Tenesmus: Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasi

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tenesmus merujuk pada rasa nyeri kram pada bagian akhir usus besar. Tenesmus membuat Anda merasakan seolah-olah ingin buang air besar, bahkan bila Anda baru saja melakukannya. Ketika Anda mengalami kondisi ini, Anda mungkin mengejan lebih keras untuk mengeluarkan sedikit kotoran selama proses buang air besar. [1]

Tenesmus menyebabkan Anda merasa tidak nyaman. Anda mungkin mengalami tekanan, nyeri, keinginan untuk mengejan, atau kram. Selain itu, Anda juga mungkin memiliki gejala lain di sistem pencernaan seperti mual atau muntah. [2]

Tenesmus secara umum dikaitkan dengan inflammatory bowel disease (IBD) atau penyakit peradangan pada usus. Akan tetapi, terdapat kondisi lain yang mampu membuat Anda mengalami tenesmus seperti hemorrhoid, infeksi, sampai kanker. [3]

Gejala Tenesmus

Beberapa gejala yang mungkin Anda rasakan berkaitan dengan tenesmus yakni: [3]

  • Nyeri pada bagian rektum
  • Kembung
  • Perut begah
  • Kram
  • Gatal
  • Adanya keluar cairan dari anus
  • Pendarahan pada rektum
  • Mengejan tanpa sadar

Penyebab Tenesmus

Tenesmus yang Anda rasakan dapat terjadi karena beragam alasan. Alasan paling umum adalah peradangan pada usus besar. Baik yang berasal dari infeksi atau non infeksi. [4]

  • Inflammatory Bowel Disease (IBD)

IBD merupakan salah satu penyebab umum dari peradangan usus besar. IBD merupakan istilah umum yang menggambarkan beberapa kondisi jangka panjang yang melibatkan peradangan kronis pada perut. Dua bentuk umum dari IBD adalah kolitis ulseratif dan penyakit Crohn.

Para peneliti sampai saat ini belum mengetahui penyebab dari IBD ini. Meskipun penyebab jelasnya belum diketahui, ada beberapa faktor yang berperan andil terhadap IBD yang dapat menimbulkan tenesmus ini yaitu sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan tubuh itu sendiri atau pengaruh genetik. [4]

IBD dapat berujung pada peradangan dan ulserasi (tukak) di saluran pencernaan. Hal ini akan berujung dengan penyempitan atau terhambatnya saluran cerna, perforasi (perlubangan), atau pembentukan jaringan perut pada dinding usus. [4]

Perubahan pada saluran pencernaan ini dapat berujung pada semakin sulitnya mengeluarkan tinja saat buang air besar dan berperan andil terhadap perkembangan tenesmus. [4]

  • Genetik

Anda berkemungkinan lebih besar menderita IBD yang berujung pada kondisi tenesmus bila memiliki keluarga atau kerabat yang menderita penyakit IBD ini. Meskipun begitu, adanya riwayat tidak menjamin Anda akan mengalami penyakit yang serupa. [1]

  • Sistem Kekebalan Tubuh

Dokter percaya bahwa sistem pencernaan dapat mengalami peradangan saat tubuh dan sistem kekebalan melakukan perlawanan terhadap organisme yang menyerang. [1] Terdapat juga kondisi tubuh yang salah mengenali jaringannya sendiri. Lalu, menyerang jaringan tersebut seperti organisme berbahaya. [4]

  • Sembelit

Sembelit merupakan masalah yang terjadi saat Anda kesulitan mengeluarkan kotoran pada proses buang air besar. Kondisi ini juga dapat disebabkan kurangnya pergerakan usus bagian bawah. Sembelit dapat berujung pada mengejan dan pergerakan usus yang tidak sering. [1]

Diare dapat juga membuat Anda merasakan tenesmus. Hal ini karena pada kondisi diare, usus bergerak cepat dan sering untuk mendorong tinja yang masih berbentuk cairan. [1]

Kondisi-kondisi lain yang dapat membuat Anda merasakan tenemsus yakni: [1,2]

  • Kanker usus besar
  • Abses rektum
  • Infeksi usus besar
  • Infeksi virus
  • Keracunan makanan
  • Overdosis obat
  • Pengobatan kanker
  • Proktitis (peradangan pada dinding usus besar bagian akhir/ rektum)

Kapan Harus ke Dokter

Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter bila mengalami kesulitan buang air besar atau merasa nyeri saat melakukannya. Terutama jika gejala ini dirasakan selama beberapa hari atau sering kambuh. Selain itu, berikut ini beberapa gejala lainnya yakni: [4]

  • Terdapat darah pada tinja
  • Menggigil dan demam
  • Mual dan muntah
  • Nyeri pada perut bagian bawah

Diagnosis Tenesmus

Tenesmus bukanlah kondisi medis melainkan gejala dari kondisi medis lain. Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, mengulas riwayat kesehatan Anda, riwayat keluarga, dan gejala lain yang dirasakan. Setelah itu, dokter akan melakukan beberapa tes untuk memastikan penyebab di balik tenesmus. [3]

  • Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik membantu dokter melihat adanya peradangan atau keanehan di sekitar rektum, nyeri pada perut bagian bawah, atau tanda adanya infeksi menular seksual. Prosedur ini mungkin melibatkan toucher rectal/ colok dubur untuk memeriksa adanya wasir, pendarahan, infeksi, keluarnya lendir, atau pertumbuhan tak normal. [3]

  • Pemeriksaan Laboratorium

Setelah melakukan pemeriksaan fisik, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan menggunakan sampel darah Anda di laboratorium untuk memperkecil penyebab tenesmus. Uji-uji ini antara lain: [3]

  1. Pemeriksaan darah lengkap (untuk melihat adanya infeksi atau anemia)
  2. Laju endap darah dan tes C-reaktif protein (untuk memeriksa adanya peradangan)
  3. Tes darah samar (untuk mendeteksi adanya darah pada sampel tinja)
  4. Tes kultur feses (untuk memeriksa adanya bakteri patogen pada sampel tinja)
  5. Skrinning penyakit menular seksual (untuk melihat adanya penyakit menular seksual)
  6. Uji antigen karsinoembrionik (untuk melihat adanya kanker kolorektal)
  • Uji Imaji/ Citra

Pemeriksaan ini membantu dokter untuk memvisualisasi saluran pencernaan Anda. Beberapa uji imaji ini di antaranya adalah sinar-X barium, MRI, dan pindai CT. [3]

  • Uji dengan Prosedur Bedah Minimal

Uji ini dilakukan bila dokter mencurigai adanya kanker kolorektal atau keanehan lain selama uji imaji. Beberapa uji ini yaitu kolonoskopi, sigmoidoskopi, dan biopsi usus besar. [3]

Cara Mengatasi Tenesmus

Jika Anda mengalami tenesmus, ada beberapa cara untuk mengatasinya. Pada kebanyakan kasus, tenesmus dapat ditangani dengan melakukan perubahan pada menu makanan dan gaya hidup. [1]

Konsumsi makanan tinggi serat merupakan cara terbaik untuk meredakan tenesmus. Makanlah serat 20 gram sehari agar tinja menjadi lebih lunak dan membantu tubuh mengeluarkan tinja lebih mudah. [1]

  • Minum Air yang Cukup

Minum air dalam jumlah cukup membantu tubuh Anda menjaga agar tinja tetap lunak. Hal ini tidak akan membuat Anda kesulitan mengeluarkan tinja yang berujung pada tenesmus. [1]

  • Melakukan Aktivits Fisik

Aktivitas fisik merangsang pergerakan usus. Olahraga yang dilakukan secara berkala dapat meringankan tenesmus Anda dengan cara mendorong kotoran dari saluran pencernaan. [1]

Secara medis, ada beberapa cara mengatasi tenesmus. Penanganan ini berdasarkan penyebab yang ada di balik tenesmus. Berikut ini beberapa cara untuk mengatasinya yaitu: [1]

  • Pemberian obat anti peradangan
  • Pemberian obat yang menekan sistem kekebalan tubuh
  • Pemberian obat antibiotik
  • Pemberian obat laksatif (untuk kasus sembelit)
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment