Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Penghambat resorpsi tulang adalah obat yang digunakan untuk mengobati dan menghambat osteoporosis pada wanita yang telah mengalami menopause. Kegunaan lain yaitu mengobati osteoporosis yang disebabkan... oleh hal lain seperti Paget's disease, terapi kortikosteroid jangka panjang, dan hiperkalsemia. Obat ini merupakan golongan obat keras dan tidak dijual bebas, sehingga penggunaannya harus berdasarkan instruksi dan resep dokter. Jika dokter meresepkan obat ini pada Anda, jangan merekomendasikan obat ini kepada orang lain yang mungkin memiliki gejala yang sama dengan Anda. Selalu informasikan kepada dokter jika Anda memiliki alergi obat, sedang dalam kondisi hamil atau menyusui, riwayat penyakit dan konsumsi obat apa saja yang Anda miliki. Read more
Tulang pada tubuh akan rusak dan akan terbentuk kembali secara alami juga seimbang disebut dengan renovasi tulang. Sebagai respon oleh stres ataupun cedera pada tulang, maka terjadilah perombakan tulang[1].
Akan lebih banyak tulang yang rusak, dan juga banyak tulang baru yang terbentuk dari biasanya. Hal ini akan dapat membuat tulang menjadi besar dan mengalmai kelainan pada bentuknya[1].
Daftar isi
Fungsi Penghambat Resorpsi Tulang
Penghambat resorpsi tulang merupakan obat yang akan membuat mineralisasi atau resorpsi tulang menjadi terhambat dengan memblokir kerja osteoklas[2].
Penghambat resorpsi tulang ditunjuk dalam pengobatan osteoporosis yang diinduksi pascamenopause dan glukokortikoid, penyakit tulang paget dan hiperkalsemia ganas[2].
Untuk jenis penghambat resorpsi tulang, akan merujuk ke kelas obat bifosfonat. Bifosfonat merupakan sekelompok obat yang akan membuat tulang menjadi kuat dan memperlambat juga mencegah pengeroposan terhadap tulang[3].
Bifosfonat ditunjuk untuk mengobati osteoporosis, penyakit tulang paget, juga dapat digunakan dalam membuat kadar kalsium tinggi menjadi menurun pada penderita kanker[3].
Pengobatan yang optimal dari bifosfonat belum diketahui dalam mengobati osteoporosis, tetapi manfaatnya sebagian besar terlihat dalam 5 tahun pertama pengobatan dengan jangka panjang pengunaannya, dan telah dikaitkan dengan fraktur femur atipikal, osteonekrosis rahang dan kanker esofagus. Pengobatan dengan bifosfonat perlu tinjauan ulang setiap 3 sampai 5 tahun[3].
Penyakit yang Diatasi dengan Penghambat Resorpsi Tulang
Beberapa penyakit yang di atasi dengan penghambat resorpsi tulang dari agen bifosfonat, meliputi[3]:
- Kanker Payudara, Metastasis Tulang
- Osifikasi Heterotopic, Cedera Tulang Belakang
- Osifikasi Heterotopik, Artroplasti Pinggul Total
- Hiperkalsemia
- Hiperkalsemia Keganasan
- Lesi Tulang Osteolitik pada Multiple Myeloma
- Metastasis Tulang Osteolitik dari Tumor Padat
- Osteoporosis
- Penyakit Paget
- Pencegahan Osteoporosis
Lesi tulang osteolitik pada multiple myeloma dikenal juga dengan lesi litik. Yaitu merupakan kerusakan tulang dikarenakan pembentukan sel plasma kanker pada sumsum tulang[10].
Tulang tidak dapat patah dan tumbuh kembali sebagaimana mestinya, keadaan ini disebut dengan perombakan. Sehingga akan membuat tubuh menjadi kurus dan menumbuhkan area tulang yang lemah dan rentan terhadap patah tulang. Lesi tulang akan terjadi pada mereka yang menderita mieloma multipel[10].
Penyakit Paget merupakan penyakit kelainan pada tulang pada seseorang yang berusia 50 tahun ke atas setelah osteoporosis. Genetika akan sangat berperan, dikarenakan bahwa penyakit ini diturunkan dalam keluarga[1].
Virus yang tumbuh dengan lambat akan memicu penyakit, beberapa pada sel di tulang dengan penyakit paget, akan terlihat seperti infeksi virus, dan tetapi tidak teridentifikasi virus[1].
Cara Kerja Penghambat Resorpsi Tulang
Penghambat resorpsi tulang bekerja dengan membuat mineralisasi atau resorpsi tulang menjadi terhambat dengan memblokir kerja dari osteoklas[2].
Penghambat resorpsi tulang dari kelas obat bifosfonat bekerja dengan membuat osteoklas terhambat, osteoklas berfungsi dalam memecah juga menyerap kembali mineral, yaitu kalsium pada tulang atau disebut dengan resorpsi tulang[3].
Bifosfonat akan membuat sel untuk pembangun tulang atau osteoblas lebiih efektif dalam kerjanya dengan meningkatkan massa tulang[3].
Melalui disodium etidronat bekerja dengan membuat resorpsi tulang menurun dengan membuat pertumbuhan dan pelarutan kristal hidroksiapatit mengalami hambatan dan akan mengganggu aktivitas osteoklas secara langsung[7].
Obat ini diserap dengan variabel dan dengan tergantung pada dosis kisaran 1-6%, dan dengan makanan penyerapan menjadi berkurang. Obat ini didistribusikan ke tulang kisaran 50% dari jumlah yang diserap[7].
Disodium etidronat tidak dimetabolisme dan pengeluarannya melalui urin kisaran 50% dengan paruh waktu antara 1-6 jam[7].
Contoh Obat Penghambat Resorpsi Tulang
Penghambat resorpsi tulang dari agen bifosfonat tersedia dalam bentuk tablet, larutan dan bubuk. Beberapa jenis obat ini hanya bisa didapatkan dengan resep dokter, sementara yang lainnya dihentikan.
Beberapa contoh penghambat resorpsi tulang dari agen bifosfonat dengan resep dokter dan dihentikan termasuk[3]:
- Etidronate
- Alendronate / cholecalciferol
- Asam zoledronat
- Risedronate
- Ibandronate
- Alendronate
- Kalsium karbonat / risedronat
- Pamidronate
Asam zoledronat merupakan bifosfonat parenteral sebagai penghambat resorpsi tulang yang dimediasi oleh osteoklas dan ditunjuk untuk pengelolaan pasien dengan kanker[8].
Asam zoledronat dalam pengobatan metastasis tulang, merupakan bifosfonat pertama dan satu-satunya yang mempunyai kemanjuran pada pasien dengan berbagai jenis tumor juga pada mieloma multipel[8].
Risedronate sebagai pyridinyl bifosfonat baru, secara oral diberikan dan digunakan dalam mencegah atau mengobati osteoporosis pascamenopause dan yang diinduksi glukokortikoid dan penyakit Paget[9].
Obat ini akan membuat perombakan pada tulang menjadi berkurang dan menurunkan resorpsi melalui efek osteoklastik, tanpa efek yang tidak di inginkan pada porositas atau ketebalan kortikal juga pada volume tulang kanselus[9].
Efek Samping Penghambat Resorpsi Tulang
Penghambat resorpsi tulang dari agen bifosfonat dapat menyebabkan beberapa efek samping yang tidak di inginkan.
Beberapa efek samping umum dari penghambat resorpsi tulang dari agen bifosfonat termasuk:
- Nyeri atau nyeri tulang
- Kesulitan bernapas
- Mual
- Muntah
- Diare
- Sembelit
- Nyeri tulang
- Nyeri otot atau sendi
- Demam
- Gejala flu
- Kelelahan
- Sakit mata atau bengkak
- Nyeri di lengan atau kaki
- Sakit kepala
- Anemia
Dalam menggunakan disodium etidronat, jagalah kebersihan mulut dengan baik dan pertahankan asupan kalsium juga vitamin D yang cukup[7].
Apabila disodium etidronat digunakan bersama dengan warfarin, akan meningkatkan waktu protrombin, digunakan bersama antasida, multivitamin / mineral akan menyebabkan penurunan terhadap konsentrasi serum[7].
Jika sedang hamil beritahu dokter sebelum menggunakan penghambat resorpsi tulang dari agen bifosfonat. Asam zoledronat tidak boleh digunakan oleh seseorang yang sedang hamil, hidari kehamilan saat menggunakan obat ini[4].
Masalah yang serius pada perut juga kerongkongan akan terjadi setelah menggunakan riserdonate. Apabila mengalalami nyeri pada dada, nyeri ulu hati, atau nyeri saat menelan, hentikan menggunakan obat ini dan berkunjunglah ke dokter[6].