Penghambat mTOR : Manfaat – Cara Kerja, dan Efek Samping

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Munculnya kanker ginjal di mulai dari ginjal atau ureter. Ureter merupakan saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih. Di bagian inilah urine yang telah dibuat di ginjal terkumpul di kandung kemih melalui uretra[1].

Fungsi Penghambat mTOR

Penghambat MTOR (Target mekanisme rapamycin) adalah protein kinase treonin dan serin yang merupakan obat imunosupresif rapamycin. Obat ini telah memiliki peranan yang sangat penting untuk mengatur pertumbuhan dan proliferasi sel[2].

Obat ini juga dijadikan sebagai taregt terapeutik untuk penyakit proliferasi sel seperti kanker. Berikut ini fungsi dan kegunaan dari penghambat mTOR [3]:

  • Digunakan untuk mengobati berbagai jenis keganasan.
  • Digunakan untuk mencegah penolakan transplantasi organ dan untuk mengobati limfangioleiomiomatosis.
  • Digunakan dalam pengobatan karsinoma sel ginjal (RCC) yang bekerja dengan menghambat mTOR.

Penggolongan Penghambat mTOR

Penghambat mTOR dibagi menjadi 2 subtipe utama, yaitu :

  • Penghambat mTOR generasi pertama (Rapamycin dan rapalogs )

Digunakan sebagai obat penekan untuk kekebalan dan dapat memblokir aktivasi sel-T.

  • Penghambat mTOR generasi kedua (Penghambat mTOR kinase)

Digunakan sebagai penghambat untuk semua fungsi yang bergantung pada kinase[5].

mTOR bekerja dengan cara mengatur metabolisme sel, pertumbuhan, dan juga proliferasi untuk membentuk dua kompleks protein, yaitu target mamalia dari rapamycin complex 1 (mTORC1), dan mTOR Complex 2 (mTORC2) yang merupakan kompleks protein yang tidak sensitif terhadap rapamycin[5].

Penyakit yang Diatasi dengan Penghambat mTOR

Penghambat mTOR digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, di antaranya[4] :

  • Kanker payudara
  • Lymphangioleiomyomatosis
  • Karsinoma Neuroendokrin
  • Transplantasi Organ, Profilaksis Penolakan
  • Kanker pankreas
  • Angiomiolipoma ginjal
  • Karsinoma Sel Ginjal
  • Astrositoma Sel Raksasa Subependymal
  • Kompleks Tuberous Sclerosis

Kanker payudara adalah jenis kanker dimana sel yang tumbuh pada bagian payudara yang tidak bisa dikendalikan. Kanker payudara terjadi dengan perubahan abnormal yang mengganggu sel payudara untuk berkembang biak dan juga membelah[6].

Lymphangioleiomyomatosis adalah penyakit paru-paru langka yang menyebabkan kista dan permasalahan dalam pernapasan. Penyakit ini biasanya berisiko terhadap wanita dengan usia subur[7].

Karsinoma Neuroendokrin adalah sejenis tumor langka yang berkembang pada sel-sel sistem neuroendokrin[8]. Sedangkan Transplantasi Organ, Profilaksis Penolakan sebagai pencegah atau mengurangi penolakan organ pasien yang menerima transplantasi organ[9].

Karsinoma sel ginjal adalah kanker ginjal dimana sel tubulus di ginjal berubah menjadi kanker. Kanker ginjal ini biasa terserang pada orang dewasa[10].

Astrositoma Sel Raksasa Subependymal adalah penyakit astrositoma langka dengan sel glial besar dan sitoplasma eosinofilik yang melimpah yang terletak di dinding ventrikel lateral.

Cara Kerja Penghambat mTOR

Salah satu obat generasi pertama yaitu sirolimus yang bekerja dengan cara menghambat aktivitasi dan proliferasi limfosit T. Obat ini juga bisa digunakan sebagai penghambat produksi antibodi[11].

Sirolimus yang ada didalam sel dapat mengikat imunofilin dan FK Binding Protein-12 (FKBP-12) untuk menghasilkan kompleks imunosupresif. Obat ini tidak berpengaruh pada kinerja kalsineurin[11].

Everolimus bekerja dengan cara menghambat aktivasi mTOR yang dapat mengurangi aktivitas efektor di hilir sebagai penyebab tersumbatnya perkembangan sel dan mengehentikan pertumbuhan sel dan apoptosis[12].

Obat ini juga dapat menghambat ekspresi faktor hipoksia sebagai penyebab menurunnya faktor pertumbuhan endotel vaskular. Penghambatan ini dapat menurunkan proliferasi sel, angiogenesis, dan juga glukosa[12].

Penyerapan konsentrasi puncak 1-2 jam dengan pemberian dosis oral 5 mg-70 mg. Distribusi rasio darah ke plasma 17% -73% dengan ekskresi melalui tinja dan hanya sedikit (5%) yang diekskresikan dalam urin[12].

Penyerapan pada Temsirolimus dilakukan dengan sangat baik melalui infus intravena selama 30-60 menit. Dengan volume distribusi 172 L yang tersebar luas menjadi elemen darah. Obat ini dimetabolismekan oleh sitokrom di hati manusia dan di ekskresikan dalam feses 76% dalam urin[13].

Diekskresikan terutama dalam feses (76%), 4,6% obat dan metabolit ditemukan dalam urin. 17% dengan paruh waktu 17,3 jam temsirolimus dan sirolimus 54,6 jam[13].

Contoh Obat Penghambat mTOR

Penghambat mTOR tersedia dalam bentuk injeksi dan tablet yang hanya bisa di dapat dari resep dokter. Berikut ini contoh obat penghambat mTOR.

  • Temsirolimus
  • Sirolimus
  • Everolimus

Temsirolimus adalah obat penghambat mTOR dan merupakan turunan dari sirolimus pengobatan karsinoma sel ginjal (RCC)[11]. Sedangkan sirolimus merupakan Senyawa makrolida yang bekerja dengan menghambat produksi sitokin[12]. Untuk everolimus, obat ini turunan dari Rapamycin (sirolimus) yang bekerja untuk menghambat mTOR[13].

Efek Samping Penghambat mTOR

Pada obat sirolimus efek samping yang terjadi adalah infek otak serius, kecacatan, sampai dengan kematian. Obat ini bisa mengakibatkan penurunan penglihatan, kelemahan otot, permasalahan dalam berbicara ataupun berjalan[14].

Berikut ini efek samping umum penghambat mTOR :

Sirolimus diminum sekali sehari, jika menggunakan siklosporin minim 4 jam sebelum anda meinum sirolimus. Minum obat ini sebelum makan atau setelah makan dengan jadwal rutin setiap harinya[14].

Cairan oral sirolimus hanya boleh di campur dengan air, jus jeruk, tetapi tidak dengan jus atau cairan lain. Obat ini dapat meningkatkan resiko infeksi pada sistem kekebalan[14].

Untuk temsirolimus biasanya diberikan seminggu sekali jika kanker berkembang dengan pesat. Obat diberikan secara perlahan hingga 60 menit sampai dengan selesai.

Obat ini mengganggu sistem kekebalan tubuh yang memproduksi sel darah putih secara berlebihan sehingga menyebabkan kanker, infeksi otak parah, hingga kecacatan dan kematian.

Dianjurkan untuk anda yang sedang hamil menggunakan obat ini karena akan mengakibatkan kecacatan bagi janin. Baik pasangan sebaiknya menggunakan kontrasepsi untuk mencega kehamilan.

Penggunaan obat ini tidak dianjurkan bagi pasien dengan penyakit hati.Hubungi dokter segera jika tanda-tanda infeksi muncul seperti demam atau kedinginan.

fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment