33 |
alpha-gurjunene | 0.85 |
delta-cadinene | 1.53 |
o-menth-8-ene-4-methanol | 1.44 |
germacrene B | 1.44 |
zerumbone | 2.95 |
mintsulfide | 2.04 |
Berdasarakan beberapa kandungan gizi baik berupa senyawa fitokimia, mineral maupun vitamin dalam Pohpohan, kandungan gizi utamanya yaitu senyawa flavonoid.
Mengingat, senyawa flavonoid ini memiliki aktivitas anti kanker (kemopreventif), kardioprotektif dan anti inflamasi yang potensial [9].
Manfaat Pohpohan
Melawan Penyakit
- Antioksidan
Daun Pohpohan telah terbukti mengandung senyawa antioksidan yang sangat bermanfaat untuk tubuh khususnya dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh [4].
Selain itu, kandungan antioksidan dari daun Pohpohan ini juga dapat secara efektif melindungi tubuh dari serangan agresor eksternal berupa radikal bebas [4].
Aktivitas antioksidan dari daun Pohpohan ini cukup tinggi yaitu dalam kisaran LC50 (Lethal Concentration 50) sebesar 173 ppm (part per million) [3].
Meskipun demikian, aktivitas antioksidan daun Pohpohan inti diketahui masih lebih rendah jika dibandingkan dengan Kenikir dengan L50 64 ppm [3].
- Anti Diabetes
Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit yang dampaknya luar biasanya hingga mendapat julukan sebagai Mother Of Diseases [5].
Mengingat, jika seseorang telah menderita penyakit diabetes mellitus maka darahnya telah terkontaminasi dengan gula yang jika menyebab keseluruh organ akan mengakibatkan kerusakan pada organ organ tersebut [5].
Untuk itu pencegahan dan penanganan terhadap risiko penyakit diabetes mellitus ini menjadi sangat penting.
Ekstrak etanol dari daun Pohpohan diketahui menunjukkan aktivitas anti diabetes yang efektif menurunkan kadar glukosa darah [5].
Kadar penurunan glukosa darah oleh ekstrak etanol daun Pohpohan maksimal yaitu sekitar 31,19 % [5].
- Antiseptik dan Pengobatan Luka Bakar
Gel yang dalam formulanya mengandung ekstrak daun Pohpohan diketahui efektif menurunkan diameter luka bakar pada hewan uji coba [6].
Semakin besar konsentrasi atau kadar ekstrak daun Pohpohan maka akan memberikan efek penyembuhan luka bakar yang semakin besar [6].
Sebagaimana gel penyembuh luka komersil seperti bioplacenton yang mengandung ekstrak placenta dan neomycin sulfat, efek penyembuhan luka dari Pohpohan ini tidak terlepas dari senyawa flavonoid dan tanin yang terkandung didalamnya [6].
Senyawa tanin sendiri, telah terbukti memiliki aktivitas antiseptik untuk mencegah terjaadinya infeksi pada luka sehingga dapat juga digunakan sebagai obat luka bakar [6].
Aktivitas antiseptik senyawa tanin ini dapat menyembuhkan luka bakar dengan mempresipitasikan protein [6].
Selain itu, baik tanin maupun flavonoid juga telah terbukti ampuh sebagai anti bakteri yang menghambat pertumbuhan bakteri pada jaringan hidup [6].
Oleh karena itu, formula gel dari ekstrak daun Pohpohan sangat potensial sebagai antiseptik maupun obat penyembuh luka bakar.
Meskipun demikian, perlu adanya penelitian lanjutan untuk dapat mengetahui dengan jelas potensi tersebut jika diterapkan untuk pengobatan manusia.
- Penyembuh Jerawat
Ekstrak etanol dari daun Pohpohan yang mengandung monoterpenoid atau seskuiterpenoid, polifenolat, flavonoid, tanin dan kuinon menunjukkan aktivitas anti bakteri yang efektif melawan Propionibacterium acnes [7].
Propionibacterium acnes sendiri merupakan salah satu bakteri yang menyebabkan munculnya jerawat pada kulit [7].
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa ekstrak etanol dari daun Pohpohan dapat digunakan dalam pengobatan jerawat yang potensial dengan daya hambatnya terhadap pertumbuhan Propionibacterium acnes.
- Obat Batuk
Secara tradisional tanaman Pohpohan ini telah banyak digunakan oleh masyarakat sebagai obat herbal untuk menyembuhkan batuk [8].
- Anti Kanker dan Perlindungan Kardio (Kardioprotektif)
Daun Pohpohan diketahui mengandung beberapa senyawa fitokimia yang bermanfaat termasuk senyawa flavonoid [5].
Senyawa flavonoid ini telah banyak ditemukan sebagai agen anti kanker yang bersifat kemopreventif dalam pengobatan penyakit kanker [9].
Selain itu, kandungan flavonoid dalam tanaman herbal juga telah banyak terbukti sebagi agen pemberi perlindungan efektif terhadap kardiovaskular (penyakit gangguan pada jantung dan pembuluh darah) [9].
Adapun mekanisme perlindungan kardiovaskular tersebut terjadi melalui [9]:
- Penghambatan ROS generation
- Penghambatandisfungsi mitokondria
- Penghambatan apotosis
- Penghambatan kerusakan DNA
- Sistem Kekebalan Tubuh (Sistem Imun) dan Anti Inflamasi
Senyawa flavonoid sebagaimana juga ditemukan terkandung dalam daun Pohpohan telah terbukti berpengaruh pada fungsi sistem kekebalan tubuh dan proses inflamasi [5, 9].
Di mana, beberapa senyawa flavonoid seperti quercetin, apigenin, herperisin dan luteolin menunjukkan aktivitas anti inflamasi yang signfikan [9].
- Perlindungan Kulit Dari Radiasi UV
Ekstrak daun Pohpohan diketahui mengandung senyawa fitokimia yaitu flavonoid yang bermanfaat untuk perlindungan kulit dari radiasi UV [5, 9].
Aktivitas perlindungan kulit dari senyawa flavonoid ini mampu memberikan efek photoprotective dengan menghambat oksidasi xantin yang merupakan sumber ROS (Reactive Oxygen Spesies) penyebab stres oksidatif [9].
Manfaat Lain
- Anti Bakteri
Ekstrak etil asetat daun Pohpohan diketahui telah terbukti ampuh sebagai anti bakteri yang menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus [10].
Adapun aktivitas antibakteri dari ekstrak etil asetat daun Pohpohan terhadap Staphylococcus aureus memiliki konsentrasi hambat minimum sebesar 50 % [10].
Selain itu, minyak esensial dari Pohpohan juga telah terbukti mampu menghambat pertumbuhan beberapa bakteri sebagai berikut [11] :
- S. aureus
- B. subtilis
- E. coli
- P. aeruginosa
- C. albicans
- A. niger
- M. gypseum
Adapun aktivitas penghambatan pertumbuhan bakteri tersebut diduga berasal dari senyawa beta-pinene dan naphtalene yang teridentifikasi dalam minyak esensial Pohpohan [11].
- Anti Jamur
Kandungan senyawa fitokimia berupa senyawa monoterpenoid atau seksuiterpen telah berhasil teridantifikasi terkandung dalam ekstrak daun Pohpohan [7].
Senyawa monoterpenoid atau seskuiterpenoid ini diketahui telah terbukti ampuh sebagai anti jamur yang menghambat pertumbuhan jamur [7].
Aktivitas anti jamur dari senyawa monoterpenoid atau seskuiterpenoid tersebut telah terbukti mampu mengganggu senyawa lipofilik mikroba [7].
Efek Samping Pohpohan
Berikut ini merupakan beberapa efek samping yang mungkin dapat ditimbulkan setelah mengonsumsi Pohpohan [12] :
- Konsumsi Pohpohan secara berlebihan kemungkinan dapat menimbulkan munculnya risiko penyakit maag maupun gastritis karena kandungan asam askorbatnya yang tinggi
- Kandungan asam yang tinggi akibat konsumsi Pohpohan secara berlebihan dapat mengakibatkan diare bahkan feses berdarah
- Kandungan betaine dan asam askorbat yang tinggi dalam tubuh akibat konsumsi daun Pohpohan berlebihan dapat menyebakan risiko penyakit anemia
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada konsentrasi 2500, 5000 dan 10.000 mg/kg berat badan, Pohpohan tidak menyebabkan kematian dan dikategorikan sebagai non toksik pada hewan [3].
Tips Penyimpanan dan Konsumsi Pohpohan
Tips Penyimpanan
Untuk kualitas terbaik, daun Pohpohan sebaiknya langsung dikonsumsi dalam keadaan segar atau belum melalui masa penyimpanan.
Namun, jika memang harus disimpan maka perlu diperhatikan penyimpanan yang tepat.
Berikut ini merupakan salah satu tips yang dapat digunakan untuk menyimpan Pohpohan agar tidak cepat rusak [4] :
- Masukkan Pohpohan dalam kantong plastik yang foodgrade
- Pastikan untuk memberi ruang yang cukup (longgar)
- Kemudian segel kantong plastik tersebut
- Simpan dalam lemari es agar bertahan dua hingga tujuh hari penyimpanan
Tips Konsumsi
Berikut ini merupakan beberapa tips yang dapat digunakan untuk mengonsumsi Pohpohan [4]:
- Salad dan Lalapan
Daun Pohpohan yang telah dipanen dan dicuci dengan air hingga bersih dapat langsung dijadikan sebagai lalapan maupun salad hijau yang segar.
Ketika menjadi lalapan, daun Pohpohan ini akan lebih nikmat jika dikonsumsi bersama dengan saus dan hidangan yang digoreng.
- Udang atau Tempe Gulung Daun Pohpohan
- Siapkan dan bersihkan daun Pohpohan dengan air bersih
- Letakkan udang cincang atau tempe cincang diatas daun Pohpohan
- Gulung daun Pohpohan hingga membungkus rapi udang cincang maupun tempe cincang tersebut
- Celupkan gulungan tersebut dalam adonan tepung
- Goreng gulungan tersebut dengan minyak goreng
- Tunggu hingga matang dan teksturnya renyah
- Angkat dan tiriskan
- Lauk udang atau tempe gulung daun Pohpohan renyah dan gurih siap disajikan
Selain udang atau tempe, daun Pohpohan ini sangat nikmat jika dikonsumsi bersama dengan selada, kol, mentimun, kemangi, tomat, kacang-kacangan, daging seperti ayam, daging sapi, dan ikan, dan nasi.
Pertanyaan Umum Tentang Pohpohan
Apakah daun Pohpohan aman untuk dikonsumsi?
Sejauh ini belum ditemukan efek samping terhadap konsumsi daun Pohpohan dalam batas wajar [3].
Namun, jika daun Pohpohan dikonsumsi melebihi batas yang dianjurkan kemungkinan dapat menimbulkan risiko terjadinya efek samping berupa diare, maag atau bahkan anemia [12].
Berapa banyak konsumsi daun Pohpohan yang dianjurkan setiap harinya?
Agar dapat memperoleh manfaat dan terhindar dari dampak atau efek negatif dari konsumsi daun Pohpohan maka perlu diperhatikan jumlah konsumsinya.
Mengingat, beberapa efek samping dari konsumsi tanaman seperti Pohpohan ini dapat timbul akibat dari dosis yang berlebihan.
Untuk itu, konsumsi daun Pohpohan ini dianjurkan tidak lebih dari 80 – 100 gram per harinya [12].