Pernah tidak kamu sedang mengerjakan tugas hingga tidak sadar sudah berapa jam di depan laptop?
Atau kamu main sedang seru main game hingga tidak mendengar panggilan Ibumu?
Atau kamu ada deadline kerjaan tetapi bukannya menyelesaikan kerjaan tersebut justru malah asyik main handphone?
Fenomena tersebut disebut konsentrasi, yaitu suatu proses yang melibatkan kemampuan sesorang untuk fokus pada apa yang dia lakukan dan mengabaikan gangguan disekitarnya [1].
Bagaimana cara meningkatkan konsentrasi? Berikut merupakan beberapa cara untuk meningkatkan konsentrasi.
Daftar isi
- 1. Melakukan Kegiatan Senam Otak (Brain Gym)
- 2. Meditasi
- 3. Sarapan
- 4. Mengkonsumsi Makanan Bernutrisi
- 5. Olahraga
- 6. Tidur yang Cukup
- 7. Istirahat
- 8. Mengontrol Pengunaan Gadget
- 9. Mengonsumsi Vitamin
- 10. Mendengarkan Musik
- 11. Menggunakan Metode SMART
- 12. “Menyapa” Alam
- Kondisi Yang Dapat Mempengaruhi Konsentrasi
1. Melakukan Kegiatan Senam Otak (Brain Gym)
Senam Otak atau Brain Gym merupakan serangkaian gerak badan yang membutuhkan sinkronisasi antara otak dan gerakan.
Brain Gym dapat digunakan pada sistem persekolahan, dunia pekerjaan, hingga dunia olahraga. Beberapa bentuk gerak badan tersebut seperti lazy eight, neck rolls, belly breathing, brain buttons, the thinking cap, dan calf pumps. Kegiatan ini berfungsi untuk meningkatkan konsentrasi, serta meningkatkan koordinasi dan integrasi kedua sisi otak [2].
2. Meditasi
Meditasi merupakan teknik untuk mengatur tingkat kesadaran dan emosi seseorang, sehingga pikiran menjadi lebih fokus pada keadaan saat ini dan lebih tenang [3].
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa suatu kelompok yang melakukan sesi meditasi berhasil meningkatkan konsentrasi mereka [4].
3. Sarapan
Suatu studi melakukan penelitian terhadap 29 anak dengan metode sarapan yang berbeda, yaitu sarapan sereal, hanya minum manis, dan tidak sarapan sama sekali [5].
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang hanya minum di pagi hari dan tidak sarapan mengalami penurunan konsentrasi dan ingatan yang cukup cepat dibanding anak yang sarapan sereal [5].
4. Mengkonsumsi Makanan Bernutrisi
Makanan yang sehat tidak hanya mempengaruhi kesehatan tubuh, tetapi juga meningkatkan tingkat energi, konsentrasi, dan kesadaran manusia [6].
Beberapa jenis makanan yang dapat meningkatkan konsentrasi adalah ikan, kopi, kacang, cokelat, avocado, dan blueberry [7].
5. Olahraga
Olahraga yang cukup dapat memperbaiki mood, mengurangi anxiety dan depresi, serta dapat membantu seseorang mengatasi stress [8].
Selain itu, bagi penderita Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), kegiatan olahraga merupakan salah satu solusi karena dapat meningkatkan konsentrasi dan menurunkan perilaku impulsif [9].
6. Tidur yang Cukup
Tidur merupakan suatu kebutuhan biologis. Ketika tidur, tubuh dan pikiran akan istirahat sehingga aktivitas esok hari dapat dijalankan dengan optimal.
Kurang tidur dapat menyebabkan perubahan mood, lebih cepat lelah, dan kurang bersemangat. Efek jangka panjangnya adalah mengganggu konsentrasi dan kemampuan kognitif seperti berpikir, mengambil keputusan, dan mengingat [10].
7. Istirahat
Orang sering melakukan sesuatu hal tanpa istirahat, seperti mahasiswa yang berjam – jam kuliah atau pekerja yang bekerja 8 jam/hari dalam seminggu.
Istirahat sejenak perlu dilakukan ditengah – tengah kegiatan tersebut agar otak dan tubuh tidak tegang. Sebuah penelitian menunjukkan, bahwa pekerja yang melakukan istirahat sejenak ketika bekerja dapat meningkatkan konsentrasi kerja [11].
8. Mengontrol Pengunaan Gadget
Di jaman sekarang, perkembangan teknologi yang cukup pesat menyebabkan akses penggunaannya cukup mudah, seperti handphone dan laptop.
Di kelas, handphone dapat memengaruhi konsentrasi dan perhatian siswa karena keinginan siswa untuk segera membalas pesan secara instan [12]. Oleh karena itu, penggunaan gadget harus dikontrol agar tidak mengganggu konsentrasi seseorang dalam melakukan sesuatu.
9. Mengonsumsi Vitamin
Mengkonsumsi vitamin merupakan salah satu cara tambahan untuk menjaga kinerja otak, seperti kemampuan mengingat dan berkonsentrasi. Beberapa jenis vitamin yang dapat diminum, yaitu Asam Lemak Omega-3 (Minyak Ikan), Vitamin E, dan Vitamin B (terutama B6, B9, dan B12) [13].
10. Mendengarkan Musik
Mendengarkan musik menjadi hal yang umum di jaman sekarang ini. Beberapa orang menjadikan musik sebagai background suara ketika sedang melakukan sesuatu, seperti belajar.
Jenis musik yang dapat dipilih juga bervariasi, akan tetapi musik yang dianggap dapat meningkatkan konsentrasi adalah musik dengan nada lembut atau instrumental [14].
11. Menggunakan Metode SMART
SMART merupakan metode yang cukup efisien dan efektif untuk menyelesaikan suatu proyek / kegiatan. SMART memiliki kepanjangan Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Timely [15].
- Specifik (Spesifik) , artinya menjelaskan apa yang harus diselesaikan, mengapa harus dicapai, hingga siapa saja yang terlibat dalam kegiatan ini.
- Measurable (Dapat Diukur), artinya bagaimana cara melacak kemajuan proyek tersebut dan kapan proyek tersebut harus selesai.
- Measurable (Dapat Diukur), artinya bagaimana cara melacak kemajuan proyek tersebut dan kapan proyek tersebut harus selesai.
- Achievable (Dapat Dicapai), artinya apakah yang akan akan dilakukan realistis atau apakah kemampuan tim sesuai dengan proyek yang dibutuhkan.
- Relevant (Relevan), artinya apakah rencana yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
- Timely (Tepat Waktu), artinya mebuat kerangka waktu yang spesifik untuk setiap hal yang akan dilakukan, agar tujuan tercapai dan tidak melewati batas waktu yang sudah ditentukan.
12. “Menyapa” Alam
Beberapa studi menjelaskan bahwa pergi keluar “menyapa“ alam dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Beberapa perempuan yang menghabiskan 120 menit setiap minggunya di alam, setelah 5 minggu mengalami peningkatan konsentrasi [16].
Kondisi Yang Dapat Mempengaruhi Konsentrasi
Kondisi yang dapat mempengaruhi konsentrasi seseorang di bagi menjadi dua, yaitu: [17, 18]
- Faktor Internal
Faktor Internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri sendiri. Faktor Internal dapat berupa tekanan dari diri sendiri, kondisi badan yang tidak mendukung, perasaan, serta pikiran dan perkataan dari diri sendiri.
Pikiran dan perkataan negatif dari sendiri seperti “Aku capek”, “Jangan grogi”, ”Musuhku kok lebih hebat”, ”Sial, aku gagal!”, dapat menurunkan konsentrasi. Sedangkan pikiran dan perkataan positif seperti “Aku pasti bisa”, “Jangan terbawa emosi”, “Harus kelar sesuai target”, dapat meningkatkan konsentrasi.
Beberapa orang juga mengidap penyakit yang mempengaruhi konsentrasi seperti Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), penyakit mental, gangguan kognitif, luka di kepala, hingga penyakit yang menyerang mata (rabun jauh, mata silinder, atau mata juling) [19].
- Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar atau lingkungan sekitar. Faktor eksternal dapat berupa motivasi, olokan, dan ejekan dari orang lain, musik, hingga saingan yang tidak sportif.
Meskipun terpisah dalam katagori yang berbeda, kedua faktor tersebut saling memberikan dampak. Suatu kejadian diluar, dapat menjadi faktor perubahan perasaan seseorang. Sama halnya dengan berubahnya suatu pemikiran, dapat mengubah bagaimana sesorang bersikap [17].
Contohnya, dalam suatu pertandingan sepak bola, Tim A melakukan kecurangan dengan menyelakakan pemain terbaik Tim B hingga dia tidak bisa melanjutkan pertandingan.
Hal tersebut pasti akan membuat pemain Tim B menjadi gelisah, khawatir, dan marah. Jika Pelatih Tim B dan para pemainnya tidak bisa mengontrol perasaan mereka, maka permainan Tim B akan menjadi berantakan.
Oleh karena itu, kedua faktor tesebut harus dikuasai, agar dapat melakukan konsentrasi secara optimal.