Kenali Makanan yang Berinteraksi dengan Obat dan Bisa Menimbulkan Efek Negatif

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Interaksi bisa terjadi oleh segala partikel, bisa itu partikel pada obat ataupun makanan. Lalu jika makanan dan obat dikonsumsi bersamaan, bisa membuat efek positif atau makanan yang berinteraksi dengan obat menimbulkan efek negatif? Berikut ulasan lengkapnya. [1]

Apakah Makanan Bisa Menimbulkan Interaksi dengan Obat?

Interaksi antara makanan dan obat dapat terjadi ketika keduanya saling mengganggu. Interaksi obat dengan makanan bisa terjadi pada obat yang diresepkan maupun yang tidak diresepkan, contohnya ada antacida dan vitamin. [1]

Perlu Anda ingat bahwa tidak semua obat dipengaruhi oleh makanan, namun bisa juga dipengaruhi oleh waktu ketika Anda memakan obat tersebut. Ketika Anda memakan obat dan makanan sekaligus, maka ada kemungkinan besar bahwa obat tidak akan terserap tubuh. Kemungkinan lainnya yaitu makanan yang dimakan bisa memperlambat atau menghambat penyerapan. [1]

Makanan bisa menimbulkan reaksi yang mengubah efek obat, dalam artian bisa menambah positif efek obat ataupun sebaliknya. Jadi, perlu diperhatikan lagi pasangan obat dan makanan yang tidak bisa dimakan secara bersamaan, misalnya dengan melakukan cara-cara berikut: [1]

  • Wajib membaca keterangan resep pada wadah obat, jik ada yang tidak dimengerti bisa ditanyakan pada dokter.
  • Menambah wawasan atau membaca tentang petunjuk, peringatan, dan pencegahan interaksi antara obat juga makanan.
  • Pastikan meminum obat dengan satu gelas air putih.
  • Tidak disarankan mencampur obat dengan makanan, apalagi memisahkan kapsul.
  • Tidak boleh mencampurkan obat pada air panas.
  • Vitamin tidak bisa dikonsumsi dengan obat yang lain.
  • Tidak boleh meminum obat dengan alkohol.

List Makanan yang Dapat Menimbulkan Interaksi dengan Obat

Mengkonsumsi obat-obatan baru akan sedikit mengubah gaya hidupmu, termasuk tentang asupan makananmu. Anda perlu memilah makanan yang masuk sehingga tidak menimbulkan interaksi negatid dengan obat. Berikut adalah daftar interaksi obat dengan makanan: [2]

Jika Anda berpendapat meminum asetaminofen setelah meminum alkohol bisa menangkal mabuk, maka pendapat Anda itu salah.

Konsumsi Asetaminofen dan alkohol bersamaan akan membuatmu berisiko terserang penyakit hati. Peluang risiko tersebut akan semakin tinggi jika Anda meminum alkohol 3x sehari dan mengkonsumsi Asetaminofen setiap hari. [2]

Beberapa antibiotik tidak boleh dikonsumsi dengan beberapa produk susu seperti yogurt dan keju. Hal tersebut dikarenakan produk susu bisa menghambat proses penyerapan obat dalam aliran darah. [2]

Antibiotik yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan susu yaitu fluoroquinolones dan beberapa tetrasiklin. Anda tidak boleh memakan produk susu 2 jam sebelum dan 6 jam setelah konsumsi antibiotik. [2]

  • MAOI dengan Keju

Jika Anda mengonsumsi antidepresan MAOI yang mengandung bahan aktif, seperti Iiocarboxazid, phenelzine sulfate, dan tranylcypromine sulfate, maka perlu memerhatikan asupan keju juga. Hal tersebut karena keju dan MAOI tidak bisa disatukan. Kombinasi keduanya bisa menyebabkan hipertensi yang cukup. Tak hanya keju, MAOI juga tidak cocok bersamaan dengan kacang, ragi, dan beberapa jenis anggur. [2]

Metronidazol biasa digunakan untuk mengobati infeksi seperti infeksi pada bagian vagina akibat bakteri. Kombinasi keduanya bisa mengakibatkan muntah yang cukup parah. Anda bisa meminum alkohol setidaknya 2 hari setelah konsumsi obat ini. [2]

Anda tidak boleh mengkonsumsi Aspirin dengan sayuran yang berdaun hijau. Hal tersebut karena sayur bisa menurunkan efek Aspirin dalam mengencerkan darah. Apalagi jika Anda mengkonsumsi sayuran hijau setiap hari kemudian mengkonsumsi Aspirin, maka efeknya akan lebih parah. [3]

Warfarin adalah obat yang bekerja untuk membantu mencegah pembekuan darah pada tubuh. Vitamin K bisa mengurangi efektivitas daripada kerja Warfarin. Contoh makanan yang mengandung vitamin K yang tingg yaitu brokoli, bawang, kangkung, bayam, sawi, lobak, hingga kubis. [4]

Statin biasa digunakan untuk menurunkan kolestrol seseorang. Sayangnya, konsumsi grapefruit (jeruk Bali merah) bisa meningkatkan kadar statis dalam tubuh, sehingga akan berbahaya jika dikonsumsi bersamaan atau mengkonsumi jeruk terlalu tinggi. Efek samping Statin yaitu nyeri pada otot dan kelainan pada hati. [4]

  • Antiroid dengan Makanan Kaya Yodium

Obat Antiroid sering dikonsumsi untuk membantu dalam menekan jumlah hormon tiroid pada tubuh sehingga bisa mengurangi gejala Hipertiroidisme. [4]

Penelitian diet tinggi di Amerika menunjukkan bahwa orang yang diet yodium tinggi lebi rendah mengalami hipertiroidisme, sehingga tidak baik makanan yang beryodium tinggi dimakan dengan obat antiroid. [4]

Apalagi obat antiroid bekerja dengan mencegah penyerapan yodium di lambung. Ketika diet tinggi yodium, maka perlu konsumsi antiroid dengan jumlah yang tinggi. [4]

Semakin besar antiroid yang dikonsumsi makan akan menimbulkan beberapa efek samping seperti gatal-gatal dan ruam. Makanan yang kaya akan yodium yaitu makanan laut, telur, daging, dan produk susu. [4]

Tips Saat Mengonsumsi Obat agar Tidak Terjadi Interaksi Terhadap Makanan

Bagian terakhir yaitu tentang bagaimana cara yang harus Anda lakukan agar obat tidak berinteraksi negatif dengan makanan atau minuman yang Anda konsumsi. Berikut adalah tipsnya:

  • Anda perlu perhatikan instruksi yang diberikan dokter dan pada kemasan obat. [5]
  • Anda harus tahu apa saja obat yang bisa dimakan dengan makanan atau tanpa makanan. Obat yang bisa dikonsumsi tanpa makanan yaitu antibiotik, obat pengganti tiroid, dan untuk mengobati osteoforosis. Obat yang dikonsumsi dengan makanan yaitu obat penghilang rasa sakit. [5]
  • Obat yang dikonsumsi harus diiringi asupan air putih sebanyak 1 gelas. [1]
  • Tidak boleh dikonsumsi dengan air panas karena bisa membuat obat tidak bermanfaat. [1]
  • Obat tidak bisa disatukan dengan suplemen vitamin apapun. [1]
  • Hindari konsumsi obat bersamaan dengan alkohol, kafein. [1]
  • Jika ada hal yang tidak dimengerti atau terjadi kondisi yang memburuk ketika mengkonsumsi obat dengan makanan, maka jangan ragu untuk segera menghubungi dokter agar dapat penanganan segera. [5]
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment