Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Bayi yang lahir prematur dapat membawa risiko seperti berat badan lahir rendah. Hal ini akan menyebabkan berbagai komplikasi bagi kesehatan bayi. Calon ibu dapat menurunkan risiko kelahiran prematur dengan... aktif secara fisik selama kehamilan untuk mencegah penyakit seperti diabetes dan pre-eklampsia, tidak merokok, tidak mengonsumsi alkohol dan narkoba, berhati-hati dengan penggunaan obat-obatan, dan memeriksakan diri ke dokter secara teratur. Read more
Bayi lahir prematur merupakan bayi yang terlahir lebih awal yakni sebelum 37 minggu. Bayi Anda butuh waktu 40 minggu untuk tumbuh dan berkembang di dalam rahim sebelum proses kelahiran. Bayi yang terlahir prematur dapat mempunyai masalah kesehatan serius saat lahir dan saat menjalani kehidupan. [1]
Kebanyakan kehamilan (sekitar 90%) mengalami kelahiran tepat waktu. Maksudnya adalah proses melahirkan terjadi paling tidak pada usia kehamilan menginjak 37 minggu. Sedangkan 10% sisanya, mengalami proses melahirkan sebelum waktunya. [2]
Bayi terlahir sebelum 34 minggu masa kehamilan beresiko mengalami masalah kesehatan misalnya paru-paru yang belum berkembang sempurna dan berat badan yang di bawah standar. Untuk mengurangi resiko melahirkan prematur, ada beberapa siasat yang dapat dilakukan seperti perawatan pra kelahiran, perubahan gaya hidup sebelum menjalani kehamilan dan saat hamil. [3]
Daftar isi
- 1. Lakukan Perawatan Pra Kelahiran
- 2. Konsumsi Makanan Sehat
- 3. Sering Makan
- 4. Kurangi Penggunaan Produk Perawatan Diri yang Mengandung Ftalat
- 5. Capai Berat Badan Sehat
- 6. Jangan Merokok
- 7. Beri Jarak 18 Bulan Antar Kehamilan
- 8. Konsumsi Vitamin Pra Kelahiran
- 9. Konsumsi Cairan yang Cukup
- 10. Hati-hati Penggunaan Teknologi Reproduksi Berbantu
- 11. Menangani Kondisi Kronis
- 12. Perhatikan Kondisi Gusi
- 13. Jangan Menunda Buang Air Kecil
- 14. Lindungi Diri dari Infeksi
- 15. Kurangi Stres
- Penyebab Bayi Lahir Prematur
1. Lakukan Perawatan Pra Kelahiran
Kunjungan pra natal dapat membantu tenaga kesehatan Anda memantau kesehatan Anda dan bayi. Ceritakan gejala atau tanda yang Anda rasakan jika hal tersebut mengganggu. Jika Anda mempunyai riwayat melahirkan prematur atau mengembangkan tanda akan melahirkan sebeum waktunya, Anda harus sering berkonsultasi dengan dokter selama masa kehamilan. [4]
2. Konsumsi Makanan Sehat
Kehamilan sehat umumnya dikaitkan dengan asupan gizi yang baik. Sebagai tambahan, beberapa penelitian menyarankan makanan yang tinggi asam lemak tak jenuh ganda telah dihubungkan dengan mengurangi resiko kelahiran prematur. Asam lemak jenis ini banyak ditemukan dalam kacang, benih, ikan, dan minyak yang berasal dari benih. [4]
3. Sering Makan
Para peneliti menemukan bahwa sering melewatkan makan dan perut kosong dalam jangka waktu yang lama mampu meningkatkan resiko melahirkan prematur. Untuk menghindarinya, Anda harus makan setidaknya 5 kali sehari. Tiga kali untuk makan berat dan 2 kali untuk camilan sehat. [5]
4. Kurangi Penggunaan Produk Perawatan Diri yang Mengandung Ftalat
Ftalat banyak terkandung di dalam produk kecantikan sebagai bahan pewangi. Satu studi menemukan bahwa ibu hamil dengan kandungan air seni yang ftalatnya tinggi beresiko 2-5 kali lipat mengalami melahirkan prematur dibandingkan dengan ibu hamil dengan kandungan ftalat dalam air seni yang rendah. [5]
5. Capai Berat Badan Sehat
Sebelum menjalani kehamilan, Anda harus mencapai berat badan sehat. Lalu, selama masa kehamilan Anda juga diharuskan untuk mencapai berat badan yang sesuai dengan standar. Anda bisa menanyakan pada dokter Anda untuk mengetahui standar berat badan yang harus Anda penuhi selama hamil. [1]
6. Jangan Merokok
Saat merencanakan kehamilan, Anda harus berhenti dari merokok, mengkonsumsi minuman beralkohol, dan menyalahgunakan obat-obatan yang diresepkan. Untuk berhenti dari hal-hal tersebut, Anda bisa mencari bantuan dengan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. [1]
7. Beri Jarak 18 Bulan Antar Kehamilan
Kemungkinan Anda mengalami melahirkan prematur akan berkurang secara signifikan jika Anda menunggu masa kehamilan selanjutnya paling tidak 12 bulan. Optimalnya jarak antar kehamilan adalah 18 bulan dari setelah melahirkan sampai ke kehamilan berikutnya. [2]
8. Konsumsi Vitamin Pra Kelahiran
Suplemen pra kelahiran yang dikonsumsi harian meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan. Penelitian mengungkapkan bahwa konsumsi asam folat menurunkan resiko abruptio plasenta (plasenta terlepas dari dinding rahim sebelum proses melahirkan) dan pre eklampsia. [2]
9. Konsumsi Cairan yang Cukup
Kondisi tubuh yang kekurangan cairan akan memicu terjadinya kontraksi pada ibu hamil. Anda harus mendapatkan asupan cairan harian yang memadai untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Kebanyakan ibu hamil mengkonsumsi air minum sebanyak 8 gelas per hari. [3]
10. Hati-hati Penggunaan Teknologi Reproduksi Berbantu
Jika Anda berencana menggunakan teknologi reproduksi berbantu untuk hamil, pertimbangkan berapa banyak embrio yang akan ditanamkan. Kehamilan ganda meningkatkan resiko Anda mengalami proses melahirkan sebelum waktunya. [4]
11. Menangani Kondisi Kronis
Kondisi tertentu misalnya diabetes, tekanan darah tinggi dan obesitas meningkatkan resiko Anda menjalani melahirkan prematur. Berkonsultasi dengan tenaga kesehatan Anda untuk menjaga kondisi kesehatan kronis tetap dalam kendali. [4]
12. Perhatikan Kondisi Gusi
Penyakit gusi kronis merupakan faktor resiko serius dalam melahirkan prematur. Ibu hamil harus menyikat gigi dan membersihkan gigi menggunakan floss setelah selesai makan. Anda juga bisa melakukan kunjungan berkala ke dokter gigi. Selain itu, Anda bisa membilas mulut dengan menggunakan obat kumur. [5]
13. Jangan Menunda Buang Air Kecil
Infeksi saluran urin dapat memicu terjadinya melahirkan prematur. Sebab infeksi ini dapat menyebar sampai ke ginjal. Jika Anda merasa harus membuang air kecil, jangan tunda. Tindakan menunda buang air kecil akan menyebabkan Anda terserang infeksi saluran urin. [5]
14. Lindungi Diri dari Infeksi
Anda bisa bertanya pada tenaga kesehatan tentang vaksinasi yang dilakukan. Yang membantu Anda terlindung dari infeksi tertentu. Sering mencuci tangan dan hindari konsumsi daging, ikan, dan telur mentah dapat Anda lakukan untuk menghindari resiko infeksi. [1]
15. Kurangi Stres
Untuk mengurangi stres, Anda bisa melakukan kegiatan aktif selama masa kehamilan. Selain itu, Anda bisa meminta bantuan dari keluarga atau teman untuk mengasuh anak Anda yang lain. Memakan makanan yang sehat dan mengurangi stres di tempat kerja juga berpengaruh terhadap tingkat stres. [1]
Penyebab Bayi Lahir Prematur
Ada beberapa alasan yang menyebabkan Anda melahirkan bayi secara prematur yakni: [2]
- Merokok, Minum Alkohol
Tindakan merokok, meminum alkohol dan menyalahgunakan obat-obatan tidak hanya meningkatkan resiko Anda keguguran namun juga melahirkan prematur. Alasan lainnya untuk Anda berhenti melakukan kebiasan ini adalah bayi akan terlahir dengan berat badan yang rendah. [2]
- Jarak Kehamilan yang Dekat
Mengalami kehamilan lebih cepat dari 18 bulan sejak Anda melahirkan anak terakhir akan meningkatkan resiko Anda melahirkan bayi prematur. Suatu studi menampilkan bahwa wanita yang hamil kurang dari 12 bulan sejak melahirkan terkahir kali mengalami proses persalinan pada usia kandungan kurang dari 37 minggu. [2]
- Memiliki Berat Badan yang Tidak Sehat
Sebelum mengalami kehamilan, pastikan Anda mempunyai berat badan yang sehat. Berat badan yang di bawah standar atau berlebih menimbulkan resiko melahirkan prematur. Kondisi kekurangan berat badan termasuk pada mereka yang menderita bulimia atau anoreksia. [1]
- Kondisi Medis Tertentu
Anda mempunyai resiko yang lebih tinggi dalam melahirkan bayi prematur jika menderita penyakit seperti diabetes, hipertensi, infeksi, dan trombofilia. Selain itu, kondisi bawaan seperti Sindrom Ehlers-Danlos yang menyerang jaringan penghubung tubuh juga berperan andil dalam kelahiran prematur. [1]