Alpukat adalah salah satu buah tropis yang dikenal akan kandungan baik yang dimilikinya. Buah ini mengandung vitamin, protein, kalium, dan asam lemak yang tinggi. Selain itu alpukat juga dikenal akan manfaatnya bagi kesehatan. Khususnya untuk menurunkan kolesterol dan mencegah penyakit jantung.[1]
Selain itu, dalam penelitian lain dikatakan jika daging buah dan biji alpukat memiliki manfaat antimikroba, antioksidan, antikanker dan manfaat lain dalam bidang dermatologi.[2] Bagian daun dari tumbuhan ini juga bermanfaat dalam bidang kesehatan. Ekstrak daun alpukat yang mengandung diuretik kerap di gunakan kerap digunakan sebagai salah satu bahan pembuatan obat-obatan.[1]
Meskipun kaya manfaat dan kegunaan. Namun mengonsumsi buah alpukat secara tidak tepat justru dapat mengubah kandungan baik yang dimiliki buah tersebut menjadi pemicu munculnya berbagai masalah kesehatan. Berikut kondisi-kondisi kesehatan yang sebaiknya dihindari untuk melakukan konsumsi buah alpukat:
1. Hipersensitivitas
Hipersensitivitas adalah kondisi dimana sistem imun memberikan reaksi perlindungan yang berlebihan kepada semua zat masuk ke dalam tubuh. Umumnya reaksi hipersensitivitas akan langsung terlihat dalam waktu kurang dari 24 jam setelah tubuh terpapar zat asing.[3]
Hipersensitivitas dibagi menjadi empat tipe. Tiap-tiap tipe ini dibedakan berdasarkan waktu yang diperlukan oleh sistem imun untuk bereaksi pada paparan zat yang masuk ke dalam tubuh.[4]
Kondisi hipersensitivitas pada makanan berdampak pada ketidakmampuan tubuh untuk menyerap nutrisi pada makanan dan penyakit celiac. Selain itu muncul pula gejala awal seperti masalah pernafasan, alergi pada kulit dan gangguan pencernaan.[3]
Alpukat menjadi salah satu jenis buah yang dapat memicu hipersensitivitas pada sebagian orang. Pada pasien dengan masalah perlindungan imun yang berlebihan, konsumsi alpukat dapat menyebabkan kondisi kesehatan yang sangat serius seperti reaksi alergi parah yang langsung terjadi beberapa menit setelah dikonsumsi, angioedema atau pembengkakan yang umumnya terjadi pada wajah, muntah, gangguan pernafasan serta rasa gatal dan berair pada mata.[5]
2. Migrain
Belum diketahui dengan jelas penyebab utama yang menyebabkan timbulnya masalah sakit kepala atau migrain. Pada beberapa penderitanya, migrain bisa muncul kapan saja tanpa penyebab dan gejala yang jelas. Meskipun demikian, tetap disarankan untuk menghindari penyebab yang secara umum menjadi pemicu timbulnya masalah sakit kepala.[6]
Perubahan yang terjadi pada aktivitas otak menjadi salah satu penyebab timbulnya migrain, karena berkaitan erat dengan pembuluh darah dan sinyal yang diberikan saraf ke otak. Selain itu faktor lain yang menyebabkan timbulnya migrain adalah konsumsi obat-obatan, perubahan hormon, tidur yang tidak teratur dan konsumsi makanan yang mengandung tyramine.[6]
Buah tropis dikenal sebagai salah satu makanan dengan kandungan tyramine yang cukup tinggi. Alpukat yang dikonsumsi dalam keadaan matang memiliki kadar tyramine yang dapat memicu timbulnya masalah sakit kepala. Sehingga sangat tidak disarankan bagi penderita migrain untuk memasukkan alpukat ke dalam pilihan menu diet.[7]
3. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi termasuk salah satu penyakit yang dapat terjadi ketika mengonsumsi terlalu banyak tyramine. Saat tubuh tidak mampu untuk memproses zat tyramine yang masuk melalui makanan, maka besar kemungkinan untuk terjadi serangkaian masalah kesehatan yang cukup serius.[7]
Tyramine yang masuk ke dalam tubuh akan memicu terbentuknya hormon yang dapat menyebabkan terjadinya kenaikan tekanan darah dan Irama detak jantung yang lebih cepat. Sehingga sangat tidak dianjurkan bagi penderita tekanan darah tinggi untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan zat tyramine.[7]
Disamping segudang manfaat yang terkandung dalam buah alpukat, turut pula di dalamnya zat tyramine yang dapat mengancam kestabilan gula darah. Karna itu lah buah tropis ini termasuk ke dalam daftar hitam makanan yang harus dihindari bagi pasien darah tinggi.[7]
4. Radang pada sistem pencernaan
Penyakit ini dapat terjadi dalam bentuk peradangan, iritasi maupun penipisan pada dinding lapisan pertumbuhan yang dapat berlangsung sementara atapun dalam jangka waktu yang cukup panjang.[8]
Banyak faktor yang dapat menyebabkan timbulnya masalah kesehatan ini seperti akibat dari konsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan, stres dan konsumsi makanan yang dapat menimbulkan masalah pencernaan.[8]
Masalah pencernaan ini memiliki gejala yang beragam pada setiap penderitanya. Secara umum, tanda-tanda yang dapat terjadi dapat berupa mual atau sakit perut yang berkepanjangan, perut kembung, muntah, cegukan, hilang nafsu makan, muntah darah dan perasaan terbakar pada bagian perut saat makan hingga berlanjut pada malam hari.[8]
Bagi pasien dengan radang pada sistem pencernaan, memilih jenis makanan yang dikonsumsi menjadi sangat penting dilakukan mengingat hal ini berhubungan erat dengan resiko yang mungkin terjadi. Alpukat sebagai salah satu jenis buah yang berpotensi menimbulkan hipersensitivitas termasuk salah satu yang sangat disarankan untuk dihindari.[9]
Langkah-langkah penanganan yang dapat dilakukan jika sewaktu-waktu mengalami kondisi ini adalah dengan istirahat yang cukup, minum banyak air putih, konsumsi makanan lembut yang mudah dicerna serta minum obat untuk meredakan diare dan mual.[9]
Perlu diingat bahwa meskipun memiliki segudang manfaat dari kandungan dan khasiat pencegahan pada banyak penyakit berbahaya, konsumsi alpukat yang berlebihan justru dapat menjadi pemicu timbulnya penyakit kronis lainnya.[2]
Manfaat dari buah tropis ini baru dapat dirasakan jika dikonsumsi pada waktu, takaran serta cara penyajian yang tepat. Kondisi kesehatan dan jenis obat-obatan yang dikonsumsi juga menjadi faktor penentu posisi alpukat pada saran menu sehari-hari.[2]