16 Jenis Penyakit Lidah

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Penyakit yang terjadi pada lidah sangat beragam, mulai dari terasa sakit, timbul luka, mengalami pembengkakan hingga perubahan rasa, warna dan tekstur [1].

Berbagai masalah yang terjadi pada lidah tersebut umumnya bukanlah hal yang serius. Namun, perlu juga diketahui bahwa ada kemungkinan gejala tersebut ditimbulkan oleh kondisi medis tertentu [1].

Jika demikian, mengetahui kondisi atau penyakit lidah dan penyebabnya akan sangat membantu proses penyembuhannya [1].

Berikut ini merupakan beberapa jenis penyakit lidah yang perlu diketahui [2, 3, 4]:

1. Sariawan Mulut

Sariawan mulut merupakan salah satu penyakit yang dapat menyerang lidah akibat adanya infeksi jamur mulut.

Sariawan mulut ini diketahui lebih seringn diderita oleh orang-orang yang sedang dalam kondisi sistem kekebalan tubuh yang lemah, baik karena kondisi medis tertentu atau bahkan pada bayi baru lahir.

Pada lidah sariawan mulut ini cenderung menyebabkan lesi putih seperti keju cottage. Umumnya, selain di lidah lesi ini juga mungkin akan muncul pada gusi, amandel atau langit-langit mulut. Selain lesi, sariawan mulut ini juga memiliki gejala lain, termasuk [2]:

  • Kehilangan kemampuan untuk merasakan
  • Kemerahan dan nyeri di dalam dan di sudut mulut

Untuk pengobatannya, sariawan mulut cukup mudah yaitu dengan menggunakan obat antijamur. Namun, untuk hasil yang tepat guna, memeriksakan diri kedokter adalah hal yang disarankan.

2. Penyakit Kawasaki

Penyakit Kawasaki atau sindrom Kawasaki merupakan salah satu kondisi yang serius namun jarang terjadi. Penyakit Kawasaki ini merupakan peradangan sistemik yang menyerang anak-anak.

Penyakit ini salah satu gejalanya dapat berupa adanya tonjolan-tonjolan berwarna merah pada lidah. Pemeriksaan oleh dokter sangat disarankan, karena penyakit kawasaki ini termasuk dalam kategori penyakit yang serius dan membutuhkan penanganan yang tepat.

Mengingat, penyakit Kawasaki ini dapat menyebabkan peradangan jantung, gangguan katup jantung dan aneurisma.

3. Glossitis Rhomboid Median

Penyakit lidah lainnya yaitu glossitis rhomboid median. Penyakit ini ditandai dengan adanya area nodular halus, merah, datar atau menonjol di bagian atas, tengah atau belakang lidah.

Tonjolan ini umumnya berukuran dua hingga tiga sentimeter. Penyakit ini diduga merupakan hasil infeksi jamur kronis. Pemeriksaan dan diagnosis dari dokter sangat dibutuhkan agar penyakit ini dapat ditangani dengan tepat.

4. Lidah Pecah-Pecah

Penyakit lidah yang paling umum terjadi yaitu lidah pecah-pecah seperti ada lekukan atau sejumlah alur kecil di permukaan atas lidah.

Lidah pecah-pecah ini lebih banyak diderita oleh laki-laki daripada perempuan. Seiring bertambahnya usia, lidah pecah-pecah ini lebih mungkin terjadi. Untuk pengobatan yang tepat, memeriksakan diri kedokter penting untuk dilakukan.

5. Glositis Atrofi

Glositis atrofi merupakan penyakit lidah yang memiliki gejala berupa pembengkakan, rasa terbakar, gatal hingga perubahan warna lidah. Selain itu, orang yang mengalami glositis atrofi ini mungkin juga akan mengalami kesulitan menelan.

Penyebab glositis atrofi ini sendiri beragam, mulai dari karena terluka, reaksi alergi, hingga kondisi medis tertentu termasuk anemia dan malnutrisi. Diagnosis yang tepat harus dilakukan oleh dokter, sehingga penyakit ini dapat ditangani secara tepat.

6. Lidah Geografis

Lidah geografis merupakan penyakit lidah yang ditandai dengan adanya area lesi berwarna merah dengan ukuran beragam. Lesi ini disebut juga sebagai stomatitis geografis.

Lesi ini mungkin akan muncul di beberapa tempat, termasuk di bawah lidah, gusi hingga langit-langit mulut. Penyebabnya sendiri belum diketahui secara pasti, namun alergi mungkin menjadi salah satu faktornya.

Jika mengalami gejala sebagaiman disebutkan, maka konsultasi dengan dokter adalah pilihan tepat agar dapat mengatasinya dengan tepat.

7. Lidah Berbulu

Ketika adanya kerusakan pada jaringan penutup lidah, kondisi yang disebut lidah berbulu mungkin terjadi pada lapisan abnormal permukaan lidah.

Selain itu, lidah juga mungkin akan terlihat berbeda, seperti tampak berwarna hijau, putih, coklat atau merah muda.

Namun, lidah berbulu yang juga ditemukan ragi atau bakteri disekitarnya maka bulunya akan cenderung berwarna hitam. Selain itu, gejala lain seperti terbakar, tersedak mungkin juga akan ditimbulkan ketika menderita lidah berbulu.

8. Leukoplakia

Leukoplakia merupakan penyakit lidah yang disebabkan oleh kebiasaan buruk berupa merokok berat atau konsumsi alkohol.

Leukoplakia ini membuat lidah muncul bintik-bintik atau bercak berwarna putih, baik di permukaan maupun di bagian bawah lidah.

Leukoplakia ada yang homogen dan ada juga yang non-homogen. Leukoplakia homogen cenderung memiliki bintik yang lebih teratur dibandingkan dengan jenis non-homogen.

Jika leukoplakia homogen bintiknya berwarna putih, halus atau bergerigi, jenis non-homogen bintiknya datar atau seperti tonjolan.

Leukoplakia ini harus menjadi pertimbangan yang serius karena merupakan salah satu indicator berkembangnya kanker lidah. Oleh karena itu, pemeriksaan dengan ahli medis sangat dianjurkan.

9. Lidah Terbakar

Sesuai namanya, lidah terbakar adalah suatu kondisi di mana langit-langit mulut dan lidah terasa seperti terbakar. Oleh karena itu, tidak jarang disebut juga sebagai kondisi mulut terbakar.

Selain itu, lidah terbakar mungkin juga akan menimbulkan gejala lain seperti mulut yang terasa kering. Gejala-gejala tersebut mungkin akan datang dan pergi. Untuk pengobatan terbaik, hubungi dokter.

10. Makroglosia

Makroglosia merupakan penyakit lidah yang menyebabkan lidah menjadi membesar secara tidak normal. Selain itu, muncul juga gejala lain berupa gangguan bicara, kesulitan makan, adanya koreng dan pertumbuhan gigi yang tidak normal.

Untuk perawatannya sendiri bergantung pada penyebab dari makroglosia, yaitu mulai dari terapi bicara hingga operasi.

Perlu diketahui juga bahwa, penyakit ini mungkin juga berhubungan dengan beberapa kondisi medis lain seperti [2]:

11. Lichen planus oral

Lichen planus oral merupakan perdangan kronis yang disebabkan oleh adanya reaksi autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh secara tidak normal menyerang jaringannya sendiri.

Lichen planus oral ini dapat menyebabkan lidah berwarna putih atau muncul pola renda putih (reticular lichen planus) dalam bentuk erosif sebagai ulkus mulut dangkal.

Untuk pengobatannya dapat menggunakan steroid topikal dengan pemantauan rutin. Mengingat, ada kemungkinan dapat menyebabkan kanker mulut.

12. Linea Alba

Linea alba merupakan penyakit lidah yang tergolong tidak berbahaya dan umumnya tidak membutuhkan pengobatan secara khusus. Linea alba ini akan menimbulkan gejala berupa munculnya garis putih tipis di tepi lateral atau bagian samping lidah.

Meskipun tergolong tidak berbahaya memastikan kondisi lidah adalah hal yang perlu dilakukan, khususnya dengan melakukan pemeriksaan rutin kedokter hingga diketahui perkembangan kesehatannya secara tepat.

13. Eritroplakia

Eritroplakia merupakan penyakit lidah yang dapat menyebabkan gejala berupa area merah maupun adanya lesi yang tidak bisa hilang di bagian lidah. Les ini cenderung berwarna putih da merah, atau disebut juga sebagai eritroleuplakia.

Jika dibandingkan dengan leukoplakia, ertroplakia ini memiliki peningkatan premaglignancy. Selain itu, lesi yang ditimbulkan mungkin tidak dapat hilang atau semakin membesar.

Untuk pengobatannya, perlakuan biopsi mungkin akan direkomendasikan oleh ahli bedah mulut. Biopsi dilakukan tidak lain adalah untuk menyingkirkan kanker mulut.

14. Pembengkakan Lidah

Pembengkakan atau pembesaran lidah diketahui dapat disebabkan oleh alergi, obat-obatan, cedera, atau kondisi medis yang mendasarinya, termasuk virus herpes.

Pembengkakan lidah akibat reaksi alergi terhadap obat-obatan, makanan, atau bahkan sengatan lebah yang tiba-tiba dan cepat, seseorang harus mencari perawatan darurat karena pernapasan dapat terganggu.

Pembengkakan lidah juga dapat disebabkan oleh efek samping dari pengobatan seperti [3]:

Selain itu, lidah dapat menjadi bengkak karena cedera yang disebabkan oleh  makanan atau cairan panas yang membakar lidah atau sekadar menggigit lidah dapat mengiritasi lidah hingga menyebabkan pembengkakan.

Adapun pembengkakan lidah juga dapat disebabkan oleh virus herpes mulut, karena mengakibatkan peradangan. Tidak hanya itu, pembengkakan mulut mungkin juga berhubungan dengan kanker tumor, akromegali (giantisme), amyloidosis, sarcoidosis, hipotiroidisme dan penyakit lainnya.

15. Fibroma Traumatis

Fibroma traumatis merupakan nodul menebal, menonjol dengan bentuk kubah dan berwarna merah muda yang ditemukan di lidah. Nodul fibroma traumatis ini cenderung memiliki tekstur halus.

Diagnosis fibroma traumatis ini biasanya dilakukan dengan biopsy eksisi. Dengan diagnosis yang tepat, maka pengobatan juga akan dapat dipilih secara tepat.

16. Karsinoma Sel Skuamosa

Karsinoma sel skuamosa atau kanker yang terjadi pada rongga mulut ini umumnya juga akan melibatkan permukaan lateral lidah.

Karsinoma sel skuamosa ini lebih berisiko terjadi pada orang yang mengonsumsi tembakau dan alkoholm, dengan usia yang lebih tua sekitar 40 tahun keatas.

Perlu juga diketahui bahwa, karsinoma sel skuamosa juga berkaitan dengan human papillomavirus. Mengingat, human papillomavirus ini telah terbukti berkonstribusi pada kejadian kanker mulut.

Jika seseorang menderita karsinoma sel skuamosa maka permukaan lidahnya akan kasar dan menebal. Seiring berjalannya waktu, nodul dan ulserasi dapat mengikuti.

Bahkan tumor mungkin akan muncul di bagian pangkal lidah sehingga sulit untuk dideteksi sebelum mencapai tahap akhir perkembangan.

Untuk pengobatannya, karsinoma sel skuamosa ini terdiri dari beberapa metode yang antara lain [3]:

  • Operasi pengangkatan
  • Kemoterapi
  • Terapi radiasi
  • Imunoterapi
  • Terapi gen

Dalam pengobatannya, karsinoma sel skuamosa ini mungkin akan melibatkan beberapa metode pengobatan tersebut, sehingga terjadi metode pengobatan campuran sesuai kondisi yang dibutuhkan.

Adapun untuk metode pengobatan berupa imunoterapi dan terapi gen diketahui masih tergolong dalam metode pengobatan baru dan masih diselidiki.

Berdasarkan hasil uji klinis, metode pengobatan baru ini mungkin akan sangat berguna bagi pengobatan kanker stadium lanjut.

Untuk pemilihan pengobatan yang tepat, pemeriksaan dan diagnosis dokter sangat direkomendasikan. Mengingat, jika memang kanker, maka pengetahuan terkait kondisi dan cara penanganan yang tepat harus diketahui dari ahlinya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment