Setiap wanita mengalami masa menstruasi yang berbeda, normalnya masa menstruasi yaitu selama satu minggu. Tetapi ada juga beberapa wanita yang mengalami masa menstruasi lebih dari satu minggu.
Masa menstruasi yang berkepanjangan sangat penting untuk diperhatikan. Hal ini dikarenakan kondisi tersebut merupakan hal yang tidak wajar, bisa saja hal ini menjadi tanda adanya gangguan kesehatan seseorang.
Ada beberapa faktor pemicu penyebab menstruasi yang berkepanjangan. Berikut beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebabnya :
Normal atau tidaknya menstruasi diatur oleh hormon didalam tubuh, seperti estrogen, progesteron, FSH, dan LH. Ketika hormon tersebut tidak seimbang, maka jaringan dinding rahim atau endometrium dapat meluruh secara berlebihan sehingga dapat menyebabkan pendarahan menstruasi yang berlebihan [1,2].
Ketidakseimbangan hormon ini umumnya terjadi pada remaja wanita yang baru memasuki masa pubertas dan wanita lanjut usia yang mendekati masa menopause. Selain itu, masalah pada hormon ini juga bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu, seperti obesitas, PCOS, tumor otak, dan gangguan tiroid [2].
- Filbroid
Filbroid rahim atau yang disebut juga miom adalah jaringan jinak (non-kanker) yang tumbuh dan menempel pada dinding rahim. Fibroid dapat menyebabkan perdarahan vagina dalam jumlah banyak, menstruasi berkepanjangan, dan nyeri saat menstruasi [1].
Kebanyakan wanita yang memiliki filbroid tidak mengalami gejala apapun. Gejala filbroid biasanya dipengaruhi oleh lokasi, ukuran dan jumlah tumor tersebut.
Adenomiosis merupakan kondisi endometrium atau jaringan pelapis rahim tumbuh di dalam dinding otot rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan endometrium menebal dan pecah sehingga dapat memicu terjadinya perdarahan layaknya perdarahan saat menstruasi [1].
Adenomiosis umumnya terjadi di akhir masa subur (perimenopause). Seseorang yang terkena adenomiosis biasanya mengalami gejala seperti durasi menstruasi lebih lama dari batas normal (lebih dari 7 hari), perdarahan berat yang disertai dengan kram perut yang parah, gumpalan darah besar, dan juga nyeri saat berhubungan seks.
- Masalah Tiroid
Bagi seorang wanita kelenjar tiroid bertanggung jawab untuk mengatur berbagai hormon di dalam tubuh yang terkait dengan siklus menstruasi. Jika tiroid dalam tubuh wanita kurang, maka kemungkinan akan mengalami periode menstruasi yang berkepanjangan.
Masalah tiroid juga dapat menyebabkan menstruasi yang sangat ringan, beberapa bulan tanpa menstruasi, atau bahkan menopause dini. Untuk mendiagnosis masalah ini maka diperlukan tes darah sederhana.
Radang panggul merupakan infeksi yang menyebabkan peradangan pada sistem reproduksi wanita. Peradangan ini menimbulkan gejala nyeri di daerah panggul dan perut bagian bawah, serta bisa menyebabkan menstruasi berkepanjangan.
Radang panggul dapat terjadi akibat aktivitas seksual berisiko. Aktivitas tersebut seperti memiliki lebih dari satu pasangan seksual atau sering berhubungan seks tanpa kondom, riwayat aborsi maupun keguguran, dan penggunaan KB spiral (IUD).
- Penggunaan Pil KB Bervarian
Penggunaan KB hormon, kontrasepsi oral menjadi suatu hal yang mungkin menjadi alasan di balik menstruasi yang berkepanjangan. Hal ini karena pil tersebut dapat mengubah durasi, frekuensi, dan keparahan perdarahan di setiap siklus menstruasi.
Siklus menstruasi setiap wanita berbeda, berbagai masalah medis dapat mempengaruhi masa menstruasi. Terkadang, beralih antar merek dan jenis kontrasepsi juga akan memiliki dampak langsung pada siklus menstruasi.
Cara Mencegah dan Menangani Menstruasi yang Berkepanjangan
Menstruasi yang berkepanjangan dapat diatasi dengan sejumlah cara. Berikut beberapa cara untuk mengatasi terjadinya menstruasi berkepanjangan :
- Pemberian Obat-obatan
Menstruasi berkepanjangan dapat kita atasi dengan mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid, seperti paracetamol. Obat tersebut dapat digunakan untuk meredakan nyeri yang muncul, serta mengatasi keluhan yang lain.
Selain obat antiinflamasi tersebut ada resep obat obatan lain untuk menghentikan perdarahan dokter juga dapat meresepkan obat-obatan untuk menghentikan perdarahan, seperti asam traneksamat.
- Terapi Hormonal
Terapi hormonal dapat dilakukan jika kondisi menstruasi berkepanjangan disebabkan oleh gangguan hormon. Terapi hormon tersebut bisa berupa pemberian hormon progesteron dan estrogen, misalnya melalui penggunaan pil KB.
Terapi penggantian hormon dapat berupa terapi lokal untuk meredakan gejala pada vagina, maupun sistemik yang dapat mengatasi gejala lainnya, karena hormon yang digunakan akan beredar ke seluruh tubuh
- Operasi
Untuk mengatasi menstruasi berkepanjangan yang disebabkan oleh tumor atau kanker pada rahim dapat dilakukan dengan operasi. Oleh karena itu jika dibiarkan hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya komplikasi berupa kekurangan darah akibat banyaknya darah yang keluar saat menstruasi.
Oleh karena itu untuk mengatasi masalah tersebut, kita dapat memberi suplemen zat besi atau memberi transfusi darah, jika jumlah darah sudah berkurang drastis. Kondisi menstruasi berkepanjangan sebaiknya tidak dibiarkan terlalu lama atau hingga parah.