Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak Antidiabetik adalah obat yang dikembangkan untuk menstabilisasi dan mengontrol kadar gula darah pada orang yang mengidap diabetes. Pada diabetes tipe 1, karena pankreas tidak menghasilkan insulin, maka
Tingginya kadar gula dalam darah merupakan penyakit kronis jangka panjang yang disebut dengan diabetes. Penyakit ini disebabkan karena terlalu sedikitnya insulin di tubuh yang digunakan untuk mengatur gula darah[1].
Adapun komplikasi yang disebabkan oleh diabetes antara lain yaitu :
Amputasi ekstremitas bawah, seperti kaki atau tungkai bawah
Ada 3 jenis tipe diabetes, yaitu diabetes tipe 1 diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional. Dari ke 3 jenis ini memiliki gejalanya masing-masing. Gejala yang umum yaitu :
Agen antidiabetik merupakan sekelompok jenis obat yang digunakan dalam pengobatan diabetes. Seluruh agen antidiabetik bertujuan untuk menurunkan kadar gula darah, meredakan gejala dari penyakit diabetes, dan ketoasidosis yaitu komplikasi serius diabetes dimana tubuh tidak bisa menggunakan gula sebagai sumber tenaga[2].
Berikut beberapa fungsi dan kegunaannya[15,16,17] :
Dapat memperlambat laju makanan bergerak dari perut ke usus
Dapat menurunkan jumlah glukosa (gula) yang diproduksi hati
Membantu mengontrol nafsu makan dan mengurangi jumlah makanan yang di makan
Digunakan untuk menurunkan gula darah pada pasien dengan gula darah tinggi (diabetes).
Meningkatkan kontrol gula darah pada orang dewasa dengan diabetes mellitus tipe 2
Agen diabetik ini juga dapat mencegah perkembangan atau memeperlambatnya, menyebabkan komplikasi jangka panjang dari berbagai penyakit, dan retinopati yaitu kerusakan mata pada retina.
Penghambat alfa-glukosidase, merupakan enzim yang bertanggung jawab memecah karbohidrat untuk mengubahnya ke dalam bentuk partikel sehingga menjadi lebih kecil, supaya mudah diserap.
Analog amylin, merupakan senyawa sintesis stabil diberikan sebelum makan secara subkutan.
Kombinasi antidiabetik, merupakan obat-obatan yang mengandung 2 jenis obat antidiabetik dalam satu pil. Dan dapat meningkatkan kepatuhan serta kontrol glikemik lebih baik.
Penghambat dipeptidyl peptidase 4, digunakan untuk menurunkan kadar gula darah yang tinggi dan dapat juga digunakan dalam pengobatan dibetes tipe 2.
Mimetik incretin, menekan nafsu makan dan menghambat sekresi glukagon.
Insulin, pengobatan dilakukan pada penderita diabetes tipe 1 menghasilkan insulin sedikit. Juga untuk diabetes tipe 2 dengan kadar insulin yang rendah.
Meglitinides, digunakan dalam pengobatan diabetes tipe 2 .
Antidiabetik bekerja dengan menurunkan kadar gula darah dan meredakan gejala dari diabetes. Juga mencegah perkembangan atau memperlambatnya, komplikasi akibat penyakit.
Antidiabetik oral bekerja dalam beberapa cara, antara lain:
Penghambat alfa-glukosidase, dengan penghambatan kompetitif dan reversibel dari enzim usus, serta pencernaan karbohidratnya di perlambat dan penyerapan glukosa di tunda.
Analog Amylin, insulin dibantu dalam mengontrol glukosa postprandial, hal ini akan menghambat sekresi glukagon, menunda lambung yang kosong, menandakan rasa kenyang dan asupan makanan yang ditekan.
Kombinasi antidiabetik, bekerja dengan toleransi glukosa yang meningkat dengan glukosa plasma basal dan postprandial yang turun. Glukosa hati menurun dengan menghambat glukoneogenesis dan glikogenolisis, glukosa usus ditunda penyerapannya dan meningkatkan insulin yang sensitiv dengan meningkatkan pengambilan serta pemanfaatan glukosa perifer.
Penghambat dipeptidil peptidase 4, bekerja dengan meningkatkan kontrol gula darah dan menguranginya saat puasa dan setelah makan, tanpa sebab berat badan bertambah.
Mimetik Incretin, reseptor GLP-1 mengikat dan merangsang pelepasan insulin tergantung glukosa. Dan memperlambat lambung yang kosong, akibatnya peningkatan tajam kadar glukosa darah pasca-prandial dapat dicegah.
Insulin, bekerja dengan membuat sel-sel di seluruh tubuh mengambil glukosa (gula) dan mengubahnya menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh sel-sel ini untuk energi.
Meglitinides, pankreas bekerja merangsang agar dapat melepaskan insulin sebagai respon terhadap makanan. Pada hal ini saluran kalium ditutup serta bergantung pada ATP di pankreas dengan fungsi sel beta. Saluran kalium di blokade dan mendepolarisasi sel beta, sehingga saluran kalsium terbuak dan kalsium dapat masuk. Peningkatan kalsium ini menginduksi sekresi insulin
Non-sulfonilurea, jumlah glukosa di hati dihambat, meningkatkan pengikatan reseptor insulin dan pengambilan glukosa oleh jaringan di rangsang.
Penghambat SGLT-2, menghambat protein SGLT-2 di tubulus ginjal yang bertanggung jawab menyerap kembali glukosa ke dalam darah. Sehingga, glukosalebih banyak dikeluarkan dalam urin.
Sulfonilurea, melepas insulin yang dirangsang dengan memblokir saluran kalium sensitif ATP dalam sel Beta, permeabilitas kalium dikurangi. Sehingga menyebabkan depolarisasi sel dan kalsium yang masuk dan sekresi insulin meningkat.
Thiazolidinediones, berikatan dengan reseptor yang disebut reseptor-gamma aktif proliferator peroksisom dalam adiposit (sel lemak) dan mendorong pematangan sel lemak dan pengendapan lemak ke jaringan perifer.
Contoh Obat Antidiabetik
Antidiabetik tersedia dalam bentuk tablet dan larutan. Obat jenis ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Berikut ini beberapa contoh Antidiabetik.
Contoh Penghambat alfa-glukosidase yang dijual bebas dan dengan resep dokter termasuk:[3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13]
Beberapa efek samping umum dari Sulfonilurea termasuk: [24]
Gangguan pencernaan
Lewatnya gas
Beberapa efek samping umum dari Thiazolidinediones termasuk: [25]
Sakit kepala
Gejala pilek seperti hidung tersumbat, nyeri sinus, bersin, radang tenggorokan
Beritahu dokter Anda jika Anda sedang hamil atau menyusui, untuk menggunakan obat antidiabetik ini. Jangan berikan Miglitol kepada siapa pun yang berusia di bawah 18 tahun tanpa nasihat medis[15].
Katakan pada dokter Anda jika Anda menderita penyakit ginjal. Untuk memastikan miglitol aman untuk Anda[15]. Jika Anda mengalami mual parah berlangsung selama beberapa hari, mungkin pertanda bahwa dosis Anda terlalu tinggi, segera hubungi dokter Anda.
Gula darah yang sangat rendah (hipoglikemia) dapat terjadi dalam 3 jam setelah injeksi pramlintide Anda. Berhati-hatilah agar gula darah Anda tidak terlalu rendah.[16]
Bicarakan dengan dokter Anda tentang risiko spesifik Anda. Metformin dan pioglitazone dapat meningkatkan risiko terkena kanker kandung kemih.
Metformin dan pioglitazone dapat meningkatkan risiko masalah jantung yang serius[17]. jika Anda pernah memiliki penyakit ginjal, penyakit jantung, pankreatitis, batu empedu, trigliserida tinggi, alkoholisme, beritahu dokter Anda[18].