11 Cara Merawat Kulit Lansia agar Tetap Sehat

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Seiring bertambahnya usia, kulit secara alami ikut mengalami penuaan. Produksi serat kolagen dan elastis menjadi makin lambat sehingga menyebabkan kulit kehilangan elastisitas.

Kulit pada orang berusia lanjut juga menjadi lebih tipis dan lebih rapuh, kelenjar kehilangan kemampuan untuk menjaga kelembaban kulit secara efektif, sehingga umum untuk orang berusia lanjut untuk memiliki kulit kering[1, 2].

Selain dampak dari proses penuaan alami, faktor lingkungan dapat menimbulkan efek merugikan, termasuk ketika seseorang terpapar terlalu banyak sinar matahari. Ras seseorang dan ciri yang diturunkan dalam keluarga juga menjadi faktor dalam proses penuaan kulit[1].

Orang berusia lanjut memerlukan langkah perawatan kulit khusus untuk mengurangi perkembangan efek dari kulit kering. Berikut beberapa cara merawat kulit untuk orang berusia lanjut:

1. Mengkonsumsi Diet yang Seimbang

Orang berusia lanjut disarankan untuk selalu mengkonsumsi diet seimbang. Diet hendaknya kaya akan vitamin, nutrisi dan mineral esensial. Diet yang seimbang menjadi sangat penting karena orang berusia lanjut akan kekurangan serat struktural yang memperkuat kulit, sehingga diperlukan nutrisi untuk memperbaikinya[3, 4].

Nutrisi yang terpenuhi dengan baik membantu tubuh untuk memperkuat dan memperbaiki kulit. Makanan dengan kandungan vitamin tinggi akan membuat kulit orang berusia lanjut lebih elastis dan lebih tahan terhadap kerusakan kulit[3, 4].

Vitamin merupakan nutrisi yang sangat penting bagi kesehatan kulit orang berusia lanjut. Diet yang kaya akan vitamin A membantu mencegah infeksi pada kulit yang rusak dengan meningkatkan integritas jaringan. Diet kaya vitamin C membantu pemulihan luka dengan cepat karena berperan dalam pembentukan kolagen. Sementara diet kaya dengan vitamin E mencegah kerusakan membran sel[3, 4].

Untuk menambahkan vitamin dalam diet orang berusia lanjut dapat mengkonsumsi alpukat, ekstrak gandum, sayuran hijau, buah jeruk, melon, kacang, dan sebagainya. Selain vitamin, makanan kaya protein dan mineral juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit[3].

2. Minum Banyak Air Putih

Air putih membantu menjaga kesehatan kulit baik pada orang muda maupun orang berusia lanjut. Kulit kering sering kali disebabkan karena kulit mengalami dehidrasi[3, 4].

Minum air putih merupakan cara terbaik dan paling alami untuk mengembalikan cairan tubuh. Air putih juga merupakan cairan hidrasi terbaik bagi tubuh kita[3].

Air memberikan beberapa manfaat bagi kulit, seperti mengurangi kerutan, mengeluarkan toksin, melembapkan permukaan kulit. Orang berusia lanjut sebaiknya memperbanyak minum air putih, terutama ketika cuaca panas[3, 5].

3. Menggunakan Humidifier

Lingkungan dengan udara kering tidak menguntungkan bagi kesehatan kulit orang berusia lanjut yang mana memiliki kulit yang sudah kering dan membutuhkan kelembapan. Paparan berlanjut terhadap udara kering dapat mengakibatkan munculnya retakan dan kemerahan pada kulit[3, 4].

Untuk menghindarinya, sebaiknya menggunakan humidifier (pelembap ruangan) untuk meningkatkan kelembapan di dalam ruangan yang ditempati. Udara dengan kelembapan terjaga akan membantu menghidrasi kulit[3].

Menjaga humiditas di dalam ruangan sekitar 45% dan 60% dapat mengurangi kulit kering dan gatal. Untuk mengukur humiditas udara dapat digunakan hidrometer[6].

4. Menghindari Mandi Berlebih

Sebagai upaya untuk mencegah cedera pada kulit, orang berusia lanjut dianjurkan untuk tidak mandi terlalu sering. Orang berusia lanjut sebaiknya juga menghindari berendam terlalu lama di dalam bak mandi karena dapat menyebabkan kulit menjadi kering[3, 5].

Orang berusia lanjut sebaiknya menghindari mandi terlalu sering dengan sabun kasar dan menggunakan produk berbahan dasar alkohol secara berlebihan, seperti sanitizer dan agen pembersih. Selain itu, orang berusia lanjut sebaiknya menghindari penggunaan air panas dan beruap karena kulit mereka lebih peka, sehingga lebih mudah terbakar, kering, dan terluka. Sebaiknya mandi secara rutin dengan waktu secukupnya[2, 3].

Beberapa perubahan pada cara mandi dapat membantu mengurangi kulit kering dan gatal, di antaranya[2, 5, 6]:

  • Menghindari penggunaan sabun batangan. Sebaiknya orang berusia lanjut menggantinya dengan sabun cair lembut dan tanpa kandungan pewangi.
  • Mandi menggunakan air hangat dan menghindari penggunaan air yang terlalu panas. Air panas dapat menghilangkan minyak alami pada kulit sehingga meningkatkan kekeringan kulit.
  • Menggunakan kain halus untuk mandi dan membersihkan kulit. Menggunakan shower puff atau sikat mandi dapat mengakibatkan iritasi pada kulit.
  • Mandi dengan cepat. Sebaiknya orang berusia lanjut tidak mandi terlalu lama dan membatasi waktu mandi selama 10 menit.
  • Saat mengeringkan tubuh dengan handuk, biarkan sedikit air tertinggal. Adanya air pada kulit dapat membantu menghidrasi kulit saat mengaplikasikan pelembap setelah mandi.
  • Mengaplikasikan pelembap lembut dan bebas pewangi yang diformulasikan untuk kulit kering dalam waktu 3 menit setelah mandi dan sepanjang hari. Penggunaan pelembap akan membantu mengatasi kekeringan kulit dan memulihkan lapisan pelindung kulit. Selain itu mengaplikasikan pelembap dapat mencegah terjadinya ruam gatal.

5. Berhenti Merokok

Merokok merupakan kebiasaan tidak sehat bagi orang pada semua usia. Merokok dapat mengarah pada berbagai masalah kesehatan. Dampak merokok dapat berupa efek jangka panjang, sehingga sering kali baru dirasakan pada usia lanjut[3].

Merokok mempercepat proses penuaan karena merokok menyebabkan kerusakan kolagen, elastin, dan jaringan yang memungkinkan kulit mempertahankan penampilan awet muda. Pada orang yang merokok, pembuluh darah di lapisan terluar kulit menyempit sehingga aliran darah menurun dan suplai oksigen serta nutrisi berkurang[1, 3].

Merokok juga menyebabkan timbulnya keriput dini dan pemulihan luka yang lebih lama. Paparan komponen beracun di dalam rokok juga mempengaruhi kemampuan regenerasi kulit. Merokok juga mengurangi kelembapan tubuh, menyebabkan kulit menjadi kering. Sehingga bagi orang berusia lanjut, dianjurkan untuk berhenti merokok sepenuhnya untuk menjaga kulit lebih sehat[3].

6. Melindungi Diri dari Sinar Matahari

Paparan sinar matahari memiliki peran penting untuk absorpsi vitamin D oleh kulit. Meski demikian, paparan sinar matahari yang berlebihan menyebabkan lebih banyak dampak merugikan daripada manfaat. Sebaiknya kita menghindari paparan sinar matahari langsung sekitar jam 10 pagi hingga jam 4 sore[3, 7].

Paparan sinar matahari yang terlalu lama dapat mengarah pada kanker kulit, kulit terbakar, kerusakan mata, dan peningkatan risiko perubahan warna kulit dan pembentukan keriput. Selain itu, paparan sinar matahari berlebihan dapat menyebabkan iritasi hingga kulit pecah-pecah[3].

Orang berusia lanjut sebaiknya menggunakan pakaian yang dapat melindungi kulit dengan baik, kaca mata hitam, dan tabir surya dengan kadar SPF yang direkomendasikan untuk membantu mengurangi paparan sinar UV yang berbahaya[3].

Melindungi kulit dari sinar matahari dapat mencegah terbentuknya bintik penuaan dan kulit berjerawat, mengurangi penipisan dan kulit kering, serta mengurangi risiko kanker kulit[6].

Untuk melindungi kulit dari sinar matahari yang berbahaya dapat dilakukan langkah berikut[1, 6, 7]:

  • Mengaplikasikan tabir surya berspektrum luas dan tahan air dengan SPF 30 atau lebih tinggi. Tabir surya sebaiknya diaplikasikan pada bagian kulit yang tidak tertutup 15-30 menit sebelum melakukan kegiatan di luar ruangan. Tabir surya sebaiknya diaplikasikan kembali setidaknya setiap 2 jam. Pengaplikasian tabir surya perlu dilakukan lebih sering jika berenang, berkeringat, atau mengelap kulit dengan handuk.
  • Mencari tempat teduh ketika berada di luar ruangan. Tabir surya tidak dapat melindungi dari sinar matahari 100%, sehingga sebaiknya orang berusia lanjut berada di tempat yang teduh.
  • Mengenakan pakaian yang melindungi dari sinar matahari. Saat beraktivitas di luar ruangan sebaiknya mengenakan pakaian longgar dan ringan yang berlengan panjang serta celana panjang.  Hindari penggunaan pakaian yang terlalu tipis karena tidak cukup melindungi dari sinar matahari.
  • Menghindari lampu matahari, tanning bed dan tanning pill

7. Menggunakan Produk Kulit Alami

Untuk menjaga kesehatan kulit sebaiknya orang berusia lanjut menggunakan krim kulit yang terbuat dari bahan alami. Umumnya produk perawatan kulit mengandung zat kimia berbahaya, pengisi, bahan tambahan, dan berbagai bahan lain yang tidak dibutuhkan kulit[3].

Parfum, cologne, dan produk perawatan kulit yang mengandung pewangi dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Sehingga sebaiknya lebih berhati-hati dan memperhatikan ketika memilih krim, losion dan produk lain untuk memastikan memilih produk yang alami dan bebas tambahan parfum[3].

Dianjurkan untuk memilih produk yang mengandung bahan alami seperti minyak zaitun, lidah buaya, vitamin A atau E, dan minyak kelapa. Selain itu, sebaiknya menggunakan pelembab yang tidak mengandung pewangi dan tambahan zat kimia lainnya[3].

8. Menghindari Cedera pada Kulit

Orang berusia lanjut sebaiknya lebih berhati-hati dan berusaha menghindari cedera yang berpotensi menyebabkan kerusakan pada kulit, seperti luka gores atau sayatan. Pada orang berusia lanjut, luka yang merusak kulit akan memerlukan waktu lebih lama untuk pulih[3].

Orang berusia lanjut dianjurkan untuk rajin memotong kuku kaki dan tangan untuk mencegah risiko terluka akibat menggaruk kulit. Perawat juga sebaiknya tidak mengenakan perhiasan saat mengurus atau merawat orang berusia lanjut[3].

Saat melakukan kegiatan seperti membersihkan sekitar rumah dan kebun, sebaiknya mengenakan sarung tangan untuk melindungi kulit dan mencegah terjadinya iritasi. Pemakaian sarung tangan juga dapat mengurangi risiko terjadinya cedera pada kulit[6].

9. Tidur dengan Posisi Terlentang

Menurut studi, posisi tidur dapat mempengaruhi proses penuaan kulit. Orang yang tidur dengan wajah menekan bantal lebih berisiko untuk mengalami penuaan dan mengembangkan keriput lebih cepat daripada orang yang tidur dengan telentang. Oleh karena itu, orang berusia lanjut lebih disarankan untuk tidur dengan posisi telentang untuk mengurangi pembentukan keriput[3].

10. Mengatasi Stres

Ketika mengalami stress, tubuh kita akan menghasilkan hormon yang berrdampak merugikan bagi kulit. Sehinggga orang yang sedang stress lebih berisiko mengalami masalah kulit, kulit terasa panas, ruam gatal, kulit kering dan gejala lain yang mengganggu[3].

Orang berusia lanjut sebaiknya menghindari stress berlebihan dan tidak berpikir terlalu berat. Teknik pernapasan dalam dan relaksasi otot sebaiknya dilakukan secara rutin untuk menjaga ketenangan pikiran[3].

11. Memeriksakan Diri ke Dokter

Untuk orang berusia lanjut dengan masalah kulit kering dan gatal, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter. Dokter dapat memberikan perawatan yang diperlukan atau meresepkan obat topikal untuk meringankan kondisi[1].

Dokter dapat memeriksa jika terdapat kondisi lain seperti diabetes atau penyakit ginjal. Orang berusia lanjut hendaknya lebih memperhatikan perubahan yang terjadi pada kulit seperti kulit mengelupas, pecah-pecah, memerah, atau pruritus. Selain itu, sebaiknya mewaspadai tanda kanker kulit[2, 6].

Pada sekitar usia 50 tahun, risiko mengembangkan kanker dan pertumbuhan pre-kanker meningkat. Jika kanker kulit ditemukan lebih cepat, maka dapat ditangani dengan pengangkatan. Tapi jika kanker menyebar, penanganan dapat menjadi lebih sulit

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment