Kegagalan Ovarium Prematur: Penyebab, Gejala dan Komplikasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Kegagalan ovarium prematur adalah kegagalan fungsi indung telur, baik sebagai organ endokrin maupun sebagai organ reproduksi, yang dialami oleh wanita yang usianya lebih muda dari 40 tahun.

Apa itu Kegagalan Ovarium Prematur?

Ovarium pada wanita yang sehat berfungsi menghasilkan estrogen. Hormon ini bertugas mengendalikan siklus haid dan membuat seorang wanita subur (bisa hamil).

Seiring pertambahan usia, ovarium akan semakin sedikit menghasilkan estrogen hingga akhirnya berhenti samasekali (menopause).

Usia seorang wanita berhubungan dengan menurunnya jumlah folikel ovarium, ketidakteraturan haid, berkurangnya hormon ovarium, tidak adanya produksi sel telur (anovulasi), menurunnya kesuburan, dan akhirnya berhentinya haid. [4]

Kadang-kadang, ovarium sudah berhenti berfungsi jauh sebelum saatnya menopause (usia rata-rata wanita saat mengalami menopause adalah 51 tahun).

Jika seorang wanita berusia di bawah 40 tahun namun ovariumnya sudah berhenti memproduksi sel telur dan haid sudah berhenti, maka kondisi ini bisa disebut kegagalan ovarium prematur. [1, 2, 3, 4]

Kondisi ini sekarang lebih dikenal sebagai insufisiensi ovarium primer.

Penyebab Kegagalan Ovarium Prematur

Di dalam ovarium terdapat kantung-kantung kecil yang disebut folikel. Kantung-kantung ini fungsinya menampung sel telur selama proses pertumbuhan dan pematangan.

Anak perempuan biasanya lahir dengan sekitar 2 juta “benih” yang kemudian berubah menjadi folikel-folikel yang suplainya bisa bertahan hingga saatnya menopause. [1]

Jika kegagalan ovarium prematur terjadi, folikel dalam ovarium telah habis atau tidak berfungsi seperti seharusnya (disfungsi). Banyak faktor penyebab kondisi ini, tetapi kadang-kadang juga tidak diketahui akar masalahnya.

Kegagalan ovarium lebih mungkin terjadi pada wanita yang ibu atau kakak perempuannya juga mengalami hal yang sama (genetik). Faktor-faktor penyebab lainnya termasuk: [1, 3]

  • Kelainan autoimun
  • Kemoterapi dan terapi radiasi
  • Kelainan genetik dan kromosom, termasuk sindrom fragile dan sindrom turner
  • Infeksi virus
  • Hipoparatiroidisme dan hipoadrenalisme
  • Operasi panggul

Gejala Kegagalan Ovarium Prematur

Seorang wanita mungkin tidak menyadari ovariumnya tidak berfungsi secara normal. Ini karena beberapa wanita yang mengalami kegagalan ovarium prematur masih mendapat haid dan bahkan hamil. Tetapi, banyak juga yang kesulitan untuk mendapat keturunan.

Gejala-gejala paling umum dari kegagalan ovarium prematur adalah tidak terjadinya haid atau haid jarang terjadi. Haid juga mungkin datang kemudian berhenti selama beberapa tahun.

Tanda-tanda lainnya mirip dengan menopause, termasuk: [1, 2, 4]

  • Hot flashes, aliran panas yang tiba-tiba menjalar di seluruh tubuh
  • Berkeringat di malam hari
  • Kecemasan, depresi, atau mood swing
  • Bermasalah dengan konsentrasi dan memori
  • Kehilangan gairah seksual
  • Kesulitan tidur
  • Vagina mengering, sehingga hubungan seksual terasa tidak nyaman

Komplikasi Kegagalan Ovarium Prematur

Rendahnya kadar estrogen bisa menyebabkan lebih dari ketidaksuburan. Estrogen penting untuk kesehatan jantung dan tulang, diantaranya. Jika ovarium tidak menghasilkan cukup hormon estrogen, maka gangguan-gangguan kesehatan berikut bisa terjadi: [1, 3]

Perubahan gaya hidup dan beberapa jenis obat-obatan bisa membantu mencegah terjadinya komplikasi-komplikasi tersebut pada pasien yang mengalami kegagalan ovarium prematur.

Diagnosis Kegagalan Ovarium Prematur

Jika seorang wanita sudah berhenti haid atau haidnya jarang terjadi, dokter akan melakukan tes darah untuk memeriksa kadar hormon untuk memastikan hal tersebut bukan disebabkan oleh kehamilan, gangguan tiroid, dan masalah kesehatan lainnya.

Pada tes darah pertama, kadar darah akan diukur untuk memeriksa: [1, 2, 3, 4]

  • Hormon perangsang folikel. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar pituitari dan berfungsi memberi rangsangan pada ovarium untuk melepaskan sel telur setiap bulan.
  • Estradiol. Ini adalah suatu jenis estrogen yang dihasilkan oleh ovarium.

Hasil dari tes darah ini akan membantu dokter untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi dengan ovarium pasien.

Dokter mungkin akan mendiagnosa pasien mengalami kegagalan ovarium prematur jika usianya masih di bawah 40 tahun dan mengalami hal-hal berikut: [1, 2, 3, 4]

  • Kadar hormon perangsang folikel tinggi pada dua tes darah berbeda yang dilakukan dengan jarak 1 bulan antar tes.
  • Kadar estradiol rendah, yang artinya ovarium tidak menghasilkan cukup estrogen.
  • Tidak ada haid atau haid tidak teratur (siklusnya lebih dari 35 hari) selama tiga bulan berturut-turut.

Dokter juga mungkin akan menyarankan pemeriksaan USG transvaginal. Tes pencitraan ini akan memberikan gambaran bagian dalam ovarium. Wanita yang mengalami kegagalan ovarium prematur biasanya memiliki ovarium yang lebih kecil dengan hanya sedikit folikel di dalamnya.

Jika pasien terbukti mengalami kondisi ini, maka beberapa tes lanjutan akan dilakukan untuk mencari tahu penyebabnya.

Penanganan Kegagalan Ovarium Prematur

Perawatan optimal bagi wanita muda yang mengalami kegagalan ovarium prematur harus memenuhi kebutuhan fisik maupun emosionalnya.

Ini karena pasien mungkin tidak siap secara emosional dan perlu konseling lebih jauh untuk memahami apa yang bisa diharapkannya di masa yang akan datang dengan kondisi yang dialaminya.

Meskipun tidak ada obat untuk kondisi ini, namun ada berbagai perawatan yang bisa dilakukan untuk meringankan gejala-gejala dan potensi komplikasi yang berhubungan dengan rendahnya kadar estrogen. [1]

  • Terapi pengganti hormon adalah yang paling umum. Perawatan ini biasanya menggabungkan estrogen dan progestin, meski dokter mungkin akan meresepkan obat lainnya. Obat bisa diminum, diletakkan di kulit, atau dimasukkan melalui vagina. [1, 2, 3, 4]
  • Suplemen kalsium dan vitamin D juga akan diresepkan oleh dokter untuk mencegah pengeroposan tulang, yang bisa terjadi bila kadar estrogen turun. Jika pasien jarang berolahraga, maka dokter akan menyarankan untuk lebih rutin melakukannya. Ini supaya tulang bisa tetapi kuat dan jantung terjaga kesehatannya. [1, 2, 3, 4]

Jika pasien berharap bisa hamil, tetapi ternyata didiagnosa mengalami kegagalan ovarium prematur, maka dokter akan merujuknya pada konselor untuk mendapatkan konsultasi yang tepat mengenai pemahaman pasien akan kondisinya dan pilihan-pilihan apa saja yang bisa diambil bila masih ingin memiliki anak.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment