Sakit Kepala Bagian Belakang Kiri Bawah Dekat Leher – Penyebab & Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Sakit kepala merupakan gangguan kesehatan yang wajar dan sangat umum terjadi, terutama pada remaja hingga orang dewasa [1].

Setiap harinya, terdapat sekitar 16% warga dunia yang mengalami sakit kepala [1].

Kasus sakit kepala juga berpersentase tinggi di negara-negara berpendapatan tinggi, yakni sekitar 52% yang sering mengalaminya [1].

Walau umum, sakit kepala sangat beragam, salah satunya adalah kondisi sakit kepala bagian belakang kiri bawah dekat leher dengan kemungkinan penyebab dan cara mengatasinya sebagai berikut.

1. Sakit Kepala Tegang

Sakit kepala tegang atau tension headache kerap menyerang area belakang kepala bagian bawah dekat leher [2].

Jenis sakit kepala ini tidak sekadar terjadi pada bagian dahi, tapi juga area belakang kepala menuju leher dan menjalar ke area bahu [2,3].

Sensasi nyeri yang ditimbulkan oleh sakit kepala tegang mirip dengan sensasi seperti adanya tali yang mengikat kepala dengan kuat [2,3].

2. Sakit Kepala Servikogenik

Sakit kepala belakang bagian kiri bawah dekat leher juga bisa disebabkan oleh sakit kepala servikogenik [4].

Sakit kepala jenis ini adalah kondisi nyeri di kepala sebagai akibat dari kelainan di tulang belakang leher [4].

Selain akibat dari kondisi tersebut, sakit kepala servikogenik juga bisa diakibatkan oleh radang sendi tulang belakang bagian atas atau cedera di bagian leher [4].

Jika salah satu sisi leher terasa sakit disertai dengan kekakuan leher, nyeri di satu sisi kepala, penglihatan buram dan mual, maka kemungkinan besar sakit kepala servikogenik tengah terjadi [4].

Sakit kepala berat ini bisa juga disebabkan oleh adanya tumor hingga infeksi pada bagian tubuh tertentu; segera ke dokter untuk memastikannya [4].

3. Tekanan Darah Tinggi

Sakit kepala bagian belakang kiri bawah dekat leher dan bahkan menyebar sampai leher dan bahu juga bisa disebabkan oleh hipertensi atau tekanan darah tinggi [5,6].

Darah tinggi umumnya terjadi ketika usia mulai menginjak 50 tahun ke atas, walaupun kini usia dewasa muda pun sangat mungkin mengalami kondisi ini [5,6,7].

Konsumsi makanan tinggi sodium/garam, jarang olahraga, kelebihan berat badan, anggota keluarga memiliki riwayat hipertensi, terlalu sering konsumsi kafein, dan jarang makan sayur maupun buah mampu menyebabkan darah tinggi [5,6,7].

Hal ini yang kemudian bila dibiarkan dapat menimbulkan berbagai gejala, salah satunya sakit kepala di mana dapat pula terjadi di bagian belakang kiri bawah dekat leher diikuti dengan gangguan penglihatan, mudah lelah, tremor, mudah cemas dan lainnya [5,6,7].

4. Polymyalgia Rheumatica dan Giant Cell Arteritis

Sakit kepala yang terjadi di bagian belakang kiri bawah dan merambah area leher bisa juga didasari oleh kondisi polymyalgia rheumatica dan giant cell arteritis [8].

Polymyalgia rheumatica dan giant cell arteritis sendiri adalah kondisi radang yang menyerang lapisan pembuluh arteri, khususnya arteri di kepala [8].

Meski umumnya terasa nyeri di bagian dahi, giant cell arteritis dapat memengaruhi bagian belakang bawah kepala dengan sensasi seperti ditekan [8].

Area belakang bawah kiri dekat leher atau bahkan sepanjang leher, punggung dan panggul pun dapat turut merasakan nyeri dan kekakuan akibat radang [8].

Kelelahan, demam, nyeri di bagian rahang ketika membuka mulut atau mengunyah makanan, hingga berat badan turun dan penglihatan buram dapat menyertai kondisi ini [8].

5. Neuralgia Oksipital

Nyeri saraf oksipital juga disebut dengan istilah neuralgia oksipital, yakni radang atau cedera yang mengenai saraf oksipital sehingga menjadi penyebab timbulnya nyeri di kepala [9].

Kondisi ini dapat mendasari sakit kepala bagian belakang bawah kiri dekat leher karena letak saraf ini ada di kepala bagian belakang sepanjang leher [9].

Rasa sakit kepala yang dirasakan umumnya tidak sampai mengancam jiwa, namun akan terasa sakit seperti ditusuk-tusuk [9].

Penyebaran rasa sakit juga bisa terjadi, khususnya ke area depan kepala, sisi kepala hingga bagian mata [9].

6. Stres

Stres merupakan salah satu pemicu umum sakit kepala di bagian belakang, termasuk di sisi kiri bawah dekat leher [2,10].

Sakit kepala karena stres juga biasanya berhubungan dengan sakit kepala tegang yang menyebabkan kekakuan di beberapa bagian tubuh atas [2].

Stres penyebab sakit kepala bagian belakang kiri bawah dekat leher tidak hanya masalah psikis, tapi juga stres fisik [2].

Gangguan cemas, kelelahan, hingga kurang tidur sampai berhari-hari atau terus berulang bisa cukup berbahaya bagi tubuh [2,10].

7. Infeksi dan Alergi

Infeksi sinus dan alergi yang menyebabkan sumbatan pada sinus sfenoid dapat berpengaruh pada area belakang kepala bawah kiri dekat leher [11].

Baik kepala maupun leher dapat mengalami nyeri karena adanya tekanan dari sumbatan alergi tersebut [11].

Gejala hanya akan terjadi dan dirasakan ketika alergi dan infeksi menyerang dan karena sinus sfenoid mencapai tulang oksipital, bagian belakang kepala kiri bawah hingga area leher dapat terpengaruh [11].

8. Stroke

Sakit kepala juga dapat berkaitan dengan penyakit stroke, terutama ketika terjadi sumbatan di bagian pembuluh arteri di bagian belakang otak [12].

Jika sumbatan pembuluh arteri terjadi pada otak bagian belakang, maka sakit kepala dapat dialami di bagian belakang kepala, yang bahkan kemungkinan dirasakan di bagian bawah kiri dekat leher [12].

9. Tumor Otak

Jika tumor otak tumbuh di bagian belakang kepala, maka sakit kepala bagian belakang kiri bawah dekat leher bisa saja terjadi [13,14].

Tidak hanya sakit kepala, area leher juga akan mengalami nyeri, mirip dengan kondisi yang disebabkan sakit kepala tegang [13,14].

Saat penderitanya batuk, nyeri kepala akan terasa sangat hebat [13,14].

Pengobatan Sakit Kepala Bagian Belakang Kiri Bawah Dekat Leher

Sakit kepala yang dialami pada bagian belakang kiri bawah dekat leher memerlukan penanganan sesuai dengan penyebabnya [2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14].

  • Untuk sakit kepala tegang dan stres, istirahat cukup serta melakukan hal-hal menyenangkan akan membantu merilekskan tubuh.
  • Untuk sakit kepala servikogenik, terapi fisik, obat pereda nyeri, dan hingga prosedur operasi (hanya jika kondisi gejala sudah sangat parah) diperlukan oleh penderita.
  • Untuk giant cell arteritis, pasien akan diresepkan dokter kortikosteroid dosis tinggi.
  • Untuk neuralgia oksipital, antikejang, antidepresan hingga obat opioid dan pereda nyeri akan dokter resepkan kepada pasien.
  • Untuk infeksi atau alergi, penghindaran dari alergen sangat membantu; penderita juga perlu menggunakan antihistamin, semprotan hidung steroid, maupun obat pereda nyeri.
  • Untuk tekanan darah tinggi dan stroke, perubahan pola hidup dapat dilakukan menjadi lebih sehat; jika perlu, penderita dapat menempuh prosedur pelebaran pembuluh darah.
  • Untuk tumor otak, maka radioterapi, kemoterapi dan operasi pengangkatan tumor adalah penanganan terbaik pada umumnya.

Bila sakit kepala bagian belakang kiri bawah dekat leher terus berlanjut, segera identifikasi penyebab dan dapatkan penanganan medis dengan memeriksakannya ke dokter.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment