Cetuximab merupakan obat kanker yang mencegah pertumbuhan dan penyebaran sel kanker di dalam tubuh, seperti kanker kepala, kanker leher, dan kanker kolorektal [1,2,3,4].
Daftar isi
Apa itu Cetuximab?
Data detail mengenai indikasi hingga pengaruh pada kehamilan dan menyusui dari obat cetuximab terdapat dalam tabel berikut ini [3]:
Indikasi | Obat kanker |
Kategori | Obat Keras |
Konsumsi | Dewasa |
Kelas | Terapi Kanker Bertarget |
Bentuk | Larutan intravena |
Kontraindikasi | → Reaksi hipersensitivitas parah (tingkat 3 atau 4) terhadap cetuximab → Pasien kanker kolorektal metastatik RAS mutan (mCRC) atau status mCRC RAS yang tidak diketahui (dalam kombinasi dengan kemoterapi yang mengandung oxaliplatin) → Menyusui → Terkontraindikasi agen kemoterapi atau terapi radiasi harus dipertimbangkan |
Peringatan | → Pasien yang memiliki riwayat penyakit arteri koroner, gagal jantung, dan aritmia. → Alergi daging merah, atau hasil tes positif antibodi IgE terhadap α-1-2-galaktosa; penyait jantung paru yang telah ada sebelumnya, keratitis, keratitis ulserativa atau mata kering; infeksi kronis; riwayat infeksi berulang, ataupun kondisi predisposisi infeksi → Tidak diindikasikan untuk mengobati karsinoma sel skuamosa pada kepala dan leher yang dikombinasikan dengan radiasi dan cisplatin maupun pada kehamilan |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Kategori C: Penelitian pada reproduksi hewan menunjukkan adanya efek buruk [ada janin. Namun, tidak ada studi memadai pada wanita hamil maupun menyusui. Obat boleh digunakan jika manfaatnya lebih besar dari risiko yang akan ditimbulkan |
Manfaat Cetuximab
Obat ini bekerja untuk mencegah pertumbuhan dan penyebaran sel kanker di dalam tubuh, seperti [1,2,3,]:
- Kanker usus besar dan rektum
- Kanker kepala
- Kanker leher
- Kombinasi dengan obat kanker lain atau pengobatan radiasi lainnya
Dosis Cetuximab
Dosis obat cetuximab dibagi berdasarkan indikasi penyakit pada masing-masing pasien, yaitu [3]:
Intravena ⇔ Kanker kolorektal metastatik → Dosis awal 400 mg/m2 melalui infus lambat selama 2 jam dengan kecepatan infus maksimal 5 mg/menit. Dosis pemeliharaan adalah 250 mg/m2 sekali seminggu melalui infus selama 1 jam dengan kecepatan infus maksimal 10 mg/menit. Lanjutkan pengobatan hingga mencapai perkembangan penyakit atau toksisitas yang tidak dapat diterima. ⇔ Karsinoma sel skuamosa stadium lanjut lokal pada kepala dan leher → Dosis awal dengan terapi radiasi 400 mg/m2 melalui infus lambat selama 2 jam dengan kecepatan infus maksimal 5 mg/menit yang diberikan 1 minggu sebelum terapi radiasi. Dosis pemeliharaan adalah 250 mg/m2 sekali seminggu melalui infus selama 1 jam dengan kecepatan infus maksimal 10 mg/menit dan dilanjutkan hingga akhir masa terapi radiasi. ⇔ Karsinoma sel skuamosa metastatik pada kepala dan leher, Karsinoma sel skuamosa berulang pada kepala dan leher → Dosis awal dalam kombinasi dengan kemoterapi berbasis platinum atau terapi tunggal pasien yang terapi berbasis platinum sebelumnya gagal sebesar 400 mg/m2 melalui infus lambat selama 2 jam dengan kecepatan infus maksimal 5 mg/menit. Dosis pemeliharaan adalah 250 mg/m2 sekali seminggu melalui infus selama 1 jam dengan kecepatan infus maksimal 10 mg/menit. Lanjutkan pengobatan hingga mencapai perkembangan penyakit atau toksisitas yang tidak dapat diterima. |
Efek Samping Cetuximab
Penggunaan obat cetuximab seiring berjalannya waktu dapat menimbulkan beberapa efek yang tidak diinginkan. Berikut adalah beberapa efek samping yang membutuhkan perhatian medis segera [2]:
