Obat

Alprazolam: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Alprazolam adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan dan gangguan panik. [1, 2, 3, 4]

Apa itu Alprazolam?

Obat alprazolam termasuk dalam kelas obat benzodiazepine yang bekerja pada otak dan saraf (sistem saraf pusat) untuk menghasilkan efek menenangkan. Obat ini bekerja dengan meningkatkan pengaruh senyawa alami tertentu di dalam tubuh (Gamma-Aminobutyric Acid atau GABA) [2].

Berikut informasi mengenai alprazolam: [1, 3]

Indikasi Gangguan kecemasan, gangguan panik
Konsumsi Dewasa
Kelas Hipnotik dan sedatif, ansietas
Bentuk Tablet
Kontraindikasi Myasthenia gravis, gangguan pernapasan berat, sindrom apnea tidur, glaukoma sudut sempit akut. Gangguan hati berat. Penggunaan bersamaan dengan inhibitor CYP3A4 kuat (seperti ketoconazole, itraconazole)
PeringatanPasien dengan kondisi berikut wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menerima pengobatan alprazolam:
→ Pasien dengan depresi, kecenderungan untuk bunuh diri, gangguan kepribadian atau psikiatrik
→ Pasien dengan penyakit pernapasan
→ Pasien dengan riwayat penyalahgunaan obat-obatan atau alkoholisme akut
→ Pasien yang dalam kondisi lemah, obesitas, perokok, atau berisiko jatuh
→ Pasien dengan gangguan ginjal
→ Pasien dengan gangguan hati sedang hingga berat
→ Pasien berusia lanjut
→ Pasien yang sedang hamil dan menyusui
Peringatan untuk tenaga medis:
→ Penggunaan bersamaan dengan opioid
→ Hindari penghentian pengobatan secara tiba-tiba
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui Kategori D: Terdapat bukti positif risiko terhadap janin berdasarkan data efek samping dari pengalaman pemasaran atau investigasi atau studi pada manusia, namun manfaat potensial dapat dipertimbangkan untuk penggunaan pada wanita hamil jika dinilai lebih besar dari risikonya

Manfaat Alprazolam

Obat alprazolam digunakan untuk mengatasi beberapa kondisi berikut [1, 2, 3, 4]:

  • Gangguan kecemasan

Gangguan kecemasan adalah suatu penyakit mental yang menyebabkan timbulnya rasa cemas dan takut yang berlebihan dan terus menerus. Kecemasan berlebihan dapat menimbulkan masalah pada kegiatan sehari-hari [5].

Gangguan panik ditandai dengan munculnya perasaan panik secara tiba-tiba dan sifatnya kambuhan. Penderita biasanya menunjukkan ketakutan yang teramat atau perasaan tidak nyaman yang memuncak dalam hitungan menit. Gangguan panik menimbulkan gejala fisik seperti jantung berdebar, kesulitan bernapas dan berkeringat[6].

Agoraphobia ialah jenis gangguan panik yang menyebabkan penderita menghindari tempat dan situasi yang dapat menyebabkan mereka merasa terjebak, putus asa, panik, malu, atau ketakutan. Penderita biasanya menunjukan gejala seperti detak jantung sangat cepat dan mual ketika berada pada situasi yang menegangkan[7].

Dosis Alprazolam

Obat alprazolam digunakan pada pasien dewasa dengan dosis sebagai berikut[1]:

Oral (Diminum)
⇔ Penanganan jangka pendek gangguan kecemasan (anxiety)
Pada pasien dengan kondisi kecemasan sedang atau berat, atau kecemasan yang berhubungan dengan depresi:
→ Sebagai tablet konvensional, tablet disintegrasi secara oral, larutan atau solution: 0, 25-0,5 mg tiga kali sehari, dapat ditingkatkan sesuai kebutuhan setiap 3-4 hari hingga total dosis 3 atau 4 mg per hari.
→ Durasi perawatan: 8-12 minggu termasuk proses pengurangan dosis bertahap.
→ Pasien berusia lanjut: sebagai tablet konvensional, tablet disintegrasi secara oral, tablet solusi: 0,25 mg 2-3 kali sehari, dapat ditingkatkan secara bertahap jika diperlukan dan ditoleransi

⇔ Gangguan panik dengan atau tanpa agoraphobia
→ Sebagai tablet konvensional, tablet disintegrasi secara oral, larutan atau solution: mula-mula 0,5 mg tiga kali sehari, dapat ditingkatkan dengan peningkatan < 1 mg per hari setiap 3-4 hari
→ Jika diperlukan dosis hingga 10 mg per hari dapat digunakan
→ Sebagai tab extended-release: mula-mula 0,5-1 mg satu kali sehari, dapat ditingkatkan dengan peningkatan <1 mg per hari setiap 3-4 hari, dosis hingga 3-6 mg per hari dapat digunakan.
→ Pasien berusia lanjut:
Sebagai tablet konvensional, tablet disintegrasi secara oral, larutan atau solution: mula-mula 0, 25 mg 2-3 kali sehari.
Sebagai tab extended-release: mula-mula 0,5 mg satu kali sehari.
Semua dosis dapat ditingkatkan secara bertahap jika diperlukan dan ditoleransi.
Kelompok Pasien Khusus
⇔ Pasien dengan kondisi lemah:
→ Sebagai tablet konvensional, tablet disintegrasi secara oral, larutan atau solution: 0, 25 mg 2-3 kali sehari, dapat ditingkatkan secara bertahap jika diperlukan dan ditoleransi
→ Sebagai tab extended-release: mula-mula 0,5 mg per hari, dapat ditingkatkan secara bertahap jika diperlukan dan ditoleransi

Efek Samping Alprazolam

Beberapa efek samping alprazolam berikut memerlukan pertolongan medis segera[4]:

  • Mudah lupa
  • Perubahan pada pola dan ritme bicara
  • Kekikukan atau tidak stabil
  • Kesulitan dengan koordinasi tubuh
  • Merasa takut
  • Kantuk
  • Merasa sedih atau hampa
  • Mudah marah
  • Hilang nafsu makan
  • Pusing
  • Hilangnya rasa tertarik atau rasa senang
  • Santai dan tenang
  • Gemetaran dan tidak stabil saat berjaan
  • Kelelahan
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari
  • Sulit tidur
  • Sulit bicara
  • Sakit perut
  • Penglihatan kabur
  • Tubuh terasa sakit
  • Sensasi terbakar, gata, mati rasa, menusuk, atau menyengat
  • Perubahan perilaku
  • Menggigil
  • Feses berwarna seperti tanah liat
  • Kebingungan mengenai identitas, tempat, dan waktu
  • Batuk
  • Urin berwarna gelap
  • Penurunan frekuensi urinasi
  • Penurunan volume urin
  • Diare
  • Sulit bernapas
  • Kesulitan saat urinasi
  • Mulut kering
  • Telinga tersumbat
  • Pingsan
  • Takut atau tegang
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Tidak dapat menggerakkan mata
  • Tidak dapat duduk tenang
  • Peningkatan berkedip atau spasme pada kelopak mata
  • Detak jantung tidak beraturan
  • Perubahan mental
  • Kram otot
  • Otot kaku
  • Sakit sendi
  • Hilang ingatan
  • Hidung tersumbat
  • Mua
  • Kejang-kejang
  • Melihat, mendengar, atau merasakah hal-hal yang tidak ada
  • Muntah darah
  • Kulit dan mata berwarna kuning

Berikut beberapa efek samping alprazolam yang memerlukan pertolongan medis jika berlangsung secara terus menerus atau dalam jangka waktu lama[4]:

  • Periode menstruasi terlewat atau tidak teratur
  • Penurunan nafsu makan
  • Penurunan ketertarikan seksual
  • Kesulitan saat defekasi
  • Tidak dapat melakukan atau menjaga ereksi
  • Peningkatan nafsu makan
  • Peningkatan kemampuan atau keinginan seksual
  • Peningkatan berat badan
  • Kehilangan kemampuan atau keinginan seksual
  • Pendarahan menstruasi berhenti
  • Penurunan berat badan
  • Kram perut atau perut kembung
  • Kulit melepuh, pengerasan kulit, iritasi, gatal atau kemerahan
  • Perubahan pada pengecapan atau rasa tidak enak di lidah
  • Kulit pecah, kering atau bersisik
  • Kram
  • Penglihatan ganda
  • Sensasi hangat
  • Pendarahan berat
  • Sakit pada pelvis
  • Berkeringat secara tiba-tiba
  • Kemerahan pada wajah, leher, dan kadang, dada bagian atas
  • Hidung tersumbat atau bersin
  • Lambung asam
  • Bersendawa
  • Diatasi atau pembesaran pupi
  • Perubahan warna penglihatan
  • Kesulitan melihat di malam hari
  • Mulas
  • Sensasi berputar-putar
  • Mata merah, iritasi
  • Perlukaan, ulserasi atau bintik putih di mulut atau bibir

Info Efek Samping Alprazolam untuk Tenaga Medis[4]

  • Umum
    • Formulasi immediate-release: kantuk, keletihan dan kelelahan, gangguan koordinasi, gangguan ingatan, mudah marah, sedasi
    • Tablet extended-release: gemetar, sakit kepala, insomnia, sedasi
  • Sistem Saraf
    • Formulasi immediate-release:
      • Sangat Umum (10% atau lebih): sedation (hingga 77%), kantuk (hingga 76,8%), gangguan koordinasi (hingga 40,1%), gangguan ingatan (hingga 33,1%), pusing (hingga 29,8%), sakit kepala (29, 2%), gangguan kognitif (hingga 29%), disartria (hingga 23%), gerakan sengaja abnormal (hingga 17,3%)
      • Umum (1% hingga 10%): koordinasi abnormal, akathisia, ataksia, gangguan perhatian, kelainan keseimbangan, hipersomnia, kelesuan, paraesthesia, kantuk, sinkop, gemetar, gangguan vasomotorik
      • Tidak Umum (0,1% hingga 1%): amnesia, manifestasi otonomik, gangguan koordinasi, gangguan kecerdasan, stimulasi
      • Frekuensi tidak dilaporkan: kesulitan konsentrasi, konvulsi, distonia, kehilangan koordinasi, kejang-kejang, kantuk, bicara cadel, perubahan pengecapan, amnesia sementara, kejang akibat penghentian obat
      • Laporan paska pemasaran: ketidakseimbangan sistem saraf otonom, hiperativitas psikomotorik
    • Tablet extended-release:
      • Sangat Umum (10% atau lebih): sedasi (hingga 45,2%), gemetar (hingga 28, 2%), sakit kepala (26,5%), kantuk (hingga 23%), gangguan ingatan (hingga 15,4%), disartria (hingga 10,9%)
      • Umum (1% hingga 10%): koordinasi abnormal, ataksia, gangguan keseimbangan, kesulitan memperhatikan, pusing, diskinesia, hipersomnia, hipoesthesia,  lethargy, gangguan mental, paraestesia, vertigo
      • Tidak Umum (0,1% hingga 1%): amnesia, kekakuan, penurunan tingkat kesadaran, mabuk, hipotonia, stupor,sinkop
      • Frekuensi tidak dilaporkan: stimulasi, kejang akibat penghentian obat
  • Lain-lain
    • Formulasi immediate-release:
      • Sangat Umum (10% atau lebih): keletihan dan kelelahan (hingga 49%)
      • Umum (1% hingga 10%): sensasi hangat, tinitus, kelemahan
      • Frekuensi tidak dilaporkan: fenomena pantulan
    • Tablet extended-release:
      • Sangat Umum (10% atau lebih): keletihan (hingga 13%)
      • Umum (1% hingga 10%): malaise, kecelakaan lalu lintas jalan, kelemahan
      • Tidak Umum (0,1% hingga 1%): asthenia, sakit telinga, jatuh, sensasi mabuk, sensasi panas dan dingin, sensasi gelisah, sensasi relaksasi, peningkatan energi, kehilangan kontrol pada kaki, pireksia, kekakuan, kelesuan, tinitus
      • Frekuensi tidak dilaporkan: reaksi paradoksikal
  • Psikiatrik
    • Formulasi immediate-release:
      • Sangat Umum (10% atau lebih): mudah marah (33,1%), insomnia (hingga 29,5%), kecemasan (hingga 19, 2%), penurunan libido (hingga 14%), depresi (hingga 13,9%), keadaan kebingungan (hingga 14%)
      • Umum (1% hingga 10%): emosi tidak stabil, perubahan libido, kebingungan, derealization, disinhibisi, disorientasi, abnormaitas mimpi, takut, peningkatan libido, ketegangan, banyak bicara
      • Tidak Umum (0,1% hingga 1%): efek perilaku yang merugikan, perubahan mood, kesulitan konsentrasi, halusinasi
      • Jarang (0,01% hingga 0,1%): hipomania, mania, efek perilaku yang merugikan lain
      • Frekuensi tidak dilaporkan: penyalahgunaan, perilaku agresif, agresi, amnesia anterograde, delusi, depersonalisasi, disforia/disforia sedang, perilaku tidak wajar, pikiran mengganggu, mimpi buruk, ketergantungan fisik fisik, gangguan depresi mayor primer/sekunder, ketergantungan psikis, psikosis, kemarahan, tidak tenang, bunuh diri, gejala penghentian obat
      • Laporan paska pemasaran: pemikiran tidak normal, kemarahan, kelainan libido
    • Tablet extended-release:
      • Sangat Umum (10% atau lebih): insomnia (hingga 24%), ketegangan (hingga 21,8%), depresi (hingga 12,1%)
      • Umum (1% hingga 10%): emosi labil, kecemasan, kebingungan, depersonalisasi, depresi mood, derealisasi, disorientasi, mudah marah, penurunan/peningkatan libido, mimpi buruk, tidak tenang
      • Tidak Umum (0,1% hingga 1%): mimpi abnormal, agresi, kemarahan, apati, bradyphrenia, suasana hati gembira, halusinasi, ide pembunuhan, hipomania, kontrol impuls, logorrhea (kecenderungan untuk sifat talkative), mania, perubahan mood, kemunduran psikomotor, mengigau, pemikiran bunuh diri
      • Frekuensi tidak dilaporkan: efek perilaku yang merugikan, perilaku agresif, pemikiran mengganggu, gangguan tidur, kemarahan, gejala penghentian obat
  • Gastrointestinal
    • Formuasi immediate-release:
      • Sangat Umum (10% atau lebih): penurunan air liur (hingga 32,8%), konstipasi (hingga 26, 2%), mual (hingga 22%), muntah (hingga 22%), diare (hingga 20,6%), gangguan perut (hingga 18,3%), mulut kering (hingga 15%)
      • Umum (1% hingga 10%): peningkatan air liur
      • Tidak Umum (0,1% hingga 1%): gejala gastrointestinal
      • Frekuensi tidak dilaporkan: kram perut
    • Laporan paska pemasaran: gangguan gastrointestinal
    • Tablet extended-release:
      • Sangat Umum (10% atau lebih): diare (hingga 12,1%), mulut kering (hingga 10, 2%)
      • Umum (1% hingga 10%): sakit erut, konstipasi, dispepsia, mual, muntah
      • Tidak Umum (0,1% hingga 1%): disfagia, hipersekresi air liur
      • Laporan paska pemasaran: masalah gastrointestinal
  • Metabolik
    • Formulasi immediate-release:
      • Sangat Umum (10% atau lebih): peningkatan nafsu makan (hingga 33%), penurunan nafsu makan (hingga 28%), peningkatan berat badan (hingga 27%), penurunan berat badan (hingga 23%)
    • Tablet extended-release:
      • Umum (1% hingga 10%): anoreksia, penurunan/peningkatan nafsu makan, penurunan/peningkatan berat badan
      • Tidak Umum (0,1% hingga 1%): rasa haus
  • Kardiovaskuler
    • Formulasi immediate-release:
      • Sangat Umum (10% atau lebih): takikardi (hingga 15,4%), sakit pada dada (hingga 10,6%)
      • Umum (1% hingga 10%): edema, hipotensi, palpitasi
      • Laporan paska pemasaran: edema perifer
    • Tablet extended-release:
      • Umum (1% hingga 10%): sakit dada, sensasi panas, palpitasi
      • Tidak Umum (0,1% hingga 1%): dada sesak, edema, hipotensi, takikardi sinus
      • Laporan paska pemasaran: edema perifer
  • Genitouriner
    • Formulasi immediate-release:
      • Sangat Umum (10% atau lebih): kesulitan buang air kecil (hingga 12, 2%), gangguan menstuasi (hingga 10,4%)
      • Frekuensi tidak dilaorkan: ketidakteraturan menstruasi, penurunan uriner
    • Tablet extended-release:
      • Umum (1% hingga 10%): kesulitan buang air kecil, dismenore, sindrom premenstruasi, disfungsi seksual
      • Tidak Umum (0,1% hingga 1%): frekuensi uriner, inkontinensia uriner
      • Laporan paaska pemaasaran: galaktorea
  • Dermatologis
    • Formulasi immediate-release:
      • Sangat Umum (10% atau lebih): berkeringat (hingga 15,1%), ruam (hingga 11%)
      • Umum (1% hingga 10%): dermatitis
      • Frekuensi tidak dilaporkan: pruritus
    • Tablet extended-release:
      • Tidak Umum (0,1% hingga 1%): kulit lengket, ruam, urtikaria
      • Laporan paska pemasaran: sindrom Stevens-Johnson
  • Sistem Pernapasan
    • Formulation immediate-release:
      • Sangat Umum (10% atau lebih): hidung tersumbat (hingga 17,4%)
      • Umum (1% hingga 10%): hiperventilasi, infeksi saluran pernapasan bagian atas
    • Tablet extended-release:
      • Umum (1% hingga 10%): rinitis alergik, dispnea, hiperventilasi, hidung tersumbat, sakit pada bagian faring-laring, infeksi saluran pernapasan bagian atas
      • Tidak Umum (0,1% hingga 1%): sensasi tercekik, disfonia, epistaksis, rhinorrhea, sindrom tidur apnea
  • Okuler
    • Formulasi immediate-release:
      • Sangat Umum (10% atau lebih): penglihatan kabut (hingga 21%)
      • Jarang (0,01% hingga 0,1%): peningkatan tekanan intraokuler
      • Frekuensi tidak dilaporkan: diplopia
    • Tablet extended-release:
      • Umum (1% hingga 10%): penglihatan kabur
  • Otot dan Tulang
    • Formulasi immediate-release:
      • Umum (1% hingga 10%): otot kaku, kelainan bentuk otot, kram muskuler, otot berkedut, kekakuan
      • Tidak Umum (0,1% hingga 1%): otot lemah
      • Frekuensi tidak dilaporkan: kelemahan muskuloskeletal
    • Tablet extended-release:
      • Umum (1% hingga 10%): arthralgia, sakit pada punggung, kram otot, otot berkedut, myalgia, sakit pada lengan
      • Frekuensi tidak dilaporkan: peningkatan kelenturan otot
  • Imunologis
    • Formulasi immediate-release:
      • Umum (1% hingga 10%): infeksi
    • Tablet extended-release:
      • Umum (1% hingga 10%): influenza
  • Hipersensitif
    • Formulasi immediate-release:
      • Laporan paska pemasaran: angioedema
    • Tablet extended-release:
      • Laporan paska pemasaran: angioedema
  • Hepatik
    • Formulasi immediate-release:
      • Frekuensi tidak dilaporkan: peningkatan bilirubin, peningkatan enzim-enzim hepatis
      • Laporan paska pemasaran: gagal hati, hepatitis
    • Tablet extended-release:
      • Laporan paska pemasaran: kegagalan fungsi hati, hepatitis, peningkatan enzim-enzim hati
  • Endokrin
    • Tablet extended-release:
    • Laporan paska pemasaran: ginekomastia, hiperprolaktinemia

Detail Alprazolam

Untuk mengetahui mengenai penyimpanan, cara kerja, interaksi dengan obat lain, interaksi dengan makanan, dan overdosis alprazolam, berikut informasinya [1]:

Penyimpanan → Simpan pada suhu 20-25°C.
→ Lindungi dari cahaya kelembaban
Cara Kerja Deskripsi: alprazolam berikatan pada reseptor stereospesifik benzodiazepine pada neuron GABA postsinapsis pada beberapa bagian di dalam sistem saraf pusat, termasuk sistem limbik dan formasi retikuler. Peningkatan pengaruh penghambatan GABA pada eksitabiitas sel saraf menghasilkan peningkatan permeabilitas membran sel saraf terhadap ion Cl, yang mengakibatkan hiperpolarisasi (kondisi kurang tereksitasi) dan stabilisasi. Reseptor benzodiazepine dan pengaruh terlihat berhubungan dengan reseptor GABA-A tapi tidak berikatan dengan reseptor GABA-B.
Farmakokinetik:
→ Absorpsi: Terserap dengan baik dari saluran gastrointestinal
→ Bioavaibilitas: 84-92% (tablet immediate-release); 90% (tablet extended-release)
→ Waktu konsentrasi puncak plasma: 1-2 jam (tablet immediate-release); sekitar 9 jam (tablet extended-release); 1,5-2 jam (tablet terdisintegrasi secara oral)
→ Distribusi: melalui plasenta dan memasuki ASI
→ Volume distribusi: 0,84-1,42 liter/kg (tablet immediate-release)
→ Pengikatan protein plasma: sekitar 80%, terutama pada albumin
→ Metabolisme: dimetabolisme secara meluas di dalam hati oleh isoenzim CYP3A4 menjadi metabolit α-hidroksialprazolam dan 4-hidroksialprazolam, dan suatu metabolit berzophenone inaktif
→ Ekskresi: melalui urin (sebagai obat yang tidak diubah dan metabolit). Paruh waktu eliminasi: 11, 2 jam; ,3-26,9 jam (tablet immediate-release); 10,7-15,8 jam (tablet extended release); 12,5 jam (tablet disintegrasi secara oral)
Interaksi dengan obat lain → Meningkatkan pengaruh depresan sistem saraf pusat dengan obat anxiolytic atau sedatif lain, antipsikotik (neuroleptik), hipnotik, antidepresan, analgesik narkotik, obat antiepileptik, anestetik, antihistamin sedatif
→ Peningkatan konsentrasi plasma dengan inhibitor CYP3A4 (seperti nefazodone, fluvoxamine, cimetidine, fluoxetine, propoxyphene, kontraseptif oral, sertraline, paroxetine, diltiazem, isoniazid, antibiotik macrolide seperti eritromycin, clarithromycin, troleandomycin)
→ Dapat meningkatkan metabolisme dengan penginduksi CYP3A4 (seperti ritonavir, carbamazepine)
→ Dapat meningkatkan konsentrasi plasma dari digoxin
Berpotensi fatal: peningkatan pengaruh antidepresan sistem saraf pusat dari opioid.Peningkatan konsentrasi plasma dengan inhibitor kuat CYP3A4 (seperti ketoconazole, itraconazole, dan antijamur jenis azole lainnya)
Interaksi dengan makanan → Peningkatan pengaruh depresan sistem saraf pusat dengan alkohol
→ Dapat meningkatkan bioavaibilitas dengan jus anggur
Overdosis ⇔ Gejala: Kantuk, kebingungan, koordinasi tidak seimbang, penurunan diminished refleks, koma dan kematian
⇔ Cara Mengatasi: Perawatan simptomatik dan suportif. Lakukan induksi muntah dalam waktu 1 jam dari konsumsi jika pasien sadar atau pertimbangkan gastric lavage dengan saluran napas terlindung jika pasien tidak sadarkan diri. Dapat diberikan arang aktif untuk mengurangi absorpsi jika pengosongan lambung tidak membantu. Flumazenil dapat diberikan sebagai penangkal.

Pertanyaan Seputar Alprazolam

Apakah obat alprazolam aman untuk digunakan pada anak-anak?

Tidak. Keamanan obat untuk anak-anak belum diketahui. Penggunaan pada anak berusia <18 tahun tidak dianjurkan [4].

Bagaimana cara penghentian pengobatan alprazolam?

Penghentian pengobatan dilakukan secara bertahap. Konsultasikan dengan dokter untuk menghindari efek buruk akibat penghentian obat secara tiba-tiba [4].

Apa saja yang harus dihindari ketika menerima pengobatan alprazolam?

Hindari mengkonsumsi alkohol karena dapat meningkatkan risiko muncul efek samping yang berbahaya. Aktivitas yang berpotensi menimbulkan bahaya seperti jatuh atau kecelakaan sebaiknya dihindari. Obat ini berpotensi menimbulkan efek samping seperti gangguan koordinasi dan gerak. Hindari konsumsi jus anggur[4].

Apakah alprazolam berpotensi menyebabkan kecanduan?

Ya. Obat alprazolam dapat mengakibatkan adiksi atau ketergantungan. Simpan obat pada tempat yang pribadi dan jangan berbagi dengan orang lain. Penggunaan obat harus dengan resep dokter[4].

Contoh Obat (Merek Dagang) Alprazolam

Berikut beberapa obat dengan kandungan alprazolam[3, 4]:

Brand Merek Dagang
Actazolam
Xanax
Xanax Xr
Niravam
Apazol
Alviz
Psynax
Soxietas
Zolastin
Feprax
Camlet
Zypraz

1. Anonim. Alprazolam. MIMS; 2020.
2. Anonim. Alprazolam. WebMD; 2020.
3. Anonim. Alprazolam. Pusat Informasi Obat Nasional, BPOM; 2020.
4. Anonim, reviewer: Sophia Entringer, PharmD. Alprazolam. Drugs; 2020.
5. Anonim. Anxiety Disorders. WebMD; 2020.
6. Dala Burke, reviewer: Timothy Legg, PhD, PMHNP-BC. Panic Disorder. Healthline; 2018.
7. Rose Kivi, reviewe: Timothy J..Legg, Ph.D., CRNP. Agoraphobia. Healthline; 2012.

Share