Dada Sakit Saat Hamil : Penyebab, Pengobatan dan Pencegahan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Selain nyeri ulu hati saat hamil, terdapat sejumlah keluhan lain seperti salah satunya dada sakit saat hamil yang membuat wanita seringkali merasa lebih menderita.

Kehamilan memang mampu menyebabkan serangkaian ketidaknyamanan pada bagian tubuh mana pun, termasuk dada.

Penyebab sakitnya dada selama kehamilan juga beragam, mulai dari kondisi ringan karena dampak perkembangan janin hingga masalah kesehatan jantung yang lebih serius [1,2].

Di bawah ini adalah sejumlah kemungkinan penyebab dada sakit saat hamil beserta cara menangani dan mencegah yang dapat diupayakan.

Penyebab Dada Sakit Saat Hamil

Dada yang terasa sakit saat hamil bisa disebabkan mulai dari kondisi yang ringan karena perubahan hormon hingga penyakit yang lebih parah sebagai berikut.

1. Stres

Beberapa dari ibu hamil mengalami stres lebih mudah pada saat hamil yang tak hanya memengaruhi kondisi janin, tapi juga kesehatan tubuh sang calon ibu [2,3].

Stres mampu meningkatkan risiko ketegangan pada otot dada serta gangguan pernapasan [2,3].

Oleh sebab itu, sebagai akibatnya dada bisa saja sering sakit yang akan disertai dengan sesak napas [2,3].

2. Kecemasan

Selain stres, kecemasan berlebihan dapat menjadi salah satu pemicu beberapa keluhan fisik seperti sakit dada [2,3].

Pada beberapa ibu hamil, kehamilan pertama adalah yang paling membuat cemas dan bahkan ada pula yang mengalami serangan panik [2,3].

Seorang wanita hamil dengan riwayat pernah mengalami keguguran juga memiliki risiko kecemasan dan gangguan panik yang memengaruhi kesehatan [2,3].

Selain dada terasa sakit, kecemasan pun mampu memicu beberapa gejala lain seperti [2] :

  • Nafas lebih cepat
  • Gelisah terus-menerus
  • Penurunan daya konsentrasi
  • Sering pusing

3. Morning Sickness

Morning sickness adalah sebuah kondisi yang menjadi sebuah tanda awal seorang wanita hamil [2,4].

Mual dan muntah adalah tanda utama morning sickness yang bisa berakibat pada nyeri dada, penurunan berat badan hingga dehidrasi [2].

Sakit pada area dada biasanya timbul karena memuntahkan asam dari dalam perut berulang kali di mana asam ini mengiritasi kerongkongan [2,4].

4. Ukuran Payudara Mengalami Perubahan

Nyeri pada dada pada dasarnya juga dapat dialami karena perubahan fisik, seperti salah satunya ukuran payudara yang semakin besar [5].

Ketika payudara membesar, otomatis otot dan sendi pada area dada menjadi lebih mudah tegang.

Hal ini kemudian meningkatkan risiko dada terasa sakit selama kehamilan.

5. Perkembangan Ukuran Janin

Sakit dada saat hamil, terutama saat usia kehamilan semakin tua bisa saja disebabkan oleh ukuran janin yang terus berkembang dan membesar [1,2].

Walau perut sang ibu dapat menyesuaikan besarnya perkembangan ukuran janin, tulang rusuk dan diafragma sang ibu akan tetap memperoleh tekanan dari janin [1,2].

Sakit pada bagian dada seringkali terjadi karena tekanan dari membesarnya ukuran janin ini dan akan mereda setelah sang ibu berhasil melahirkan [1,2].

6. Tulang Rusuk Mengalami Pelebaran

Ketika hamil, otot dada dapat mengalami perenggangan sebagai efek dari pelebaran tulang rusuk sehingga rasa nyeri dapat mudah menyerang dada [2].

Selain rasa sakit, sesak napas dapat menyertai karena diafragma, otot dada dan tulang rusuk mengalami tekanan [2].

Janin yang berkembang dan terus membesar tentunya membuat rasa sakit terus berlanjut hingga pada waktunya bersalin [2].

7. Heartburn

Nyeri pada ulu hati atau yang juga dikenal dengan istilah heartburn juga sangat sering terjadi pada ibu hamil [1,2,6].

Heartburn juga memicu sensasi panas terbakar pada area dada dikarenakan kenaikan asam lambung sampai pada esofagus/kerongkonga [1,2,6]n.

Ibu hamil dengan riwayat GERD (gastroesophageal reflux disease) maupun jenis penyakit maag lain akan lebih berisiko mengalami heartburn [1,2,6,7].

Sementara itu, peningkatan hormon progesteron dalam tubuh wanita selama hamil juga akan membuat otot esofagus mengendur dan lebih lemah dari biasanya [1,2,6].

Kenaikan asam lambung dapat terjadi terutama ketika setelah makan langsung mengambil posisi berbaring atau tidur sehingga sebaiknya para ibu hamil menghindari kebiasaan tidak sehat satu ini [1,2,7].

8. Gangguan Pencernaan

Gangguan pencernaan dapat menjadi salah satu penyebab dada terasa sakit saat hamil [1,2,6,7].

Gangguan pencernaan sendiri biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan atau minuman tertentu, seperti makanan pedas dan bergas [1,2,6,7].

Seringkali gangguan pencernaan ini pun mampu memicu nyeri ulu hati yang kemudian berdampak pada timbulnya ketidaknyamanan dan rasa sakit di dada [1,2,6,7].

9. Preeklamsia

Kondisi dada sakit selama kehamilan dapat pula disebabkan oleh kondisi yang lebih serius, seperti preeklamsia misalnya [1].

Tak hanya bagian dada, preeklamsia seringkali juga menyebabkan bahu terasa nyeri [1].

Preeklamsia sendiri adalah sebuah kondisi di mana ibu hamil (khususnya dengan usia kehamilan > 20 minggu) mengalami hipertensi (tekanan darah tinggi) disertai urine mengandung protein setiap buang air kecil [8].

Ketika mengalami preeklamsia, sejumlah keluhan yang umumnya dirasakan adalah [8] :

  • Hipertensi
  • Proteinuria
  • Nyeri ulu hati
  • Pandangan buram
  • Sakit kepala hebat dan berulang
  • Tidak enak badan
  • Sering pusing
  • Tubuh lebih gampang lemas
  • Sensitivitas mata terhadap cahaya meningkat
  • Pembengkakan pada beberapa area tubuh
  • Mual dan muntah-muntah
  • Penurunan volume urine serta frekuensi buang air kecil
  • Kesulitan bernafas

Para ibu hamil wajib mewaspadai kondisi preeklamsia, sebab kondisi gejala yang tidak tertangani dengan cepat apalagi jika sampai pada keluhan sesak nafas dan dada sakit bisa saja berakibat fatal.

Meskipun rata-rata kasus preeklamsia dapat hilang dengan sendirinya setelah bersalin dan bayi lahir dengan selamat, ada pula beberapa kasus di mana preeklamsia baru dimulai justru pasca persalinan.

Rutin memeriksakan diri selama kehamilan maupun pasca persalinan sangat dianjurkan agar terhindar dari kondisi preeklamsia serta komplikasi kesehatan berbahaya.

10. Penyakit Paru

Dada sakit saat hamil juga dapat disebabkan oleh adanya gangguan kesehatan paru-paru.

Bagi wanita dengan riwayat penyakit asma, kehamilan berpotensi memperburuk penyakit tersebut [2,9].

Gejala asma akan jauh lebih berat selama hamil dan menyebabkan sesak napas lebih sering, dada sesak, dan dada sakit [2,9].

Beberapa penyakit paru terkait dengan pneumonia, alergi berat, hingga infeksi paru mampu menjadi penyebab utama dada sakit dan sesak nafas selama hamil [2,10,11,12].

Bahkan kondisi-kondisi ini akan memperburuk kondisi pernapasan terutama saat cuaca dingin maupun saat terkena flu.

Wanita hamil trimester pertama jauh lebih rentan mengalami sakit dada karena penyakit paru, namun tidak menutup kemungkinan kondisi ini dirasakan pada trimester kedua dan ketiga [2].

11. Penyakit Jantung

Dada sakit dan sesak selama hamil dapat pula menjadi tanda adanya gangguan kesehatan jantung, di mana paling umum yang terjadi adalah serangan jantung [2,10].

Kardiomiopati peripartum juga merupakan kondisi lain yang dapat terjadi sebagai penyebab dada sakit ketika hamil [2,13].

Apabila memiliki riwayat penyakit jantung (termasuk riwayat kesehatan keluarga), segera periksakan diri ke dokter.

Cara Mengatasi Dada Sakit Saat Hamil

Dada sakit saat hamil umumnya disebabkan oleh kondisi ringan dan normal yang biasanya dapat mereda usai persalinan.

Namun, ada pula penyebab yang lebih serius sehingga dalam mengatasi dada yang sakit saat hamil, penanganan perlu diberikan sesuai dengan penyebabnya [1,2,6,7,8,9,10,11,12,13].

  • Jika stres menjadi penyebabnya, maka coba untuk mendengarkan musik yang menenangkan, membaca buku dengan topik yang tidak terlalu berat, melakukan olahraga yang sesuai untuk orang hamil, melakukan relaksasi dan banyak hal lain yang disukai agar meredakan stres.
  • Jika kecemasan menjadi penyebabnya, coba untuk melatih pernapasan, bermeditasi, berolahraga sesuai untuk kondisi kehamilan, dan berkonsultasi ke dokter apabila perlu untuk memperoleh penanganan yang lebih tepat untuk kesehatan mental.
  • Jika disebabkan oleh proses kehamilan dan perubahan hormon, maka segera konsultasikan ke dokter mengenai hal ini. Umumnya, rasa sakit pada dada karena proses perubahan fisik akan hilang dengan sendirinya usai melahirkan.
  • Jika disebabkan oleh gangguan pencernaan, maka hindari makanan dan minuman asam, makanan pedas, dan kafein. Hindari pula makanan bergula tinggi, termasuk makanan-makanan olahan karena lebih rentan menyebabkan perut bergas dan berakibat pada ketidaknyamanan di area dada.
  • Jika disebabkan oleh penyakit lambung atau heartburn, hindari makanan pedas, kafein, dan segala asupan yang asam. Hindari tidur tepat sehabis makan dan makan makanan olahan dengan kadar gula tinggi. Hindari makan makanan berlemak tinggi serta makan dengan porsi berlebihan dan jauh lebih baik makan sedikit-sedikit tapi sering.
  • Jika disebabkan oleh morning sickness maupun penyakit lambung sehingga dada terasa sakit diikuti rasa mual, konsumsi teh jahe hangat untuk bisa meredakannya secara alami.
  • Jika terdapat pembengkakan pada otot, segera redakan dengan kompres hangat atau dingin.
  • Jika mencurigai adanya masalah jantung, paru atau preeklamsia, segera konsultasikan rasa sakit pada dada ke dokter untuk memperoleh penanganan medis yang sesuai.

Pencegahan Dada Sakit Saat Hamil

Pada dasarnya dada yang sakit saat hamil bukan keluhan serius pada sebagian besar kasus kehamilan.

Beberapa kondisi tentunya sulit untuk melakukan pencegahan karena sakit dada karena perubahan fisik, perubahan hormon dan beberapa proses kehamilan lainnya.

Namun, mengatur pola makan, pola tidur, pengelolaan stres, dan pola olahraga akan sangat membantu di masa-masa kehamilan agar beberapa kondisi tidak perlu terjadi.

Rutin mengecek kesehatan ke dokter pun menjadi salah satu cara meminimalisir risiko kondisi-kondisi serius penyebab sakit dada.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment