Tensi tinggi saat puasa sepertinya bukan satu-satunya kondisi yang bisa dan umum terjadi.
Banyak orang mengalami kenaikan kadar kolesterol ketika masih di bulan puasa.
Pola makan yang berubah tentu paling berpengaruh, mulai dari jenis asupan hingga porsi makan.
Kenaikan kolesterol yang tidak terawasi dan dikontrol sesegera mungkin justru bisa berakibat buruk.
Oleh karena itu, ketahui berbagai kemungkinan kolesterol naik di bulan puasa untuk mengatasi segera.
Daftar isi
1. Porsi Makan Terlalu Banyak
Berpuasa dengan menahan haus dan lapar selama kurang lebih 13 hari dalam 1 bulan bukan hal mudah.
Tak jarang orang-orang yang setelah berpuasa seharian justru memiliki keinginan untuk makan banyak di waktu berbuka [1].
Porsi makan berlebihan menjadi hal umum bagi sebagian orang, terutama jika sudah saatnya buka puasa [1].
Ada pula yang sengaja makan berlebihan waktu sahur dengan tujuan agar tidak gampang lapar selama beraktivitas sepanjang hari.
Padahal, segala sesuatu yang berlebihan tidak baik, terutama bila pemilihan menu sahur dan berbuka kurang sehat [2,3].
Alih-alih memberi rasa kenyang saja, bisa-bisa asupan berlebihan itu meningkatkan kadar kolesterol [2,3].
Makanan-makanan yang perlu diwaspadai sebagai peningkat kadar kolesterol antara lain adalah [2,3] :
- Makanan kemasan
- Makanan mengandung lemak trans tinggi
- Gorengan
- Makanan bersantan
- Makanan menganung protein hewani tinggi
Pilih makanan-makanan untuk sahur maupun berbuka yang jelas bergizi seimbang agar tubuh memperoleh tenaga cukup dan kuat berpuasa seharian [2].
Tidak perlu makan secara berlebihan, fokus saja pada pemenuhan kebutuhan kalori tubuh per harinya dan rencanakan berbuka dengan asupan ringan [2].
2. Tidak Makan Sayur dan Buah
Di bulan puasa, pilihan menu makanan jauh lebih banyak, namun juga tidak selalu menyehatkan.
Tidak sedikit orang yang berpuasa memilih mengonsumsi makanan dan minuman berkolesterol tinggi.
Walau pilihan menu bersayur dan buah cukup banyak, tetap ada sebagian orang yang justru menghindari.
Ketika selama berpuasa jarang atau tidak makan buah maupun sayur segar, risiko peningkatan kadar kolesterol akan lebih tinggi [4,5].
Makan pisang dalam bentuk sudah menjadi bagian dari kolak atau hanya makan kurma saja sebenarnya kurang membantu dalam peningkatan kesehatan.
Pilih sayur dan buah segar untuk dikonsumsi setiap sehabis atau sebelum sahur maupun berbuka puasa.
Bagi orang dewasa, minimal konsumsi 80 gram sayur atau buah per hari sangat dianjurkan [6].
Cukupi kebutuhan serat, vitamin, mineral, dan air dari sayuran serta buah agar kadar kolesterol tetap stabil [2].
3. Sindrom Metabolik
Faktor lain yang mendasari terjadinya kenaikan kadar kolesterol di bulan puasa adalah sindrom metabolik [7].
Sindrom metabolik sendiri merupakan kelompok gangguan kesehatan yang bisa terjadi pada tubuh [7].
Saat tubuh mengalaminya, maka risiko berbagai penyakit kronis seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, dan masalah jantung lainnya semakin tinggi [7].
Risiko tinggi penyakit jantung tersebut bukan terjadi tanpa alasan [7].
Ketika seseorang mengalami peningkatan kadar gula darah, kadar lemak dalam tubuh, hingga tekanan darah, maka risiko gangguan kesehatan serius semakin besar [7].
Kadar kolesterol dan trigliserida yang naik pun berkaitan dengan sindrom metabolik ini [7].
Sindrom metabolik rentan terjadi saat puasa saat seseorang yang sudah menahan haus dan lapar seharian tiba-tiba berbuka dan mengisi perut dengan makanan maupun minuman tidak sehat [7].
Bila setiap hari mengonsumsi makanan tidak sehat untuk berbuka puasa, sindrom metabolik lebih mudah terjadi dan sebagai akibatnya, kadar kolesterol ikut terpengaruh.
4. Tubuh Kekurangan Taurin
Tubuh saat puasa berpotensi kekurangan taurin yang kemudian memengaruhi kadar kolesterol untuk naik.
Taurin masih tergolong asam amino dengan fungsi sebagai pengontrol kadar LDL (kolesterol jahat) pada organ hati maupun darah [8,9].
Dengan mengonsumsi makanan-makanan mengandung vitamin A dan zinc/seng tinggi, tubuh juga bisa memperoleh taurin.
Hanya saja, saat puasa banyak orang mungkin kurang memerhatikan apa yang diasupnya setiap hari.
Untuk meningkatkan kembali taurin dalam tubuh, coba untuk konsumsi jamur, brokoli dan bayam ketika sahur dan berbuka puasa [10,11].
Selain jenis sayur tersebut, makan makanan laut seperti kerang-kerangan dan juga daging ayam pun bisa meningkatkan jumlah taurin [10,11].
Produk olahan susu juga bisa dikonsumsi rutin sebagai sumber taurin tinggi [10,11].
5. Malas Berolahraga
Makan sembarangan saat sahur dan berbuka ditambah dengan malas beraktivitas dan berolahraga bisa lebih cepat menaikkan kadar kolesterol dalam darah.
Makan dengan porsi berlebihan dan tidak sehat selama bulan puasa sebaiknya selalu diimbangi dengan banyak bergerak dan melakukan olahraga ringan [12,13].
Banyak orang saat puasa memilih mengurangi aktivitas agar tidak lebih cepat lelah, lapar dan haus [12].
Namun sebenarnya, berolahraga selama puasa juga baik untuk menjaga stamina tubuh [12,13].
Semakin malas berolahraga atau setidaknya beraktivitas justru meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti tensi tinggi dan kolesterol yang naik [12,13].
Lakukan jalan kaki santai setidaknya 15-30 menit sehari baik di pagi sebelum atau sesudah sahur dan berbuka puasa.
Tambah asupan protein agar tidak mudah lemas dan tubuh sanggup untuk diajak bergerak aktif.
Dengan bergerak aktif lebih sering dan rutin, risiko kolesterol tinggi pun akan semakin rendah [12,13].
Demikian sederet kemungkinan-kemungkinan penyebab kolesterol naik di bulan puasa yang perlu dihindari dan diatasi melalui perubahan pola hidup yang benar.