Cordyceps merupakan genus jamur parasit. Jamur ini tumbuh pada larva serangga. Ketika jamur Cordyceps menyerang inangnya, jamur menggantikan jaringan serangga dan muncul tunas langsing dan panjang yang tumbuh di luar tubuh inang. Sisa serangga dan jamur ini dikeringkan dan digunakan sebagai obat tradisional China. [1]
Cordyceps memberikan manfaat seperti anti peradangan dan antioksidan. Jamur ini kebanyakan merupakan tumbuhan asli Bhutan, Nepal, China, Korea, Thailand, dan Vietnam. Bentuk jamur ini menyerupai ulat daun dan biasanya berwarna cokelat atau oranye kecokelatan. [2]
Jamur ini mengandung beta glukan. Selain itu, terdapat senyawa cordycepin juga di dalamnya. Senyawa-senyawa ini membuat jamur cordyceps memiliki manfaat sebagai peningkat sistem kekebalan tubuh dan mengendalikan reaksi tubuh terhadap stres. [3]
Daftar isi
- 1. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
- 2. Mencegah Perkembangan Sel Kanker
- 3. Meningkatkan Kinerja Olahraga
- 4. Bersifat Anti Penuaan
- 5. Menangani Diabetes
- 6. Bertindak Sebagai Adaptogen
- 7. Mengatasi Peradangan
- 8. Melawan Kelelahan Otot
- 9. Melawan Leukopenia
- 10. Mengatasi Hipertensi
- 11. Mendorong Fungsi Otak
- 12. Bagus untuk Jantung
- 13. Meningkatkan Fungsi Ginjal
- 14. Mendorong Fungsi Seksual
- Kandungan Gizi Cordyceps
- Efek Samping Cordyceps
1. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa mengonsumsi cordyceps memberikan manfaat pada fungsi sistem kekebalan tubuh dan dapat membantu mengoptimalisasi kesehatan kardiovaskular, pernapasan, sistem endokrin, dan sistem reproduksi. [4]
Manfaat ini diperoleh sebab kandungan senyawa anti peradangan yang terdapat di dalamnya, misal polisakarida, nukleosida termodifikasi, dan cyclosporine. Oleh karena itu, cordyceps juga mampu menangani penyakit terkait peradangan. [4]
2. Mencegah Perkembangan Sel Kanker
Jamur Cordyceps khususnya spesies C. militaris menunjukkan aktivitas menghambat pematangan sel. Penelitian mengungkapkan bahwa pemberian ekstrak jamur ini mampu menghalangi perkembangan sel kanker payudara. Selain itu, jamur ini berpotensi digunakan dalam menangani penyakit seperti SARS, AIDS, dan flu babi. [5]
3. Meningkatkan Kinerja Olahraga
Jamur Cordyceps telah terbukti melalui penelitian mampu meningkatkan kinerja olahraga. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan kapasitas penggunaan oksigen (kapasitas aerobik) tubuh, meningkatkan fungsi pernapasan, dan mendorong ketahanan terhadap rasa lelah. [6]
4. Bersifat Anti Penuaan
Para lansia secara tradisional menggunakan Cordyceps untuk mengurangi rasa lelah, meningkatkan kekuatan tubuh, dan mendorong hasrat seksual. Peneliti meyakini bahwa kandungan antioksidan di dalam jamur ini membuat Cordyceps bertindak sebagai agen anti penuaan yang potensial. [1]
5. Menangani Diabetes
Cordyceps telah sejak lama digunakan sebagai obat tradisional China untuk mengatasi diabetes. Peneliti di Taiwan menemukan bahwa jamur ini yang diberikan pada tikus yang menderita diabetes mampu mengurangi berat badan. Penurunan berat badan merupakan langkah pengendalian penting dalam mengatasi diabetes. [2]
6. Bertindak Sebagai Adaptogen
Cordyceps merupakan bahan makanan yang mampu bertindak sebagai adaptogen. Jamur ini membantu tubuh mengendalikan tanggapan stres yang dilakukan oleh sistem adrenal Anda. [3]
7. Mengatasi Peradangan
Karena sifatnya yang anti peradangan, Cordyceps berpotensi dalam mengatasi penyakit terkait kondisi peradangan kronis seperti penyakit Crohn, arthritis, usus bocor, dan asma, Penelitian yang dilakukan pada hewan mendapatkan hasil bahwa Cordyceps mampu mengurangi inflamasi pada jalan napas. [4]
8. Melawan Kelelahan Otot
Cordyceps mengandung adenosine. Senyawa ini dibutuhkan dalam pembentukan energi otot. Oleh karena itu, konsumsi Cordyceps dapat meningkatkan kadar energi otot dan menunda kelelahan pada saat tes berlari dan berenang. [6]
9. Melawan Leukopenia
Salah satu efek samping dalam menjalani pengobatan kanker adalah leukopenia. Leukopenia merupakan kondisi ketika sel darah putih mengalami penurunan jumlah. [1]
Hal ini berakibat menurunnya pertahanan tubuh dan meningkatnya resiko infeksi. Ekstrak Cordyceps mampu melawan leukopenia pada tikus yang menjalani kemoterapi dengan Taxol. [1]
10. Mengatasi Hipertensi
Cordyceps diyakini memiliki sifat anti peradangan dan antioksidan yang kuat. Kedua sifat ini mampu mencegah dan mengatasi tekanan darah tinggi. Kemampuan ini dikaitkan dengan senyawa cordycepin yang terkandung di dalam jamur. [2]
11. Mendorong Fungsi Otak
Meskipun penelitian yang hanya dilakukan pada hewan, Cordyceps terbukti mampu mendorong fungsi otak, meningkatkan kemampuan mengingat, dan bahkan meningkatkan usia hidup. Hal ini berkat kemampuan Cordyceps dalam melawan efek dari radikal bebas. [4]
12. Bagus untuk Jantung
Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa konsumsi Cordyceps mampu mengurangi cedera jantung setelah 8 minggu pada tikus yang mengalami penyakit ginjal kronis. Studi lain juga menemukan bahwa jamur ini mengurangi kolesterol LDL dan trigliserida. [6]
13. Meningkatkan Fungsi Ginjal
Selain bermanfaat dalam menangani diabetes, Cordyceps juga dipercaya mampu meningkatkan fungsi ginjal pada penderita penyakit ginjal kronis. Penyakit ginjal kronis merupakan komplikasi akibat diabetes. [1]
14. Mendorong Fungsi Seksual
Secara tradisional, Cordyceps digunakan untuk mendorong fungsi seksual baik pada wanita maupun pada pria. Cordyceps membantu tubuh menggunakan oksigen secara lebih efisien dan melancarkan aliran darah yang penting bagi kesehatan fisik dan fungsi reproduksi. [4]
Cordyceps mampu meningkatkan ketahanan fisik, energi, dan menurunkan tingkat inflamasi. Oleha karena itu, jamur ini dapat meningkatkan kesuburan dan libido. [4]
Kandungan Gizi Cordyceps
Jamur Cordyceps ini mengandung berbagai zat gizi seperti: [7]
Kandungan Gizi |
Protein |
Vitamin E |
Vitamin K |
Vitamin B1 |
Vitamin B2 |
Vitamin B12 |
Kalium |
Kalsium |
Magnesium |
Zat Besi |
Tembaga |
Mangan |
Seng |
Serat |
Efek Samping Cordyceps
Cordyceps bagi kebanyakan orang aman namun bagi kalangan lain mampu menimbulkan resiko efek samping dan terjadi interaksi dengan obat pada penderita penyakit tertentu. Studi pada ibu hamil dan menyusui sangatlah sedikit. Oleh karena itu, konsultasi ke dokter sebelum mengonsumsinya. [4]
Pada mereka yang diketahui mempunyai kelainan autoimun misalnya lupus, rheumatoid arthritis, atau multiple sclerosis, konsumsi Cordyceps dapat memperburuk kondisi penyakit sebab jamur ini merangsang sistem kekebalan tubuh. [4]
Beberapa dokter memperingatkan bahwa Cordyceps dapat berinteraksi dengan obat terkait kelainan autoimun. Jamur ini mungkin dapat mengganggu kerja obat atau menyebabkan efek berlebihan pada sel sistem kekebalan tubuh tertentu. [4]
Peringatan yang sama juga diberikan pada penderita kelainan pembekuan darah. Kadang-kadang jamur obat salah satunya Cordyceps dapat mengganggu proses pembekuan darah yang normal. Anda juga tidak boleh mengonsumsi Cordyceps 2 minggu menjelang operasi yang telah dijadwalkan. [4]
Untuk penggunaan jangka pendek, Cordyceps tergolong aman dikonsumsi. Beberapa gejala efek samping saat mengonsumsi Cordyceps yaitu: [2]
- Sakit perut
- Mual
- Diare
- Mulut kering
Ada juga yang merasakan sensasi besi pada lidah setelah mengonsumsi Cordyceps. Efek ini akan lebih lama hilang dibandingkan 4 efek di atas setelah berhenti mengonsumsi Cordyceps. [2]