Daftar isi
Bulletproof diet adalah sebuah metode diet yang tidak hanya menjanjikan penurunan berat badan cepat, tapi juga bebas dari rasa lapar, performa fisik yang baik, dan penurunan risiko peradangan [1,2,3,4].
Fokus dari program Bulletproof diet adalah mengonsumsi makanan berlemak jenuh tinggi namun rendah karbohidrat dan protein sedang [1,2,3,4,5,6,7].
Diet ini dikenal meliputi diet intermittent fasting dan dapat menurunkan berat badan secara sehat dan tidak berbahaya walaupun sebagian orang masih menentang metode diet satu ini [8].
Seperti program atau metode diet lainnya, Bulletproof diet juga memberikan sejumlah manfaat bagi pelaku diet ini, yakni meliputi :
1. Memangkas Berat Badan
Belum ada penelitian atau hasil studi yang menunjukkan bahwa Bulletproof diet memiliki efektivitas tinggi dalam menurunkan berat badan secara aman dan alami [1,2,3,4,5,6,7].
Namun dengan mengonsumsi lemak tinggi (seperti diet ketogenik), manfaat dalam pemangkasan berat badan memang cukup besar dan cepat [1,3,7].
Sekalipun berfokus pada konsumsi makanan dan minuman tinggi lemak dan rendah karbohidrat, penurunan berat badan yang dihasilkan dari diet ini tetap ditentukan oleh seberapa banyak kalori yang masuk ke dalam tubuh [1,2,3,7].
Banyak orang telah membuktikan bahwa diet ini bekerja dengan baik bagi mereka karena berfokus pada makanan tinggi lemak [1,3].
Karena tinggi lemak, maka diet ini tergolong mengenyangkan dan akan menurunkan nafsu makan [3].
Keinginan besar untuk makan banyak atau terus-menerus dapat ditekan dengan diet ini.
Pelaku diet pun akan makan lebih sedikit dan berefek pada berat badan yang turun lebih cepat.
Kecepatan ini dikarenakan kombinasi antara intermittent fasting dan diet ketogenik [1,3].
2. Memberikan Energi
Ketika metode diet lain yang mengklaim mampu menurunkan berat badan secara cepat tapi juga pada akhirnya membuat pelaku diet lebih mudah lemas dan mudah lapar, Bulletproof diet berbeda [1,2,3,4,5,7].
Untuk Bulletproof coffee sendiri, pengonsumsi akan memiliki energi yang bertahan lama tanpa mengganggu kadar gula darah [1,2,3].
Kopi ini tetap mengandung kafein, namun penyerapannya ke dalam tubuh akan menjadi lebih lambat karena asupan makanan tinggi lemak memperlampat proses pencernaan [3].
Oleh sebab itu, energi yang didapat oleh tubuh pengonsumsi tidak akan mudah turun [3].
3. Menambah Daya Konsentrasi
Bila penerapan diet lainnya mampu menurunkan daya konsentrasi pelaku diet, terutama jika hasil penurunan berat badan sangat cepat, Bulletproof diet berbeda [1,3,7].
Bulletproof diet mengklaim bahwa kemampuan kognitif justru akan lebih tajam [1,3,7].
Dengan menggantikan karbohidrat dengan lemak dan sangat bermanfaat untuk performa mental karena sumber energi untuk otak adalah keton [3].
4. Menekan Nafsu Makan
Bulletproof diet dan Bulletproof coffee adalah pilihan tepat bagi orang-orang yang ingin melakukan diet dengan menekan nafsu makan.
Pemilik nafsu makan yang besar cukup sulit ketika harus menurunkan berat badan, maka Bulletproof diet bisa sangat tepat karena memberi rasa kenyang yang tahan lama sehingga nafsu makan otomatis berkurang [1,2,3,7,9].
Bulletproof coffee sendiri pun mengandung lemak tinggi yang bertujuan membuat perut lebih kenyang secara lama [3,9].
Kandungan lemak bersama dengan kafein akan merangsang pelepasan kolesistokinin dan leptin, yakni hormon kenyang [10].
Karena hormon kenyang dalam kadar yang memadai, perut tidak akan mudah lapar dan pelaku diet tidak akan mudah tergoda untuk makan atau ngemil.
Bagi pengonsumsi minyak kelapa, trigliserida rantai medium juga akan membuat rasa kenyang tidak cepat reda daripada trigliserida rantai panjang [1,2,3,7].
Salah satu hasil studi tahun 2003 membuktikan bahwa para partisipan pria yang mengonsumsi minyak trigliserida rantai medium sebanyak 22 gram setiap pagi selama 4 minggu berturut-turut hanya mengasup sekitar 200-220 kalori atau kurang pada jam makan siang [11].
Proses pembakaran lemak pun jauh lebih efisien apabila membandingkannya dengan pengonsumsi minyak trigliserida rantai panjang [1,2,3,7].
5. Menambah Nutrisi
Jika terdapat risiko adanya ketidakseimbangan nutrisi saat melakukan metode diet lain, Bulletproof diet dan Bulletproof coffee menyediakan asupan nutrisi yang cukup.
Kalium dan vitamin B3 (niacin) terdapat di dalam kopi hitam yang bertujuan menstabilkan tekanan darah dan mencegah kram [12].
Selain itu, di dalam Bulletproof coffee juga terdapat grass-fed butter serta ghee yang akan memenuhi kebutuhan tubuh akan [3] :
Butirat adalah kandungan yang akan membantu melancarkan pencernaan dan meningkatkan kesehatan pencernaan [1,3].
Penambahan energi dari Bulletproof diet dan Bulletproof coffee tergolong cepat karena asupan makanan dan minuman dalam diet ini tidak membutuhkan enzim pencernaan untuk proses metabolisme [3].
6. Mencegah Penyakit Tertentu
Masih memerlukan penelitian yang lebih lanjut mengenai manfaat Bulletproof diet terhadap sejumlah masalah kesehatan.
Namun menurut beberapa hasil studi yang ada, beberapa penyakit ini dapat diminimalisir dengan menerapkan Bulletproof diet karena kopi disebut mampu menurunkan risiko gangguan-gangguan kesehatan berikut [13].
Diabetes tipe 2 termasuk penyakit yang dapat dicegah karena pada dasarnya tubuh tidak menerima karbohidrat atau gula yang terlalu banyak selama diet ini dilaksanakan.
Bulletproof diet juga pada dasarnya akan menganjurkan pelaku diet untuk mengonsumsi minyak kelapa di mana minyak ini akan mempertahankan kondisi bakteri baik sambil melawan bakteri jahat [14].
Sementara itu, beberapa penyakit lain di bawah ini juga dapat dicegah dengan asam linoleat terkonjugasi dari Bulletproof coffee [15] :
Terdapat kemiripan antara Bulletproof diet dan diet ketogenik; hal ini dikarenakan Bulletproof diet merupakan hasil modifikasi diet ketogenik sehingga berfokus pada diet tinggi lemak [1,2,3,4,5,6,7,16]].
Sementara mengonsumsi makanan tinggi lemak, asupan karbohidrat justru lebih rendah [1,2,3,4,5,6,7,16].
Hal ini dapat dilakukan 5-6 hari selama 1 minggu yang kemudian diikuti dengan 1-2 hari untuk mengasup karbohidrat dalam porsi moderat [1,16].
Itu artinya, 5-6 hari pada masa penerapan Bulletproof diet, penting untuk memperoleh kalori dari lemak sebanyak 75% dan 5% saja dari karbohidrat, sedangkan dari protein 20% [1,16].
Untuk 1-2 hari sisanya, pelaku diet dapat mengasup karbohidrat lebih banyak dari nasi putih, ubi manis, dan sumber karbohidrat lainnya sebanyak 50 gram atau kurang dari 300 kalori [1,16].
Selain asupan makanan, terdapat pula Bulletproof coffee yang di dalamnya terdapat kandungan grass-fed butter (unsalted) [1,6,16].
Pelaku diet ini juga dianjurkan untuk mengonsumsi minyak trigliserida rantai medium yang akan membantu tubuh tetap berenergi dan konsentrasi tetap penuh [1,6,16].
Alasan mengapa Bulletproof diet juga disebut sebagai diet yang menerapkan intermittent fasting adalah karena terdapat rentang waktu di mana pelaku diet tidak mengonsumsi makanan tertentu [1,16].
Dalam hal ini, pembatasan atau penghindaran yang dimaksud adalah tidak mengonsumsi karbohidrat tinggi.
Oleh sebab itu, energi di dalam tubuh tidak terlalu terpengaruh sehingga pelaku diet masih bisa beraktivitas seperti biasa tanpa merasa kelelahan atau kelesuan.
Jika pada intermittent fasting seseorang membatasi asupan minumannya (tanpa lemak dan umumnya minuman tanpa gula), Bulletproof diet menganjurkan mengonsumsi Bulletproof coffee [1,2,3,7,16].
Bulletproof coffee yang perlu dikonsumsi setiap pagi hanya 1 cangkir namun secara rutin selama penerapan diet ini [1].
Untuk lebih detail, berikut ini merupakan makanan dan minuman yang dianjurkan maupun yang perlu dibatasi oleh pelaku diet Bulletproof diet.
Asprey mengklasifikasikan makanan dan minuman untuk Bulletproof diet menjadi dua, yakni Bulletproof dan makanan “beracun” atau toksik.
Makanan dan minuman yang tergolong Bulletproof dan sebaiknya dikonsumsi rutin tanpa penghitungan kalori adalah [1,2,3,6,7,16] :
Apa contoh menu sarapan, makan siang dan makan malam Bulletproof diet?
Sebagai contoh, setiap pagi per hari pelaku diet hanya dapat mengonsumsi Bulletproof coffee [1,2,3,4,5,6,7,16].
Sementara menu makan siang dapat berupa ubi manis panggang (bisa ditambah mentega almond), ikan teri dengan mie zucchini, atau telur rebus, salad dan alpukat [1].
Menu makan malam dapat meliputi salmon dengan timun dan kubis Brussel atau burger tanpa roti yang dimakan bersama kembang kol (ditambah krim) [1].
Sementara itu, untuk makanan dan minuman yang tergolong toksik atau sebaiknya dibatasi atau dihindari selama menerapkan Bulletproof diet adalah [1,3,16] :
Pengolahan makanan Bulletproof diet
Pengolahan makanan selama menjalani diet ini pun tidak boleh sembarangan agar dapat memperoleh hasil terbaik.
Seperti sebelumnya, Asprey juga membagi jenis pengolahan makanan menjadi dua, yakni Bulletproof dan kryptonite [1].
Untuk pengolahan dalam kategori Bulletproof, maka hal ini adalah yang paling dianjurkan, yaitu [1,2] :
Sementara untuk kategori kryptonite, hal ini adalah yang tidak dianjurkan, yaitu [1,2] :
Apa itu kopi dan suplemen Bulletproof?
Untuk memaksimalkan diet Bulletproof, pelaku diet perlu mengonsumsi Bulletproof coffee sekaligus suplemennya.
Bulletproof coffee adalah minuman kopi reguler dari Bulletproof (merk Bulletproof).
Perbedaannya dari kopi pada umumnya adalah adanya kandungan grass-fed ghee atau butter (lemak), biji kopi, dan minyak trigliserida rantai medium [1,3,4,16].
Untuk kopi Bulletproof jika ingin mencobanya, maka kopi ini bisa dikonsumsi setiap pagi saat sarapan [1,2,3,16].
Manfaat kopi ini adalah meningkatkan daya konsentrasi, menambah energi dan menjaganya tetap stabil selama beraktivitas, serta menekan nafsu makan [1,2,3].
Ada juga produk Bulletproof diet lainnya yang akan mendukung hasil diet agar lebih optimal, seperti protein kolagen dan air yang diperkaya dengan trigliserida rantai medium [1].
Seperti halnya metode diet lain, Bulletproof diet juga memiliki serangkaian kekurangan dan risiko yang perlu diwaspadai [1,17,18].
Untuk variasi resep (baik makanan maupun kopi Bulletproof) serta informasi lainnya, dapat langsung menengok situs resmi Bulletproof diet; namun konsultasikan dengan dokter sebelum menerapkan diet ini [19].
1. Gavin Van De Walle, MS, RD. The Bulletproof Diet Review: Does It Work for Weight Loss?. Healthline; 2019.
2. Dave Asprey. Going Bulletproof for Beginners. Bulletproof; 2020.
3. Mag. Stephan Lederer, Bakk., MSc. 7 Benefits of Bulletproof Coffee (Recipe: Keto and Fasting). Mental Food Chain; 2021.
4. Lecia Bushak & Claudia Thompson, PhD, RD. Is Bulletproof Coffee a Bad Idea?. Live Strong; 2019.
5. Julia Belluz. The Bulletproof Diet is everything wrong with eating in America. Vox; 2014.
6. Jamie McKillop. Refrigerator Look Book: Dave Asprey. Well and Good; 2014.
7. Emmanuella Ekokotu. What Is Bulletproof Diet?. Nutrition; 2021.
8. Ruth E Patterson & Dorothy D Sears. Metabolic Effects of Intermittent Fasting. Annual Review of Nutrition; 2017.
9. A A Gibson, R V Seimon, C M Y Lee, J Ayre, J Franklin, T P Markovic, I D Caterson, & A Sainsbury. Do ketogenic diets really suppress appetite? A systematic review and meta-analysis. Obesity Reviews; 2015.
10. J T McLaughlin, R B Lomax, L Hall, G J Dockray, D G Thompson, & G Warhurst. Fatty acids stimulate cholecystokinin secretion via an acyl chain length-specific, Ca2+-dependent mechanism in the enteroendocrine cell line STC-1. The Journal of the Physiology; 1998.
11. Marie-Pierre St-Onge, Robert Ross, William D Parsons, & Peter J H Jones. Medium-chain triglycerides increase energy expenditure and decrease adiposity in overweight men. Obesity Research; 2003.
12. O Iimura, T Kijima, K Kikuchi, A Miyama, T Ando, T Nakao, & Y Takigami. Studies on the hypotensive effect of high potassium intake in patients with essential hypertension. Clinical Science; 1981.
13. Jane V Higdon & Balz Frei. Coffee and health: a review of recent human research. Critical Reviews in Food Science and Nutrition; 2006.
14. Michael Shilling, Laurie Matt, Evelyn Rubin, Mark Paul Visitacion, Nairmeen A Haller, Scott F Grey, & Christopher J Woolverton. Antimicrobial effects of virgin coconut oil and its medium-chain fatty acids on Clostridium difficile. Journal of Medicinal Food; 2013.
15. Hyun-Seuk Moon. Biological effects of conjugated linoleic acid on obesity-related cancers. Chemico-biological Interactions; 2014.
16. Alison Moodie. The Complete Intermittent Fasting Guide for Beginners. Bulletproof; 2020.
17. Cinthya Wibisono, Natalie Rowe, Erin Beavis, Helen Kepreotes, Fiona E Mackie, John A Lawson, & Michael Cardamone. Ten-year single-center experience of the ketogenic diet: factors influencing efficacy, tolerability, and compliance. The Journal of Pediatrics; 2015.
18. Amitha Sampath, Eric H Kossoff, Susan L Furth, Paula L Pyzik, & Eileen P G Vining. Kidney stones and the ketogenic diet: risk factors and prevention. Journal of Child Neurology; 2007.
19. Bulletproof 360, Inc. Bulletproof Recipes. Bulletproof 360, Inc; 2021.