12 Cara Mengatasi Batuk Berdahak Pada Ibu Hamil

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Batuk selama kehamilan merupakan hal normal dan dapat terjadi kapan saja karena perubahan hormonal yang terjadi di dalam tubuh wanita yang cenderung lebih sensitif terhadap alergi, flu atau masalah lain yang dapat menyebabkan gejala seperti ini.[1]

Batuk selama kehamilan tidak membahayakan bayi, karena itu bukan gejala yang berbahaya dan bayi tidak merasakannya. Namun beberapa penyebab batuk yang membahayakan bayi seperti penyakit asma,bronkitis atau pneumonia.[1] Terdapat beberapa cara untuk mengatasi batuk berdahak pada ibu hamil, baik secara alami maupun secara medis yaitu sebagai berikut.

1. Cuka Sari Apel

Memiliki cuka sari apel membuat tubuh lebih basa. Tubuh yang lebih basa efektif dalam melawan virus penyebab pilek dan batuk. Sehingga minuman asam manis ini secara alami bisa menyembuhkan batuk saat hamil. Dapat mulai meminumnya sebagai beberapa gejala pertama dari pendekatan dingin dan terus melakukannya sampai mereda. Campurkan 1-2 sendok makan cuka sari apel dengan air dan minumlah dua hingga tiga kali sehari.[2]

2. Madu

Madu merupakan obat yang diterima secara universal untuk pilek dan batuk. Madu bertindak sebagai penekan batuk, meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menenangkan sakit tenggorokan. Selain itu madu mudah di dapat dan rasanya enak. Jadi, jika mencari cara menyembuhkan batuk di rumah selama kehamilan, cobalah madu.[2] Minuman hangat seperti teh dan madu dapat menenangkan gejala batuk.[3]

3. Lemon

Vitamin C berlimpah dalam lemon yang merupakan antioksidan alami yang juga memiliki sifat antivirus dan antibakteri. Lemon juga kaya akan potasium yang penting untuk fungsi ginjal yang tepat. Ginjal membuang limbah dari tubuh, yang selanjutnya dapat membantu dalam mengatasi virus flu.[2]

4. Vitamin C

Vitamin C adalah antioksidan penting yang menjaga tubuh tetap sehat dan kuat. Cobalah untuk memasukkan lebih banyak makanan yang kaya akan sumber vitamin ini.[2] Beberapa makanan yang mengandung vitamin C adalah buah jeruk, tomat, paprika, brokoli, bayam, melon, kiwi, dan kubis merah. Dengan vitamin C ini juga dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.[3]

5. Air

Semua orang pasti mengetahui bahwa tetap terhidrasi sangat penting saat tubuh merasa tidak sehat misalnya karena batuk berdahak. Saat batuk tubuh kehilangan lebih banyak air dari biasanya. Oleh karena itu, minum banyak air hangat membantu mencegah dehidrasi, dan juga membantu mengatasi kemacetan. Selain itu, kaldu hangat juga bermanfaat saat mengalami batuk berdahak.[2]

6. Berkumur dengan Air Asin

Berkumur dengan air hangat dapat membantu mengurangi infeksi saluran pernapasan hingga 40%. Larutan garam dapat menarik kelebihan cairan dari jaringan yang meradang di tenggorokan, sehingga mengurangi rasa sakit. Selain itu, juga mengendurkan lendir dan menghilangkan alergen, bakteri dan jamur dari tenggorokan. Untuk melihat hasilnya, lakukan ini dua hingga tiga kali sehari.[2]

7. Humidifier

Kondisi kering di dalam rumah dapat memperburuk gejala yang dialami.[3] Humidifier dapat meningkatkan kadar air di udara dan membantu melembabkan saluran hidung, tenggorokan dan paru-paru. Sehingga memudahkan air mengalir dan memberikan kelegaan hidung dan saluran yang tersumbat.[2] Sehingga menggunakan pelembab udara dapat membantu di malam hari, agar tidur dengan nyaman.[3]

8. Jahe

Saat mengalami batuk berdahak, jahe dapat mengurangi dahak dan peradangan. Cara terbaik untuk menikmati jahe adalah dalam bentuk teh jahe. Didihkan dua gelas air, kemudian tambahkan dua sendok jahe parut. Lalu, didihkan selama 15 menit. Setelah agak dingin, tambahkan madu dan minum.[2]

9. Istirahat

Saat tubuh tidak sehat, maka tubuh perlu istirahat. Ciptakan suasana rumah yang nyaman saat akan istirahat, misalnya dengan pelembab udara dikamar dengan pertahankan kepala di atas bantal saat beristirahat. Istirahat yang cukup dengan duduk bersantai, tidur siang atau tidur sepanjang malam adalah cara yang bagus untuk memberikan waktu istirahat yang sangat dibutuhkan tubuh.[4]

10. Sirup Guaifenesin

Sirup guaifenesin adalah ekspektoran batuk yang bekerja dengan meningkatkan kelembapan di saluran pernapasan dan meningkatkan pembuangan dahak melalui proses alami. Pada dosis standar over the counter (OTC), sirup guaifenesin umumnya dianggap dapat diterima untuk digunakan pada kehamilan. Jika akan menggunakannya perlu periksa label dan hindari produk guaifenesin yang mengandung alkohol atau propilen glikol yang dapat berbahaya bagi janin.[5]

11. Antibiotik

Antibiotik mungkin diperlukan dalam kasus khusus ketika memiliki dahak berwarna kuning atau kehijauan, demam konstan dan sakit tubuh. Antibiotik harus selalu diminum setelah berkonsultasi dengan dokter dan dalam dosis yang ditentukan. Dokter akan memandu mengenai antibiotik yang paling efektif, mengingat riwayat dan organisme penyebab batuk yang dialami. Banyak antibiotik yang dilarang pada kehamilan karena risiko cacat lahir yang tinggi, jadi selalu pastikan dokter mengetahui kehamilan.[5]

12. Acetaminophen

Acetaminophen (parasetamol) aman diminum dua kali sehari untuk tenggorokan dan sakit karena pilek dan batuk.[5] Jangan lupa untuk selalu membaca label atau tanyakan kepada apoteker sebelum digunakan oleh wanita hamil. Jika merasa ragu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Kapan Harus Ke Dokter?

Wanita hamil harus menemui dokter setiap kali dia batuk atau terkena penyakit pernapasan lainnya untuk memulai pengobatan agar tidak membahayakan bayi dan menghindari komplikasi.[1]

Batuk yang intens tidak menyebabkan kontaraksi rahim, juga tidak menggantikan plasenta. Namun bisa sangat tidak nyaman dan menyebabkan nyeri pada otot-otot perut ketika terjadi berulang[1]. Oleh karena itu penting sekali untuk dibantu medis untuk menyingkirkan batuk dan memungkinkan lebih banyak istirahat.

Beberapa peringatan yang mengindikasikan perlunya pergi ke dokter ditandai dengan beberapa gejala sebagai berikut batuk terus-menerus,batuk darah, sesak napas atau kesulitan bernapas, demam dan mengigil. Tanda dan gejala ini menunjukkan adanya komplikasi dan adanya bakteri yang perlu diobati oleh dokter.[1]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment