7 Efek Samping Kelebihan Makan Yogurt

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Yogurt merupakan produk susu yang dihasilkan melalui fermentasi kultur starter campuran yang terdiri dari Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus delbrueckii ssp[1]. Susu yang merupakan bahan utama yogurt kaya akan protein, kalsium, dan mineral lainnya, dan berbagai vitamin.

Dalam proses fermentasi beberapa vitamin, seperti vitamin B 1 dan asam pantotenat , berkurang sebab digunakan oleh kultur bakteri dalam proses produksi yoghurt. Meskipun demikian kadar asam folat biasanya lebih tinggi daripada susu karena bakteri yang digunakan akan memproduksi asam folat sendiri[1].

Meski digadang-gadang memiliki ribuan manfaat, namun konsumsi yogurt bukannya tidak memiliki resiko sama sekali. Terlebih bagi orang-orang yang memiliki penyakit bawaan seperti alergi, jantung dan diabetes. Kelebihan mengkonsumsi yogurt akan berdampak sebagai berikut:

1. Alergi

Bahan dasar yogurt adalah susu. Meski telah mengalami proses fermentasi yang telah menghilangkan kandungan laktosa dan whey (cairan dadih) susu, namun yogurt masih mengandung sejumlah protein susu dan komponen kasein, salah satu zat penyebab alergi pada susu.

Beberapa orang yang memiliki alergi susu atau kasein mengalami kondisi serius hanya beberpa menit setelah mereka mengkonsumsi susu dan produk olahannya termasuk yogurt. Gejala tersebut meliputi pembengkakan di dalam mulut , nyeri dada, gatal-gatal, bahkan kesulitan bernapas[2]. Jika gejala tersebut muncul seseorang memerlukan perawatan medis serius.

2. Penyakit Jantung

Terlalu banyak lemak jenuh dalam tubuh kita beresiko menimbulkan penyakit jantung. Susu memiliki lemak trigliserida yang mengandung konsentrasi asam lemak tinggi. Proses fermentasi pada yogurt hanya sedikit mempengaruhi komposisi lemak susu[3].

Lemak jenuh akan meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah, sehingga meningkatkan  risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2. Orang dewasa tidak direkomendasikan mengasup lebih dari 24gr lemak jenuh setiap harinya. Sementara pada beberapa produk yogurt di pasaran mengandung 0.8gr-27,3gr lemak jenuh dalam satu kemasan 130gr[4].

3. Kembung dan Gangguan Pencernaan

Beberapa orang dengan intoleransi laktosa akan mengalami rasa sakit pada perut dan kembung setelah makan yogurt. Orang yang alergi terhadap produk susu harus berhenti mengonsumsi yogurt karena dapat mengalami sakit perut, gangguan pencernaan dan diare[5].

Selain itu kandungan karbohidrat dalam makanan fermentasi seperti yogurt menyebabkan perluasan populasi bakteri di usus halus. Hal ini dapat menimbulkan gejala Gastrointestinal atau pendarahan saluran pencernaan[6].

4. Sakit Kepala

Yogurt kaya akan prebiotik yang membentuk asam amina biogenetik hasil fermentasi protein. Beberpa jenis yogurt terutama yogurt alami buatan rumah tangga menghasilkan zat amonia yang tinggi[7]. Asam amina biogenik, terutama histamin dan tyramine yang terbentuk secara alami pada yogurt dapat merangsang sistem saraf pusat, menyebabkan peningkatan atau penurunan aliran darah yang akan menimbulkan rasa sakit kepala[8].

5. Kandungan Gula yang Tinggi

Beberapa produk yogurt komersil memiliki kandungan gula 20-25 gram/kemasan 5ons. Meski dalam prosesnya yogurt dapat membentuk laktosa secara alami namun para produsen cenderung menambah gula dalam produk mereka[9].

Di pasaran, kandungan gula sangat bervariasi pada setiap merk yougur, namun survey yang dilakukan di sejumlah supermarket besar di Inggris menemukan produk yougurt rendah lemak dan produk yogurt khusus anak-anak mendapat gula tambahan lebih banyak dari pada yogurt tinggi lemak[10]. Mengonsumsi gula berlebih dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan mulai dari obesitas, kolesterol, hingga penyakit diabetes.

6. Kerusakan Gigi

Periodontitis merupakan penyakit inflamasi kronis yang menyebabkan kerusakan jaringan ikat dan tulang alveolar di sekitar gigi. Konsumsi yogurt dan makanan fermentasi susu lainnya memiliki hubungan signifikan terhadap Periodontitis[11]. Selain itu penambahan gula yang cukup banyak pada produk yogurt komersil di pasaraan cukup besar menyumbang penyebab karies gigi[12].

7. Waspadai Interaksi Obat

Yogurt dapat bereaksi terhadap pemberian obat-obatan tertentu. Hal ini akan menyebabkan kinerja obat-obatan tersebut tidak efektif atau bahkan menyimpang jauh dari fungsi yang diharapkan. Sebaiknya hindari konsumsi yogurt jika anda dalam perawatan medis yang menggunakan obat-obatan berikut[13]:

Yogurt memiliki reaksi negative terhadap antibiotik (antibiotik tetrasiklin). Kalsium yang terkandung dalam yogurt dapat menempel pada tetrasiklin. Hal ini akan mengurangi jumlah tetrasiklin yang dapat diserap tubuh dan menurunkan efektivitas tetrasiklin. Untuk menghindari reaksi tersebut makanlah yogurt dua atau empat jam setelah minum tetrasiklin.

  • Obat-obatan yang menurunkan sistem kekebalan (Imunosupresan)

Obat-obatan seperti azathioprine (Imuran), basiliximab, cyclosporine, daclizumab, muromonab-CD3, mycophenolate, tacrolimus, sirolimus, prednison , ortikosteroid memiliki fungsi untuk menurunkan system kekebalan tubuh.

System kekebalan tubuh biasanya mengontrol bakteri dalam tubuh untuk mencegah infeksi. Obat-obatan yang menurunkan fungsi tersebut dapat menyebabkan anda merasakan sakit dan meningkatkan resiko infeksi akibat kurangnya pertahanan tubuh terhadap bakteri tersebut. Mengkonsumsi yogurt yang mengandung bakteri hidup di dalamnya bersamaan dengan obat-obatan tersebut dapat membahayakan tubuh anda.

Jumlah yang Disarankan dan Cara Mengkonsumsi Yogurt

Yogurt dapat menjadi menu diet harian anda untuk mendapatkan manfaatnya bagi kesehatan anda. Disarankan mengkonsumsi susu termasuk produk olahannya seperti yogurt tidak lebih 3 cangkir setiap harinya[14]. Hal ini tentu saja harus diikuti dengan variasi makanan sehat lainnya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anda. Dalam mengkonsusmi yogurt terutama yang berupa produk komersial anda harus memperhatikan beberpa hal berikut:

  • Biasakan membaca tabel kandungan gizi pada produk yogurt yang anda beli. Beberapa produk memasukkan gula tambahan dalam jumlah yang cukup banyak, selain itu kandungan lemak dan karbohidrat juga harus menjadi perhatian anda.
  • Sebaiknya konsumsi yogurt plain yang tidak menggunanakan gula tambahan di dalamnya. Beberapa produk yogurt berbahan nabati (non dairy) seperti susu kedelai sekarang juga tersedia di pasaran. produk ini dapat menjadi alternatif pengganti yogurt berbahan dasar susu yang biasa anda konsumsi.
  • Campurkan buah-buahan maupun kacang-kacangan sebagai tambahan serat dan gula alami pada yogurt yang anda konsumsi.
  • Jika anda memiliki Riwayat alergi susu, sebaiknya hindari mengkonsumsi yogurt sama sekali.
  • Jangan lupa berkumur dan menggosok gigi setelah anda makan yogurt untuk mencegah penyakit gigi dan gusi.
  • Jika anda sedang menjalani terapi yang mengharuskan konsumsi obat anti biotik dan obat yang menurunkan sistem kekebalan tubuh, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu pada dokter anda sebelum mengkonsumsi yogurt.
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment