Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Captopril adalah golongan penghambat ACE (angiotensin converting enzyme), yang digunakan sebagai terapi untuk hipertensi dan gagal jantung. Obat ini merupakan golongan obat keras dan tidak dijual bebas,
Captopril merupakan jenis obat angiotensin converting enzyme (ACE) inhibitor, pencegah hipertensi, gagal jantung, melindungi jantung setelah terjadi serangan jantung, dan mengobati penyakit ginjal akibat nefropati diabetik pada pasien diabetes tipe 1. [1,2,5,6]
Daftar isi
Penjelasan terkait, perhatikan tabel berikut ini [2,3]
Indikasi | Obat hipertensi, gagal jantung, melindungi jantung setelah terjadi serangan jantung dan obat penyakit ginjal akibat diabetes (nefropati diabetik) |
Kategori | Obat resep |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | ACE Inhibitors, Direct Renin Inhibitors dan Diuretik. |
Bentuk | Tablet |
Kontraindikasi | → Riwayat hipersensitif terhadap ACE inhibitors → Anuaria → Berhubungan juga dengan riwayat angioedema yang diinduksi ACE. → Berpengaruh bila dikonsumsi bersama aliskiren untuk pasien diabetes mellitus atau gangguan ginjal (yaitu, GFR <60 mL / mnt / 1,73 m²) → Kehamilan. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Captopril: → Pasian usia lanjut (lansia) → Pasien yang memiliki bukti elektrokardiogram (EKG) dan hipertrofi ventrikel kiri (LVH) → Pasien Hiperlipidemia → Pasien Diabetes Melitus (DM) dan asam urat → Pasien dengan gangguan ginjal dan hati → Neonatus, anak-anak, ibu hamil dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui PO (Diminum ): Kategori D: Studi pada reproduksi hewan menunjukkan efek buruk pada janin. Tidak ada studi memadai dan terkendali pada manusia. |
Captopril bermanfaat menangani penyakit seperti: [1,2,4,5,6]
Pemberiannya dosis tergantung tingkat keparahan penyakit, respons tubuh terhadap obat, serta kondisi kesehatan pasien. Obat diberikan dalam keadaan perut kosong atau satu jam sebelum makan. [4]
Berikut ini adalah takaran umum penggunaan captopril: [2,3,5]
Nefropati diabetes Oral/Dominum ⇔ Dewasa → 75-100 mg dikonsumsi setiap hari dengan dosis terbagi atau 25 mg 3 kali sehari → Dosis sekali minum maksimal: 75-100 mg → Interval dosis minimum: setiap hari dengan dosis terbagi → Dosis Maksimum: 75-100 mg dengan dosis terbagi (25 mg 3 kali sehari) ⇔ Lansia Umumnya 6.25 mg dikonsumsi 2 kali sehari. |
Pasca serangan jantung Oral/Diminum ⇔ Dewasa → 6,25 mg pasca operasi dikonsumsi antara 3-16 hari, setelah itu 12,5 mg dikonsumsi 3 kali sehari dalam 2 hari, lalu 25 mg dikonsumsi 3 kali sehari tergantung kondisi pasien. → Dosis pemeliharan: 75-150 mg setiap hari terbagi menjadi 2 atau 3 dosis. ⇔ Lansia Umumnya 6.25 mg dikonsumsi 2 kali sehari. |
Hipertensi Oral/Diminum ⇔ Dewasa: → 25-75 mg setiap hari terbagi dalam 2-3 dosis. → Dosis sekali minum Maksimal: 25-75 mg → Interval Dosis Minimum: Setiap hari → Dosis maksimum: 100-150 mg terbagi menjadi 2-3 dosis setelah 2 minggu penggunaan ⇔ Lansia Umumnya 6.25 mg dikonsumsi 2 kali sehari. |
Gagal jantung Oral/Diminum ⇔ Dewasa: → Dosis awal 6,25-12,5 mg dikonsumsi 2-3 kali sehari. → Dosis pemeliharan: 75-150 mg setiap hari dengan dosis terbagi ⇔ Lansia: Umumnya 6.25 mg dikonsumsi 2 kali sehari. |
Nefropati diabetes Oral/Diminum ⇔ Neonatus dan Bayi (infants): → 0.15 mg/kg dikonsumsi 3 kali sehari → Dosis Sekali Minum Maksimum: 0.15 mg/kg → Dosis Harian Maksimum: 0.15 mg/kg ⇔ Anak-anak dan remaja: → 0.3 mg/kg dikonsumsi 3 kali sehari → Dosis Sekali minum Maksimum: 0.3 mg/kg → Dosis Harian Maksimum: 0.3 mg/kg |
Pasca serangan jantung Oral/Diminum ⇔ Neonatus dan Bayi (infants): → 0.15 mg/kg dikonsumsi 3 kali sehari → Dosis Sekali Minum Maksimum: 0.15 mg/kg → Interval Dosis Minimum: 3 kali sehari → Dosis Harian Maksimum: 0.15 mg/kg ⇔ Anak-anak dan remaja: → 0.3 mg/kg dikonsumsi 3 kali sehari → Dosis Sekali minum Maksimum: 0.3 mg/kg → Dosis Harian Maksimum: 0.3 mg/kg |
Hipertensi Oral/Diminum ⇔ Neonatus dan Bayi (infants): → 0.15 mg/kg dikonsumsi 3 kali sehari → Dosis Sekali Minum Maksimum: 0.15 mg/kg → Dosis Harian Maksimum: 0.15 mg/kg ⇔ Anak-anak dan remaja: → 0.3 mg/kg dikonsumsi 3 kali sehari → Dosis Sekali minum Maksimum: 0.3 mg/kg → Dosis Harian Maksimum: 0.3 mg/kg |
Gagal jantung Oral/Diminum ⇔ Neonatus dan Bayi (infants): → 0.15 mg/kg dikonsumsi 3 kali sehari → Dosis Sekali Minum Maksimum: 0.15 mg/kg → Interval Dosis Minimum: 3 kali sehari → Dosis Harian Maksimum: 0.15 mg/kg ⇔ Anak-anak dan remaja: → 0.3 mg/kg dikonsumsi 3 kali sehari → Dosis Sekali minum Maksimum: 0.3 mg/kg → Interval Dosis Minimum: 3 kali sehari → Dosis Harian Maksimum: 0.3 mg/kg |
Efek samping berikut ini barangkali terjadi dan tidak terjadi, namun bila terjadi, harap hubungi dokter. [5] [6]
Umumnya dilaporkan:
Efek berikut ini jarang dilaporkan, namun apabila terjadi segara diberitahukan kepada dokter atau tenaga medis lainnya.
Insiden tidak diketahui
Beberapa efek samping dari Captopril biasanya tidak memerlukan perhatian medis, hal ini karena tubuh sedang beradaptasi terhadap obat yang masuk. Namun demikian, segera konsultasikan dengan dokter bila beberapa efek samping berikut ini berlanjut atau mengganggu Anda. [5]
Umumnya dilaporkan:
Info Efek Captopril Tenaga Medis: [5]
Berikut uraian singkat detail tentang Capreomysin. Pokok-pokok uraian seperti tampak dalam tabel berikut: [1, 2]
Penyimpanan | → Simpan antara 20-25 ° C. → jangan simpan di freezer. → Lindungi dari cahaya dan kelembaban |
Cara Kerja | → Deskripsi: Captopril merupakan obat yang termasuk dalam kelompok inhibitor ACE. Ia mengandung sulfhidril sehingga secara kompetitif dapat menghambat ACE demi mencegah perubahan angiotensin I menjadi angiotensin II. Dan setelah itu meningkatkan aktivitas renin plasma dan mengurangi sekresi aldosteron. Onset: Dalam 15 menit. ⇔ Farmakokinetik: Penyerapan: Diserap dengan cepat melalui saluran pencernaan (sekitar 60-75%). Konsentrasi serum menurun dengan makanan. Ketersediaan hayati: Sekitar 60-75%. Waktu untuk memuncak konsentrasi plasma: Sekitar 1-2 jam. Distribusi: Melintasi plasenta dan memasuki ASI (jumlah kecil). Volume distribusi pada kondisi stabil: 0,7 L / kg. Pengikatan protein plasma: 25% -30%. Ekskresi: Terutam melalui urin (> 95%; 40-50% sebagai obat tidak berubah). Waktu paruh eliminasi: 2-3 jam. |
Interaksi dengan obat lain | → Meningkatkan konsentrasi dan toksisitas lithium. → Peningkatan risiko leukopenia dengan procainamide dan imunosupresan. → Penurunan klirens ginjal dengan probenesid. → Meningkatkan efek hipotensif TCA dan antipsikotik. → Penurunan efek antihipertensi dengan agen simpatomimetik. → Peningkatan efek hipotensi dengan agen penghambat adrenergik dan non-steroid anti-inflamasi (seperti indometasin dan ibuprofen). → Mempotensiasi efek penurun glukosa darah dari insulin dan antidiabetik oral (seperti sulphonylureas). → Dapat menyebabkan penurunan volume dan risiko hipotensi dengan diuretik thiazide atau loop (kecuali furosemide dan hidroklorotiazid). → Dapat meningkatkan serum K dengan diuretik hemat-kalium (mis. Amilorid, spironolakton, triamterene). → Pengganti atau suplemen garam yang mengandung kalium → Peningkatan risiko fungsi ginjal rendah karena meningkatnya serum kalium dengan NSAID. → Peningkatan risiko angioedema dengan neprilysin inhibitor dan target mamalia dari rapamycin inhibitor (mis. Temsirolimus, everolimus). Berpotensi Fatal (Buruk): → Peningkatan risiko hipotensi, hiperkalemia, dan gangguan fungsi ginjal dengan aliskiren (obat anti-hypertensive) → Peningkatan risiko angioedema dengan inhibitor neprilysin (mis. Sacubitril). → Dapat menyebabkan reaksi anafilaktoid dengan dekstran sulfat pada apheresis low density lipoprotein (LDL). |
Interaksi dengan makanan | → Hindari bahan-bahan herbal yang menyebabkan hipertensi (seperti bayberry, blue cohosh, cayenne, ephedra, and licorice ). → Hindari produk yang mengandung kalium. Produk kalium meningkatkan risiko hiperkalemia. → Batasi mengonsumsi garam. Garam dapat melemahkan efek antihipertensi. → Minumlah satu jam sebelum makan. Makanan sesudah dapat mengurangi penyerapan obat. → Konsentrasi serum menurun dengan makanan |
Overdosis | ⇔ Gejala: Hipotensi, syok, stupor, bradikardia (bradycardia), gangguan elektrolit hingga gagal ginjal. ⇔ Cara Mengatasi: → Dilakukan pencegahan terhadap riwayat penyerapan makanan dengan menggunakan lavage lambung. → Pemberian adsorben dan sodium sulfat dalam waktu 30 menit setelah asupan. Untuk hipotensi, letakkan dalam posisi shock dan segera berikan suplemen garam. → Berikan atropin dan pertimbangkan penggunaan alat pacu jantung untuk alat pacu jantung dan bradikardia. |
Pengaruh pada hasil lab | → Dapat menyebabkan hasil tes urin positif palsu untuk penentuan aseton menggunakan reagen nitroprusside. → Dapat menyebabkan rasio negatif aldosterone/renin rat (ARR). |
Beberapa pertanyaan yang sering diajukan adalah:
Bagaimana seharusnya menggunakan Captopril?
Gunakanlah obat ini persis sesuai petunjuk dokter, jangan melebihi jumlah dosis yang diberikan -walaupun kadang dokter mengubah dosis Anda. Obat biasanya diminum dalam keadaan perut kosong atau satu jam sebelum makan. [3]
Apa yang perlu saya lakukan apabila kelewatan satu dosis Captopril?
Minumlah dosis yang terlewat saat itu juga, dan bila sudah mencapai waktu dosis berikutnya, lewati saja dosis yang terlewat. Ingat jangan pernah minum obat tambahan untuk mengganti dosis yang terlewat. [5]
Apa yang perlu dihindari ketika sedang menggunakan Captopril?
Hindari minum-minuman beralkohol karena dapat menyebabkan penurunan tekanan darah Anda dan juga dapat meningkatkan efek samping tertentu pada obat. Selain itu, hindari cauaca yang terlalu panas atau dehidrasi selama berolahraga. Ikuti selalu instruksi dokter dan jangan lupa konsultasikan perkembangan kesehatan Anda. [5]
Bagaimana proses kerja Captopril?
Captopril merupakan jenis obat yang disebut inhibitor ACE. Inhibitor ACE bereaksi menghalangi aksi senyawa dalam tubuh yang disebut angiotensin converting enzyme (ACE). Dengan menghalangi aksi ACE tersebut, Captopril dapat mengurangi produksi angiotensin II sehingga memungkinkan pembuluh darah menjadi rileks dan melebar. Dan efek keseluruhannya itu adalah menurunkan tekanan darah. [6]
Berikut ini beberapa obat bermerek yang mengandung Captopril [1,6]
Brand Merek Dagang |
Apuzin |
Captoril |
Capoten |
1) Anonim. Diakses 2020. DRUGBANK. Captopril.
2) Anonim. Diakses 2020. MIMS. Captopril.
3) Anonim. Diakses. 2020. Medscape. Drugs and Diseases. Captopril (Rx).
4) Anonim. Diakses 2020. Webmd. Captopril.
5) Shanjai Shinha. MD. 2019. Drugs. Captopril.
6) Helen Marshal, BPharm, MRPharmS. 2017. Netdoctor.Captopril: Uses, Dosage, Side Effects and Warnings.