10 Cara Mengatasi BAB Keras Pada Ibu Menyusui Beserta Penyebabnya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Konstipasi sering terjadi pada wanita setelah melahirkan.[1] Setelah melahirkan salah satu hal yang harus dihadapi adalah terjadinya sembelit. Hal ini ditandai dengan jarang atau sulitnya buang air besar. Banyak orang yang mengalami sembelit selama kehamilan dan berlanjut setelah melahirkan, atau mungkin terjadi untuk pertama kalinya setelah melahirkan.[2]

Ketika mengalami sembelit ini maka akan mengeluarkan tinja yang keras dan kering. Ada beberapa alasan mengapa BAB (Buang Air Besar) keras pada ibu menyusui, yaitu sebagai berikut.[2][3]

  • Perubahan pola tidur
  • Dehidrasi
  • Kurang bergerak
  • Obat-obatan
  • Vitamin pasca melahirkan
  • Stress
  • Masa pemulihan tubuh pasca melahirkan
  • Operasi caesar
  • Kerusakan pada sftingter anal atau otot dasar panggul
  • Perubahan hormon
  • Nyeri preneum
  • Tidak makan
  • Suplementasi zat besi

Pengalaman individu dari buang air besar bersifat subjektif, tetapi sembelit mempengaruhi banyak orang pada suatu waktu dalam hidup mereka. Hal ini biasa terjadi menjelang akhir kehamilan dan setelah penghilang rasa sakit untuk melahirkan.[4]

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi buang air besar keras pada ibu menyusui adalah sebagai berikut.

1. Konsumsi makanan kaya serat

Serat makanan memiliki peran penting dalam mencegah sembelit.[5] Dapat menyerap air untuk melunakkan tinja dan memelihara mikroba baik dalam usus. Wanita di bawah usia 50 tahun harus mendapatkan setidaknya 25 gram serat setiap hari.[6] Pada beberapa buah-buahan dan sayuran terkandung serat makanan, serat vitamin serta mineral. Pada kacang-kacangan seperti kacang garbanzo dan kacang merah. Makanan gandum utuh seperti beras merah, oat dan roti gandum. [5]

2. Konsumsi Plum atau Jus Plum

Dengan mengkonsumsi plum kering atau jus plum juga dapat meringankan kesulitan buang air besar. Buah kering ini kaya akan serat makanan, dengan tiga gram serat hanya ada pada lima buah prem.[5] c[5] Dalam sebuah penelitian juga dijelaskan bahwa makan plum dapat meningkatkan jumlah buang air besar yang dilakukan per minggu, melunakan tinja dan mengurangi ketegangan saat buah air besar.[8]

3. Pencahar Osmosik

Pencahar osmosik bekerja dengan meningkatkan jumlah cairan di usus besar. Dapat membantu menghasilkan gerakan usus yang lebih lembut, sehingga lebih mudah untuk dilewati. Misalnya magnesium hiroksida, laktulosa, magnesium sulfat, movical. Masuknya pencahar osmotik ke dalam ASI (Air Susu Ibu) rendah dan semuanya dapat digunakan selama menyusui.[4]

4. Banyak minum air putih

Saat seseorang sedang menyusui, cairan yang dibutuhkan meningkat[5]. Hal ini disebabkan sebagian besar air biasanya langsung menuju usus besar akan digunakan untuk produksi susu.[7] Selain itu, kekurangan air dapat menyebabkan tinja kering dan keras. Jika sedang menyusui, sebaiknya targetkan 10 hingga 12 gelas dalam sehari. Selain meningkatkan serat juga harus memperbanyak minum air. Tanpa air ekstra, serat juga dapat memperburuk konstipasi dan menyebabkan gas, kembung dan refluks.[7]

5. Terapi fisik

Jika mengalami buang air kecil yang menyakitkan menyertai sembelit setelah melahirkan, atau mengalami trauma selama persalinan sehingga mungkin otot dan saraf di panggul rusak.[7] Segera menghubungi dokter khusus ahli terapi fisik yang berspesialisasi dalam kesehatan dasar panggul. Seorang ahli terapi fisik akan melakukan penilaian terhadap tulang panggul, otot dan saraf. Kemudian mengajarkan latihan yang dapat membantu memperlancar buang air besar.[7]

6. Pijat perut

Cara sederhana untuk merangsang buang air besar adalah dengan pijat perut. Dengan catatan harus tahu dimana memberi tekanan atau pijatan perut. Pada saat melakukan pijat perut, jari-jari harus mengikuti jalur usus besar itu sendiri. Kemudian tekan di atas panggul di kanan bawah, bergerak ke atas melintasi perut hingga tepat di bawah tulang rusuk,turun lagi hingga ke arah pinggul kiri lalu kembali ke pusar dan akhirnya langsung turun ke area kemaluan.[7] Lakukan pemijatan langsung sebelum atau sesudah makan untuk hasil terbaik.

7. Berjalan

Jika baru pulih setelah melakukan operasi caesar, mungkin berjalan adalah suatu hal yang sulit dan menakutkan. Tetapi berjalan dengan kecepatan lambat dapat membantu menggerakkan usus.[2] Namun tetap harus mendapatkan izin medis dari dokter, jika telah menjalani operasi caesar sebelum melakukan aktivitas fisik.

8. Jangan menahan buang air besar

Menahan buang air besar, dapat membuat tinja menjadi lebih keras.[2] Hal ini dikarenakan tubuh menyerap air dari kotoran saat masih dalam sistem.[1] Oleh karena itu, meskipun merasa sakit ketika melakukan dorongan jangan ditahan. Cobalah untuk tetap melakukan dorongan ketika buang air besar, tetapi jangan terlalu kuat karena mendorong terlalu kuat menyebabkan wasir.[2]

9. Aktivitas fisik

Aktivitas fisik dapat meningkatkan aliran darah dan oksigen ke semua organ, salah satunya usus. Itulah sebabnya jika orang yang kurang bergerak memiliki tingkat sembelit yang tinggi.[7] Oleh karena itu, bergeraklah sebanyak mungkin dan lakukan olahraga ringan.[3]

10. Waktu makan

Usahakan untuk makan lima kali sehari dalam porsi kecil, daripada tiga kali sehari dalam porsi besar. Ini tidak hanya akan memberi waktu bagi sistem pencernaan untuk mengejar ketinggalan, tetapi juga membuat individu tidak mabuk.[9]

Pencegahan dari untuk mengatasi buang air besar keras adalah dengan menambahkan makanan tinggi serat dan minum lebih banyak cairan setelah persalinan.[1] Jika rasa sudah tidak mungkin teratasi, sebaiknya segera hubungi dokter. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyebab kronis yang dapat mengembangkan komplikasi serius.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment