Ketahui Cara untuk Menaikkan Berat Badan Janin

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Pertumbuhan janin adalah komponen yang signifikan bagi kehamilan. Hal itu merupakan indikator penting untuk mengetahui kesehatan janin [1, 2]. Pertumbuhan janin dapat memengaruhi kesehatan jangka panjang si calon bayi di masa depan [1].

Pertumbuhan ini sangat dimodulasi oleh plasenta [2]. Plasenta adalah media yang berperan sebagai penghubung antara peredaran darah ibu dan peredaran darah janin guna menyalurkan bahan-bahan ke janin supaya ia dapat tumbuh dan berkembang [3].

Sayangnya, tidak semua pertumbuhan janin berjalan dengan lancar. Terkadang beberapa janin mengalami ketidaknormalan pada masa pertumbuhannya. Beberapa hal yang mungkin terjadi pada janin di antaranya: berat badan lahir rendah, makrosomia (berat badan lahir di atas rata-rata), ukuran janin di bawah rata-rata berdasarkan usia kehamilan (SGA), ukuran janin di atas rata-rata berdasarkan usia kehamilan (LGA), dan lain-lain. [2]

Faktor Penyebab Gangguan Pertumbuhan Janin

Ada beberapa faktor yang menyebabkan janin beresiko mengalami ketidaknormalan tersebut. Dari faktor maternal, ibu mungkin saja memiliki berat badan yang rendah sebelum hamil dan mengalami penambahan berat badan yang buruk ketika hamil. Atau ibu mungkin mengidap penyakit kronis/infeksi pada masa kehamilan, misalnya: gangguan hipertensi, diabetes melitus, penyakit autoimun, dsb. [2]

Gangguan pertumbuhan juga dapat timbul dari faktor janin. Janin bisa saja mengalami kelainan yang memengaruhi pertumbuhannya, seperti sindrom Down atau sindrom Turner. Beberapa mutasi genetik yang terjadi pada janin juga diketahui dapat mengakibatkan pembatasan pertumbuhan. Belum lagi faktor-faktor genetik yang mungkin terjadi. Selain itu, plasenta juga salah satu faktor resikonya. Plasenta dapat mengalami ketidaknormalan yang berimbas pada janin. [2]

Berat Badan Lahir Rendah

Berat badan lahir rendah adalah istilah yang ditujukan kepada bayi yang lahir dengan bobot kurang dari 2,5 kg atau di bawah rata-rata. Kondisi ini umumnya terjadi karena bayi lahir terlalu cepat atau prematur, tapi juga bisa sebabkan oleh sejumlah faktor yang telah disebutkan sebelumnya, di mana salah satunya adalah ibu tidak mengalami penambahan berat badan yang cukup selama kehamilan. Bayi dengan kondisi ini biasanya terlihat lebih kecil dibandingkan bayi dengan berat badan normal dan bertubuh kurus. [4]

Salah satu faktornya ialah ibu tidak mengalami penambahan berat badan yang cukup selama kehamilan. Sebagian besar wanita perlu menambah berat badan sekitar 11-16 kg selama kehamilan. Wanita dengan kondisi kelebihan berat badan perlu menambah BB lebih sedikit. Sedangkan wanita dengan kekurangan berat badan perlu menambah BB lebih banyak. Begitu juga wanita hamil yang mengandung lebih dari satu janin. [10]

Cara Menaikkan Berat Badan Janin

  • Menambah Asupan Kalsium

Kalsium berperan baik bagi pertumbuhan tulang dan gigi, serta aliran darah dan saraf manusia. Kalsium ternyata juga diketahui baik bagi wanita hamil. The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyarankan wanita hamil dan wanita menyusui untuk mengonsumsi 1000mg kalsium setiap harinya. Asupan kalsium tambahan pada masa kehamilan dikatakan berpotensi untuk mengurangi hasil kehamilan yang tidak sesuai harapan. [5]

Kalsium mampu mengurangi resiko gangguan hipertensi pada wanita hamil di mana gangguan ini biasanya dihubungkan dengan kematian ibu ketika melahirkan, kelahiran bayi prematur, dan kematian bayi baru lahir [7]. Megonsumsi asupan kalsium tambahan di masa kehamilan menawarkan manfaat, seperti: mencegah preeklampsia, mencegah bayi lahir prematur, serta meningkatkan kesehatan tulang ibu dan bayi. [7]

Sumber kalsium bisa ditemukan di bahan makanan, seperti: sayuran hijau, roti, ikan, kacang almon, sereal mengandung kalsium, jus jeruk mengandung kalsium, biji wijen. [7]

  • Menambah Asupan Protein

Protein adalah nutrisi yang penting untuk mendukung pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh. Kehamilan sendiri adalah tahapan yang sangat berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan yang cepat. Oleh karena itu, protein adalah asupan yang dibutuhkan untuk mendukung hasil kehamilan yang sehat [8].

Jumlah protein yang dibutuhkan setiap orang berbeda-beda, tergantung ukuran tubuh. Misalnya saja, wanita berbobot 70 kg dianjurkan mengonsumsi protein sekitar 75 g setiap harinya. Jumlah yang direkomendasikan akan berbeda bila orang lain memiliki massa tubuh yang berbeda. [6]

Protein banyak ditemukan di sejumlah makanan, seperti: makanan laut, daging tanpa lemak, daging unggas, telur, kacang-kacangan, kacang polong, produk kedelai, dan biji-bijian [6]. Telur dan daging ayam adalah sumber protein yang luar biasa. Selain berperan dalam meningkatkan berat badan janin, keduanya mengandung asam lemak omega yang penting bagi otak dan retina janin [5,9].

  • Mengonsumsi Makanan Mengandung Lemak Baik

Asupan lemak yang dikonsumsi seorang ibu hamil berpengaruh terhadap hasil kehamilan serta memodulasi pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan janin. Studi menyebutkan bahwa lemak yang dikonsumsi oleh ibu hamil harus disesuaikan dengan jumlah asupan lemak yang dianjurkan kepada masyarakat umum [11]

Kandungan lemak baik bisa ditemukan di bahan makanan, seperti: kacang-kacangan, ikan, buah alpukat, dan minyak zaitun. Sebaiknya hindari makanan mengandung lemak jenuh, misalnya: mentega, minyak kelapa sawit, minyak kelapa, keju, dan daging merah [10, 12].

Penelitian mengungkapkan bahwa mengonsumsi lemak jenuh dalam jumlah banyak selama kehamilan ada kaitannya dengan komplikasi kehamilan (diabetes mellitus gestasional, dan kelahiran prematur) dan hasil kelahiran yang kurang baik [13].

  • Jangan Melewatkan Makan

Wanita hamil sebaiknya makan dengan teratur karena nutrisi yang diterima setiap harinya tidak hanya berperan sebagai sumber energi tapi juga asupan bagi janin yang dikandung. Ahli menyarankan supaya wanita hamil makan 5-6 kali sehari dengan porsi yang sedikit dibandingkan 3 kali sehari dengan porsi banyak. Mereka juga dianjurkan untuk tidak diet, bahkan walau sang ibu kelebihan berat badan, sebab sang janin membutuhkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhannya. [10]

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment