Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Calcitonin adalah hormon yang diproduksi oleh sel parafolikular yang ada di kelenjar tiroid manusia. Calcitonin berperan dalam regulasi kadar kalsium dan fofat dalam darah. Calcitonin bekerja dengan menghambat... aktivitas osteoklas, yaitu sel yang mengancurkan tulang. Saat osteoklas menghancurkan tulang, maka kalsium akan masuk ke dalam darah. Dengan mencegah perusakan tulang, calcitonin dapat menurunkan jumlah kalsium yang beredar di dalam darah. Hormon ini juga menurunkan jumlah kalsium yang diserap kembali oleh ginjal, yang akan semakin menurunkan kadar kalsium darah. Penyakit tertentu seperti kanker tiroid medular dapat menyebabkan kadar calcitonin yang tinggi. Read more
Keadaan dimana tingginya kadar kalsium dalam darah disebut dengan hiperkalsemia. Keseimbangan kadar kalsium dijaga oleh kelenjar paratiroid. Kelenjar ini terdapat dileher dekat dengan kelenjar tiroid[1].
Penyebabnya bisa karena terlalu aktifnya kelenjar tiroid atau paratiroid, memiliki kondisi seperti kanker, gagal ginjal, atau sarkoidosis. Adapun gejala yang dapat timbul meliputi[1] :
- Kelelahan
- Kelemahan otot
- Kebingungan
- Sakit kepala
- Sakit perut
- Kehilangan nafsu makan
- Sering buang air kecil
- Rasa haus yang meningkat
- Nyeri tulang atau sendi
Daftar isi
Fungsi Kalsitonin
Sel C pada kelenjar tiroid akan menghasilkan hormon kalsitonin (tirokalsitonin). Hormon kalsitonin berada pada tulang, ditulang hormon ini meningkatkan pengendapan kalsium dan fosfat juga menurunkan tingkat dalam darah[2,4].
Kalsitonin digunakan dalam pengobatan hiperkalsemia dan penyakit tulang Paget. Kalsitonin juga digunakan untuk mengobati osteoporosis pada wanita pascamenopause.
Kalsitonin bersama dengan hormon paratiroid memiliki peranan dengan mengatur bone turnover atau penggantian bagian tulang. Agen obat ini juga dapat menjaga keseimbangan kalsium dan homeostatis[5].
Bersama dengan hormon paratiroid juga digunakan untuk mengatasi hiperkalsemia dengan kondisi yang sangat keganasan.
Kalsitonin (salmon) digunakan untuk menurunkan kadar kalsium yang ada di plasma penderita hiperkalsemia. Obat ini juga diberikan untuk mengobati tulang paget, mencegah dan mengobati osteoporosis pascamenopause[5].
Selain itu, fungsi lainnya dari obat ini adalah pada gangguan saraf, misalnya tuli saraf[5].
Penyakit yang Diatasi dengan Kalsitonin
Masing-masing penyakit memiliki kondisi kesehatan yang berbeda-beda. Terdapat beberapa penyakit yang dapat di atasi dengan kalsitonin, yaitu[2]:
- Hiperkalsemia
- Osteogenesis Imperfecta
- Osteoporosis
- Penyakit Paget
Cara Kerja Kalsitonin
Sel C pada kelenjar tiroid akan menghasilkan hormon kalsitonin (tirokalsitonin) yang berada pada tulang ditulang. Hormon ini meningkatkan pengendapan kalsium dan fosfat.
Obat ini juga dapat menurunkan tingkat dalam darah, sehingga akan efektif untuk menghambat resorpsi kalsium dengan mengikat reseptor spesifik pada osteoklas dan menghambat aksinya. Penyerapan kembali kalsium dan fosfat di tubulus proksimal akan di kurangi, penyerapan ini terjadi di ginjal[2].
Dengan obat kalsitonin sebagai hormon polipeptida yang dihasilkan dari kelenjar ultimobranchial. Resorpsi tulang osteoklastik akan dihambat dan perombakan pada tulang akan dikurangi. Hal tersebut akan menurunkan reabsorpsi tubular dan ekskresi Ca, Cl, Na, Mg, K dan fosfat meningkat melalui ginjal[3].
Penyerapan obat ini dinonaktifkan cepat dengan ketersediaan hayati kisaran 70% dan plasma puncak antara 30-40 menit (unutk nasal); 15-25 menit (untuk intramuskular). Di distribusi dengan volume sekitar 0,15-0,3 L / kg. Dimetabolisme dengan cepat melalui ginjal, darah dan jaringan perifer. Pengeluaran melalui urin dengan paruh waktu kisaran 70-90 menit.
Contoh Obat Kalsitonin
Kalsitonin tersedia dalam bentuk larutan. Jenis obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. contoh kalsitonin dengan resep dokter termasuk[2]:
- Kalsitonin
Efek Samping Kalsitonin
Kalsitonin dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak di inginkan. Beberapa efek samping umum dari kalsitonin termasuk[4]:
- Kemerahan (kehangatan, kemerahan, atau perasaan geli)
- Mual, muntah
- Bengkak di tempat suntikan diberikan
Memerlukan penyesuaian dosis apabila menggunakan kalsitonin bersama dengan obat glikosida jantung atau penghambat saluran Ca. Hal ini akan menyebabkan menurunnya konsentrasi serum litium[3].
Tanyakan juga pada dokter mengenai kalsitonin yang aman untuk digunakan bila sedang hamil atau menyusui.
Dapat terkena risiko terkena jenis kanker tertentu saat menggunakan obat kalsitonin ini. Jangan lupa tanyakan pada dokter tentang risiko spesifik yang terjadi
Ikuti dan bacalah cara penggunaan obat dengan tepat dan benar. Apabila tidak memahami penggunaan yang benar, lebih baik tanyakan pada dokter dan juga jika adanya pertanyaan mengenai hal ini.