21 Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Bersamaan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Diet kombinasi makanan adalah pola diet yang berdasarkan ide bahwa mengonsumsi makanan tertentu secara terpisah dari makanan lain dapat membantu pencernaan untuk menurunkan berat badan dan juga kesehatan... secara keseluruhan. Banyak advokat kombinasi makanan percaya bahwa makanan tertentu seperti protein dan karbohidrat sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan karena membutuhkan jumlah waktu yang berbeda untuk dicerna, namun hal ini tidak didukung oleh bukti secara ilmiah. Diet kombinasi makanan ini mungkin dapat membantu program penurunan berat badan, namun di samping itu terdapat beberapa efek negatif, seperti menyulitkan dan membingungkan bagi orang yang baru mencobanya, belum tentu aman untuk semua orang, dan kurangnya bukti pendukung secara ilmiah. Anda dapat berkonsultasi dengan ahli gizi jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai pola diet ini. Read more

Dalam pemilihan menu makanan sehat, perlu diketahui bahwa jenis makanan yang berbeda memerlukan kondisi pencernaan yang berbeda pula. Oleh karena itu, beberapa jenis makanan sebaiknya dikonsumsi secara terpisah untuk menghindari timbulnya gangguan[1].

Berikut beberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak dimakan bersamaan:

1. Karbohidrat dan Protein Hewani

Konsumsi bersamaan protein hewani dan karbohidrat misalnya roti dan daging termasuk tidak dianjurkan. Protein dicerna oleh pepsin dalam kondisi asam di dalam perut. Sedangkan karbohidrat mengarah pada sekresi enzim ptialin yang menciptakan kondisi basa. Sehingga keduanya saling menetralkan[1, 2].

Hal tersebut mengakibatkan bakteri buruk berkembang secara berlebih di dalam usus dan dapat mengarah pada terjadinya peradangan. Kondisi ini juga dapat mengakibatkan timbulnya gas berlebihan, kembung dan menghasilkan gas berlebih[1, 2].

Orang-orang yang telah terbiasa mengkonsumsi protein hewani dan karbohidrat bersamaan dapat mengembangkan kekebalan, namun lebih baik untuk mengkonsumsi kombinasi lain misalnya protein nabati seperti kacang dan nasi[2, 3].

2. Dua Bahan Berprotein Tinggi

Contoh makanan dengan protein tinggi ialah daging dan telur yang sering dipilih sebagai menu sarapan. Kombinasi ini sebaiknya dihindari karena mengkonsumsi dua bahan berprotein tinggi sekaligus dapat memberatkan sistem pencernaan dan memerlukan waktu lama untuk dicerna dan menghabiskan lebih banyak energi[2, 4].

Protein merupakan bahan makanan yang paling sulit dicerna. Semakin lanjut usia, tubuh menghasilkan lebih sedikit asam hidroklorik yang diperlukan untuk menstimulasi pelepasan enzim pencernaan untuk memecah protein[1].

Untuk menghindari kondisi ini, dianjurkan untuk tidak memakan berbagai jenis protein secara bersamaan. Opsi lain ialah mengganti daging dengan tomat. Kandungan antioksidan selenium di dalam telur dapat dicerna dengan lebih baik dengan kandungan asam dalam tomat. Selain itu, tomat mengandung likopen yang jika dikombinasikan dengan vitamin E di dalam kuning telur akan memberikan dampak positif bagi kesehatan[2, 5].

3. Makan dan Minum Bersamaan

Minum air putih atau jus bersamaan dengan makanan termasuk salah satu kombinasi yang sebaiknya dihindari. Air dapat melarutkan asam di dalam lambung dan menurunkan efektivitas lambung dalam memecah protein, karbohidrat, dan lemak. Untuk mencegah hal tersebut, sebaiknya air diminum 10 menit sebelum makan[2, 3].

4. Yogurt dan Buah

Yogurt mengandung banyak bakteri yang mana akan beraksi pada gula yang terdapat di dalam buah-buahan. Sementara itu, kandungan zat asam di dalam buah akan mempengaruhi pencernaan yogurt. Situasi tersebut dapat menimbulkan racun, demam, dan alergi. U

ntuk menghindarinya, disarankan untuk tidak mengkonsumsi yogurt bersama dengan buah. Opsi lain yaitu menggunakan yogurt hambar (plain) pada suhu ruang dan dicampur dengan madu, kayu manis atau kismis sebagai pengganti buah segar[2, 3].

5. Pisang dan Susu

Kombinasi pisang dan susu sering dianggap sehat. Namun sebenarnya kombinasi ini tidak dianjurkan karena kedua bahan tersebut berat untuk dicerna di dalam perut. Mengkonsumsi pisang bersama susu dapat menyebabkan pencernaan menjadi lebih sulit dilakukan dan memperlambat fungsi otak[2, 3].

Pisang menjadi asam selama proses pencernaan dan bersifat toksik ketika dicampur dengan susu. Hal tersebut dapat menyebabkan timbulnya ruam, batuk, demam, dan alergi. Untuk menghindari gangguan bagi penyuka milkshake pisang, dapat ditambahkan sejumput pala atau kayu manis untuk menstimulasi sistem pencernaan[2, 3].

6. Keju dan Kacang-kacangan

Keju merupakan produk olahan susu yang kaya akan protein. Konsumsi keju dan kacang bersamaan dapat melemahkan proses pencernaan karena kedua bahan ini berat untuk dicerna. Kombinasi keju dan kacang-kacangan dapat mengakibatkan perut kembung, gas berlebihan, dan masalah pencernaan lainnya. Konsumsi kacang sendiri tidak mengakibatkan timbulnya gas. Kombinasi keju dan kacang sebaiknya dihindari, terutama bagi mereka yang memiliki sistem pencernaan lemah[2, 3].

7. Pasta dan Tomat

Pasta kaya akan kandungan pati (karbohidrat) yang akan mulai dicerna di dalam mulut oleh enzim ptialin yang terkandung di dalam saliva. Sementara itu, tomat mengandung zat asam (malat, oksalat, sitrat) yang mana dapat merusak enzim ptialin meskipun terdapat dalam jumlah kecil[2, 6].

Hal ini mengarah pada penghambatan pencernaan karbohidrat. Kandungan protein di dalam keju dan daging juga akan menyebabkan bahan makanan lebih sulit dicerna. Oleh karena itu, disarankan untuk melengkapi pasta dengan sayuran segar atau panggang bebas asam seperti kemangi[2, 6].

8. Keju dan Daging

Makanan dengan kombinasi bahan keju dan daging memiliki kandungan protein yang sangat tinggi sehingga sangat sulit untuk dicerna. Dianjurkan untuk mengkombinasikan dengan sayuran dan menghindari adanya keju di dalam bola daging ataupun daging di dalam omelet[2].

9. Keju dan Minuman Dingin

Komsumsi makanan yang mengandung keju bersama dengan minuman dingin dapat mengarah pada kesulitan penyerapan makanan dalam sistem pencernaan. Hal ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman dan sakit perut[1].

10. Kokoa dan Susu

Kokoa kaya akan kandungan asam oksalat, yang mana dapat menghambat absorpsi kalsium. Sementara susu kaya akan kandungan kalsium. Saat kokoa dikombinasikan dengan susu, asam oksalat akan bereaksi dengan kalsium menyebabkan pembentukan kristal oksalat yang dapat menimbulkan dampak buruk bagi ginjal jika kadarnya tinggi[6].

Kombinasi kokoa dan susu dianjurkan untuk dihindari, terutama bagi mereka yang memiliki masalah ginjal. Untuk membantu menurunkan risiko timbulnya batu ginjal akibat kristal oksalat, dapat digunakan susu skim. Lemak dapat membantu absorpsi oksalat[6].

11. Bran dan Susu

Bran (sekam) mengandung asam fitat akan membentuk senyawa yang tidak larut dalam air ketika dikombinasikan dengan kalsium dan kalium. Reaksi ini juga menyebabkan mineral-mineral tersebut tidak dapat diserap tubuh. Asam ini juga ditemukan di dalam oatmeal dan grit dalam jumlah yang lebih kecil[6].

Oleh karena itu tidak dianjurkan untuk sering mengkonsumsi produk tersebut bersama susu. Para ahli menganjurkan untuk meminum susu secara terpisah sekitar 1-1,5 jam setelah makan bran. Untuk menghilangkan kandungan asam fitat, bran dapat direbus lebih dahulu[6].

12. Sereal dan Jus Jeruk

Kombinasi antara sereal dan jus jeruk dapat mengakibatkan rasa tidak nyaman dan berat di perut, terutama jika digunakan sebagai sarapan. Kandungan asam di dalam jus jeruk menurunkan aktivitas enzim yang berperan dalam pencernaan karbohidrat secara drastis. Kombinasi sereal dengan jus buah masam yang lain atau beri juga tidak dianjurkan. Jika ingin minum jus buah, sebaiknya dilakukan 1 jam setelah makan[6].

13. Pizza dan Soda

Kombinasi dari karbohidrat, protein, dan pati yang terkandung dalam pizza memerlukan banyak energi untuk dicerna. Saat dikonsumsi bersama soda yang mana kaya akan gula, proses pencernaan di dalam perut menjadi lebih lama. Hal ini mengakibatkan perut terasa berat dan kembung[2, 6].

Perut yang penuh juga dapat mengarah pada gangguan penyerapan gula. Terlalu sering mengkonsumsi kombinasi pizza dan minuman bersoda dapat mengarah pada masalah pencernaan. Konsumsi makanan atau minuman dengan kadar gula tinggi sebaiknya dilakukan 1-1,5 jam setelah makan[6].

14. Roti Tawar dan Selai

Refined wheat flour yang dikombinasikan bersama selai manis merupakan karbohidrat dalam porsi ganda yang menyebabkan peningkatan kadar glukosa secara cepat. Roti dan selai akan menghasilkan peningkatan energi dalam waktu singkat yang kemudian diikuti oleh kelelahan dan mood buruk[6].

Selain itu, kombinasi roti dan selai mengakibatkan sistem pencernaan bekerja ekstra akibat alliance dari adonan ragi yang difermentasi dan gula. Untuk menghindari efek ini, roti tawar dapat diganti dengan roti gandum, terutama jika tidak ber-ragi. Dianjurkan pula untuk menggunakan madu alih-alih selai. Madu tidak menyebabkan sistem pencernaan bekerja ekstra dan secara umum lebih sehat bagi tubuh[6].

15. Salad dengan Saus Cuka atau Lemon

Salad yang terbuat dari berbagai sayuran mengandung berbagai nutrisi esensial seperti karotenoid. Agar tubuh dapat menyerap nutrisi-nutrisi tersebut dengan optimal, diperlukan lemak. Sehingga konsumsi salad dengan pelengkap lemon atau cuka saja menghilangkan sejumlah besar kandungan makanan sehat. Disarankan untuk menambahkan minyak sayur atau produk tinggi lemak sebagai pelengkap salad, seperti alpukat, zaitun, atau kacang-kacangan[6].

16. Burger dan Kentang Goreng

Umumnya burger dikombinasikan dengan kentang goreng. Namun kombinasi ini sebenarnya tidak sehat. Burger dan gorengan sama-sama makanan yang tinggi kandungan lemak. Sehingga mengkonsumsi kombinasi ini akan menyebabkan kita menjadi cepat lelah dan malas. Kombinasi ini menyebabkan peningkatan kadar gula dan kolesterol tubuh secara cepat, yang mana selanjutnya mengakibatkan peningkatan nafsu makan dan berat badan[3].

17. Buah Setelah Makan

Mengkonsumsi buah setelah makan dapat menimbulkan dampak yang tidak diinginkan. Hal ini karena buah dapat dicerna dengan cepat, sedangkan komponen lain dalam makanan seperti protein, lemak, dan karbohidrat memerlukan waktu lebih lama untuk dicerna. Akibatnya, buah akan berada di dalam perut dalam waktu yang lebih lama dari seharusnya. Hal ini dapat mengarah pada terjadinya fermentasi dan gangguan pada perut[5].

18. Alkohol dan Minuman Energi

Minuman energi terkenal sangat buruk, terutama karena kandungan gula yang berlebihan. Menurut suatu studi, fungsi endothelium tubuh bertambah buruk secara akut setelah mengkonsumsi minuman energi. Pembuluh darah kardiak menjadi lesu dan tidak membuka dengan baik. Dampaknya akan bertambah buruk ketika dicampurkan dengan alkohol. Kombinasi ini dapat mengarah pada tekanan darah tinggi dan detak jantung terlalu cepat[1].

19. Teh dan Susu

Teh umumnya mengandung antioksidan yang dapat membantu meringankan inflamasi di dalam tubuh. Namun ketika teh dicampurkan dengan susu, protein di dalam susu mengikat antioksidan dalam teh dan mencegah penyerapan oleh tubuh. Selain itu, teh yang mengandung kafein juga akan menurunkan penyerapan kalsium dalam susu[1].

20. Kacang-kacangan dan Minyak Zaitun

Konsumsi kacang-kacangan dan minyak zaitun dapat menimbulkan masalah karena protein dalam kacang dan lemak di dalam minyak zaitun tidak bercampur dengan baik dan dapat menyebabkan gangguan pada proses pencernaan[5, 7].

21. Lemon dan Sirup Obat Batuk

Lemon dapat menghambat enzim yang diperlukan untuk merombak statin dan obat-obatan lainnya, termasuk supresan batuk dextromethorphan. Jika tidak dirombak, obat-obatan tersebut dapat menumpuk di dalam aliran darah dan mengakibatkan berbagai efek samping[7].

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment