Plasenta Previa: Penyebab – Gejala dan Cara Mengobati

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Plasenta Previa?

Plasenta previa terjadi ketika plasenta menempel pada bagian bawah rahim, sehingga menutupi sebagian atau seluruh serviks selama bulan-bulan terakhir kehamilan. [1, 2, 3, 4, 5, 6]

plasenta previa
Plasenta Previa (gambar; Mayo Clinic)

Plasenta adalah organ sementara yang menghubungkan ibu dan janin. Selama kehamilan, plasenta menyediakan oksigen dan nutrisi untuk janin serta membuang limbah dari janin. [ 1, 2]

Plasenta previa terjadi pada sekitar 4 dari setiap 1.000 kehamilan setelah minggu ke-20. [2] Plasenta previa biasanya tidak bisa dicegah. Dalam beberapa kasus, Anda bisa mengurangi risiko perkembangan plasenta previa, misalnya dengan cara berhenti merokok. [2]

Tinjauan
Placenta previa adalah suatu kondisi ketika plasenta menutupi sebagian atau seluruh serviks selama bulan-bulan terakhir kehamilan.  

Fakta Plasenta Previa

Berikut ini adalah fakta-fakta penting dari plasenta previa: [1, 2]

  • Plasenta previa adalah perlekatan plasenta pada bagian bawah rahim yang menutupi seluruh atau sebagian pintu keluar rahim (pembukaan serviks).
  • Plasenta previa dapat menyebabkan perdarahan hebat selama kehamilan dan persalinan.
  • Idealnya, plasenta menempel di bagian atas atau samping rahim.
  • Pendarahan setelah minggu ke-20 kehamilan adalah gejala utama plasenta previa.
  • Pemeriksaan USG digunakan untuk mendiagnosis plasenta previa.
  • Komplikasi kehamilan lainnya dapat dikaitkan dengan plasenta previa, tetapi sebagian besar wanita melahirkan bayi yang sehat .

Jenis Plasenta Previa

Jenis-jenis plasenta previa dapat meliputi: [2]

  • Plasenta Previa Lengkap 

Plasenta previa lengkap adalah jenis yang paling serius. Jenis ini terjadi ketika plasenta menutupi seluruh pembukaan dari rahim ke leher rahim atau serviks. Jenis ini biasanya membutuhkan operasi caesar dan dalam kasus yang parah, bayi harus dilahirkan sebelum waktunya. [2, 3]

  • Plasenta Previa Parsial

Jenis ini terjadi ketika plasenta menutupi sebagian pembukaan serviks. Persalinan pervaginam atau melahirkan secara alami melalui vagina masih memungkinkan untuk jenis ini. [2, 3]

  • Plasenta Previa Marginal

Jenis ini terjadi ketika plasenta terletak berdekatan, tetapi tidak menutupi, pembukaan serviks. Persalinan pervaginam atau melahirkan secara alami melalui vagina biasanya aman. [2, 3]

Tinjauan
Terdapat 3 jenis kondisi Plasenta Previa, yaitu plasenta previa lengkap, parsial dan marginal.

Gejala Plasenta Previa

Gejala utama dari plasenta previa adalah pendarahan. Gejala ini terjadi pada sebagian besar (70%-80%) wanita dengan kondisi ini. Pendarahan bisa ringan hingga parah dan terjadi secara tiba-tiba dari vagina. [2, 3]

Anda harus segera mencari pertolongan medis, jika salah satu gejala di bawah ini terjadi: [3]

  • Kram atau nyeri tajam.
  • Pendarahan yang mulai, berhenti, dan mulai lagi beberapa hari atau minggu kemudian.
  • Berdarah setelah berhubungan.
  • Pendarahan selama paruh kedua kehamilan.
Tinjauan
Gejala utama dari plasenta previa adalah pendarahan. 

Penyebab Plasenta Previa

Penyebab plasenta previa tidak diketahui pasti. Plasenta previa yang menetap setelah minggu ke-20 kehamilan dapat disebabkan oleh: [1, 2]

  • Kelainan rahim yang mendorong perlekatan plasenta di bagian bawah rahim.
  • Jaringan parut pada jaringan lapisan atas rahim.
  • Faktor-faktor yang memerlukan peningkatan ukuran plasenta, misalnya kehamilan ganda.

Fator Risiko

Plasenta previa lebih sering terjadi pada: [1, 3]

  • Wanita yang sudah memiliki satu bayi.
  • Memiliki bekas luka di rahim, seperti dari operasi sebelumnya, termasuk operasi caesar, pengangkatan fibroid rahim, dan pelebaran dan kuretase.
  • Memiliki plasenta previa pada kehamilan sebelumnya.
  • Sedang mengandung lebih dari satu janin.
  • Memiliki usia 35 atau lebih tua.
  • Wanita Asia lebih berisiko daripada wanita etnis lain.
  • Merokok.
  • Menggunakan kokain.
  • Pernah keguguran.
  • Plasenta besar.
  • Posisii bayi yang tidak biasa; sungsang (pantat lebih dulu) atau melintang (berbaring horizontal di seberang rahim).
  • Rahim berbentuk tidak normal.

Jika Anda mengalami pendarahan vagina selama trimester kedua atau ketiga, hubungi dokter Anda segera. Anda harus mendapatkan perawatan medis darurat, jika pendarahannya parah. [1]

Komplikasi Plasenta Previa

Jika Anda memiliki plasenta previa, dokter Anda akan memantau Anda dan bayi Anda untuk mengurangi risiko komplikasi serius seperti: [1]

  • Pendarahan

Pendarahan vagina yang parah dan mungkin mengancam jiwa dapat terjadi selama persalinan, melahirkan, atau dalam beberapa jam pertama setelah melahirkan. [1]

  • Kelahiran Prematur

Pendarahan parah dapat meningkatkan risiko ketuban pecah dini prematur. Hal ini dapat memerlukan operasi caesar darurat, bahkan jika bayinya prematur, karena ibu bisa mati kehabisan darah jika tidak ada tindakan yang diambil. [1]

Plasenta accreta terjadi ketika plasenta tumbuh lebih dalam di dinding rahim. Kondisi ini dapat mengakibatkan pendarahan yang mengancam jiwa selama melahirkan. [4]

Diagnosis Plasenta Previa

Sebagian besar kasus plasenta previa didiagnosis melalui pemeriksaan USG pada trimester kedua. Diagnosis plasenta previa terkadang melibatkan kombinasi antara USG perut dan USG transvaginal. [1, 2]

Seorang wanita hamil yang mengalami pendarahan vagina harus dirawat di rumah sakit dan diuji. Beberapa tes yang digunakan untuk mendiagnosis plasenta previa meliputi:

Dokter Anda memasukkan probe ke dalam vagina untuk melihat bagian dalam saluran vagina dan serviks Anda. Tes ini adalah  tes yang paling akurat untuk menentukan plasenta previa. [3]

  • Ultrasonografi Transabdominal

Dokter memberikan gel di perut Anda dan menggerakkan tongkat USG (transduser) di sekitar perut Anda untuk melihat organ panggul. Alat tersebut memancarkan gelombang suara frekuensi tinggi untuk memunculkan gambar organ-organ dalam tubuh Anda di layar monitor. [3]

Dokter dapat melakukan tes pencitraan MRI dalam mendiagnosis plasenta previa. Tes pencitraan ini akan membantu dokter menentukan dengan jelas lokasi plasenta. [3]

Pengobatan Plasenta Previa

Tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan plasenta previa, tetapi beberapa pilihan pengobatan dapat membantu meringankan gejalanya dan bayi lahir cukup bulan. [1, 5]

Pengobatan plasenta previa tergantung pada: [2]

  • Jumlah dan tingkat keparahan perdarahan.
  • Usia kehamilan dan kondisi janin
  • Posisi plasenta dan janin.
  • Apakah perdarahan telah berhenti atau tidak.

Pengobatan plasenta previa dapat meliputi: [4]

  • Obat

Dalam beberapa kasus, dokter Anda dapat meresepkan obat untuk mencegah Anda mengalami persalinan dini. [4]

Obat kortikosteroid dapat diberikan untuk membantu perkembangan paru-paru bayi, jika persalinan direncanakan sebelum minggu ke 37 kehamilan. [1]

Dalam beberapa kasus, dokter juga dapat meresepkan obat tokolitik (obat yang memperlambat atau menghambat persalinan), seperti magnesium sulfat atau terbutaline. [2]

  • Operasi Caesar (C-section)

Operasi caesar (C-section) diperlukan untuk mengobati plasenta previa lengkap dan dapat juga digunakan untuk jenis plasenta previa lainnya. Operasi sesar biasanya direkomendasikan untuk wanita dengan plasenta previa segera setelah bayi dapat dilahirkan dengan aman (biasanya setelah usia kehamilan 36 minggu), meskipun operasi sesar darurat pada usia kehamilan yang lebih awal dapat diperlukan jika terjadi pendarahan parah. [2]

  • Istirahat Panggul

Terkadang, mengistirahatkan area panggul bisa membantu mengurangi gejala dan meningkatkan kemungkinan kehamilan jangka panjang. Saat dokter menganjurkan Anda untuk istirahat panggul berarti Anda tidak boleh memasukkan apa pun ke dalam vagina, termasuk saat menstruasi (pembalut), hubungan intim, dan ujian panggul. [4]

  • Bed Rest

Dokter Anda dapat menyarankan Anda untuk bed rest. Selama bed rest, Anda harus membatasi tingkat aktivitas Anda untuk jangka waktu tertentu. Mulai dari beberapa jam setiap hari sampai beberapa hari per minggu atau lebih. [4]

  • Sering Periksa ke Dokter

Dalam beberapa kasus, dokter dapat meningkatkan jumlah kunjungan Anda. Sering berkunjung ke dokter akan memungkinkan dokter Anda untuk memantau baik Anda maupun bayi Anda. [4]

Dalam kasus yang lebih parah, dokter Anda akan menyarankan Anda untuk berada di rumah sakit sampai bayi lahir. Hal ini dilakukan agar dokter dapat mengawasi Anda dan bayi sepanjang waktu. [4]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment