9 Efek Samping Kebanyakan Makan Asam Folat

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Asam folat atau folat merupakan wujud dari vitamin B9 yang bermanfaat untuk mengatasi defisiensi dan mencegah komplikasi kehamilan. Asam folat banyak terdapat di dalam sayuran berdaun, okra, asparagus, buah-buahan, kacang-kacangan, ragi, jamur, hati hewan, ginjal hewan, jus jeruk, dan jus tomat[1].

Asam folat sudah sangat terkenal manfaatnya bagi ibu hamil, yaitu untuk mencegah terjadinya cacat lahir seperti spina bifida. Asam folat juga bermanfaat untuk mengobati depresi, stroke, penurunan memori, dan kemampuan berfikir[1].

Asam folat sangat dibutuhkan bagi manusia, terutama ibu hamil. Kelebihan asam folat akan memberikan beberapa efek samping. Berikut ini adalah efek sampping yang mungkin ditimbulkan ketika terlalu banyak konsumsi asam folat[1].

1.   Penyempitan Arteri

Seseorang yang baru saja melakukan prosedur pembukaan arteri coroner pada jantung yang sempat mengalami sumbatan akibat serangan jantung, tidak diperbolehkan mengkonsumsi asam folat. Hal ini dikarenakan, dengan menggunakan asam folat, vitamin B6, dan vitamin B12 maka akan memperburuk penyempitan arteri[1].

2.   Kanker

Pada beberapa penelitian menyebutkan bahwa mengkonsumsi asam folat dengan dosis 0,8-1,2 mg/hari berpotensi meningkatkan resiko kanker dan serangan jantung bagi penderita sakit jantung. Maka dari itu, bagi orang yang memiliki track record yang buruk mengenai kanker disarankan agar menghindari konsumsi asam folat dengan dosis tinggi[1].

3.   Kejang

Seseorang yang sebelumnya pernah memiliki riwayat gangguan kejang tidak disarankan mengkonsumsi asam folat. Terutama dengan dosis yang tinggi. Karena hal tersebut dapat memperburuk kondisinya[1].

4.   Penurunan Mental

Sebuah studi menemukan bahwa seseorang dengan asupan asam folat dengan dosis tinggi mengalami penurunan mental lebih besar. Terutama jika mereka berada pada kondisi vitamin B12 yang rendah. Pada studi lainnya menyebutkan bahwa ketika seseorang terlalu banyak konsumsi asam folat dan kekurangan vitamin B12, maka kemungkinan ia kehilangan fungsi otaknya 3,5 kali lebih besar daripada orang dengan kondisi normal[2].

Seseorang tidak diperkenankan untuk menerima lebih dari 1.000 mikrogram asam folat per harinya. Terkecuali jika dokter yang menanganinya memberikan anjuran untuk konsumsi yang lebih banyak. Terlalu banyak menerima asam folat dapat menyembunyikan tanda-tanda kekurangan  vitamin B12 pada tubuh. Kemudia hal ini akan menyebabkan kerusakan saraf[4].

5.   Memperlambat Perkembangan Otak Anak

Memberikan asupan asam folat yang cukup saat kehamilan adalah hal yang digaung-gaungkan untuk perkembangan otak bayi dan meminimalisir resiko malformasi. Sayangnya, masih banyak ibu hamil yang merasa belum cukup mendapatkan asam folat dari makanan. Sehingga memilih memberikan asupan tambahan melalui suplemen[2].

Akan tetapi asupan suplemen asam folat sering dilakukan secara berlebihan. Hal ini kemudian meningkatkan potensi terjadinya resistensi insulin dan memperlambat perkembangan otak anak. Berdasarkan penelitian, menyebutkan bahwa anak usia 4 dan 5 tahun memiliki perkembangan otak yang rendah pada orang tuanya yang mengkonsumsi asam folat lebih dari 1000 mcg/ hari saat mengandungnya. Studi lain menyebutkan bahwa kadar asam folat yang tinggi selama kehamilaan beresiko mengakibatkan resistensi insulin pada anak-anak usia 9-13 tahun[2].

6.   Penyakit Gastrointestinal

Pada dasarnya asam folat tidak beracun bagi tubuh jika digunakan dengan kadar normal. Tapi kelebihan asam folat yang diasup baik secara oral maupun parenteral dapat menyebabkan penyakit gastrointestinal. Penyakit ini meliputi sakit perut, perut kembung, anoreksia, mual, dan rasa pahit [1].

Berdasarkan laporan yang diperoleh, bahwa seorang pasien yang menerima 15 mg/hari selama 1 bulan mengalami penyakit gastrointestinal ini. Selain itu, didapatkan sebuah laporan bahwa pasien Yng menerima 15 mg/hari juga mengalami gangguan perubahan pola tidur, fluktuasi emosi, sulit konsentrasi, mudah marah, depresi mental, kebingungan, dan gangguan penilaian[3].

7.   Alergi

Seseorang yang mempunyai riwayat alergi biasanya memiliki reaksi terhadap suplemen asam folat. Untuk mendeteksi apakah seseorang alergi terhadap asam folat atau tidak bisa diperhatikan dari gejalanya. Gejala orang yang alergi terhadap suplemen asam folat akan menunjukkan reaksi ruam kulit, gatal, kemerahan, dan sulit bernafas[5].

Pada dasarnya kelebihan asam folat akan dieksresikan atau dibuang melalui urin. Tapi, jika seseorang rutin memberikan asupan asam folat yang berlebih maka ia akan menutupi kekurangan vitamin B-12 yang terjadi pada tubuh. Dimana kekurangan tersebut akan tertutupi sampai ke efek neurologis menjadi irreversible[5].

8.   Gangguan Psikomotorik

Berdasarkn salah satu hasil studi menyebutkan bahwa orang yang sedang mengandung lalu mengkonsumsi suplementasi asam folat dengan dosis lebih dari 5000 mg/ hari berakibat keterlambatan perkembangan psikomotorik pada anaknya. Kesimpulan keterlambatan psikomotorik ini diperoleh setelah membandingkan dengan ibu hamil yang diberi dosis suplemen asam folat antara 400 sampai 1000 mg/hari[6].

9.   Pre-Eklampsia

Salah satu studi menyimpulkan bahwa suplementasi dosis tinggi asam folat untuk menghindari preeklampsia pada wanita hamil yang mempunyai salah satu factor resiko, ternyata tidak mampu mencegah pre-eklampsia. Suplementasi yang dilakukan yaitu dengan dosis 4 mg/hari. Sedangkan objek yang dimaksudkan yaitu wanita yang memiliki riwayat hipertensi, diabetes tipe 1 atau 2, kehamilan kembar, indeks masa tubuh 35, dan wanita yang pernah mengalami pre-eklampsia sebelumnya[7].

Takaran Aman Konsumsi

Mayoritas orang akan tetap aman ketika mengkonsumsi asam folat maksimal 1 mg/hari. Ketika yang dikonsumsi adalah asam folat dalam bentuk L-5-methyltetrahydrofolate (L-5-MTHF) ataupun berwujud suplemen, aman dikonsumsi sekitar 400 mcg/hari[1].

Berikut ini saran takaran aman konsumsi yang dianjurkan.

  • Ibu hamil dan menyusui: 800 mcg/hari
  • Usia di bawah 18 tahun: 1000 mcg
  • Usia 14-18 tahun: 800 mcg/hari
  • Usia 9-13 tahun: 600 mcg/hari
  • Usia 4-8 tahun: 400 mcg/hari
  • Usia 1-3 tahun: 300 mcg/hari

Perlu diperhatikan bahwa anak-anak diperboleh untuk mengkonsumsi asam folat secara oral, asalkan tidak melebihi batas aman konsumsi hariannya. Sedangkan menurut Recommended Dietary Allowance (RDA) asam folat yang disediakan sebagai Dietary Folate Equivalents (DFE) menyarankan dosis sebagai berikut[1].

  • Ibu hamil: 600 mcg DFE/hari
  • Ibu menyusui: 500 mcg DFE/hari
  • Dewasa: 400 mcg DFE/hari
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment