7 Bahaya Cedera Tulang Ekor

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Trauma pada tulang ekor dapat menyebabkan nyeri dan tidak nyaman pada area tulang ekor. Trauma dapat menimbulkan memar, perubahan warna, atau patah pada tulang ekor. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan... trauma pada tulang ekor adalah posisi jatuh terduduk pada permukaan yang keras, benturan langsung pada area tulang ekor misalnya pada saat olahraga, trauma saat melahirkan. Gejala yang dialami dapat berupa nyeri lokal di daerah tulang ekor, muncul memar, nyeri yang bertambah hebat ketika duduk dalam waktu lama, nyeri saat defekasi, dan nyeri pada saat berhubungan seksual. Jika Anda mengalami tanda dan gejala seperti di atas atau rasa tidak nyaman pada area tulang ekor yang tidak dapat dijelaskan, lebih baik berkonsultasi pada dokter. Read more

Jatuh terjengkang atau terduduk adalah salah satu bentuk kecelakaan yang paling mengkhawatirkan karena mampu membahayakan tubuh penderitanya [1,2].

Seringkali jatuh terduduk apalagi menimbulkan benturan keras di area bokong dapat mengancam tulang ekor [1,2].

Pada daerah tulang ekor biasanya akan muncul rasa tak nyaman dan nyeri yang parahnya bisa berakibat pada hilangnya beberapa fungsi tubuh [1,2].

Apa itu tulang ekor?

Tulang ekor atau coccyx merupakan tulang yang posisinya terdapat di ujung tulang punggung sebelah bawah [1,2].

Kita dapat duduk dengan posisi yang baik dan stabil karena dukungan dari keberadaan tulang ekor ini.

Namun saat seseorang secara tak sengaja terpeleset atau bahkan mengalami kecelakaan lalu lintas yang menyebabkannya jatuh terduduk, tulang ekor bisa terkena dampaknya.

Beberapa bahaya cedera tulang ekor yang patut diwaspadai dan perlu segera diatasi antara lain adalah :

1. Nyeri Menjalar

Rasa nyeri karena cedera di bagian tulang ekor dapat berada pada tahap keparahan yang berbeda-beda [1,2].

Bahkan rasa nyeri yang dialami dapat bertahan dalam waktu yang berbeda-beda karena nyeri bisa berlangsung sebentar atau bahkan jangka panjang [1,2].

Rasa nyeri akan lebih terasa ketika sedang berdiri, akan duduk, dalam posisi duduk, hingga saat tubuh digunakan berjalan [2].

Terdapat kemungkinan rasa nyeri yang tidak segera mendapatkan penanganan akan menjalar sampai paha dan kaki bagian bawah.

Tak hanya itu, nyeri juga akan bertambah hebat ketika sedang mengangkat barang, buang air besar, melakukan aktivitas seksual serta saat tubuh dibuat membungkuk.

Bagian bawah punggung juga akan terasa begitu nyeri saat melakukan gerakan dan aktivitas seringan apapun [2].

2. Sakit Kepala

Meski tulang ekor berada di area bokong atau punggung bawah, saat terjadi cedera di bagian tersebut, sakit kepala dapat menjadi salah satu risiko yang terjadi [3].

Ketika cedera menyebabkan peradangan di bagian tulang ekor, maka sakit kepala sebelah atau migrain termasuk dampak yang bisa terjadi pada penderitanya [3].

Hal ini disebabkan oleh tertariknya filum terminale, yakni untaian jaringan ikat pelindung sumsum tulang belakang dan otak yang juga terhubung dengan dura mater [3].

Bila flum terminale ini terpengaruh, rasa sakit tidak hanya bisa terjadi di leher maupun punggung, tapi juga kepala [3].

3. Kejang/Kram Otot Punggung

Cedera dan nyeri di bagian tulang ekor mampu menjadi salah satu penyebab terjadinya kejang atau kram otot [4].

Kejang otot ini utamanya dirasakan pada punggung bagian bawah dan area sekitarnya [4].

Nyeri yang terasa seperti menusuk dan bersifat tajam ini bisa dialami oleh penderita seperti kejang otot [4].

Otot punggung akan merasakan ketidaknyamanan ketika penderita bergerak aktif [4].

Hati-hati jika duduk terlalu lama, sebab otot punggung bisa juga merasakan kejang dan nyeri hebat setelahnya [4].

4. Konstipasi

Baik cedera tulang ekor maupun tulang belakang, ini merupakan sebuah kondisi serius yang mampu memengaruhi fungsi organ tubuh lainnya [5].

Salah satu yang dapat terkena dampaknya adalah sistem dan saluran pencernaan, yakni masalah pada buang air besar [5].

Cedera pada tulang ekor mampu mengakibatkan penderitanya sulit BAB atau sembelit atau konstipasi [5].

Tak hanya rasa nyeri hingga mati rasa di bagian bokong, kontrol pada bagian usus dan kandung kemih pun menjadi ikut bermasalah atau hilang [5].

5. Kram Hebat saat Haid

Pada wanita, cedera tulang ekor bahkan mampu memengaruhi kondisi panggul dan siklus haid secara negatif, terutama rasa nyeri haid yang lebih hebat daripada biasanya [10].

Walau area bokong merupakan bagian tubuh utama yang akan merasakan kejang dan nyeri otot, kejang dan kram otot bisa saja terjadi pada bagian perut selain punggung [10].

Hal ini akan diperparah dengan rasa nyeri yang juga timbul di sepanjang kaki sehingga masa menstruasi lebih berat dari masa sebelum cedera [10].

6. Gangguan Tidur

Bahaya cedera tulang ekor lainnya adalah mengganggu dan menurunkan kualitas tidur penderitanya [7,8].

Saat tulang ekor sedang terasa nyeri-nyerinya, posisi dan gerakan tubuh apapun akan begitu menyakitkan [7,8].

Waktu tidur dapat terganggu karena ketidaknyamanan di bagian punggung dan bokong, bahkan termasuk area perut (pada wanita yang sedang menstruasi).

Bila ingin tidur dalam posisi telentang, pastikan untuk menaruh sejumlah bantal untuk menopang area lutut sekaligus menjaga agar bokong tidak terlalu menempel atau menekan ke tempat tidur [7,8].

Punggung bawah akan merasa jauh lebih nyaman dan rileks ketika menggunakan bantal sebagai penopang di bawah lutut [8].

Gangguan tidur seperti insomnia atau susah tidur bisa saja terjadi ketika punggung bawah mengalami tekanan yang bahkan berpotensi memburuk.

7. Depresi

Tidak mudah dan cepat untuk memulihkan tulang ekor yang cedera [9].

Peningkatan rasa cemas dan depresi dapat meningkat pada penderita yang memiliki rasa sakit pada fisiknya [9].

Nyeri karena cedera tulang ekor dapat memengaruhi kesehatan mental penderitanya karena nyeri dan depresi itu berhubungan satu sama lain [9].

Mulai dari kualitas tidur yang terganggu dan menurun, hal ini cukup dapat membuat orang lebih gampang stres [9].

Gangguan suasana hati pun bisa terjadi sebagai efeknya, sehingga lebih mudah sedih, cemas, frustrasi dan marah [9].

Hormon stres pun meningkat di dalam tubuh karena rasa sakit yang berkepanjangan; hal ini kemudian menjadikan penderita mudah merasa lelah baik secara fisik maupun mental [9].

Depresi dapat terjadi karena keterbatasan gerak tubuh penderita cedera tulang ekor.

Gerakan dan posisi tubuh apapun akan terasa tidak nyaman dan bahkan hampir tidak mungkin dilakukan.

Rasa sakit karena cedera ini akan benar-benar seperti menyedot seluruh energi fisik maupun mental penderita [9].

Agar bahaya cedera tulang ekor tidak terjadi atau tidak bertambah buruk dan mengancam jiwa, segera temukan penanganan yang tepat dengan mengonsultasikannya dengan dokter.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment