Delamanid adalah obat inhibitor sintesis dinding sel mikobakteri yang digunakan untuk mengobati anti tuberkulosis seperti resistan terhadap obat dan koinfeksi HIV. Delamanid telah disetujui oleh European Medicine Agency (EMA) untuk pengobatan TB-MDR[1].
Daftar isi
Apa Itu Delamanid?
Berikut ini info mengenai Delamanid, mulai dari indikasi hingga peringatannya:[2]
Indikasi | Tuberkulosis yang resistan terhadap beberapa obat paru. |
Kategori | Obat Keras |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Obat Anti-Tuberkulosis |
Bentuk | Tablet |
Kontraindikasi | → Hipersensitivitas. → Albumin serum <2,8 g/dL. → Penggunaan bersama dengan penginduksi CYP3A4 yang kuat. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Delamanid : → Pasien dengan faktor risiko perpanjangan interval QT (misalnya ketidakseimbangan elektrolit, infark miokard, hipertensi berat, hipertrofi ventrikel kiri, hipoalbuminemia). → Pasien dengan gangguan hati atau ginjal sedang sampai berat. → Kehamilan dan menyusui. |
Kategori Obat Pada Kehamilan & Menyusui | Tidak ada kategori obat pada kehamilan dan menyusui. |
Manfaat Delamanid
Delamanid sebagai obat inhibitor intesis dinding sel mikobakteri yang bekerja dengan sangat efektif untuk mengobati Tuberkulosis karena memiliki potensi yang sangat tinggi[1].
Selain itu, dampak risiko yang sangat kecil untuk interaksi obat-obat dan tolerabilitas yang lebih baik. Obat ini juga dapat mengurangi waktu pengobatan dan juga risiko toksisitas pada Multidrug-resistant tuberculosis.
Cara kerja Delamanid di dalam tubuh adalah[1]:
- Menghambat sintesis komponen dinding sel mikobakteri
- Menghambat asam metoksi mikolat
- Menghambat asam metoksi mikolat
Dosis Delamanid
Delamanid hanya di khususkan untuk orang dewasa saja[2].
Paru resisten tuberkulosis Oral → 100 mg dua kali lipat selama 24 minggu, dalam kombinasi dengan obat lain. |
Efek Samping Delamanid
Secara umum, obat memiliki efek samping dan juga gejala. Segera periksa ke dokter jika anda mengalami efek samping atau gejala berikut ini.
Efek yang paling sering dilaporkan adalah:[3]
- Sakit kepala
- Pusing
- Mual
- Kadar kalium yang rendah dalam darah
- Paresthesia
- Kegelisahan
- Gemetar
Efek samping yang merugikan (segera periksa ke dokter) :[2]
- Signifikan
- Perpanjangan interval QT.
- Gangguan darah dan sistem limfatik
- Retikulositosis, hemoptisis
- Gangguan jantung
- Palpitasi, nyeri dada.
- Gangguan telinga dan labirin
- Tinnitus, sakit telinga.
- Gangguan endokrin
- Gangguan mata
- Gangguan umum dan kondisi tempat administrasi
- Malaise, astenia.
- Pemeriksaan penunjang
- Gangguan metabolisme dan nutrisi
- Nafsu makan menurun.
- Gangguan sistem saraf
- Sakit kepala, paresthesia, pusing, tremor, neuropati perifer, hipoestesia, gelisah.
- Gangguan pernapasan, toraks, dan mediastinal
- Sesak.
- Gangguan kulit dan jaringan subkutan
- Dermatitis, hiperhidrosis.
- Gangguan pembuluh darah
- Hipertensi, hipotensi
Detail Delamanid
Untuk memahami lebih detil mengenai Delamanidl, seperti overdosis, penyimpanan, cara kerja Delamanid, interaksi dengan obat lain serta dengan makanan berikut datanya[2].
Penyimpanan | Lindungi dari kelembaban. |
Cara Kerja | Deskripsi: Delamanid adalah prodrug antimikobakteri nitroimidazo-oksazol yang diaktifkan melalui bioreduksi gugus nitro oleh Mycobacterium tuberculosis . Ini menghambat sintesis komponen dinding sel mikobakteri, asam metoksimikol dan ketomikolat. Farmakokinetik: Penyerapan: Peningkatan ketersediaan hayati dengan makanan. Distribusi: Tersebar luas ke seluruh tubuh. Pengikatan protein plasma: ≥99,5%. Metabolisme: Dimetabolisme terutama dalam plasma oleh albumin dan pada tingkat yang lebih rendah melalui hidroksilasi dan oksidasi oleh enzim CYP3A4 untuk membentuk DM-6705. Ekskresi: Terutama melalui feses. Waktu paruh eliminasi: Kira-kira 30-38 jam. |
Interaksi Dengan Obat Lain | Peningkatan risiko perpanjangan interval QT dengan penghambat CYP3A4 yang kuat (misalnya ritonavir, lopinavir), antimikroba tertentu (misalnya klaritromisin, eritromisin, moksifloksasin), neuroleptik (misalnya fenotiazin, haloperidol), antimikroba tertentu (misalnya klaritromisin, eritromisin, moksifloksasin), neuroleptik (misalnya fenotiazin, haloperidol), antimikroba misalnya terfenadine, astemizole), cisapride, droperidol, domperidone, methadone. Berpotensi Fatal: Mengurangi paparan secara signifikan dengan penginduksi CYP3A4 yang kuat (misalnya karbamazepin). |
Interaksi Dengan Makanan | Peningkatan ketersediaan hayati dengan makanan. |
Overdosis | Tidak ada gejala overdosis |
Pengaruh Pada Hasil Lab. | Tidak ditemukan pengaruh pada hasil lab |
Pertanyaan Seputar Delamanid
Apakah aman untuk mengendarai atau mengoperasikan alat berat saat menggunakan produk ini?
Tidak aman karena elamanid bisa menyebabkan kantuk, pusing, hipotensi atau pusing[4].
Apakah obat atau produk ini dapat membuat ketagihan ?
Iya[4]
Dapatkah saya berhenti menggunakan produk ini segera atau apakah saya harus perlahan-lahan mengurangi penggunaannya?
Beberapa obat harus dikurangi atau tidak dapat dihentikan secara langsung karena efek timbal balik[4].
Obat apa yang dapat berinteraksi dengan Delamanid ?
– Dysopyramide
– Itraconazole
– Luconazole
– Miodarone
– Posaconazole
– Procainamide
– Quinidine
– Sotalol
– Voriconazole[4]
Contoh Obat Delamanid (Merek Dagang) di Pasaran
Berikut ini beberapa obat bermerek yang mengandung Delamanid[5]:
Brand Merek Dagang |
Deltyba |