Midodrine: Manfaat – Dosis dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Midodrine termasuk dalam kelas obat vasoconstrictors. Obat ini digunakan pada pasien tertentu yang memiliki gejala tekanan darah rendah ketika berdiri. Midodrine bekerja dengan cara menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah. [1, 2, 3, 4]

Apa itu Midodrine?

Berikut ini informasi terkait Midodrine mulai dari indikasi hingga peringatan. [1,2,3]

IndikasiObat Hipotensi
KategoriObat Resep
KonsumsiDewasa
KelasVasoconstrictors
BentukTablet
Kontraindikasi→ Hipersensitif.
Penyakit jantung organik yang parah (mis. Bradikardia, penyakit jantung iskemik, CHF).
Gagal ginjal akut.
→ Retensi urin.
→ Phaeochromocytoma.
→ Tirotoksikosis.
PeringatanPasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Midodrine:
→ Pasien dengan riwayat masalah penglihatan (khususnya bila diminum dengan Fludrokortison).
→ Pasien dengan gangguan ginjal dan hati.
→ Ibu hamil dan menyusui.
→ Pasien diabetes mellitus.
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui Cara Pemberian Obat:
↔ Melalui PO (Diminum):
Kategori C: Penelitian pada hewan telah membuktikan adanya efek buruk pada janin. Belum ada studi memadai terhadap wanita hamil atau ibu menyusi terkait efek samping obat pada janin dan bayi.

Manfaat Midodrine

Midodrine digunakan untuk mengobati tekanan darah rendah (hipotensi) yang menyebabkan pusing parah dan perasaan seperti akan mungkin pingsan. Kondisi ini juga dikenal dengan hipotensi Ortostatik.

Midodrine hanya untuk digunakan ketika tekanan darah rendah mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Obat ini dikenal sebagai agonis reseptor alfa, yang bekerja pada pembuluh darah untuk meningkatkan tekanan darah. [1, 2, 3, 4]

Dosis Midodrine

Midodrine diberikan pada orang dewasa yang mengalami tekanan darah rendah ketika berdiri. Berikut ini informasi mengenai dosis Midodrine: [1, 2, 4]

Hipotensi Ortostatik (Oral):
→ Dosis awal 2,5 mg 2 sampai 3 kali per hari.
→ Dosis dapat disesuaikan hingga 10 mg secara oral 3 kali sehari selama jam siang.
→ Kondisi pasien harus tegak saat mengonsumsi obat ini.
→ Tiga dosis harian dapat diberikan dengan interval 3 jam.
→ Obat sebaiknya tidak diberikan setelah makan malam atau kurang dari 4 jam sebelum tidur.
→ Pengobatan dapat dilanjutkan pada pasien yang mengalami perbaikan gejala selama pengobatan awal.

Efek Samping Midodrine

Seperti pengobatan lainnya, Midodrine juga memiliki efek samping. Beri tahu dokter terkait efek samping yang tidak juga membaik. Berikut efek samping yang terjadi pada penggunaan Midodrine: [1,2,3,4]

  • Mati rasa dan kesemutan.
  • Kulit kepala gatal.
  • Merinding.
  • Panas dingin.
  • Sering buang air kecil.
  • Kesulitan buang air kecil.
  • Ruam.
  • Sakit perut.

Hentikan konsumsi Midodrine jika anda mengalami:

Efek Samping Tenaga Medis:

  • Umum: Paresthesia (termasuk hyperesthesia dan paresthesia kulit kepala), Piloerection, Disuria (termasuk peningkatan frekuensi buang air kecil, gangguan buang air kecil, retensi urin, dan urgensi urin), Pruritus (termasuk pruritus kulit kepala), dan Hipertensi supine.
  • Kardiovaskular: Hipertensi Supine (1% hingga 10%), Refleks bradikardia (0,1% hingga 1%), Takikardia, Jantung berdebar (kurang dari 0,1%).
  • Sistem Saraf: Paresthesia (18,3%), Sakit kepala (1% hingga 10%).
  • Dermatologis: Piloerection (13,4%), Pruritus (12,2%), Ruam (1% hingga 10%).
  • Genitourinari: Disuria (13,4%).
  • Gastrointinental: Mual, Dispepsia, Stomatitis (1% hingga 10%).
  • Psikiatrik: Gangguan tidur, Insomnia, Gelisah, Rangsangan, Mudah marah (0,1% hingga 1%)
  • Hati: Fungsi hati abnormal, Peningkatan enzim hati (kurang dari 0,1%).
  • Muskuloskeletal: Sakit punggung, Kram kaki.
  • Mata: Cacat bidang visual.
  • Lain: Menggigil, Sakit (1% hingga 10%).

Detail Midodrine

Berikut ini informasi lebih rinci mengenai Midodrine dari cara kerja hingga interaksi dengan obat lain serta makanan. [1,2,3,4]

Penyimpanan→ Simpan pada suhu 20-25° C.
→ Jangan simpan di kamar mandi.
→ Lindungi dari cahaya dan kelembaban.
→ Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Cara KerjaDeskripsi: Midodrine, amina simpatomimetik atau agonis reseptor alfa yang bekerja secara langsung. Obat ini membentuk metabolit aktif Desglymidodrine. Midodrine mengaktifkan reseptor alfa-adrenergik pembuluh darah arteri dan vena, yang menghasilkan vasokonstriksi perifer dan peningkatan tekanan darah.

Farmakoninetik

Penyerapan: Diserap dengan baik dari saluran pencernaan. Bioavailabilitas 93% dalam bentuk Desglymidodrine. Waktu untuk konsentrasi memuncak 30 menit (Midodrine) dan 1-2 jam (Desglymidodrine).

Distribusi: Melintasi sawar darah otak dengan buruk. Ikatan protein dalam darah kurang dari 30%.

Metabolisme: Midodrine dimetabolisme dalam hati dan jaringan tubuh lain. Dalam prosesnya, Midodrine Mengalami perubahan cepat menjadi metabolit aktifnya, Desglymidodrine.

Ekskresi: Melalui urin (80% sebagai Desglymidodrine). Waktu paruh eliminasi 25 menit (Midodrine) dan sekitar 3-4 jam (Desglymidodrine).
Interaksi dengan obat lainDuloxetine: Duloxetine dan Midodrine dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Mengombinasikannya mengkombinasikannya dapat meningkatkan efek tersebut. Bicarakan dengan dengan dokter jika memiliki riwayat tekanan darah tinggi, irama jantung yang tidak teratur, dan atau penyakit jantung.
Fludrocortisone: Penggunaan Fludrocortisone bersama Midodrine dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan tekanan intraokular. Perburukan Glaukoma dapat terjadi pada beberapa pasien. Beri tahu dokter jika mengalami peningkatan efek samping atau perubahan kondisi. Penyesuaian dosis mungkin diperlukan.
Metoprolol: Menggunakan Metoprolol bersamaan dengan Midodrine dapat memengaruhi ritme jantung. Beri tahu dokter jika mengalami penurunan denyut jantung. Penyesuaian dosis atau tes khusus mungkin diperlukan apabila menggunakan kedua obat bersamaan.
Nortriptyline: Kombinasi Nortriptyline dan Midodrine dapat memengaruhi ritme jantung Anda.
Pseudoephedrine: Penggunaan Midodrine bersama dengan Pseudoephedrine dapat meningkatkan risiko hipertensi. Midodrine dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah signifikan dengan menyempitkan pembuluh darah. Risiko komplikasi ini dapat meningkat ketika digunakan dengan obat lain yang juga memengaruhi tekanan darah seperti dekongestan, stimulan, dan obat-obatan tertentu untuk sakit kepala, glaukoma, atau pereda mata kemerahan.
Overdosis ⇔ Gejala: tekanan darah tinggi, merinding, menggingil, kesulitan buang air kecil..
⇔ Cara Mengatasi: Lakukan induksi emesis. Pemberian obat α-simpatolitik (seperti phentolamine) dapat dipertimbangkan.

Pertanyaan Seputar Midodrine

Kondisi medis apa yang diobati dengan Midodrine?

Midodrine digunakan untuk mengobati Hipotensi Ortostatik (penurunan tekanan darah mendadak yang terjadi ketika seseorang mengambil posisi berdiri). Midodrine termasuk dalam kelas obat yang disebut alpha-adrenergic agonists. Midodrine bekerja dengan cara Ini menyempitkan pembuluh darah, sehingga meningkatkan tekanan darah. [1,2,3,4]

Bagaimana aturan minum Midodrine?

Midodrine tersedia dalam bentuk tablet untuk dikonsumsi. Biasanya diminum tiga kali sehari pada pagi, siang dan sore hari (sebelum jam 6 sore) dengan dosis yang berjarak minimal 3 jam. Pasien disarankan untuk mengonsumsi dosis harian terakhir Midodrine setidaknya 4 jam sebelum tidur. Usahakan mengonsumsi Midodrine pada waktu yang sama setiap harinya. [1,3,4]

Bagaimana jika saya melewatkan waktu minum obat?

Segera minum setelah mengingatnya. Namun jika sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis sebelumnya. Hindari menggandakan dosis untuk mengejar ketertinggalan. [1,3,4]

Bagaimana cara yang tepat untuk menyimpan Midodrine?

Simpan Midodrine pada suhu kamar dan hindarkan dari dari cahaya dan kelembaban. Jangan menyimpan obat di kamar mandi. Jauhkan obat dari anak-anak dan hewan peliharaan. [1,3]

Brand Merek Dagang di Pasaran

Brand Merek Dagang
Orvaten
Proamatine
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment