Obat

Alemtuzumab: Manfaat, Dosis dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Alemtuzumab adalah obat yang digunakan untuk mengatasi leukemia kronis dan multiple sclerosis. [1, 2, 3, 5]

Apa itu Alemtuzumab?

Alemtuzumab merupakan suatu antibodi monoklonal yang spesifik terhadap antigen limfosit. Obat ini bekerja dengan memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker [2, 3].

Berikut informasi mengenai alemtuzumab[1]:

Indikasi Leukemia limfositik sel B, multiple sclerosis
Kategori Obat Keras (K)
Konsumsi Dewasa
Kelas Targeted Cancer Therapy
Bentuk Cairan injeksi
Kontraindikasi Infeksi sistemik aktif atau mengalami defisiensi imunitas
PeringatanPasien dengan kondisi berikut wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menerima pengobatan alemtuzumab:
→ Pasien dengan penyakit autoimun
→ Pasien dengan penyakit jantung iskemik
→ Pasien yang menderita kanker pre-existing
→ Pasien pembawa virus hepatitis B (HBV) atau virus hepatitis C
→ Pasien yang sedang hamil dan menyusui
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui Kategori C: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. Obat boleh digunakan jika nilai manfaatnya lebih besar dari risiko terhadap janin.

Manfaat Alemtuzumab

Obat alemtuzumab digunakan untuk mengatasi beberapa kondisi berikut [1, 5]:

  • Leukimia limfositik sel B

Leukemia limfotik Sel B ialah kanker yang mempengaruhi limfosit B, yaitu jenis sel darah putih yang tumbuh di dalam bagian sumsum tulang. Limfosit B dalam kondisi normal berfungsi untuk melawan infeksi. Pada pasien leukemia, sel limfosit B hidup lebih lama dan memperbanyak diri secara cepat sehingga terjadi jumlahnya berlebihan [6].

Leukemia limfositik kronis se B dicirikan dengan proliferasi salinan sel dan akumulasi limfosit B CD5+ matang di dalam sumsum tulang, darah perifer, dan jaringan limfa [7].

  • Multiple sclerosis

Multiple sclerosis merupakan suatu penyakit kronis yang mempengaruhi sistem saraf pusat. Penyakit ini terjadi ketika sistem imun menyerang selubung myelin pada sel-sel saraf yang mengakibatkan gangguan pada penghantaran impuls dari otak ke seluruh tubuh. [8]

Gejala dapat bervariasi dan dapat berubah seiring waktu, namun gejala paling umum meliputi kelesuan dan kesulitan berjalan [8].

Periode kambuh multiple sclerosis ditandai dengan munculnya gangguan baru atau peningkatan gejala neurologis. Periode ini diikuti oleh periode pemulihan sebagian, di mana gejala dapat menghilang atau beberapa gejala dapat berlanjut dan menjadi permanen [9].

Dosis Alemtuzumab

Obat alemtuzumab digunakan pada pasien dewasa dengan dosis sebagai berikut [1]:

Intravena
⇔ Leukimia limfositik kronis sel B
→ Dosis awal: 3 mg melalui infus selama >2 jam (hingga 8 jam pada beberapa pasien).
→ Ulangi dosis hingga ditoleransi kemudian tingkatkan secara bertahap hingga 10 mg per hari.
→ Peningkatan dosis biasanya selama 3-7 hari.
→ Perawatan: 30 mg diberikan 3 kali seminggu dalam hari berselang, hingga 12 minggu.
→ Penyesuaian dosis dilakukan berdasarkan toksisitas hematologis.

⇔ Periode kambuh multiple sclerosis
→ Sesi pengobatan pertama: 12 mg per hari melalui infus selama 4-5 hari berturut-turut hingga total dosis 60 mg.
→ Sesi pengobatan kedua: 12 mg per hari melalui infus >4 jam selama 3 hari berturut-turut hingga total dosis 36 mg, diberikan 12 bulan setelah sesi pengobatan pertama.

Efek Samping Alemtuzumab

Beberapa efek samping alemtuzumab yang umum dilaporkan meliputi[5]:

Berikut beberapa efek samping alemtuzumab yang memerlukan pertolongan medis segera[5]:

  • Feses berwarna gelap
  • Darah dalam urin
  • Menggigil
  • Batuk
  • Diare
  • Pusing
  • Pingsan, atau pusing saat berdiri dengan tiba-tiba dari posisi tiduran atau duduk
  • Detak jantung cepat
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Gatal-gatal, ruam
  • Mual
  • Sakit ketika urinasi atau kesulitan urinasi
  • Kulit pucat
  • Perlukaan pada tenggorokan
  • Berkeringat
  • Dada sesak
  • Kesulitan bernapas
  • Muntah
  • Pembengkakan pada wajah, tangan, atau kaki
  • Suara serak
  • Sakit pada punggung bagian bawah atau sisi
  • Mimisan
  • Memar di kulit
  • Sulit bicara
  • Sulit menggerakkan lengan, kaki atau otot wajah
  • Napas tidak teratur
  • Otot terasa sakit
  • Mati rasa
  • Kejang-kejang
  • Muntah darah

Beberapa efek samping berikut memerlukan pertolongan medis jika berlangsung lama atau terus menerus[5]:

  • Perasaan takut atau tegang
  • Sulit tidur
  • Bersendawa
  • Tulang sakit
  • Perut terasa terbakar
  • Gangguan pencernaan
  • Sensasi terbakar, gatal, menusuk, mati rasa
  • Hilangnya nafsu makan
  • Sakit perut
  • Pembengkakan atau peradangan di mulut
  • Berat badan turun
  • Konstipasi
  • Sensasi perubahan suhu
  • Kantuk
  • Hidung tersumbat

Info Efek Samping Alemtuzumab untuk Tenaga Medis[5]

  • Hematologis
    • Sangat Umum (10% atau lebih): limfopenia (97%), neutropenia (77%), anemia (76%), trombositopenia (71%), granulositopenia
    • Umum (1% hingga 10%): penurunan limfosit CD4, penurunan limfosit CD 8, penurunan jumlah limfosit T, neutropenia febril, pansitopenia, leukopenia, limfopenia, purpura
    • Tidak Umum (0,1% hingga 1%): aplasia sumsum tulang, koagulasi intravaskuler terdiseminasi, anemia hemolitik, penurunan haptoglobin, depresi sumsum tulang, tes hematologi abnormal
  • Imunologis
    • Sangat Umum (10% atau lebih): imunogenisitas (hingga 83%), infeksi virus herpes (16%), infeksi jamur (13%), sepsis, infeksi sitomegalovirus, viremia sitomegalovirus
    • Umum (1% hingga 10%): influenza, demam neutropenik
    • Sangat Jarang (kurang dari 0,01%): trombositopenia imun
    • Frekuensi tidak dilaporkan: autoimunitas
  • Sistem Pernapasan
    • Sangat Umum(10% atau lebih): nasofaringitis (25%), infeksi saluran pernapasan bagian atas (16%), sinusitis (11%), pneumonia
    • Tidak Umum (0,1% hingga 1%): stridor, tenggorokan sesak, infiltrasi pulmoner, efusi pleura, penurunan suara napas, gangguan pernapasan
    • Frekuensi tidak dilaporkan:alkalosis respiratori
  • Gastrointestinal
    • Sangat Umum (10% atau lebih): mual (21%), diare(12%), sakit pada bagian orofaring  (11%), sakit perut (10%), muntah (10%)
    • Tidak Umum (0,1% hingga 1%): pendarahan gusi, mulut kering, ileum paralitik, rasa tidak nyaman di mulut
  • Sistem Saraf
    • Sangat Umum (10% atau lebih): sakit kepala (52%), insomnia (16%), paraestesia (10%), pusing (10%)
    • Umum (1% hingga 10%): disgeusia, vertigo, gemetaran, paraestesia, hipoestesia, hiperkinesia, pengecap tidak berfungsi
    • Tidak Umum (0,1% hingga 1%): sinikop, gaya berjalan abnormal, distonia, hiperestesia, neuropatik, rasa yang tak wajar di lidah
  • Kardiovaskuler
    • Umum (1% hingga 10%): takikardi, edema perifer, vasospasme
    • Tidak Umum (0,1% hingga 1%):serangan jantung, infark myokardiak, fibrilasi atrium, takikard supraventrikuler, aritmia, bradikardi, ECG abnormal, iskemik perifer, sianosis, hipotensi orthostatik, sensasi panas
    • Frekuensi tidak dilaporkan: Gagal jntung kongestif, kardiomiopati, penurunan fraksi ejeksi pada pasien bukan multiple sclerosis yang sebelumnya menerima pengobatan dengan agen yang berpotensi sebagai kardiotoksis
  • Otot dan Tulang
    • Sangat Umum (10% atau lebih): arthralgia (12%), sakit pada ekstremitas (12%),sakit punggung (12%)
    • Umum (1% hingga 10%):menggigil,kelemahan otot, spasme otot, myalgia, sakit leher, arthralgia, sakit pada tulang rangka, sakitpada punggung
    • Tidak Umum (0,1% hingga 1%): kaki sakit, hipertonia, spasme otot
    • Frekuensi tidak dilaporkan: artritis atau bertambah buruknya artritis, fraktura tulang, myosistis, atropi otot, osteomyelitis, polimyolitits, sakit pada tulang rangka
  • Dermatologis
    • Sangat Umum (10% atau lebih): ruam (53%), urtikaria (16%), pruritus (14%)
    • Umum (1% hingga 10%): dermatitis, eritema, hiperhidrosis, erupsi bulosa, ruam eritematosa
    • Tidak Umum (0,1% hingga 1%): ruam makulopapuler, penyakit kulit
  • Endokrin
    • Sangat Umum (10% atau lebih): gangguan kelenjar tiroid (13%)
  • Hepatik
    • Frekuensi tidak dilaporkan: hiperbilirubinemia, gagal hati, kerusakan sel-sel hati, hipoalbuminemia, sakit pada empedu
  • Metabolik
    • Umum (1% hingga 10%): hipoatremia, hipokalsemia, penurunan berat badan, dehidrasi, rasa haus
    • Frekuensi tidak dilaporkan: gangguan tiroid, kelebihan cairan
  • Onkologis
    • Frekuensi tidak dilaporkan: keganasan (seperti limfoma ganas, neoplasma testikuler ganas, kanker prostat, diskrasias sel plasma, leukemia sekunder, karsinoma sel skuamosa)
  • Genitouriner
    • Sangat Umum (10% atau lebih): infeksi saluran urin (19%)
    • Umum (1% hingga 10%): darah di dalam urin, pendarahan uterus abnormal
    • Tidak Umum (0,1% hingga 1%): impotensi, kehilangan kontrol urinasi, penurunan aliran urin, poliuria, sistitis
    • Frekuensi tidak dilaporkan: displasia serviks
  • Lain-lain
    • Sangat Umum (10% atau lebih): pireksia (29%), kelesuan (18%), sensasi hangat (10%)
    • Umum (1% hingga 10%): asthenia
  • Ginjal
    • Tidak Umum (0,1%  hingga 1%): kelainan fungsi ginjal
  • Okuler
    • Umum (1% hingga 10%): konjungtivitis
  • Hipersensitif
    • Tidak Umum (0,1% hingga 1%): reaksi lergi
  • Lokal
    • Tidak Umum (0,1% hingga 1%): tempat infus memar, dermatitis pada tempat infus, rasa sakit pada tempat infus
  • Lokal
    • Frekuensi tidak dilaporkan: reaks infusi

Detail Alemtuzumab

Untuk mengetahui mengena penyimpanan, cara kerja, interaksi dengan obat lain, interaksi dengan makanan, dan overdosis alemtuzumab berikut informasinya [1, 2]:

Penyimpanan → Simpan antara 2-8°C.
→ Lindungi dari cahaya
→ Jangan simpan di freezer.
Cara Kerja Deskripsi: Alemtuzumab merupakan suatu antibodi monoklonal rekombinan humanized yang berikatan dengan CD52, suatu antigen non modulasi yang ditemukan pada permukaan sel limfosit B dan T, sebagian besar monosit, makrofag, natural killer (NK) dan sekelompok granulosit. Akibat pengikatan pada CD52+, terjadi lisis sel kanker yang tergantung pada antibodi.
Farmakokinetik:
→ Distribusi: Terutama didistribusikan ke cairan ekstraseluler dan plasma
→ Volume distribusi: 0,18 l/kg
→ Paruh waktu eliminasi: 11 jam (setelah 30 mg dosis pertama); 6 hari (setelah 30 mg dosis terakhir)
→ Metabolisme: Diduga dilepaskan melalui opsonisasi via sistem retikuloendotelium ketika berikatan dengan limfosit B atau T.
Interaksi dengan obat lain → Dapat mengurangi efisiensi vaksin inaktif
→ Tidak dianjurkan untuk digunakan dalam 3 minggu dari pengobatan kemoterapi lain
Vaksin virus aktif sebaiknya tidak digunakan selama setidaknya 12 bulan setelah pengobatan alemtuzumab
Overdosis ⇔ Gejala: aplasia sumsum tulang, infeksi, rekasi infus berat, bronkospasme akut, batuk, dispnea, anuria, sakit kepala, ruam, hipotensi, takikardi sinus
⇔ Cara Mengatasi: Perawatan simptomatik dan suportif
Pengaruh pada hasil lab → Dapat mempengaruhi tes diagnostik serum yang menggunakan antibodi

Pertanyaan Seputar Alemtuzumab

Apakah alemtuzumab berisiko membahayakan janin?

Ya, obat ini dapat menimbulkan bahaya bagi janin dalam kandungan. Pasien sebaiknya menggunakan kontrasepsi yang efektif untuk mencegah kehamilan, selama menerima pengobatan alemtuzumab sampai 4 bulan setelah dosis terakhir[5].

Apa saja yang sebaiknya dihindari saat menerima alemtuzumab?

Hindari makanan yang berpotensi mengandung bakteri yang dapat menyebabkan infeksi, misalnya daging yang belum matang, seafood, ikan mentah, dan produk susu yang tidak dipasteurisasi. Hindari berdekatan dengan orang sakit atau orang yang terinfeksi virus atau mikroba lain. Aktivitas yang meningkatkan risiko terjadinya luka dan pendarahan sebaiknya juga dihindari[5].

Apa saja efek samping alemtuzumab yang berisiko fatal?

Efek samping alemtuzumab yang berisiko fatal meliputi gejala reaksi alergi seperti gatal-gatal,sulit bernapas, dan pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan. Pada kasus yang jarang, alemtuzumab dapat mengakibatkan stroke atau kerusakan pembuluh darah di leher dan kepala yang dapat berakibat disabilitas permanen atau kematian[5].

Apakah alemtuzumab aman untuk anak-anak?

Penggunaan dan keamanan pada pasien anak-anak belum diketahui[5].

Contoh Obat (Merek Dagang) Alemtuzumab

Berikut beberapa obat dengan kandungan alemtuzumab [4, 5]:

Brand Merek Dagang
MabCampath
Lemtrada

1. Anonim. Alemtuzumab. MIMS; 2020.
2. Anonim. Alemtuzumab. Drugbank; 2020.
3. Anonim. Alemtuzumab 30 mg/ml Intravenous Solution; 2020.
4. Anonim. MabCampath. Pusat Informasi Obat Nasional, Badan Pengawas Obat dan Makanan; 2020.
5. Cerner Multum. Alemtuzumab. Drugs; 2020.
6. Anonim. B-Cell Acute Lymphoblastic Leukemia for Adults. WebMD; 2020.
7. Walaa Darwiche, Brigitte Gubler, Jean-Pierre Marolleau, dan Hussein Ghamlouch. Chronic Lymphocytic Leukemia B-Cell Normal Cellular Counterpart: Clues From a Functional Perspective. Frontier in Immunology, National Library of Medicine NCBI; 2018.
8. Ann Pietrangelo, reviewed by Sharon Stoll, DO, MS. Understanding Multiple Sclerosis (MS). Healthline; 2020.
9. Anonim. Relapsing-remitting MS (RRMS). National Multiple Sclerosis Society; 2020.

Share