Lebih umum
- Noda pada kulit atau jerawat, kembung atau bengkak pada wajah, lengan, tangan, tungkai bawah atau kaki, sakit atau nyeri tubuh
- Panas dingin, batuk, retakan, alur atau garis dalam di kulit, pusing, demam
- Sakit kepada, suara serak, nyeri punggung, mual, kulit pucat
- Berat badan bertambah cepat, pilek, kulit kering, ruam kulit
- Bengkak di leher, sesak di dada, kaki kesemutan, kesulitan bernapas
- Kesulitan menelan, pendarahan atau kelelahan yang tidak biasa, muntah
Kurang umum
- Gelisah, kebingungan, penurunan buang air kecil, pingsan, detak jantung cepat
- Pusing, sakit tenggorokan, bisul, mata cekung, kulit keriput
Insiden tidak diketahui
- Bibir pecah-pecah, diare, kesulitan menelan
- Gatal, nyeri sendiri, mata jengkel, lesi kulit merah
- Leher atau punggung kaku, kulit melepuh
Efek Samping tidak membutuhkan perhatian medis segera:
Lebih umum
- Bersendawa, mata terbakar, kering, atau gatal, kesulitan buang air besar
- Keluarnya cairan dari mata, perubahan warna pada kuku atau kuku kaki, keputusasaan
- Rambut rontok, maag, gangguan pencernaan, sifat lekas marah, kurang nafsu makan
- Kehilangan minat, rasa sakit, kemerahan, bengkak pada mata
- Ketidaknyamanan perut, radang mulut, kesulitan berkonsentrasi, kesulitan tidur
Info Efek Clomifene Profesional Kesehatan:
- Dermatologis
- Sangat umum (10% atau lebih): Ruam jerawat (90%), alopecia (21%), kulit pecah-pecah (19%), kelainan kuku (16%), kelainan kulit (15%), jerawat (14%)
- Umum (1% sampai 10%): Pruritus
- Sangat jarang (kurang dari 0,01%): sindrom Stevens-Johnson/nekrolisis toksik
- Frekuensi tidak dilaporkan: Superinfeksi lesi kulit
- Laporan pascapemasaran: Penyakit mukokutan yang mengancam jiwa
- Kardiovaskular
- Umum (1% hingga 10%): Henti jantung paru atau kematian mendadak
- Jarang (0,1% hingga 1%): Trombosis vena dalam
- Gastrointestinal
- Sangat umum (10% atau lebih): Diare (66%), mual (55%), muntah (41%), anoreksia (36%), sembelit (30%), stomatitis (26%), dispepsia (14%) , mucositis, mulut kering (12%)
- Laporan pascapemasaran: Peradangan mukosa
- Hematologi
- Sangat umum (10% atau lebih): Leukopenia (25%), anemia (16%)
- Pernapasan
- Sangat umum (10% atau lebih): Dispnea (49%), batuk (30%)
- Jarang (0,1% hingga 1%): Emboli paru, penyakit paru interstisial
- Metabolik
- Sangat umum (10% atau lebih): Hipomagnesemia (55%), neuropati sensorik (45%), penurunan berat badan (21%), edema perifer (16%), dehidrasi (15%), hipomagnesemia berat (15%)
- Umum (1% sampai 10%): Hipokalsemia, anoreksia
- Lain
- Sangat umum (10% atau lebih): Asthenia (56%), demam (29%), menggigil (16%), gangguan rasa (10%)
- Umum (1% hingga 10%): Kelelahan
- Frekuensi tidak dilaporkan: Toksisitas radiasi terlambat
- Okuler
- Sangat umum (10% atau lebih): Konjungtivitis (14%)
- Jarang (0,1% hingga 1%): Blepharitis, keratitis
- Sistem saraf
- Sangat umum (10% atau lebih): Sakit kepala (19%)
- Frekuensi tidak dilaporkan: Meningitis aseptik
- Ginjal
- Umum (1% hingga 10%): Gagal ginjal
- Hipersensitivitas
- Sangat umum (10% atau lebih): Reaksi terkait infus ringan atau sedang
- Umum (1% hingga 10%): Reaksi terkait infus parah (dalam beberapa kasus fatal)
- Imunologis
- Sangat umum (10% atau lebih): Infeksi (13%)
- Frekuensi tidak dilaporkan: Imunogenisitas
- Muskuloskeletal
- Sangat umum (10% atau lebih): Arthralgia (14%), sakit punggung (16%)
- Hati
- Sangat umum (10% atau lebih): Transaminase alanin tinggi (43%), transaminase aspartat tinggi (38%), fosfatase alkali tinggi (33%)
- Psikiatrik
- Lokal
- Sangat umum (10% atau lebih): Reaksi infus seperti menggigil, kaku, dispnea, takikardia, bronkospasme, dada sesak, bengkak, urtikaria, hipotensi, kemerahan, ruam kulit, hipertensi, mual, angioedema, nyeri, berkeringat, tremor, gemetar , demam obat, atau reaksi hipersensitivitas lainnya) (15%)
Detail Cetuximab
Informasi detail mengenai penyimpan, cara kerja, interaksi dengan obat, dan overdosis dari cetuximab tercantum dalam tabel berikut ini [3,4]:
Penyimpanan | Simpan antara 2-8 °C |
Cara Kerja | Deskripsi: Cetuximab merupakan antibodi IgG1 monoklonal kimerik manusia/toikus rekombinaan yang secara khusus mengikat reseptor faktor pertumbuhan epidermal (EDF) dan secara kompetitif menghambat pengikatan EGFR dan ligan lainnya. obat ini juga memblokir fosforilasi dan aktivasi kinase terkait reseptor untuk menghambat pertumbuhan sel, menginduksi apoptosis, serta menurunkan produksi metaloproteinasi matriks dan faktor pertumbuhan endotel vaskular. Transduksi sinyal EGFR mengarah pada aktivitas tipe liar sarcoma tikus (RAS), termasuk subtipe KRAS dan NRAS. Namun, sel dengan mutasi RAS tampaknya tidak terpengaruh oleh penghambatan EGFR. Farmakokinetik: Distribusi: Volume distribusi sekitar 2-3 L/m2 Ekskresi: Waktu paruh eliminasi kira-kira sebesar 112 jam. |
Interaksi dengan obat lain | → Peningkatan frekuensi leukopenia berat atau neutropenia apabila dikombinasikan dengan kemoterapi berbasis platinum → Peningkatan frekuensi iskemia jantung termasuk MI, CHF, dan sindrom kaki tangan apabila dikombinasikan dengan fluoropirimidin → Peningkatan frekuensi diare berat apabila digunakan secara bersamaan dengan capecitabine dan oxaliplatin → Peningkatan risiko penularan sekunder infeksi dengan vaksin hidup → Peningkatan insiden efek samping apabila dikombinasikan dengan radiasi dan cisplatin adalah risiko paling fatal |
Pertanyaan Seputar Cetuximab
Mengapa saya membutuhkan obat ini?
Cetuximab dapat digunakan sendiri atau bersamaan dengan obat lain dalam pengobatan kanker usus besar dan rektum yang telah menyebar ke bagian tubuh lain. Obat ini juga digunakan khusus bagi mereka yang membawa gen normal atau dikenal sebagai RAS. Cetuximab juga berfungsi untuk mengobati kanker kepala dan leher yang kambuh atau menyebar atau berkembang secara lokal tanpa atau dengan kombinasi terapi radiasi [2].
Bagaimana cara menggunakan obat ini?
Cetuximab diinjeksi secara intravena (ke dalam vena) sebagai infus. Artinya, obat dikirim langsung ke aliran darah melalui pembuluh darah [2[
Instruksi diet apa yang harus saya ikuti?
Hindari alkohol [3].
Apa yang harus saya ketahui selama menggunakan obat ini?
Dokter harus mengetahui jika pasien memiliki riwayat gigitan kutu atau alergi daging merah, hasil positif antibodi tertentu, riwayat penyakit seperti jantung, arteri koroner, atau paru-paru. Serta riwayat masalah pada mata dengan atau riwayat infeksi jangka panjang berulang [3].
Bagaimana jika pasien sedang hamil?
Dokter harus mengetahui kondisi pasien yang sedang hamil. Atau biasanya pasien hamil akan menggunakan metode KB yang terbukti aman selama terapi Cetuximab dan selama 2 bulan setelah penghentian pengobatan [3].
Kapan saya tidak boleh menggunakan obat ini?
Apabila pasien mengalami reaksi alergi yang sangat parah seperti ruam, sesak napas, atau mata bengkak [2].
Contoh Obat Cetuximab (Merek Dagang)
Berikut adalah obat merek di pasaran yang memiliki kandungan cetuximab didalamnya [2]:
Brand Merek Dagang |
Erbitux |