Enfuvirtide adalah obat yang digunakan dalam pengobatan infeksi HIV bersamaan dengan obat lainnya untuk mengontrol agar HIV tidak berkembang lebih banyak dalam tubuh. Dengan begitu, imun tubuh akan bekerja lebih baik lagi [1].
Daftar isi
Apa itu Enfuvirtide?
Untuk menganal tentang apa itu Enfuvirtide, berikut akan dijabarkan beberapa informasi mulai dari indikasi, kategori, kelas, konsumsi, bentuk, kontraindikasi, peringatan, hingga kategori kehamilan dari obat Enfuvirtide [2,3,4].
Indikasi | Infeksi HIV-1 |
Kategori | Obat resep |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Antiviral |
Bentuk | Bubuk untuk injeksi |
Kontraindikasi | Hipersensitif. Ibu menyusui |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut memerlukan perhatian khusus saat menggunakan obat Enfuvirtide dan harus berkonsultasi dulu kepada dokter, yaitu: → Pasien yang memiliki alergi terhadap kandungan obat Enfuvirtide → Pasien yang memiliki alergi terhadap kandungan obat, vitamin, suplemen tertentu →Pasien yang menderita hemofilia, gangguan pembekuan darah lainnya, pendarahan, dan gangguan paru-paru → Pasien yang merokok dan menggunakan obat injeksi intravena (IV) → Pasien yang menderita gangguan hati dan gangguan ginjal yang sedang ataupun parah → Anak-anak, ibu hamil, dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Cara Pemberian Obat: ↔ Melalui Parenteral/Subkutan: Kategori B: Studi pada reproduksi hewan tidak menemukan risiko pada janin. Belum ada studi yang memadai dan terkontrol pada wanita hamil. |
Tinjauan Enfuvirtide merupakan obat yang berfungsi untuk mengontrol HIV digunakan bersama obat antviral lainnya supaya tidak berkembang di tubuh dengan bentuk bubuk untuk injeksi serta tersedia dalam dosis dewasa maupun anak-anak.
Manfaat Enfuvirtide
Obat Enfuvirtide termasuk dalam kelas penghambat peleburan dan masuknya HIV pada tubuh sehingga bermanfaat untuk pengobatan HIV. Enfuvirtide bekerja dengan mengurangi jumlah HIV dalam darah sehingga mengurangi resiko HIV berkembang menjadi AIDS ataupun penyakit akibat HIV lainnya seperti infeksi yang serius dan kanker [3].
Akan tetapi, perlu diketahui jika obat Enuvirtide tidak dapat digunakan untuk menyembuhkan HIV. Obat ini hanya sebagai pengontrol, serta harus digunakan bersamaan dengan obat antiviral lainnya.
Selama pengobatan dengan Enfuvirtide, pasien juga diharapkan mampu menerapkan gaya hidup yang sehat untuk mengurangi resiko penyebaran HIV, seperti tidak berbagi pisau cukur maupun sikat gigi dengan orang lain, menerapkan aktivitas seksual yang aman, dan menjaga pola makan [1,3].
Dosis Enfuvirtide
Dalam penggunaannya, obat Enfuvirtide tersedia dalam dosis untuk anak-anak maupun dewasa. Selain itu, pemberian dosis juga disesuaikan sesuai kegunaanya yaitu untuk mengontrol HIV dalam tubuh. Untuk penjelasan lebih lanjut, simak penjabaran mengenai dosis Enfuvirtide berikut [4].
Dosis untuk Dewasa
⇔ Untuk Pengobatan Infeksi HIV → Subkutan → 90 mg, 2 kali/hari Diberikan dengan kombinasi obat lain pada bagian lengan atas, perut (abdomen), atau paha |
Dosis untuk Anak-Anak
Untuk Pengobatan Infeksi HIV ⇔ Subkutan ⇔ Usia: 6 tahun-16 tahun → 2 mg/kg, 2 kali/hari → Diberikan dengan kombinasi obat lain pada bagian lengan atas, perut (abdomen), atau paha → Dosis maksimum: 90 mg ⇔ Usia: 17 tahun atau lebih 90 mg, 2 kali/hari → Diberikan dengan kombinasi obat lain pada bagian lengan atas, perut (abdomen), atau paha |
Saat pemberian dosis Enfuvirtide, beberapa hal berikut ini perlu diketahui dan diterapkan, terutama bagi pasien yang melakukan injeksi mandiri di rumah [3]:
- Obat tidak boleh diinjeksikan pada bagian dekat pusar, dekat siku, lutuk, selangkangan, bokong bagian bawah, atau pada bagian pembuluh darah.
- Untuk mengurangi resiko nyeri atau luka, jangan menyuntikkan obat pada bagian yang sama dua kali berturut-turut.
- Jangan menyutikkan obat pada bagian tubuh yang memiliki tato, bekas luka, bekas luka bakar, memar, dan tahi lalat.
- Pastikan tangan harus bersih dan cuci tangan terlebih dulu sebelum melakukan injeksi, serta jangan menyentuh apapun setelah cuci tangan, kecuali obat dan alat untuk injeksi.
Efek Samping Enfuvirtide
Penggunaan obat Enfuvirtide akan menimbulkan efek-efek samping tertentu. Efek-efek tersebut mulai dari efek yang sering terjadi, efek yang jarang terjadi, efek samping serius, gejala overdosis, serta info efek samping tenaga medis. Penjelasan lebih detail akan diuraikan sebagai berikut.
Efek yang Sering Terjadi
Berikut ini adalah efek-efek samping yang sering dilaporkan akibat dari penggunaan Enfuvirtide [3].
- Gatal-gatal, kemerahan, bengkak pada bagian kulit yang diinjeksi
- Gangguan tidur (susah tidur atau tidur terus-terusan)
- Kelelahan
- Lesu
- Nyeri otot
- Mual
- Nafsu makan berkurang
- Berat badan turun
- Diare
- Sembelit
- Gejala flu
- Hidung berair disertai nyeri
- Mata merah, nyeri, dan berair
Apabila beberapa efek tersebut tidak kunjung menghilang atau semakin memburuk, segera hubungi dokter atau datangi rumah sakit.
Efek yang Jarang Terjadi
Efek-efek samping yang ditimbulkan dari Enfuvirtide berikut ini termasuk efek yang jarang terjadi, namun tidak bisa diremehkan karena cukup serius. Apabila efek-efek ini mulai dirasakan selama pengobatan, segera hubungi dokter dan datangi rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan [3].
- Nyeri, bengkak, kemerahan parah pada kulit daerah injeksi
- Ruam
- Demam
- Mual disertai demam dan ruam
- Muntah
- Pingsan
- Pusing
- Pandangan kabur
- Susah napas
- Batuk
- Ada darah pada urin
- Napas yang cepat
- Nyeri, bengkak, dan terasa seperti terbakar pada kaki
- Mata dan kulit menguning
Efek Samping yang Serius
Selain efek yang sering dan jarang terjadi, efek samping yang serius dan berpotensi fatal juga bisa terjadi dari pengobatan dengan Enfuvirtide. Berikut ini adalah efek yang serius tersebut [2].
- Sindrom Guillain-Barré
Sindrom ini merupakan kondisi saat sistem kekebalan tubuh menyerang saraf dan bukan malah melindungi saraf. Penyakit ini tergolong penyakit autoimun yang langka.
Gejala Overdosis Enfuvirtide
Penggunaan obat yang melebihi dosis atau tidak sesuai dengan saran dokter bisa menyebabkan overdosis. Apabila mengalami beberapa gejala overdosis seperti sesak napas dan mengalami gejala infeksi yang parah, seperti pusing, ruam, gatal-gatal, mual, dan muntah, segera datangi rumah sakit dan minta pertolongan dokter atau tenaga medis [1].
Info Efek Samping Tenaga Medis
Selanjutnya, berikut ini akan dijabarkan mengenai info efek samping untuk tenaga medis [4].
- Umum
- Efek samping yang secara umum sering dilaporkan dari Enfuvirtide adalah reaksi pada daerah yang diinjeksi, mual, pusing, dan diare
- Lokal
- Nyeri pada daerah injeksi (96%)
- Indurasi (90%)
- Eritema (91%)
- Bintil dan kista (80%)
- Pruritus (65%)
- Ekimosis (52%)
- Infeksi pada daerah injeksi (1,7%)
- Hipersensitif
- Hipersensitif
- Metabolis
- Penurunan berat badan (6,6%)
- Penurunan nafsu makan (3,2%)
- Anoreksia (2,3%)
- Hiperlipemia
- Sistem Saraf
- Neuropati perifer
- Gangguan pengecapan rasa
- Sindrom Guillain-Barre
- Lainnya
- Pusing (20,2%)
- Herpes (3,5%)
- Gejala flu (2,4%)
- Demam
- Kedinginan
- Dermatologi
- Folikulitis (2,4%)
- Pruritus
- Kulit kering
- Papiloma
- Perubahan warna kulit
- Ruam
- Muskuloskeletal
- Mialgia (2,7%)
- Nyeri tungkai (2,9%)
- Peningkatan kreatin fosfokinase
- Mata
- Konjungtivitis
- Hematologi
- Eosinofilia
- Leukopenia
- Anemia
- Trombositopenia
- Neutropenia
- Limfadenopati
- Ginjal
- Glomerulonefritis
- Nekrosis
- Gangguan ginjal
- Gagal ginjal
- Hati
- Peningkatan ALT
- Peningkatan AST
- Perlemakan hati
- Kardiovaskular
- Genitourinaria
- Imunologi
- Penyakit autoimun (penyakit Graves dan sindrom Guillain-Barre)
Detail Enfuvitide
Penjelasan lainnya dari Enfuvirtide yang meliputi penyimpanan, cara kerja, interaksi obat, interaksi makanan, overdosis, dan pengaruh hasil lab akan diulas sebagai berikut [1,2,3,4].
Penyimpanan | Beikut ini adalah cara penyimpanan yang tepat untuk obat Enfuvitide: → Simpan pada suhu ruangan (25 °C) apabila belum dicampur dengan sterile water. Apabila tidak dapat disimpan pada suhu ruangan, obat bisa disimpan pada lemari es → Simpan pada tempat kering, jauhkan dari panas, cahaya matahari secara langsung, dan kelembaban → Gunakan langsung setelah sterile water dicampurkan, dan boleh disimpan di lemari es hingga 24 jam → Simpan obat pada tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak atau hewan → Buang obat yang tidak lagi digunakan, namun jangan membuangnya ke toilet. Konsultasikan pada dokter mengenai cara pembuangan obat yang benar |
Cara Kerja | Deskripsi: Enfuvirtide merupakan obat penghambat protein fusi HIV yang mengganggu HIV-1 masuk ke sel induk dengan mengikat subunit virus glikoprotein gp41. Dengan begitu, mampu menghambat peleburan membran virus dan sel dengan reseptor sel CD4. Farmakokinetik: Penyerapan: Hampir terserap secara penuh dengan injeksi subkutan. Ketersediaan hayati: 84%. Waktu untuk mencapai konsentrasi plasma: 8 jam. Distribusi: Vulume distribusi: 5,5 ± 1,1 L. Pengikatan protein plasma: 92%. Metabolisme: Mengalami katabolisme di hati dan ginjal oleh peptidase menjadi asam amino dan proteinase untuk membentuk deaminasi. Ekskresi: Eliminasi paruh waktu: 3,8 jam |
Interaksi dengan obat lain | → Penghambat protease: Meningkatkan serum konsentrasi → Orlistat: Menurunkan konsentrasi serum → Antikoalgulan: Meningkatkan resiko pendarahan |
Interaksi dengan makanan | Tidak ada penjelasan khusus mengenai makanan apa yang dapat memengaruhi kinerja obat Enfuvirtade. Untuk lebih lanjut, silakan konsultasikan dengan dokter untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan. |
Overdosis | ⇔ Gejala: Sesak napas dan mengalami gejala infeksi yang parah, seperti pusing, ruam, gatal-gatal, mual, dan muntah ⇔ Cara Mengatasi: Segera datangi rumah sakit dan minta pertolongan dokter atau tenaga medis |
Pengaruh pada hasil lab | Bereaksi dengan HIV glikoprotein 41 (gp41) sehingga menyebabkan hasil HIV positif yang keliru menggunakan tes ELISA. |
Pertanyaan Seputar Enfuvirtade
Setelah menyimak berbagi informasi mengenai Enfuvirtade, berikut akan disajikan beberapa pertanyaan yang sering muncul dalam penggunaan obat Enfuvirtade.
Bolehkah obat dikonsumsi tanpa kombinasi dengan obat lain?
Tidak. Enfuvirtide merupakan obat HIV yang harus digunakan bersamaan dengan obat lainnya, serta tidak dianjurkan untuk monoterapi [4].
Bolehkah obat digunakan untuk anak di bawah 6 tahun?
Tidak. Keamanan obat pada anak di bawah usia 6 tahun tidak diketahui. Sehingga, lebih baik untuk tidak menggunakan obat ini pada usia tersebut untuk menghindari efek samping [4].
Apa saja pantangan yang harus dipatuhi selama pengobatan dengan Enfuvirtide?
Jangan menyetir atau melakukan aktivitas yang berat dikarenakan efek samping yang bisa membahayakan pada kondisi menyetir [4].
Apa saja hal lain yang harus diketahui selama pengobatan dengan Enfuvirtide?
Lakukan cek darah rutin sesuai dengan saran yang diberikan dokter. Lalu, apabila akan melakukan pengobatan lainnya, jangan lupa beritahu dokter atau tenaga medis bahwa sedang atau pernah mengonsumsi Enfuvirtade. Hal ini dilakukan untuk menghindari reaksi yang tidak diinginkan [4].
Contoh Obat Enfuvirtade di Pasaran
Merek dagang dari Enfuvirtade yang seringkali ditemukan di pasaran adalah[1,3,4]:
Brand atau Merek Dagang |
Fuzeon |
T-20 |
Pentafuside |