Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Sakit kepala yang timbul setelah makan terjadi pada berbagai derajat nyeri dan dapat ditimbulkan oleh beberapa sebab. Beberapa orang dapat merasakan sakit kepala dirasakan setelah makan jenis makanan tertentu,... makanan yang tinggi gula, atau karbohidrat. Namun sakit kepala setelah makan juga dapat disebabkan oleh alergi makanan atau intoleransi makanan tertentu. Jika Anda mengalami sakit kepala setelah makan, maka mulailah memperhatikan kondisi saat hal itu terjadi. Makanan apa yang Anda makan, apakah tinggi kandungan gula, mengandung pewarna atau pengawet, apakah Anda terlambat makan, tidak cukup minum air putih, mengalami nyeri lambung dll. Hal ini akan membantu Anda untuk mengidentifikasi apa yang menjadi kemungkinan penyebab sakit kepala setelah makan. Read more
Mengalami sakit kepala tepat setelah makan bukanlah hal yang tidak biasa. Tetapi, bila jenis sakit kepala seperti ini sering terjadi, maka tidak boleh diabaikan.
Sakit kepala setelah makan bisa terasa seperti tekanan diantara kedua mata, rasa menusuk di salah satu sisi kepala, atau kepala terasa seperti diikat kencang. Masing-masing rasa nyeri ini bisa disebabkan oleh faktor yang berbeda. [2, 3, 4]
Beberapa jenis sakit kepala setelah makan bisa dipicu oleh makanan tertetntu, beberapa juga bisa menjadi gejala dari gangguan kesehatan lain yang harus segera ditangani.
Daftar isi
Penyebab sakit kepala setelah makan
1. Hypoglycemia
Kondisi ini ditandai oleh sakit kepala yang terjadi dalam 4 jam setelah makan. Hypoglycemia dipicu oleh turunnya kadar gula darah yang, diantaranya, disebabkan oleh: [1, 2]
- Diabetes
- Tumor saluran cerna
- Kadar hormon yang abnormal
Pada kasus ini, setelah makan, pankreas akan melepaskan terlalu banyak insulin yang kemudian akan menurunkan kadar gula darah. Akibatnya, kelenjar adrenal akan bereaksi dengan meningkatkan kadar gula darah.
2. Alergi makanan
Kebanyakan orang mengaitkan reaksi alergi dengan bersin-bersin atau hidung meler, tetapi sebenarnya tidak hanya ini. Faktanya, alergi makanan bisa menyebabkan beragam reaksi, termasuk sakit kepala. [1]
Jika mengalami sakit kepala setelah makan makanan tertentu atau makanan yang mengandung jenis bahan tertentu, maka mungkin itu adalah reaksi alergi yang tidak disadari.
Kadang-kadang sistem kekebalan tubuh mengenali beberapa jenis makanan sebagai ancaman dan, untuk pertahanan, akan melepaskan histamin dalam darah. Ini adalah respon alergi yang bisa memicu sakit kepala atau pembengkakan dan bentol-bentol di kulit. [1, 2, 4]
Membuat catatan jenis makanan yang dikonsumsi sebelum terjadi sakit kepala bisa membantu untuk menentukan apa makanan yang memicu alergi tersebut, sehingga bisa dihindari di kemudian hari.
3. Tidak toleran terhadap makanan tertentu
Berbeda dengan alergi makanan, gejala-gejala intoleransi makanan hampir selalu menyerang bagian pencernaan. Tetapi, pada beberapa kasus, kondisi ini juga bisa memicu sakit kepala setelah makan.
Intoleransi makanan adalah keadaan dimana tubuh seseorang tidak bisa menoleransi suatu zat tertentu yang terkandung di dalam makanan, misalnya laktosa atau gluten. Bagi beberapa orang yang sensitif terhadap jenis-jenis makanan ini, reaksinya bisa berupa sakit perut atau diare, tetapi bagi sebagian orang yang lain, bisa berupa sakit kepala. [1, 2]
4. Diabetes
Jika orang yang menderita diabetes makan sesuatu yang manis, maka ia bisa mengalami sakit kepala setelahnya. Makanan manis menyebabkan naiknya kadar gula darah secara mendadak, yang kemudian akan melepaskan insulin.
Insulin akan meningkatkan penyerapan gula ke dalam sel-sel tubuh, yang kemudian bisa menyebabkan hipoglicemia. Kondisi ini mengakibatkan pelebaran pembuluh darah di otak dan terpiculah sakit kepala. [2]
5. GERD dan asam lambung naik
Mengonsumsi jenis-jenis makanan tertentu, termasuk gorengan dan makanan pedas, bisa meningkatkan produksi asam lambung yang kemudian bisa naik ke tenggorokan. Selain heartburn (rasa panas di dada) dan mual, kondisi ini juga bisa menyebabkan sakit kepala. [2. 4]
6. Migrain
Beberapa jenis makanan telah dihubungkan dengan terjadinya migrain. Memang masih belum terbukti secara ilmiah, namun banyak orang yang telah melaporkan mengalami migraine setelah mengonsumsi makanan-makanan atau bahan makanan berikut: [3]
- Aspartame
- Kafein
- Coklat
- Produk susu yang dikulturisasi, misalnya yogurt
- Kacang-kacangan dan selai kacang
- Nitrat dan nitrit, yang terdapat dalam daging olahan
- Sulfit
- Tyramine, yang terdapat dalam keju tua dan daging, serta minuman fermentasi
- Pewarna makanan kuning no.6, yang digunakan di beberapa jenis keripik dan minuman kemasan
7. Gangguan kesehatan
Pada beberapa situasi, seseorang bisa merasa bahwa sakit kepalanya berhubungan dengan makanan yang ia konsumsi, tetapi sebenarnya bisa juga berasal dari suatu kondisi yang lebih serius dan kompleks.
Trigeminal neuralgia adalah salah satunya. Ini adalah suatu jenis sakit kepala yang timbul setelah makan bila seseorang menderita diabetes. Kemungkinan lainnya, meskipun jarang, adalah tumor otak. [2]
8. Stimulus dingin
Jenis kepala ini lebih dikenal sebagai “brain freeze” atau sakit kepala setelah mengonsumsi sesuatu yang sangat dingin, misalnya es krim, slushee, dan sebagainya.
Para ahli percaya bahwa kondisi ini terjadi akibat perubahan di pembuluh darah di sekitar syaraf-syaraf tertentu, yang merespon temperatur dingin. Jenis sakit kepala ini bisa terasa sangat intens, berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa menit, tetapi akan hilang dengan sendirinya dan tidak membutuhkan pengobatan. [1]
9. Gangguan TMJ
TMJ (temporomandibular joint) adalah sendi yang menyambungkan rahang bawah dengan sebagian tengkorak kepala di bagian depan telinga.
Kelainan TMJ biasanya ditandai dengan suara klik atau pop, atau rasa tertarik di salah satu sisi rahang saa membuka dan menutup mulut. Karena sendi yang terdampak berkaitan dekat dengan area kepala, maka mengunyah juga bisa memicu timbulnya nyeri dan sakit kepala. [1]
Komplikasi yang mungkin terjadi
Kabar baiknya, sebagian besar sakit kepala setelah makan bisa dengan mudah diatasi dan dihindari, bila memang berhubungan dengan jenis makanan yang dikonsumsi. [1, 2]
Namun, jika sakit kepala setelah makan sering terjadi atau berulang, bahkan sesudah menghindari atau mengurangi jenis makanan tertentu, maka harus diperiksakan.
Selain itu, jika obat-obatan untuk sakit kepala tidak membantu, maka segera periksakan ke dokter. Gejala-gejala berikut menandakan sakit kepala setelah makan bisa disebabkan oleh suatu kondisi atau gangguan kesehatan yang serius: [2]
- Perubahan penglihatan dan kemampuan bicara
- Otot melemah
- Pingsan
- Kebingungan
- Mati rasa di salah satu sisi tubuh
- Kesulitan berjalan
- Mual dan/atau muntah
- Demam tinggi
Mengatasi sakit kepala setelah makan
Pastikan untuk minum cukup air putih sepanjang har dengan memperhatikan kapan rasa haus datang. Menjaga tubuh tetap terhidrasi adalah bagian penting untuk mengatasi sakit kepala. Bila tubuh tidak mendapat cukup asupan cairan, terutama saat udara panas, bisa menyebabkan dehidrasi yang akan memperburuk sakit kepala.
Hindari makanan atau minuman yang mengandung pemanis buatan karena bisa memperparah sakit kepala pada beberapa orang.
Lakukan pola makan eliminasi, yaitu mencoba jenis-jenis makanan yang berbeda satu per satu untuk melihat mana yang menyebabkan sakit kepala. Cara ini bisa membantu mengenali intoleransi makanan, sensitifitas terhadap makanan atau kandungan tertentu, serta alergi. [1, 4]