Vitamin untuk penyembuhan luka sangat penting untuk diketahui, hal ini disebabkan perawatan luka sangat menguras sumber daya kesehatan di seluruh dunia[1]. Amerika Serikat di perkirakan bahwa 3% individu di atas 65 tahun mengalami luka pada satu waktu, dengan perkiraan biaya untuk sistem perawatan kesehatan sekitar US $25 miliar setiap tahun[1][2]. Sementara di negara yang berpenghasilan rendah terdapat insiden yang lebih tinggi diperkirakan terjadi akibat cedera traumatis dan bisul[3].
Penyembuhan luka ini memiliki tujuan agar rasa sakit dan ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pasien dapat di sembuhkan dalam waktu sesingkat mungkin. Tidak peduli luka itu besar atau kecil, sudah tidak diragukan lagi bahwa vitamin merupakan hal yang sangat penting untuk penyembuhan luka.
Oleh karena itu, sangat penting asupan dari vitamin-vitamin berikut selama proses pemulihan. Vitamin ini tidak hanya dapat menyembuhkan luka, tetapi juga dapat membantu menghilangkan infeksi luka.
1. Vitamin A
Defisiensi vitamin A mengganggu fungsi vitamin B dan sel T serta produksi antibodi selama fase inflamasi,Ini juga menurunkan epitelisasi, sintesis kolagen, dan perkembangan jaringan granulasi pada fasa poliferi dan remodeling[7]. Selain itu, vitamin A juga bekerja sebagai hormon yang memodulasi aktivitas sel epitel dan endotel, melanosit, dan fibroblas dengan mengikat reseptor asam retinoat[8].
Secara umum vitamin A diberikan secara topikal utuk perawatan kondisi dermatologis, karena sifat nya yang merangsang fibroplasia dan epitelisasi[9]. Sumber vitamin A yang baik seperti labu, telur, wortel dan ubi jalar.
2. Vitamin B
Vitamin B terdiri dari tiamin, piridoksin, pantotenat, riboflavin, cobalamin dan asam folat. Hal tersebut merupakan kofaktor penting dalam pembentukan leukosit dan dalamproses anabolik penyembuhan luka. Sintesis kolagen juga memerlukan diantaranya tiamin, piridoksin, riboflavin, dan cobalamin[10].
Sehingga kekurangan vitamin B secara tidak langsung mempengaruhi proses penyembuhan luka dengan mengganggu produksi antibodi dan fungsi sel darah putih. Jika dibiarkan kekurangan vitamin B pada gilirannya meningkatkan risiko komplikasi infeksi[11]. Sumber besar untuk vitamin B adalah ikan, susu dan telur.
3. Vitamin C
Vitamin yang terlibat dalam penyembuhan luka selanjutnya adalah vitamin C. Vitamin C berperan dalam migrasi dan transformasi sel, sintesis kolagen, angiogenesis dan respon antioksidan[12]. Vitamin C juga sangat penting dalam menangkal produksi radikal bebas dalam sel yang rusak.
Namun, kekurangannya adalah dapat meningkatkan kerapuhan pembuluh darah baru[13]. Oleh karena itu, direkomendasikan suplementasi vitamin C pada luka tanpa komplikasi saat ini berkisar dari 500mg/hari, dan pada luka parah hingga 2g/hari[9]. Sumber vitamin C adalah buah jeruk, sayuran berdaun gelap, kiwi, paprika dan pepaya.
4. Vitamin D
Vitamin D memodulasi integritas struktural dan transportasi melintasi penghalang epitel[14]. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, salah satunya lambatnya penyembuhan luka. Contohnya adalah jika seseorang mengalami luka bakar, dengan tingkat vitamin D yang rendah maka akan memperlambat proses penyembuhan luka bakar tersebut. Sumber vitamin D seperti ikan salmon, pisang, susu, keju, brokoli, tahu dan tempe.
5. Vitamin E
Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan lipofilik utama, mencegah pereoksidasi lipid dan menghasilkan membran sel yang lebih stabil[15]. Dengan vitamin E ini maka dapat mencegah pembentukan bekas luka[16]. Selain itu, juga dapat digunakan untuk perawatan luka.
Namun vitamin E berdampak negatif terhadap sintesis kolagen, respon antioksidan, dan fase inflamasi.[17] Selain itu, vitamin E tampaknya melawan manfaat suplementasi vitamin A dalam manajamen luka[18]. Sumber vitamin E adalah kacang tanah, almond, hazelnut, minyak nabati.
6. Vitamin K
Selanjutnya hal yang penting dalam proses penyembuhan luka adalah vitamin K. Kekurangan vitamin K sama halnya dengan kekurangan vitamin D yaitu menghambat proses penyembuhan luka. Hal ini disebabkan vitamin K berfungsi untuk pembekuan darah[16].
Luka kecil sekalipun dapat membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh, jika kekurangan vitamin K. Sumber vitamin K yaitu sayuran hijau (seperti lobak hijau, buncis, kol, dan brokoli), buah-buahan (seperti buah prem, anggur, alpukat dan tomat), minyaknabati (seperti minyak kanola, minyak kedelai dan minyak zaitun), kacang-kacangan (seperti kacang mete, kacang kedelai, kacang polong, kacang merah dan kacang hijau)[16].
Vitamin telah lama dianggap memodulasi berbagai tahap penyembuhan luka melalui berbagai mekanisme yang telah diusulkan. Setelah mekanisme kerja masing-masing vitamin ditinjau, disarankan oleh penelitian bahwa vitamin A, B, C, D, E, dan K telah menunjukkan kegunaan sebagai tambahan dalam perawatan luka[16].
Penyembuhan luka melibatkan beberapa peristiwa biologis dan molekuler yang tersusun dengan baik yang melibatkan migrasi sel, proliferasi sel, dan deposisi matriks ekstraseluler. Meskipun proses ini mirip dengan yang mendorong embriogenesis, regenerasi jaringan dan organ, bahkan kondisi patologis[4][5].
Jenis, ukuran, dan kedalaman luka memiliki dampak yang signifikan pada kejadian seluler dan molekuler yang terjadi cedera kulit, dan juga ada perbedaan tertentu antara luka dewasa dan sistem lainnya[6]. Dapat dikatakan bahwa untuk mempercepat proses penyembuhan luka, maka perlu asupan vitamin yang tepat[15].
Selain itu, nutrisi juga mempengaruhi proses penyembuhan luka. Sehingga penting juga untuk menjaga tingkat nutrisi yang tepat dan metode pengobatan yang efektif dalam penyembuhan luka[15].