6 Manfaat Uwi Bagi Kesehatan dan Tips Konsumsinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Meskipun cukup langka untuk ditemukan, uwi telah dikenal sebagai umbi yang kaya akan khasiat bagi kesehatan di banyak belahan negara di dunia. Kandungan yang ditawarkan oleh uwi pun tidak perlu diragukan lagi nutrisinya.

uwi
Uwi (Dioscorea alata)

Uwi dapat menjadi salah satu sumber pangan alternatif yang dapat diandalkan untuk menyuplai karbohidrat karena memiliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi sehingga dapat memenuhi kebutuhan karbohidrat harian.[2]

Uwi disebut memiliki berbagai macam kegunaan, seperti untuk kosmetik dan keperluan pengobatan, yang dapat dikembangkan di sektor industri.[3] Berikut beberapa manfaat uwi:

1. Mengontrol Tekanan Darah

Natrium dan kalium merupakan elemen utama yang mengatur distribusi cairan di dalam tubuh, terutama untuk fungsi ginjal yang normal dan untuk mengontrol tekanan darah.[2]

Kandungan kalium yang tinggi dan natrium yang rendah dalam tubuh meningkatkan pemanfaatan zat besi yang bermanfaat untuk mengendalikan hipertensi. Zat besi memiliki peran kunci dalam pembentukan hemoglobin darah merah dan membantu transportasi oksigen ke dalam tubuh.[2,4]

Uwi disebut sebagai menu diet yang baik untuk penderita hipertensi, karena selain mengandung kalium dan zat besi, uwi juga mengandung zinc yang relatif tinggi. Zinc diketahui berperan penting dalam mengatur tekanan darah.[4]

2. Merawat Kesehatan Tulang dan Gigi

Uwi diketahui memiliki kandungan kalsium yang cukup. Kalsium sangat penting untuk perkembangan tulang dan gigi yang sehat. Selain itu juga diperlukan untuk kontraksi otot dan pengaturan detak jantung dan terlibat dalam pembentukan gumpalan darah.

Kekurangan kalsium dalam jangka panjang dapat menyebabkan osteoporosis ketika tulang menjadi rapuh dan mudah patah.[2]

Disamping kandungan kalsium, uwi juga memiliki kandungan mangan yang cukup. Mangan merupakan bagian yang terpisahkan dari tulang dan asupan sebanyak 2,5 sampai 5 mg per hari dianggap memadai dan aman.[4]

3. Menyapu Bersih Radikal Bebas

Radikal bebas dalam jumlah yang berlebihan dalam tubuh dapat merusak DNA, sel, jaringan bahkan organ dengan menghancurkan membran sel dan membunuh sel, sehingga dapat berujung pada komplikasi berbagai penyakit.[3]

Bagian daun dan umbi uwi diketahui mengandung sejumlah senyawa penting yang bersifat antioksidan, seperti flavonoid dan fenol. Dan juga dioscorin, protein uwi yang dimurnikan, dilaporkan memiliki sifat pembersih yang aktif untuk melawan radikal bebas.[3,5]

Ekstrak daun uwi menunjukkan aktivitas antioksidan yang kuat dalam uji pembersihan radikal DPPH, uji pembersihan radikal hidroksil, uji pembersihan radikal bebas superoksida, dan aktivitas pembersihan kation radikal.[3]

4. Mencegah Diabetes 

Beberapa ubi, termasuk uwi, digunakan sebagai obat di negara oriental untuk mencegah diare dan diabetes. Bagian umbi dari uwi disebut dapat digunakan untuk mengontrol diabetes, membuang kelebihan cairan dalam tubuh, hingga meningkatkan daya seksual atau disebut buah afrodisiak.[3,5,6]

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ekstrak uwi (100 dan 200 mg / kg bb) terbukti dapat menurunkan kadar gula darah pada hewan yang mengalami peningkatan glukosa dan pada hewan yang menderita diabetes akibat dipicu oleh aloksan.[3,5]

Senyawa flavonoid dilaporkan menjadi pemeran utama dari sebagian besar tanaman obat dengan sifat hipoglikemik (menurunkan kadar gula darah) dan antidiabetes. Dengan demikian, senyawa flavonoid mungkin turut bertanggung jawab atas efek antidiabetes yang diamati dari ekstrak uwi.[5]

Ekstraksi dari beragam konstituen aktif yang ada dalam uwi terbukti dapat menyebabkan berkurangnya nafsu serta asupan makanan dan berat badan, sehingga tanaman ini dapat berfungsi sebagai diet terapeutik yang bagus dalam pengelolaan diabetes.[4,6]

5. Menurunkan Berat badan dan Obesitas

Penurunan berat badan setelah mengkonsumsi uwi diduga disebabkan oleh senyawa fenolik yang diyakini ada dalam uwi, yang juga memiliki efek antioksidan sehingga dapat membantu dalam manajemen berat badan dan dapat membantu mencegah diabetes dan obesitas dengan baik.[6]

6. Mencegah Kanker

Seperti banyak varietas ubi-ubian, uwi juga mengandung senyawa diosgenin, diosporin, saponin dan flavonoid. Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa diosgenin menunjukkan efek terapeutik / pengobatan terhadap kanker pada beberapa organ.[7]

Hal tersebut membuktikan pentingnya diosgenin sebagai agen antitumor potensial. Diosgenin bekerja melalui mekanisme pencegahan pertumbuhan dan perkembangan beberapa sel kanker seperti kanker prostat, usus besar, hati, lambung, paru-paru, dan payudara.[7]

Diosgenin diyakini dapat memicu kematian sel dengan sendirinya dalam berbagai tahap pembentukan tumor dan dengan demikian menghindari transformasi keganasannya.[7]

Tips Konsumsi Uwi

Uwi dapat dimakan selayaknya memakan umbi-umbian. Namun perlu diperhatikan untuk memastikan uwi sudah dimasak dengan benar sebelum memakannya.[1]

Rimpang uwi dilaporkan mengandung 75% serat makanan, yang bagus untuk tubuh, namun sayangnya tidak dapat dimakan karena rasanya yang sangat pahit. Selain bagian ini, semuanya bisa dikonsumsi sebagai kuliner.[7]

Ide penyajian uwi:

  • Di Indonesia, uwi sering dikonsumsi dalam bentuk dimasak sederhana sebagai umbi-umbian yang direbus, dikukus, dan digoreng.[2]
  • Dimasak dengan berbagai kuliner seperti kolak (irisan uwi dicampur dengan kacang hijau rebus, santan, gula aren, dan garam), gumpal (gorengan manis berbentuk bulat dari air parutan ubi yang dicampur dengan parutan kelapa dan gula aren).[2]
  • Atau diolah menjadi kuliner lainnya seperti produk pengolahan makanan, seperti keripik, roti dan mie.[2]
  • Akar uwi biasanya direbus atau dipanggang dan digunakan sebagai sayuran.[1]

Akar uwi dan bagian yang bisa dimakan lainnya harus dimasak dengan benar, karena bisa menjadi racun jika dimakan mentah.[1]

Kandungan nutrisi uwi yang cukup tinggi untuk memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari, sebaiknya tetap dikonsumsi dalam jumlah sedang. Disebutkan asupan berlebih mungkin dapat berbahaya, terutama bagi yang memiliki penyakit ginjal.[3]

Kadar asam oksalat yang ditemukan pada uwi cukup tinggi. Asam oksalat diketahui memberikan pengaruh merugikan untuk ketersediaan hayati mineral. [2]

Asam oksalat dapat memiliki efek berbahaya pada nutrisi dan kesehatan manusia, terutama dengan mengurangi penyerapan kalsium dan membantu pembentukan batu ginjal.[2]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment