Daftar isi
Tentang Ciplukan
Ciplukan merupakan tanaman tahunan yang tumbuh subur pada kawasan yang beriklim tropis, subtropis, dan daerah hangat [1,2,3].
Di beberapa daerah, ciplukan dianggap sebagai gulma tanaman, kebun, dan perkebunan. Tanaman ini merupakan penyebab bakteri Xanthomonas campestris pv. vesicatoria yang menyerang tomat [1].
Selain itu, ciplukan juga merupakan agen pembawa virus pada tanaman tembakau, kentang, okra, capsicum pepper, alfalfa, kacang-kacangan, dan berbagai tanaman lainnya [1].
Meski demikian, konon ciplukan banyak digunakan dalam pengobatan tradisional [1,4].
Buah, daun, akar, dan bijinya ternyata mengandung senyawa-senyawa kimia yang memberikan nutrisi bagi tubuh [2,3,4,5].
Secara taksonomi, ciplukan memiliki nama latin Physalis angulata L. dan termasuk dalam ordo Solanales, famili Solanaceae, genus Physalis L. [6]. Bila dirunut dari sejarahnya, tanaman ini berasal dari Amerika [5,6].
Ciplukan mempunyai banyak sebutan antara lain cut leaf ground cherry, balloon cherry, bladder cherry, bush tomato, cape gooseberry, fisalia, dan wild gooseberry [1].
Meski di Jawa ciplukan banyak tumbuh liar di kebun, semak, tepi hutan, trotoar, dan kayu ringan, kini flora ini tergolong langka [3].
Di luar negeri, ciplukan banyak dibudidayakan untuk berbagai keperluan seperti pengobatan, makanan, makanan ternak, hiasan, dan lain-lain [7]. Tinggi tanaman ciplukan sekitar 1 hingga 2 meter [1].
Buahnya kecil, berjenis berry, dan bisa dimakan. Bentuknya seperti telur, berurat lembayung, dan terbungkus sekam atau kelopak buah berwarna hijau pucat (coklat pucat ketika kering) yang menggembung [1,3,5].
Rasa buah ciplukan ada yang asam, manis, bahkan beberapa ada yang pahit [5,34].
Di dalam buah terdapat banyak biji kecil yang juga dapat dimakan [34]. Buah ciplukan berwarna hijau saat masih mentah dan menjadi oranye bila sudah masak [1,3].
Kandungan Gizi Ciplukan
Pembudidayaan tanaman bergenus Physalis tak hanya digunakan sebagai bahan pangan saja, namun juga dimanfaatkan senyawa kimianya dalam banyak pengobatan [7].
Dua kelompok utama senyawa tersebut adalah alkaloid tropalin dan beragam fisalin [7].
Selain itu, ciplukan merupakan sumber berbagai fitokonstituen seperti fitosterol, withangulatin A, dan flavonol glikosida [7].
Studi fitokimia pada buah ciplukan menunjukkan adanya kandungan saponin, polifenol, alkaloid, fisalin (D, I, G, K, B, F, E), fisalin (E, F, dan G), anolides, dan flavonoid [1,3].
Secara detail, komposisi senyawa aktif pada tanaman ciplukan antara lain:
- Biji, mengandung protein 12-25% dan minyak lemak 15-40% yang komponen utamanya terdiri atas asam palmitat dan asam stearat [3].
- Akar, terdapat kandungan alkoloid [3].
- Daun, ditemukan adanya glikosida flavonoid (luteon) [3,4].
- Kuncup, mengandung senyawa flavonoid dan saponin [3].
Dalam 100 gram buah ciplukan terdapat nutrisi sebagai berikut [11]:
Komposisi | Kadar Nutrisi |
Kalori | 222 kJ |
Karbohidrat | 11,2 g |
Protein | 1,9 g |
Lemak | 0,7 g |
Vitamin A | 720 IU |
Vitamin C | 11 mg |
Thiamin | 0,1 mg |
Niacin | 2,8 mg |
Kalsium | 9 mg |
Besi | 1 mg |
Fosfor | 40 mg |
Kolesterol | 0 mg |
Berdasarkan studi yang dilakukan pada seluruh bagian tanaman menunjukkan bahwa tanaman ciplukan mengandung 4 glikosida fenolik, yaitu metil salisilat 2-O triglycosida, icarisida E5, kuersetin 3-O rutinosida, dan isorhamnetin 3-O rutinosida [12].
Manfaat Ciplukan
Dari berbagai studi yang dilakukan oleh para pakar botani dan kesehatan, tanaman ciplukan memberikan peran yang penting dalam menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, di antaranya.
Mencegah Berbagai Penyakit
Penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol pada ekstrak buah ciplukan menunjukkan sifat antidiabetes secara in vitro dengan menghambat alfa amilase dan alfa glukosida [13].
Selain buah, ekstrak etanol yang dihasilkan akar ciplukan juga berkhasiat mencegah diabetes.
Ekstrak tersebut mampu menurunkan glukosa darah, kolesterol, trigliserida, dan LDL dengan peningkatan HDL yang signifikan [14].
Studi yang dilakukan pada ekstrak alkohol akar ciplukan dan ekstrak metanol daun ciplukan terbukti mampu mencegah asma [15].
- Kanker
Senyawa fisalin pada batang dan daun ciplukan serta withanolides pada buahnya dapat menghambat pertumbuhan sel-sel kanker pada manusia [16].
Jenis kanker tersebut antara lain kanker payudara, kanker prostat, dan kanker kulit (melanoma) [17, 18, 19].
- Tukak Buruli
Penyakit tukak buruli (buruli ulcer) disebabkan oleh Mycobacterium ulcerans. Campuran dari jarak pagar, tumbuhan kapas, ciplukan, dan flamboyan bermanfaat dalam pengobatan tukak buruli [20].
Selain untuk mengobati tukak buruli, formula herbal dari jarak pagar, tumbuhan kapas, ciplukan, dan flamboyan ternyata juga mampu untuk menghilangkan parasit Plasmodium falciparum dan P. malariae penyebab malaria [21].
Penggunaan formula herbal tersebut tidak menimbulkan efek samping yang berarti [21].
- Kencing Nanah (Gonore)
Kencing nanah adalah salah satu penyakit seksual yang menular.
Melalui uji klinis, ekstrak daun etanol-air dari daun ciplukan terbukti dapat melawan bakteri Neisseria gonore penyebab penyakit kencing nanah agar tidak aktif [22].
- Penyakit Tidur (African Sleeping Sickness)
Ramuan daun ciplukan yang dipadukan dengan daun tanaman hias Anchomanes difformis dapat digunakan untuk mengobati penyakit tidur yang disebabkan oleh parasit Trypanosoma brucei rhodesiense [25].
- Penyakit chagas
Penyakit chagas disebabkan oleh parasit Trypanosoma cruzi. Parasit ini dapat dilawan dengan mengkonsumsi ekstrak ciplukan [25].
Kulit dan tulang
- Kulit
Kandungan vitamin C pada buah ciplukan memiliki manfaat yang erat dalam menjaga kesehatan kulit.
Hasil penelitian yang dilakukan, buah ciplukan mampu mengobati gejala-gejala eksim atopik klinis seperti gatal-gatal, eritema, edema, penebalan kulit, dan lesi eksematosa pada kulit [27].
- Tulang
Ekstrak tanaman ciplukan dan jus buah ciplukan dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, salah satunya adalah rematik [1].
Manfaat Lain
Selain dapat digunakan untuk mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit, tanaman ciplukan memiliki manfaat lain bagi kesehatan, di antaranya.
- Kaya akan Antioksidan
Kandungan fenol dan flanoid yang berasal dari batang, daun, buah, dan akar ciplukan menunjukkan zat antioksidan yang berfungi sebagai imun tubuh.
Antioksidan yang terdapat pada ekstrak daun dan buah lebih tinggi daripada yang ada pada batang dan akar [28].
Antioksidan mampu mencegah dan mengobati penyakit-penyakit kronis, anti penuaan dini, juga melindungi otak dari penyakit degeneratif [29].
- Antinosiseptif
Antinosiseptif diketahui memiliki efek analgesik.
Studi terhadap fisalin B, D, F, dan G serta ekstrak air pada akar tanaman ciplukan menunjukkan sifat antinoseptik [23,24].
- Antiinflamasi
Bagian tanaman ciplukan baik akar, batang, daun, buah, maupun ekstraknya menunjukkan efek analgesik dan zat antiinflamasi [30].
Beberapa aktivitas mikroba dapat dihambat oleh kandungan fisalin kompleks yang terdapat pada buah ciplukan [35].
Hasil penelitian lain menunjukkan bahwa ekstrak daun dan kalus tanaman ciplukan efektif melawan bakteri patogen dan jamur [33].
- Anti Leishmania
Senyawa fisalin-F pada seluruh bagian tanaman ciplukan secara signifikan mampu melawan parasit Leishmania. Dalam perkembangannya, senyawa ini dapat dibuat obat terapi baru bagi penyakit cutaneous leishmaniasis [31].
- Immunomodulator
Senyawa fenolik seperti flavonoid, turunan tanin, fenilpropan, dan senyawa fenolik sederhana lainnya bertindak sebagai immunomodulator dengan reaksi biokimia intraseluler [36].
Ekstrak ciplukan mampu merangsang limfosit tubuh dan secara klinik berguna untuk menguatkan sistem kekebalan [4].
- Diuretik
Dari penelitian yang dilakukan, daun dan seluruh bagian tanaman ciplukan ternyata dapat berfungsi sebagai diuretik [32].
Efek Samping Ciplukan
Tak banyak studi yang menjelaskan efek samping dari ciplukan yang memiliki nama latin Physalis angulata L. ini. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
- Pusing
Terlalu banyak mengkonsumsi ciplukan dapat menyebabkan pusing [1, 25].
- Keracunan
Spesies buah ciplukan lain yang bernama latin Physalis peruviana L. bagi individu tertentu kemungkinan bisa menimbulkan keracunan jika dikonsumsi dalam keadaan mentah [25].
Buah yang masih mentah mengandung solanin, yaitu racun yang juga ditemukan dalam kentang dan tomat [36].
Solanin dapat menyebabkan gangguan seperti kram perut, diare, mual, muntah, detak jantung tidak teratur, pusing, dan sakit kepala.
Meski jarang ditemui, pada kasus tertentu, racun ini dapat berakibat fatal seperti pupil melebar, demam, halusinasi, kelumpuhan, ikterus, dan hipotermia [36].
Efek alergi mengkonsumsi buah ciplukan bisa saja terjadi pada kasus tertentu, meski hal ini jarang terjadi. Kandungan vitamin C buah ciplukan juga dapat memicu gejala alergi bagi Anda yang tidak tahan terhadapnya [26].
Tips Penyimpanan Ciplukan
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyimpan buah ciplukan.
- Buah ciplukan biasanya akan jatuh ke tanah sebelum masak. Setelah dipetik, simpanlah buah tersebut dalam keranjang tanpa mengupas kulit sekamnya pada suhu ruangan [34].
- Buah akan matang dalam waktu satu minggu atau kurang. Kematangan buah ditandai dengan perubahan warnanya, dari kuning muda menjadi kuning keemasan [34].
- Untuk mempertahankan kesegarannya hingga 3 bulan, Anda bisa menempatkan ciplukan yang masih terbungkus kulit sekam dalam tas jaring dan simpan di tempat yang dingin dengan suhu sekitar 50 derajat [34].
- Anda juga bisa menyimpannya dalam kulkas selama beberapa minggu dengan catatan buahnya masih terbungkus kulit sekam dan menjemurnya di bawah sinar matahari setelah buah dipetik [38].
- Anda juga bisa menyimpannya di kulkas dengan mengupas kulit sekamnya. Lalu cucilah dengan air bersih. Buah ini mampu bertahan di kulkas selama 5 hingga 7 hari [34].
Tips Konsumsi Ciplukan
Buah ciplukan merupakan salah satu buah langka yang paling diminati.
Orang-orang Aborigin di Australia banyak menjadikannya sebagai makanan. Di negara Afrika yang beriklim tropis, ciplukan banyak dijadikan snack [1].
Anda dapat memakannya saat buah masih segar atau dikeringkan setelah kulit sekamnya dikupas. Buah ciplukan bisa juga ditambahkan ke dalam makanan [37].
Berikut beberapa tips menikmati buah ciplukan [37]:
- Dimakan sebagai camilan saat masih segar
- Menambahkannya ke dalam salad buah.
- Menaburkannya di atas salad gurih.
- Menghaluskannya.
- Mencelupkannya ke dalam saus cokelat untuk hidangan penutup.
- Sebagai bahan pembuat saus untuk dinikmati dengan daging atau ikan.
- Dibuat salad gandum.
- Menambahkannya ke dalam yogurt dan granola.