Sakit Kepala Thunderclap : Penyebab – Gejala dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa Itu Sakit Kepala Thunderclap?

Sakit Kepala Thunderclap
Sakit Kepala Thunderclap ( img : Cleveland Clinic Health Essentials )

Sakit kepala thunderclap atau thunderclap headache adalah jenis sakit kepala di mana nyeri di kepala terjadi sangat hebat dan terjadi tiba-tiba seperti disambar petir [1,2,3,4].

Oleh sebab itu, sakit kepala thunderclap dianggap sebagai salah satu nyeri kepala serius, terutama karena nyeri hebatnya dialami bisa berdurasi sampai 60 detik [1,2].

Walau merupakan jenis sakit kepala yang jarang dijumpai, sekali terjadi sakit kepala ini dapat mengancam jiwa penderitanya apabila tak segera ditangani [1,2,3,4].

Tinjauan
Sakit kepala thunderclap adalah sebuah kondisi nyeri kepala hebat yang terjadi mendadak yang dapat dirasakan selama kurag lebih 60 detik.

Perbedaan Sakit Kepala Thunderclap dari Migrain

Sakit kepala thunderclap mungkin memiliki kemiripan dengan migrain, namun dari sebagian besar kasus yang terjadi sama sekali berbeda dari migrain [1,3,4].

Migrain dapat menjadi bagian keluhan ketika sakit kepala thunderclap terjadi [1].

Tingkat keparahan keduanya menjadi satu hal pembeda paling menonjol karena sakit kepala thunderclap menimbulkan rasa nyeri paling buruk dan hebat [1].

Tingkat keparahan nyeri thunderclap adalah yang paling parah walau pada sakit kepala jenis ini migrain dapat terjadi.

Untuk mengetahui apakah sakit kepala yang dialami adalah migrain atau thunderclap, penderita perlu menempuh pemeriksaan dan kondisi dapat didiagnosa langsung oleh dokter [3].

Biasanya kondisi pasien didiagnosa sebagai migrain ketika nyeri di kepala tidak sampai mengancam jiwa.

Fakta Tentang Sakit Kepala Thunderclap

  1. Sakit kepala thunderclap pertama kali ditemukan tahun 1986 oleh Day dan Raskin di mana nama tersebut diberikan berdasar pada seorang pasien yang menderita aneurisma otak dengan sejumlah episode sakit kepala hebat [1].
  2. Sakit kepala thunderclap adalah jenis sakit kepala langka dengan kasus per tahun yang terjadi pada kelompok usia 18 tahun ke atas berkisar 38-43 kasus per 100.000 penduduk [1].
  3. 0,3% adalah prevalensi seumur hidup sakit kepala thunderclap di masyarakat, sedangkan 2-5% adalah untuk kasus sakit kepala thunderclap pada pasien yang memeriksakan diri ke unit gawat darurat serta memperoleh penanganan medis [1].
  4. Di Indonesia, kasus nyeri kepala sangat umum, namun prevalensi sakit kepala thunderclap belum diketahui secara pasti.

Penyebab Sakit Kepala Thunderclap

Perdarahan subarachnoid atau perdarahan pada otak dapat menjadi penyebab sakit kepala thunderclap yang dialami tiba-tiba [1,3].

Jika tak ditangani dengan cepat dan tepat, sakit kepala jenis ini dapat berakibat fatal.

Perdarahan subarachnoid sendiri umumnya terjadi karena aneurisma otak yang pecah [1,3].

Namun, sejumlah faktor di bawah ini juga perlu dikenali karena merupakan kondisi-kondisi serius penyebab sakit kepala thunderclap [1,2,3] :

  • Stroke hemoragik
  • Vaskulitis
  • Reversible cerebral vasoconstriction syndrome
  • Stroke iskemik
  • Cedera kepala ringan hingga sedang
  • Krisis hipertensi (dapat terjadi pada kondisi kehamilan dan proses persalinan)
  • Penggumpalan darah di dalam otak
  • Perdarahan pada kelenjar pituitari atau kematian jaringan pada kelenjar tersebut
  • Kebocoran cairan serebrospinal
  • Robekan pada lapisan arteri penyuplai darah menuju otak
  • Hipotensi intrakranial spontan

Selain beberapa kondisi tersebut, melakukan sejumlah aktivitas di bawah ini pun mampu menjadi pemicu timbulnya sakit kepala thunderclap [1,3,4] :

  • Mengejan sebagai akibat gangguan pada pencernaan
  • Aktivitas fisik (olahraga)
  • Aktivitas seksual
  • Konsumsi alkohol terus-menerus dan secara berlebihan
  • Merokok ganja
  • Menggunakan obat tertentu seperti obat serotonergik (triptan, SSRI/selective serotonin reuptake inhibitors, lysergic acid diethylamine, atau ergot derivatives) dan/atau obat golongan simpatomimetik (nikotin, amphetamine, dan kokain)
Tinjauan
Perdarahan subarachnoid diketahui menjadi penyebab timbulnya sakit kepala thunderclap, namun beberapa kondisi lain juga dapat meningkatkan risiko sakit kepala jenis ini. Beberapa aktivitas seperti aktivitas seksual, olahraga, merokok ganja, konsumsi alkohol, mengejan dan penggunaan obat tertentu mampu menjadi pemicu.

Gejala Sakit Kepala Thunderclap

Gejala yang ditimbulkan sakit kepala thunderclap tidak tergantung pada penyebabnya.

Beberapa kondisi berikut ini adalah gejala-gejala yang perlu dikenali dan diwaspadai [1,2,3,4,5] :

  • Timbul nyeri di kepala secara tiba-tiba dan hebat.
  • Durasi nyeri yang dirasakan adalah sekitar 1 menit atau 60 detik.
  • Mual disertai muntah.
  • Nyeri dapat timbul di sisi kepala manapun.
  • Nyeri dapat meliputi area pungung bawah serta leher.
  • Kejang
  • Demam

Kapan sebaiknya memeriksakan diri ke dokter?

Segera dapatkan bantuan medis ketika sakit kepala hebat mulai dialami di mana rasanya adalah nyeri kepala paling hebat yang pernah terjadi.

Bila keluhan-keluhan lain yang telah disebutkan dan sudah mulai terasa sangat mengganggu, segera ke dokter.

Mintalah tolong orang terdekat untuk mengantar ke rumah sakit apabila tidak dapat menemui dokter sendiri.

Tinjauan
Sakit kepala thunderclap menimbulkan rasa nyeri hebat di kepala tiba-tiba yang dapat disertai dengan beberapa keluhan lain seperti mual, muntah, nyeri di sisi kepala manapun, nyeri di area pungung bawah serta leher, kejang, hingga demam. 

Pemeriksaan Sakit Kepala Thunderclap

Ketika sakit kepala hebat menyerang dan mengganggu aktivitas, segera periksakan agar dapat mengetahui jenis penyakit dan penyebabnya.

Berikut ini adalah rangkaian metode diagnosa yang umumnya digunakan untuk memastikan apakah gejala pasien mengarah pada sakit kepala thunderclap.

Tes pemindaian pada bagian kepala dengan metode CT scan sangat penting dilakukan [1,2,4,5,6].

Dari tes pemindaian ini akan dihasilkan gambar kondisi otak pasien untuk mengetahui adanya kelainan di sana [2,4].

Untuk memperjelas gambar kondisi otak, biasanya dokter akan menyuntikkan cairan khusus berbasis yodium lebih dulu ke dalam tubuh pasien.

Selain CT scan, MRI otak juga sangat dibutuhkan sebagai pendukung dokter dalam menegakkan diagnosa [2,4,5].

MRI scan adalah prosedur tes pemindaian dengan menggunakan gelombang radio dan medan magnet dalam menghasilkan gambar kondisi struktur otak.

  • MRA (Magnetic Resonance Angiography/Angiografi Resonansi Magnetik)

Pada prosedur pemeriksaan ini, dokter menggunakan mesin MRI untuk proses pemetaan aliran darah di dalam otak [1,5].

  • Lumbal Pungsi

Pada prosedur pemeriksaan ini, dokter perlu mengambil sedikit cairan yang mengelilingi tulang belakang dan otak untuk kemudian dianalisa [1,2,4,5,6].

Cairan yang diambil oleh dokter adalah sampel untuk dibawa ke laboratorium dan diperiksa lebih jauh [5].

Cairan ini disebut dengan cairan serebrospinal dan tes laboratorium akan mengetahui apakah pasien mengalami infeksi atau perdarahan di bagian otak [5].

  • CT Angiogram

Pemeriksaan penunjang lainnya adalah CT angiogram yang bertujuan untuk mendeteksi apakah pasien mengalami vasospasme [1,5,6].

Tinjauan
Metode-metode pemeriksaan yang umumnya diterapkan oleh dokter adalah CT scan, MRI scan, MRA, lumbal pungsi dan CT angiogram.

Pengobatan Sakit Kepala Thunderclap

Pengobatan sakit kepala thunderclap akan disesuaikan dengan faktor yang menyebabkannya.

Sejumlah metode pengobatan yang umumnya diberikan oleh dokter kepada pasien sakit kepala thunderclap antara lain :

  • Beta Blockers

Obat beta-blockers umumnya diresepkan bagi penderita hipertensi, namun efektivitasnya dalam mengatasi sakit kepala thunderclap cukup tinggi [1].

Propranolol adalah salah satu obat golongan beta-blockers yang dapat dokter resepkan [1,5].

Hanya saja, obat ini tidak dianjurkan bagi pasien yang memiliki gangguan sistem pernapasan, seperti penyakit paru obstruktif kronik [1].

  • Calcium Channel Blockers

Nimodipine adalah obat golongan calcium channel blockers yang kemungkinan dokter akan resepkan sebagai pereda sakit kepala thunderclap [1,3,7].

Nimopidine mampu memberikan efek penghambat pada neurotransmitter tertentu seperti histamin dan serotonin [1,2].

Obat ini juga diharapkan mampu mencegah kekambuhan sakit kepala thunderclap dan vasospasme [1,7].

Namun sebelum menggunakannya, pastikan berkonsultasi dengan dokter terkait efek samping yang dapat timbul, terutama seperti pusing [1].

Pemberian obat topiramate dan lithium dengan dosis kecil mampu mencegah kekambuhan sakit kepala thunderclap [1].

Bagi pasien sakit kepala thunderclap yang juga memiliki kondisi profilaksis, obat ini aman untuk digunakan [1].

  • Analgesik dan Obat Anti-Inflamasi

Obat analgesik dan anti-inflamasi merupakan pengobatan sakit kepala thunderclap yang cukup membantu [1,2,5].

Efektivitas paling tinggi adalah indomethacin, sementara untuk profilaksis, etoricoxib sangat dianjurkan [1].

Namun, sederet efek samping dari penggunaan acetaminophen dan obat anti-inflamasi dapat terjadi, seperti mual, muntah, perut kembung, konstipasi, diare, penurunan nafsu makan, dan sakit perut [1].

Adakah obat yang perlu dihindari oleh penderita sakit kepala thunderclap?

Triptan adalah jenis obat yang perlu dihindari oleh penderita sakit kepala thunderclap [1].

Baik itu rizatriptan atau sumatriptan, keduanya mampu meningkatkan risiko terjadinya vasospasme [1].

Tinjauan
Penanganan sakit kepala thunderclap umumnya dengan pemberian obat-obatan sesuai dengan gejala yang dialami pasien, seperti beta-blockers, calcium channel blockers, analgesik, obat anti-inflamasi, lithium dan topiramate.

Prognosis Sakit Kepala Thunderclap

Semakin dini sakit kepala thunderclap terdeteksi dan tertangani, risiko komplikasi semakin rendah dan peluang untuk pulih dengan baik cukup tinggi.

Hanya saja ketika sakit kepala ini terjadi bersamaan dengan kehilangan kesadaran, prognosis dianggap buruk dengan risiko kematian 2-4% [1].

Beberapa hal berikut menjadi alasan mengapa prognosis sakit kepala thunderclap buruk [1] :

  • Tanda-tanda adanya gangguan atau kelainan neurologis.
  • Sakit kepala berkaitan dengan otot leher yang mengalami ketegangan atau klaudikasio rahang.
  • Variasi diurnal yang ditandai dengan rasa nyeri pada pagi hari setelah bangun tidur.
  • Pola sakit kepala yang mengalami perubahan, khususnya pada usia pasien 50 tahun ke atas.

Meski demikian, dari rata-rata kasus sakit kepala thunderclap, prognosisnya tergolong baik walau berpotensi terjadi rekuren.

Rekuren atau kekambuhan rentan terjadi dalam waktu sekitar 1 minggu dari usai pengobatan; namun biasanya dijumpai hanya pada 20% kasus [1,8] .

Membutuhkan waktu beberapa bulan untuk pulih dari sakit kepala thunderclap [1].

Komplikasi Sakit Kepala Thunderclap

Ketika kondisi sakit kepala thunderclap tidak segera memperoleh penanganan, sejumlah komplikasi serius berikut dapat dialami penderitanya [1,2,4] :

  • Diseksi dan perdarahan arteri serebral anterior
  • Sindrom ensefalopati reversibel posterior
  • Sakit kepala migrain.
  • Defisiensi neurologis permanen
  • Vasospasme
  • Stupor
  • Stroke
  • Kematian
Tinjauan
Sejumlah risiko komplikasi sakit kepala thunderclap yang perlu diwaspadai meliputi diseksi dan perdarahan arteri serebral anterior, sindrom ensefalopati reversibel posterior, sakit kepala migrain, defisiensi neurologis permanen, vasospasme, stupor, stroke, dan kematian.

Pencegahan Sakit Kepala Thunderclap

Karena dapat timbul secara tiba-tiba, pencegahan sakit kepala thunderclap terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan mengenali jenis-jenis sakit kepala dan gejalanya dengan baik [1].

Penting untuk mengetahui bahwa sakit kepala thunderclap merupakan jenis sakit kepala dengan nyeri terburuk dan terparah sehingga memerlukan penanganan yang sangat cepat [1].

Ketika terlambat ditangani atau terabaikan, kondisi komplikasi dapat mengancam jiwa penderitanya.

Edukasi mengenai sakit kepala thunderclap dapat melalui pengenalan gejala awal, seperti perubahan pola sakit kepala, klaudikasio rahang, hingga variasi diurnal [1].

Selain itu, menjaga pola hidup tetap sehat dengan diet yang benar dan seimbang, rajin berolahraga, serta selalu aktif setidaknya mampu mengurangi risiko sakit kepala thunderclap [2].

Tinjauan
Edukasi mengenai jenis-jenis sakit kepala, termasuk sakit kepala thunderclap serta menjaga pola hidup sehat adalah pencegahan sakit kepala thunderclap yang dapat diterapkan.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment