Cara Agar Anak Mau Makan Buah dan Sayur

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Anak Anda susah makan sayur dan buah? Tenang, Anda tidak sendiri. Ini adalah masalah yang sangat umum di kalangan orang tua. Sebagian besar anak-anak menganggap sayur tidak enak, padahal mereka sedang dalam masa pertumbuhan dan membutuhkan banyak nutrisi dan serat yang terkandung dalam sayur dan buah.

Bagaimana membuat mereka mau dan terbiasa mengonsumsi dua jenis makanan ini? Beberapa trik berikut bisa Anda coba:

1. Berikan contoh

Anak-anak tidak akan terbiasa makan sayur kalau orang tuanya juga tidak suka. Jadi, awali dulu kebiasaan makan sehat ini dari diri sendiri.

  • Sajikan sayur dan buah lebih sering, terutama setiap waktu makan dan sebagai camilan.
  • Jangan paksa anak untuk makan buat atau sayur, atau mengkritik mereka kalau mereka belum mau. Tetap konsisten saja menyediakan sayur dan buah, dan memakannya di depan anak. Buah dan sayur akan pelan-pelan menjadi bagian menu harian secara alami.
  • Anak-anak, terutama balita, akan penasaran untuk mencoba buah dan sayur jika melihat orang lain yang makan bersama mereka mengonsumsinya. Saat Anda sendiri makan makanan sehat, Anda sudah mengajari mereka pola makan yang sehat.
  • Sediakan buah di tempat mereka biasa mengambil camilan. Potong-potong jeruk, mangga, melon, pear, atau buah lain dan letakkan di dalam wadah plastik di kulkas. Sediakan mangkuk berisi apel dan pisang di meja makan.

2. Campurkan sayur dan buah dengan makanan favorit mereka

Anak-anak biasanya sudah malas makan ketika melihat sayur atau buah disajikan begitu saja. Jadi, untuk mengakali ini, coba campurkan dengan makanan kesukaan mereka.

  • Jadikan potongan buah sebagai topping cereal atau pancake
  • Tambahkan buah ke dalam yogurt
  • Masukkan sayur ke dalam kebab
  • Buat pizza dengan tambahan topping satu jenis sayuran
  • Buat daging gulung, bakso, nugget ayam dengan campuran sayuran seperti wortel, bayam, atau kacang polong

3. Buat bentuk-bentuk yang menarik

Trik ini terutama bisa dicoba pada anak-anak balita. Mereka seringnya menolak makan sayur karena merasa makanannya membosankan. Jadi, coba buat sesuatu yang menarik dari buah dan sayur.

Potong buah menggunakan cookie cutter menjadi bentuk boneka, bulan, bintang, dsb. Buat cerita untuk membuat mereka makan satu persatu bentuk di piring mereka. Brokoli bisa Anda sebut sebagai pohon, dan sebagainya.

Buah dan sayur yang disajikan dalam bentuk yang menyenangkan dan “kid-friendly” akan lebih mudah masuk ke mulut anak-anak dibandingkan yang disajikan dalam bentuk masakan umum.

4. Perkenalkan jenis buah dan sayur yang baru

Anak-anak selalu ingin tahu. Jika orang tuanya menyajikan sesuatu yang belum pernah mereka lihat atau coba sebelumnya, dan semua orang makan makanan itu, mereka biasanya ingin ikut mencoba.

Sajikan jenis-jenis sayur dan buah yang baru seminggu atau sebulan sekali. Coba resep yang mengkombinasikan berbagai warna, rasa, dan jenis sayur agar anak terbiasa merasakan sesuatu yang baru dan indera-indera perasa mereka menjadi lebih fleksibel.

Tapi, jangan sajikan terlalu banyak sayur atau buah yang baru dalam sekali waktu, karena mereka malah akan jadi tidak berselera. Berikan dalam porsi kecil dulu, atau berikan bersama makanan yang mereka sudah biasa konsumsi.

5. Coba resep-resep vegetarian

Meskipun Anda dan keluarga bukan vegetarian, salah satu cara memperbanyak konsumsi buah dan sayur adalah dengan mencoba resep-resep vegetarian. Menu mereka tidak mengintimidasi meskipun hanya terdiri dari tumbuh-tumbuhan.

Ini cara yang bisa dinikmati semua anggota keluarga dan sehat. Resep vegetarian ini bisa dijadikan selingan dalam menu mingguan.

6. Sajikan buah beku

Buah yang mengandung banyak air, seperti semangka, nanas, raspberry, dan sebagainya bisa dibekukan di freezer untuk kemudian dijadikan camilan di hari yang panas. Beri gagang es pada buah sebelum dibekukan agar lebih menarik dan mudah dikonsumsi.

Cara ini juga baik untuk menggantikan kebiasaan anak minum minuman kemasan atau makan es krim yang kandungan gulanya tinggi atau mengandung bahan pengawet.

7. Ajak anak untuk ikut menyiapkan makanan

Bawa anak-anak berbelanja dan minta mereka untuk memilih sayuran dan buah yang ingin mereka coba, atau minta mereka mengambil sayuran dan buah dengan warna-warna tertentu.

Sampai di rumah, ajak mereka menyiapkan sayur dan buah yang mereka beli tadi untuk makan siang atau simpanan snack. Ajari mereka mencuci, mengupas, dan memotong sambil mencicipi. Anak-anak biasanya lebih semangat untuk makan apa yang mereka buat sendiri.

8. Jangan memaksa

Ketika orang tua frustrasi karena anak tidak mau makan sayur atau buah, mereka cenderung menjadi marah atau memaksa anak untuk menghabiskan apa yang ada di piring mereka. Tapi, hindari kejadian seperti ini.

Memaksa anak untuk makan sesuatu malah akan membuat mereka trauma dan terus menghindari makanan itu dalam jangka panjang, bahkan hingga dewasa. Jika anak menolak makan sayur, jangan tergoda untuk marah dan jangan katakan hal-hal yang akan membuat anak mengingat sayur atau buah sebagai makanan yang menimbulkan rasa tidak nyaman.

9. Jangan menyerah

Sebagian besar anak perlu diperkenalkan dengan jenis makanan baru sekitar 8 hingga 10 kali sebelum mereka akhirnya mau mencobanya. Jadi, jangan menyerah memberikan mereka sayur atau buah apapun.

Berikan sayur dan buah pada anak sesering mungkin, dan semakin muda usia mereka saat diperkenalkan pada buah dan sayur, semakin baik.

Jika anak menolak sayur atau buah saat pertama Anda memberikannya pada mereka, jangan menyerah. Selera anak akan berubah seiring pertambahan usia.

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada anak, dan bahkan hingga dewasa, setengah dari porsi makan harus terdiri dari buah dan sayur. Konsep ini adalah untuk:

  • Meningkatkan kesehatan tubuh
  • Mengurangi risiko terkena penyakit kronis
  • Menekan risiko kelebihan berat badan dan obesitas

Untuk itu, tetap jadikan buah dan sayur sebagai bagian menu harian agar semua anggota keluarga, terutama anak-anak, menjadi terbiasa mengonsumsinya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment