10 Tanda Stres yang Tidak Disadari dan Cara Menanganinya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Stres adalah cara tubuh merespon terhadap setiap perubahan, ancaman atau tekanan. [2, 3] Stres dapat memengaruhi tubuh, pikiran dan perasaan, serta perilaku Anda. [1]

Stres yang tidak segera mendapatkan perawatan dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, obesitas, dan diabetes. [1]

Penyebab terjadinya stres pada setiap orang dapat berbeda-beda. Namun, stres kerja telah terbukti menjadi penyebab yang paling sering menyebabkan seseorang mengalami stres.

Berikut ini adalah tanda-tanda jika Anda mengalami stres: [5, 6]

1. Jerawat

Saat Anda sedang stres, tubuh Anda akan memompa lebih banyak hormon tertentu, seperti hormon kortisol. Hormon inilah yang memungkinkan kelenjar di bawah kulit Anda untuk memproduksi minyak berlebih yang dapat menyebabkan timbulnya jerawat. [5]

2. Sakit Kepala

Sakit kepala merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan nyeri di daerah kepala atau leher. Ketika seseorang stres biasanya ia akan mengalami sakit kepala.

Selain stres, sakit kepala juga bisa dipicu karena kurang tidur, konsumsi alkohol dan dehidrasi. [6, 7]

3. Masalah Pencernaan

Tingkat stres yang tinggi dapat memicu masalah pencernaan seperti diare dan sembelit. Seseorang dengan masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) atau penyakit radang usus (IBD) juga dapat terpengaruh ketika stres terjadi. Kondisi tersebut dapat menyebabkan sakit perut, kembung, diare, dan sembelit. [6, 7]

Selain stres, masalah pencernaan juga bisa terjadi karena faktor lain seperti  pola makan yang tidak teratur, dehidrasi, tingkat aktivitas fisik yang rendah, infeksi, atau pengobatan tertentu. [6]

4. Psoriasis dan Rosacea yang Meradang

Stres dapat menjadikan kondisi seseorang yang telah menderita psoriasis atau rosacea semakin parah.

Psoriasis adalah suatu kondisi dimana sel kulit menumpuk terlalu banyak hingga membentuk bercak keperakan dan bersisik di tubuh. Kondisi ini disebabkan oleh peradangan, yang bisa dipicu oleh stres. Itu sebabnya orang dengan psoriasis sering kali kambuh saat mereka tegang. [5]

Stres juga merupakan salah satu pemicu rosacea. Rosacea ditandai dengan munculnya rona merah yang menyebar ke seluruh hidung, pipi, dan dagu. [5]

5. Biduran atau Ruam

Munculnya bintik-bintik merah, bengkak, benjolan gatal di kulit dapat disebabkan karena reaksi alergi terhadap makanan, obat-obatan, atau sengatan serangga. [5]

Respons kekebalan tubuh terhadap faktor-faktor seperti panas, olahraga ekstrim atau penggunaan alkohol juga dapat memicu terjadinya biduran kronis.

Selain itu, stres juga bisa menyebabkan gatal-gatal, dan bisa membuat gatal-gatal yang sudah Anda alami menjadi semakin parah. [5]

6. Kuku Rusak

Stres biasanya ditandai dengan kebiasaan seperti menggigiti kuku dan kutikula. Kebiasaan buruk ini dapat merusak kuku dan bahkan dapat menyebabkan infeksi.

Selain itu, kebiasaan menggosokkan jari pada kuku dapat membuat seseorang memiliki benjolan atau tonjolan di bagian tengah kukunya. [5]

7. Rambut Rontok

Rambut berkilau dan tebal lebih dapat menjadi pertanda kesehatan yang baik. Ketika Anda stres, rambut Anda berada dalam fase istirahat lebih lama, menyebabkan banyak rambut Anda rontok. [5]

Pada kasus yang jarang terjadi, seseorang yang stres dapat mengalami kondisi yang disebut trikotilomania. Trikotilomania ialah suatu kondisi ketika seseorang memiliki dorongan yang tak dapat dikendalikan untuk mencabuti rambutnya. [5]

8. Insomnia dan Berkurangnya Energi

Stres yang berkepanjangan dapat membuat energi Anda berkurang.

Tidak hanya itu, stres juga dapat membuat Anda mengalami gangguan tidur atau insomnia. Saat seseorang kurang tidur, energi dapat menurun. [6]

Faktor lain yang mungkin berperan dalam berkurangnya energi ialah dehidrasi, gula darah rendah, pola makan yang buruk atau hormon tiroid yang kurang aktif. [6]

9. Perubahan Nafsu Makan

Biasanya perubahan nafsu makan terjadi ketika seseorang sedang stres. Ketika stres terjadi, Anda dapat tidak memiliki nafsu makan sama sekali atau dengan rakus mengobrak-abrik lemari es di tengah malam.

Penyebab lain yang bisa memicu perubahan nafsu makan yaitu penggunaan obat atau obat tertentu, perubahan hormonal dan kondisi psikologis. [6]

10. Berkeringat

Kebanyakan orang ketika stres akan mengeluarkan keringat berlebih. Keringat berasal dari kelenjar apokrin, yang terkonsentrasi di bawah kulit ketiak dan selangkangan.

Itulah mengapa Anda mungkin melihat noda hitam terbentuk di bawah lengan baju Anda saat Anda gugup. Cairan tersebut bergabung dengan bakteri yang hidup di kulit Anda. Inilah yang menyebabkan bau tidak sedap. [6]

Cara Menangani dan Mencegah Stres

Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menangani stres: [2]

  • Pertahankan sikap positif
  • Belajarlah untuk menerima bahwa ada peristiwa yang tidak dapat Anda kendalikan
  • Bersikaplah tegas, bukan agresif. Tegaskan perasaan, opini, atau keyakinan Anda alih-alih menjadi marah, defensif, atau pasif.
  • Lakukanlah teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau tai-chi
  • Berolahragalah secara teratur. Tubuh Anda dapat melawan stres dengan lebih baik saat kondisi Anda fit.
  • Konsumsilah makanan yang sehat dan seimbang.
  • Belajar untuk mengatur waktu Anda dengan lebih efektif.
  • Tetapkan batasan dengan tepat dan katakan tidak pada permintaan yang akan membuat stres berlebihan dalam hidup Anda.
  • Luangkan waktu untuk hobi dan minat.
  • Istirahat dan tidur yang cukup. Tubuh Anda membutuhkan waktu untuk pulih dari peristiwa stres.
  • Jangan mengandalkan alkohol, narkoba, atau perilaku kompulsif untuk mengurangi stres.
  • Carilah dukungan sosial dengan menghabiskan cukup waktu bersama orang yang Anda cintai.
  • Dapatkanlah bantuan untuk merawat stres dari dokter, psikolog atau ahli kesehatan mental lain yang sudah terlatih dalam manajemen stres.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment