18 Bahaya Diet Keto bagi Kesehatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Diet keto merupakan diet dengan asupan rendah karbohidrat dan tinggi lemak. Diet ini umumnya digunakan untuk menurunkan berat badan. Membatasi asupan karbohidrat dan meningkatkan asupan lemak dapat berujung pada ketosis yakni kondisi metabolisme saat tubuh bergantung secara utama dari energi lemak dibandingkan energi dari karbohidrat. [1]

Diet keto menerapkan asupan karbohidrat tidak lebih dari 50 gram per hari. Meskipun diet ini menjanjikan penurunan berat badan dengan cepat, banyak ahli kesehatan mengkhawatirkan efek samping, resiko, dan komplikasi akibat melakukan diet keto. [2]

Bahaya melakukan diet keto yang rendah karbohidrat ini membuat tubuh Anda mengalami flu keto, mengalami perubahan suasana hati, dapat mengubah pola makan, sembelit, berat badan yang turun dapat kembali naik, diare maupun bau napas tidak sedap. [3]

1. Mempengaruhi Kemampuan Berpikir

Pengurangan jumlah asupan karbohidrat secara cepat sehingga ketersediaan glukosa di dalam otak sangat sedikit dapat berujung pada kondisi brain fog. Kondisi ini membuat kemampuan berpikir dan konsentrasi Anda menjadi terganggu. Biasanya hal ini terjadi selama satu minggu awal sejak menerapkan diet keto dan akan hilang dengan sendirinya. [4]

2. Kehilangan Massa Otot

Diet keto yang sesungguhnya tidak hanya rendah karbohidrat namun juga rendah asupan protein. Hal ini tidak hanya membuat Anda kehilangan lemak melainkan juga otot. Ketika asupan protein rendah, Anda akan kehilangan massa otot bahkan bila Anda berolahraga secara teratur. [4]

3. Batu Ginjal

Penyakit batu ginjal adalah salah satu bahaya yang telah diketahui bila melakukan diet keto. Tingginya asupan protein hewani membuat air seni Anda menjadi lebih asam dan meningkatkan kadar asam urat dan kalsium. Paduan dari kedua zat ini membuat Anda lebih rentan mengalami penyakit batu ginjal. [5]

4. Hipoglikemia pada Penderita Diabetes Tipe 1

Meskipun diet keto mampu mengendalikan kadar gula darah rata-rata selama 3 bulan, diet ini dapat menimbulkan episode hipoglikemia (kondisi berbahaya akibat rendahnya gula darah). Hal ini menurut penelitian yang telah diterbitkan pada Mei 2018 di Journal Diabetic Medicine. [5]

5. Menderita Flu Keto

Ketika tubuh Anda menghabiskan cadangan karbohidrat dan mengganti sumber energi menjadi keton dan lemak, tubuh Anda akan melakukan penyesuaian pada beberapa hari awal segera setelah Anda menerapkan diet ini.

Anda akan merasakan gejala mirip flu misalnya sakit kepala, pusing, kelelahan, mual, dan sembelit. Gejala ini akan membaik dalam beberapa minggu. [1]

6. Berujung pada Asidosis

Jika Anda menderita penyakit ginjal kronis, hindarilah diet keto. Sebab ginjal yang lemah mungkin tidak mampu memindahkan penumpukan asam dalam darah yang disebabkan oleh asupan protein hewani.

Penumpukan asam dalam darah ini dapat berujung pada keadaan asidosis yang dapat memperparah perkembangan penyakit ginjal kronis. [1]

7. Mengalami Diare

Asupan tinggi lemak dari diet keto mampu membuat Anda mengalami diare. Hal ini disebabkan karena organ empedu yang menghasilkan cairan empedu untuk membantu pencernaan lemak mengalami sedikit stres. Selain itu, diare dapat pula disebabkan karena kurangnya serat dalam diet ini. [2]

8. Dapat Menurunkan Kinerja dalam Olahrga

Selain menurunkan berat badan, diet keto juga mampu menurunkan kinerja Anda dalam olahraga. Saat menjalani diet keto, tubuh akan berada dalam keadaan ketosis (lebih asam). Hal ini dapat membatasi Anda dalam berolahraga untuk menampilkan kondisi terbaik. [2]

9. Mengalami Perubahan Suasana Hati

Ketika Anda menjalani diet keto yang rendah karbohidrat, tubuh Anda tidak akan mendapatkan asupan karbohidrat yang cukup untuk menghasilkan serotonin.

Senyawa kimia ini membantu mengatur suasana hati, tidur, dan selera makan. Karena serotonin tidak cukup dihasilkan maka dapat mempengaruhi suasana hati Anda. [3]

10. Perubahan Kebiasaan Makan

Membatasi asupan karbohidrat membuat otak melepaskan senyawa kimia tertentu. Tujuannya adalah memberitahu tubuh bahwa Anda membutuhkan karbohidrat.

Ketika Anda tidak mendapatkan karbohidrat, senyawa ini bertumpuk dan memperparah keinginan untuk melahap karbohidrat. Hal ini dapat meningkatkan resiko mengembangkan gangguan makan seperti binge eating. [3]

11. Sembelit

Tanpa asupan serat dari sayur, buah, polong, dan biji-bijian, sistem pencernaan Anda akan melambat dan menimbulkan konstipasi (sembelit). Seiring berjalannya waktu, hal ini akan menimbulkan gangguan lain seperti nyeri perut bagian bawah, wasir, penyumbatan usus, dan distensi perut. [4]

12. Meningkatkan Kadar Kolesterol

Peningkatan kolesterol akibat menjalani diet keto selama bertahun-tahun merupakan salah satu efek samping. Ketika Anda mengkonsumsi makanan sedikit buah dan sayur, tinggi lemak jenuh hewani, dalam jangka waktu yang panjang akan memberikan dampak terhadap kesehatan jantung. [4]

13. Kembalinya Berat Badan yang Telah Turun

Diet keto merupakan diet yang sulit untuk diikuti secara terus-menerus. Jika setelah mengalami penurunan berat badan Anda menghentikan diet keto maka kemungkinan untuk mencapai berat badan awal menjadi lebih besar. Resiko lainnya adalah meningkatkan penumpukan lemak di perut serta diabetes. [5]

14. Dehidrasi

Pengurangan asupan karbohidrat yang tiba-tiba dan drastis membuat jumlah air dalam tubuh berkurang. Hal ini dapat berujung pada kondisi dehidrasi. Akan tetapi, gejala ini berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu. Sebaiknya konsumsi cukup cairan untuk berdamai dengan gejala ini. [5]

15. Kekurangan Gizi

Karena diet keto membatasi beberapa makanan, terutama buah yang padat gizi, biji-bijian utuh, dan legume, diet ini tidak bisa memenuhi jumlah asupan vitamin dan mineral yang dianjurkan. Seiring berjalannya waktu, keadaan ini akan berujung pada kekurangan gizi. [1]

16. Mengganggu Kesehatan Tulang

Diet keto juga dikaitkan dengan terganggunya fungsi kesehatan tulang. Terdapat hubungan antara diet keto dengan penurunan kekuatan tulang. Hal ini mungkin disebabkan akibat kehilangan kepadatan mineral tulang saat tubuh menyesuaikan diri terhadap kondisi ketosis. [1]

17. Bau Napas Tidak Sedap

Ketika tubuh mengalami ketosis, tubuh akan menghasilkan produk samping metabolisme yang disebut keton. Salah satu keton ini adalah aseton. Senyawa ini dilepaskan dari tubuh saat Anda menghembuskan napas. Bau yang ditimbulkan berbeda dengan bau tak sedap akibat penumpukan bakteri di dalam mulut. [3]

18. Sering Merasa Haus

Anda tidak perlu terkejut bila menjalani diet keto Anda akan merasa sering haus. Tubuh akan mengeluarkan seluruh kelebihan air dan menyebabkan peningkatan rasa haus. Minum banyak air selama menjalani diet keto agar air seni berwarna jernih dan kuning pucat. [3]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment