Bolehkah Penderita Intoleransi Laktosa Melakukan Diet Keto? Ini Faktanya

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Diet keto atau juga dikenal dengan istilah diet ketogenik adalah metode diet yang mengutamakan asupan tinggi lemak dan rendah karbohidrat [1].

Artinya, pelaku diet keto perlu mengonsumsi sumber makanan berlemak lebih banyak dan membatasi karbohidrat [1].

Ketika tubuh sudah mengalami ketosis, tandanya proses pembakaran lemak diubah menjadi tenaga sedang terjadi [1].

Ketosis adalah ketoasidosis ringan di mana kondisi beratnya lebih banyak dialami pengidap diabetes tipe 1 [2].

Namun ketika seseorang memilih mengonsumsi lemak lebih banyak dan membatasi karbohidrat, asupan lemak tinggi salah satunya bisa diperoleh dari susu dan produk olahannya [3].

Masalahnya, tidak semua orang memiliki tubuh yang cocok menerima laktosa (salah satu nutrisi di dalam susu) [4].

Jadi bagi penderita intoleransi laktosa, ketahui apakah diet keto aman bagi tubuh.

Bolehkah penderita intoleransi laktosa melakukan diet keto?

Boleh, sebab penderita intoleransi laktosa tidak harus mengonsumsi susu dan produk olahannya selama menjalani diet keto [5,6,7].

Mengonsumsi susu dan produk olahannya memang menjadi jalan termudah untuk memperoleh lemak [3].

Terdapat banyak produk susu berkandungan tinggi lemak sehingga menjadi sumber lemak utama pada kebanyakan pelaku diet keto [3].

Intoleransi laktosa sendiri tergolong sebagai jenis gangguan pencernaan yang ditandai dengan sering buang gas, perut kembung, dan diare karena tubuh tidak mampu mencerna laktosa [4].

Di dalam tubuh manusia terdapat enzim laktase yang berfungsi utama dalam pengubahan laktosa menjadi galaktosa dan glukosa [4].

Keduanya tubuh gunakan sebagai sumber tenaga, namun pada intoleransi laktosa, enzim tersebut tidak terproduksi secara normal [4].

Karena enzim laktase tidak dihasilkan secara memadai, proses pencernaan laktosa tidak berjalan dengan baik [4].

Gejala intoleransi laktosa pun akan timbul setiap penderitanya mengonsumsi makanan atau minuman mengandung laktosa [4].

Intoleransi laktosa pun berbeda dari alergi susu karena alergi susu merupakan kondisi ketika tubuh mengeluarkan reaksi dari sistem imun terhadap protein yang terkandung di dalam susu [4,7].

Sementara itu, laktosa juga terdapat pada susu, hanya saja laktosa adalah sejenis gula yang berfungsi mendukung proses penyerapan mineral pada tubuh [8].

Untuk penderita intoleransi laktosa, pemenuhan kebutuhan lemak selama menempuh diet keto tidak harus dari produk susu (menuruti standar diet keto) [5,6,7].

Namun sebelum menjalani diet keto, pastikan sudah memeriksakan diri ke dokter [5,6,7].

Beberapa penderita intoleransi laktosa masih bisa mengonsumsi susu dan produk olahannya walau sedikit [5,6,7].

Namun, beberapa penderita lain dapat mengalami gejala intoleransi berat bila memaksakan diri mengonsumsi produk susu [5,6,7].

Maka dari itu, sesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing dengan melakukan pemeriksaan lebih dulu ke dokter [5,6,7].

Tips Diet Keto Bagi Penderita Intoleransi Laktosa

Bila ingin menjalani diet keto bebas susu dan produk olahannya, berikut adalah beberapa tips asupan yang tepat [6].

  • Memilih susu kelapa, susu almond atau susu kacang Macadamia yang tergolong lebih aman dikonsumsi.
  • Memilih yogurt almond dan keju krim mete untuk menggantikan yogurt dan keju krim biasa.
  • Memilih mentega almond daripada mentega biasa.
  • Mengonsumsi minyak dan buah zaitun serta buah alpukat yang kaya lemak baik.
  • Mengonsumsi buah berry dengan whipped cream yang terbuat dari kelapa.
  • Tetap bisa mengonsumsi daging ayam, telur organik, daging sapi, daging babi, sayuran non tepung, ikan makarel, dan ikan salmon.

Ketahui seberapa serius kondisi intoleransi laktosa yang dialami sebelum melakukan diet keto [5,6,7].

Dengan begitu, penderita dapat menentukan apakah tubuhnya sanggup menerima susu dan produk olahannya.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment