Hampir semua orang pernah merasakan kaki kesemutan atau kram setelah duduk dalam satu posisi yang sama terlalu lama. Tetapi ada beberapa sebab-sebab lain untuk kondisi ini yang mungkin tidak disadari, terutama bila kram dan kesemutan sering terjadi.
Daftar isi
1. Kekurangan Vitamin dan Mineral
Kekurangan berbagai jenis vitamin bisa menyebabkan kesemutan di lengan dan tungkai, terutama bila kekurangan vitamin B12 atau cyanocobalamin.
Ketidakseimbangan elektrolit juga bisa menyebabkan kesemutan serta kram di tungkai. Potassium, kalsium, magnesium, dan sodium adalah empat elektrolit utama yang membawa energi listrik untuk membantu melancarkan impuls syaraf.
Saat kadarnya tidak seimbang dalam tubuh, syaraf akan kehilangan kendali sehingga terjadilah kesemutan, kram, bahkan mati rasa di tungkai dan lengan. [3, 4]
Minuman olahraga bisa membantu meredakan kram karena kandungan sodiumnya, demikian juga bila asupan makanan dijaga tetap seimbang. Pisang, ubi, bayam, yogurt, dan kacang-kacangan kaya akan mineral yang baik untuk otot dan bisa mencegah terjadinya kram kaki.
2. Lumbar Stenosis
Kondisi ini bisa disebabkan oleh arthritis degeneratif, tumor, infeksi, atau gangguan metabolisme. Gejalanya termasuk sakit di punggung bagian bawah, kelemahan, nyeri, mati rasa, serta hilangnya sensasi di kedua tungkai.
Kondisi lain yang gejala-gejalanya mirip dengan lumbar stenosis termasuk diabetic neuropathy, sirkulasi darah yang tidak lancar, serta penyakit pembuluh darah periferal. [1, 2, 3, 4]
Lumbar stenosis bisa diatasi dengan obat-obatan atau pembedahan.
3. Diabetes
Banyak penderita diabetes seumur hidup atau diabetes yang tidak terkontrol di usia dewasa mengalami komplikasi yang disebut diabetic neuropathy, yang biasanya berawal di kaki dan tungkai kemudian menyebar ke lengan dan kedua tangan.
Diabetic neuropathy adalah akibat dari rusaknya syaraf yang disebabkan oleh tingginya kadar gula darah dan bisa ditandai oleh kesemutan, kram, rasa terbakar, mati rasa, serta nyeri di kedua lengan dan tungkai. [3, 4]
4. Sciatica
Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan atau tekanan pada syaraf sciatic. Kesemutan, nyeri, atau mati rasa pada kasus ini biasanya berawal di bokong di sisi tungkai yang terdampak kemudian menyebari turun ke tungkai dan pergelangan kaki dan kadang-kadang ke telapak kaki.
Sciatica biasanya hanya terjadi pada salah satu kaki dan umumnya bisa diatasi dengan obat antiinflamasi dan terapi fisik.
5. Efek Samping Obat
Jika tidak ada penyebab jelas dari terjadinya kram pada kaki, mungkin obat rutin yang Anda minum adalah pemicunya.
Diuretics, sejenis obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah, bisa memicu kram karena membuat tubuh kekurangan cairan dan garam. Obat lain yang mungkin menyebabkan kram kaki termasuk obat-obatan untuk osteoporosis, obat asma seperti albuterol, serta penghilang nyeri seperti naproxen dan pregabalin. [2, 3]
6. Gejala Gangguan Pembuluh Darah
Gangguan pembuluh darah seperti deep vein thrombosis (DVT), atau bahkan varises, bisa menyebabkan kesemutan di kaki. Ini karena gangguan pembuluh darah menganggu aliran darah yang normal ke seluruh tubuh dan bisa mengarah ke penggumpalan darah, yang memutus suplai darah ke syaraf. [4]
Misalnya, bila DVT adalah gumpalan darah yang terbentuk di dalam vena di kaki. Gumpalan DVT bisa berukuran cukup besar untuk menekan syaraf-syaraf di sekitarnya, atau memutus suplai darah ke syaraf yang menyebabkan kesemutan, mati rasa, dan bahkan nyeri di kaki.
DVT bisa berkembang menjadi kondisi yang berbahaya jika tidak diobati. Segumpal darah bisa pecah kemudian masuk ke paru-paru dan menyebabkan pulmonary embolism, yang mengancam keselamatan jiwa.
Segera hubungi dokter jika muncul gejala-gejala berikut bersamaan dengan kesemutan di kaki:
- Kesulitan bernafas atau nafas menjadi pendek-pendek
- Nyeri di dada yang semakin terasa saat menarik nafas panjang, makan, membungkuk, batuk, atau berolahraga
- Batuk berdarah
- Detak jantung yang tidak teratur atau cepat
- Berkeringat berlebihan
- Pusing atau berkunang-kunang
7. Osteoarthritis
Syaraf yang tidak berfungsi dengan sempurna bisa menyebabkan kram.
Osteoarthritis, yaitu jenis arthritis yang paling umum, biasanya ditandai oleh sendi yang kaku dan nyeri. Tetapi, penderita kondisi inijuga bisa mengalami kejang otot dan kram kaki. Kram ini biasanya berkaitan dengan osteoarthritis di bagian tulang belakang, yang, pada kasus yang berat, bisa mengarah ke terjepitnya syaraf atau kerusakan syaraf lainnya. [3]
8. Hipotiroidisme
Gangguan pada kelenjar tiroid juga bisa berkontribusi menyebabkan kram kaki. Orang yang mengalami hipotiroidisme hanya menghasilkan sedikit hormon tiroid, dan seiring waktu kekurangan ini bisa mengakibatkan kerusakan syaraf yang bertugas mengirim sinyal dari otak dan tulang belakang ke lengan dan kaki.
Beberapa orang yang kelenjar tiroidnya kurang aktif biasanya merasakan kesemutan atau mati rasa di otot, sementara beberapa yang lainnya mengalami kram kaki. [3]
9. Multiple Sclerosis
Kram kaki juga bisa menjadi gejala dari gangguan sistem syaraf yang disebut multiple sclerosis. Beberapa penderita gangguan ini biasanya mengalami kejang otot dan juga kram yang disebut spasticity.
Spasticity bisa terasa seperti otot yang mengencang atau kesemutan bagi beberapa orang atau lebih seperti kram dan nyeri pada beberapa orang lainnya. [3]
Jika tidak diobati, spasticity bisa menyebabkan pembekuan atau kekakuan sendi, sehingga penting untuk diperiksakan.
10. Malfungsi Otot
Otot dibuat untuk bergerak, berkontraksi, dan beristirahat. Jadi, jika aktivitas yang dilakukan tidak sesuai dengan fungsi otot, misalnya duduk terlalu lama, berdiri di antrian yang panjang, dan semacamnya, kaki bisa mengalami kram.
Berdiri atau duduk terlalu lama bisa menyebabkan otot tidak berfungsi dengan tepat karena serat-serat otot akan menjadi hiperaktif. Saat otot dalam keadaan aktif dan tidak bisa tenang, ia akan mengalami kram.
Jenis-jenis pekerjaan yang membutuhkan duduk atau berdiri dalam waktu yang lama bisa memciu terjadinya malfungsi otot yang kemudian mengarah ke kram yang sering terjadi dan berulang.