Amlodipine adalah obat yang digunakan untuk mengatasi hipertensi dan angina [1, 2, 3].
Daftar isi
Amlodipine merupakan suatu bloker channel Ca (kalsium) yang menstimulasi dilatasi (pelebaran) pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah [2].
Berikut informasi mengenai amlodipine [1, 3]:
Indikasi | Hipertensi, profilaksis angina |
Kategori | Obat Keras |
Konsumsi | Anak-anak dan dewasa |
Kelas | Antagonis kalsium |
Bentuk | Tablet |
Kontraindikasi | Hipotensi berat, shock kardiogenik, obstruksi saluran keluar ventrikel kiri (seperti stenosis aorta kelas tinggi), gagal jantung setelah infark miokardial akut. |
Peringatan | Pasien dengan kondisi berikut, wajib berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan amlodipine: → Pasien dengan stenosis aorta → Pasien dengan gagal jantung kongestif → Pasien dengan kardiomiopati hipertropik → Pasien dengan kerusakan saluran aliran keluar → Penyakit koroner obstruktif berat → Pasien dengan gangguan hati → Pasien berusia lanjut dan anak-anak → Pasien yang sedang mengandung dan menyusui |
Kategori Obat pada Kehamilan & Menyusui | Kategori C: Studi pada hewan menunjukkan efek yang merugikan pada janin. Tidak ada studi terkendali pada manusia atau studi pada manusia dan binatang belum tersedia. Obat sebaiknya diberikan jika manfaat potensialnya lebih besar daripada resiko terhadap janin. |
Obat amlodipine digunakan untuk mengatasi beberapa kondisi berikut:
Hipertensi disebut juga tekanan darah tinggi. Tekanan darah ialah kekuatan desakan oleh darah yang mengalir terhadap dinding pembuluh arteri, yang merupakan pembuluh darah utama dalam tubuh.
Hipertensi merupakan kondisi ketika tekanan darah terlalu tinggi. Pasien didiagnosa hipertensi ketika tekanan sistol ≥140 mmHg dan/atau tekanan diastol ≥90 mmHg[4].
Angina merupakan sakit pada dada yang disebabkan penurunan aliran darah ke jantung. Angina merupakan gejala dari penyakit arteri koroner[5].
Angina stabil, disebut juga angina pektoris, merupakan jenis angina yang paling umum. Angina stabil ditandai dengan adanya pola timbulnya sakit dada yang dapat diprediksi[6].
Angina prinzmetal, sering disebut sebagai angina variant, merupakan peningkatan sementara dalam tekanan pembuluh (vasospasme) koroner yang mengakibatkan penurunan sementara namun signifikan dalam diameter pembuluh[7].
Obat amlodipine digunakan untuk pasien dewasa dengan rincian dosis sebagai berikut[1]:
Oral ⇔ Hipertensi, Angina stabil kronis, angina prinzmetal → Dosis awal 5 mg satu kali sehari → Dosis individual dan dapat ditingkatkan setelah 1-2 minggu → Dosis maksimal: 10 mg satu kali sehari → Dosis untuk pasien berusia lanjut: Dosis awal 2,5 mg satu kali sehari → Untuk pasien dengan gangguan hati: Mula-mula, 2,5 mg satu kali sehari, dapat dititrasi berdasarkan respon klinis |
Obat amlodipine dapat digunakan untuk pasien anak-anak dengan dosis sebagai berikut[1]:
⇔ Hipertensi, Angina stabil kronis, angina prinzmetal → Umur 6-7 tahun: Dosis awal 2,5 mg satu kali sehari, dapat ditingkatkan menjadi 5 mg satu kali sehari setelah interval 4 minggu, tergantung respon klinis. |
Berikut beberapa efek samping amlopidine yang memerlukan pertolongan medis segera [2]:
Beberapa efek samping berikut memerlukan pertolongan medis jika berlangsung secara terus menerus atau dalam jangka waktu lama[2]:
Info Efek Samping Amlodipine untuk Tenaga Kesehatan[2]
Untuk mengetahui mengenai penyimpanan, cara kerja, interaksi dengan obat lain, interaksi dengan makanan, dan overdosis amlodipine, berikut informasinya[1]:
Penyimpanan | → Simpan pada suhu 15-30°C. → Lindungi dari cahaya |
Cara Kerja | Deskripsi: Amlodipine, suatu bloker dihidropiridine channel Ca, mereduksi resistensi vaskuler perifer dan tekanan darah dengan merelaksasi otot-otot polos pembuluh koroner dan vasodilatasi koroner melalui penghambatan influks ion Ca melalui membran ke dalam otot jantung dan otot polos pembuluh darah. → Onset: 24-48 jam → Durasi: 24 jam Farmakokinetik: → Absorpsi: Diabsorpsi dengan baik dari saluran gastrointestinal. → Bioavaibilitas: Sekitar 60-65% → Waktu konsentrasi puncak plasma: 6-12 jam → Distribusi: Melalui plasenta dan memasuki ASI → Volume distribusi: 21 liter/kg Pengikatan protein plasma: Sekitar 98% → Metabolisme: Dimetabolisme secara meluas di dalam hati menjadi metabolit inaktif → Ekskresi: Melalui urin (60% sebagai metabolit, 10% sebagai obat yang tidak diubah) → Paruh waktu eliminasi: 35-50 jam |
Interaksi dengan obat lain | → Peningkatan konsentrasi plasma sistemik dengan imunosupresan (seperti ciclosporin, tacrolimus) → Peningkatan konsentrasi serum simvastatin → Peningkatan paparan dengan inhibitor enzim CYP3A4 (seperti inhibitor protease, anti jamur azole, eritromisin, diltiazem) → Penurunan konsentrasi plasma dengan induser CYP3A4 (seperti rifampicin) |
Interaksi dengan makanan | → Peningkatan konsentrasi plasma dengan anggur atau jus anggur → Penurunan konsentrasi plasma dengan St. John’s wort Interaksi lab |
Overdosis | ⇔ Gejala: Bradikardi, disritmia, hipotensi kentara, vasodilatasi perifer berlebih, takikardi refleks, shock. ⇔ Cara Mengatasi: Lakukan gastric lavage dan pemberian arang hingga dua jam setelah konsumsi obat. Inisiasi dukungan kardiovaskuler, monitor fungsi jantung dan pernapasan, elevasi ekstremitas dan perhatikan volume cairan sirkulasi dan pengeluaran urin. Untuk memulihkan tekanan vaskuler dan tekanan darah, dapat diberikan vasokonstriktor dan IV Ca glukonat untuk membalikkan efek bloker channel Ca. |
Pengaruh pada hasil lab | → Dapat menimbulkan hasil positif palsu aldenosterone/renin ratio (ARR) |
Bagaimana jika terlupa satu dosis amlopidine?
Segera minum dosis yang terlupa. Tapi jika sudah hampir waktu untuk dosis berikutnya, sebaiknya dosis yang lupa dilewatkan saja. Hindari menggunakan dua dosis obat sekaligus[2].
Apa saja yang harus dihindari ketika mengkonsumsi amlopidine?
Sebaiknya menghindari bangun dengan tiba-tiba dari posisi duduk atau tiduran karena dapat menyebabkan pusing hingga kehilangan keseimbangan/jatuh. Selain itu, hindari konsumsi anggur dan St John’s wort[2].
Apakah amlopidine harus diminum bersama makanan?
Tidak. Amlopidine dapat diminum bersama atau tanpa makanan[1, 2].
Bolehkah mengemudikan kendaraan setelah minum obat amlopidine?
Tidak. Obat ini dapat menyebabkan pusing, sakit kepala, lesu, atau mual. Sebaiknya menghindari aktivitas berbahaya seperti mengemudikan kendaraan dan mengoperasikan mesin[1].
Berikut beberapa obat dengan kandungan amlopidine[2, 3]:
Brand Merek Dagang |
Actapin |
A-B Vask |
Amdixal |
Amivask |
Lopiten |
Amlogal |
Katerzia |
Norvask |
1. Anonim. Amlopidine. MIMS; 2020.
2. Anonim, reviewed by Sanjai Sinha, MD. Amlopidine. Drugs 2020.
3. Anonim. Amlopidin. Pusat Informasi Obat Nasional, BPOM; 2020.
4. Anonim. Hypertension. World Health Organization; 2019.
5. Anonim. Angina. Mayo Clinic; 2020.
6. Erica Roth, reviewed by Debra Sullivan, Ph.D., MSN, R.N., CNE, COI. Stable Angina. Healthline; 2012.
7. Kathryn Buchanan Keller and Louis Lemberg. Prinzmetal’s Angina. American Journal of Critical Care. 2004.