Tinjauan Medis : dr. Maria Arlene, Sp.Ak
Edema adalah suatu kondisi pembengkakan yang diakibatkan oleh adanya kelebihan cairan yang menumpuk di jaringan tubuh. Walaupun edema dapat mengenai bagian mana saja dari tubuh, namun edema mungkin lebih... sering terjadi pada area tangan, kaki, pergelangan tangan, dan pergelangan kaki. Edema dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari penyebab ringan seperti duduk atau berdiam di satu posisi terlalu lama, makan terlalu banyak garam, hamil. Sedangkan kondisi lebih serius lainnya yang dapat menyebabkan edema, antara lain gagal jantung, sirosis hati, penyakit ginjal, kelemahan pembuluh darah kaki, sistem limfatik yang inadekuat, serta defisiensi protein yang berat dan kronik. Read more
Kaki membengkak salah satunya dapat disebabkan oleh adanya akumulasi cairan di bagian tubuh tersebut.
Edema adalah istilah untuk penumpukan cairan dan kondisi ini tidak selalu terjadi pada kaki, sebab area tubuh lainnya pun bisa saja mengalami hal serupa [1].
Penumpukan cairan pada kaki adalah ketika pembuluh darah atau jaringan kaki menjadi lokasi terakumulasinya cairan secara berlebihan [1].
Sejumlah penyebab penumpukan cairan pada kaki yang sebaiknya diketahui agar dapat menanganinya dengan benar antara lain sebagai berikut.
Daftar isi
- 1. Kehamilan
- 2. Preeklamsia
- 3. Cedera Ligamen Lutut Anterior
- 4. Ruptur Tendon Achilles
- 5. Keseleo dan Patah Tulang
- 6. Infeksi
- 7. Peradangan dan Masalah Sendi
- 8. Posisi Tubuh yang Sama dalam Waktu Lama
- 9. Pengaruh Obat Tertentu
- 10. Obesitas
- 11. Perubahan Hormon
- 12. Penyakit Ginjal
- 13. Selulitis
- 14. Gagal Jantung Kongestif
- 15. DVT (Deep Vein Thrombosis) / Trombosis Vena Dalam
- 16. Tromboflebitis
- 17. Insufisiensi Vena Kronik
- Cara Mengatasi Penumpukan Cairan di Kaki
1. Kehamilan
Seorang wanita yang sedang hamil dan mengalami pembengkakan di area kaki, kemungkinan besar ini adalah kondisi penumpukan cairan yang disebabkan oleh tekanan di dalam vena pada kaki sang calon ibu [1,2].
Tekanan tersebut berasal dari janin yang kemudian membuat aliran darah agak terhambat dan membuat cairan berakumulasi di kaki [1,2].
Biasanya, pembengkakan pada kaki karena kehamilan ini bersifat ringan, namun jika cukup serius dan disertai keluhan-keluhan mengkhawatirkan lainnya, ada kemungkinan kondisi mengarah pada preeklamsia [1,2].
2. Preeklamsia
Preeklamsia sendiri adalah kondisi tekanan darah yang melonjak pada ibu hamil di mana hal ini diikuti dengan peningkatan protein dalam urine berlebihan [2,3].
Jika usia kehamilan sudah mencapai 20 minggu lebih dan tekanan darah meninggi disertai bengkak di tungkai, wajah, tangan dan sejumlah bagian tubuh lainnya, kecurigaan dapat mengarah pada preeklamsia [3].
Selain itu, ibu hamil akan merasakan pusing terus-menerus, sesak nafas, nyeri di perut kanan atas atau di ulu hati, penglihatan buram, penurunan frekuensi buang air kecil, hingga kenaikan drastis berat badan [3].
3. Cedera Ligamen Lutut Anterior
Anterior Cruciate Ligament (ACL) atau yang dikenal dengan istilah cedera ligamen lutut anterior adalah salah satu penyebab cairan bisa saja menumpuk di kaki dan menyebabkan pembengkakan [4].
Ketika cedera terjadi, ligamen lutut anterior akan mengalami robekan atau kerusakan [4].
Meski jenis cedera ini paling umum, saat cedera terjadi akan terdengar bunyi “pop” yang mengejutkan dan menimbulkan rasa nyeri hebat setelahnya [4].
Penderita tidak hanya mengalami pembengkakan karena adanya tumpukan cairan di kaki, tapi juga keterbatasan gerak pada lutut karena rasa sakitnya [4].
Hal ini menyebabkan penderita kesulitan berjalan dan sebaiknya segera ke dokter apabila mengalami kebiruan di kaki (area lutut) dan dingin pada kaki [4].
4. Ruptur Tendon Achilles
Tendon Achilles adalah tendon terbesar di dalam tubuh manusia sebagai penghubung antara otot betis dan tulang pada tumit [5].
Jika saat menyentuh bagian atas tulang tumit, maka bagian tersebut adalah tendon, yakni pendukung aktivitas berjinjit [5].
Ruptur tendon Achilles sendiri adalah kondisi cedera pada bagian tersebut di mana tendon Achilles putus dan kondisi ini dapat terjadi pada siapa saja [5].
Seperti halnya cedera ligamen lutut anterior, tendon Achilles yang mengalami cedera dan putus bisa menyebabkan bunyi “pop” disertai nyeri menusuk tajam [5].
Ketika pembengkakan terjadi, maka artinya cairan terakumulasi di kaki area tersebut dan penderita akan kesulitan untuk berjalan [5].
5. Keseleo dan Patah Tulang
Penumpukan cairan pada kaki bisa juga disebabkan oleh patah tulang maupun keseleo [6,7].
Pembengkakan tersebut terjadi sebagai reaksi alami tubuh terhadap cedera yang terjadi [6,7].
Alasan mengapa cairan dapat menumpuk pada area tersebut adalah karena sel-sel darah putih dan cairan saat cedera justru berpindah ke bagian tubuh yang cedera [6,7].
6. Infeksi
Luka terbuka, baik itu luka gores maupun luka tusuk, cairan dan sel-sel darah putih kemudian akan berpindah langsung pada area yang cedera [1].
Akumulasi cairan ini menyebabkan pembengkakan dan jika terjadi pada kaki, maka artinya penumpukan cairan terjadi di kaki [1].
Pembengkakan biasanya dianggap normal apabila terjadi selama beberapa hari, namun juga berpotensi bertambah besar jika luka mengalami infeksi [1].
Segera ke dokter jika dalam waktu 2 minggu lebih bengkak tidak kunjung reda agar lebih cepat diatasi.
7. Peradangan dan Masalah Sendi
Penumpukan cairan pada kaki bisa disebabkan oleh rangkaian penyakit atau gangguan pada sendi. Radang seperti arthritis hingga masalah sendi lain yang lebih serius tanpa disadari dapat menjadi penyebabnya, yakni meliputi :
- Rheumatoid Arthritis : Rheumatoid arthritis merupakan sebuah penyakit autoimun, yakni serangan sistem imun terhadap jaringan sendi secara keliru [8].
- Osteoarthritis : Osteoarthritis adalah kondisi sendi yang terkena radang karena tulang rawan yang mengalami kerusakan, dan umumnya terjadi pada sendi lutut apabila terjadi di bagian kaki [8].
- Bursitis Lutut : Akumulasi cairan di kaki bisa dikarenakan peradangan pada bursa lutut, yakni sebuah kantong berisi cairan yang berguna sebagai bantalan antara otot, tendon atau kulit dengan tulang agar saat bergesekan tidak sakit [8].
- Gout/Asam Urat : Penumpukan cairan di kaki dapat terjadi ketika kristal asam urat pada bagian sendi sehingga juga dapat menimbulkan rasa nyeri [8].
8. Posisi Tubuh yang Sama dalam Waktu Lama
Kaki membengkak yang menandakan adanya pengumpulan cairan di sana dapat disebabkan oleh kegiatan yang sama dalam waktu lama [9].
Kaki yang berada pada posisi sama dalam waktu panjang, seperti duduk atau berdiri akan menyebabkan proses pemompaan cairan ke jantung tidak maksimal [9].
Otot perlu aktif agar tidak mengakibatkan penumpukan cairan ini [9].
9. Pengaruh Obat Tertentu
Penggunaan obat tertentu dapat menjadikan cairan menumpuk di bagian kaki maupun bagian tubuh lain dan menyebabkan pembengkakan.
Efek samping seperti itu dapat terjadi apabila menggunakan obat-obatan seperti [10,11,12] :
- Amlodipine
- Nifedipine
- Celecoxib
- Naproxen
- Ibuprofen
- Aspirin
- Antidepresan
- Hormon mengandung progesteron atau estrogen
- Metformin (obat penderita diabetes)
10. Obesitas
Memiliki berat badan berlebih seringkali dapat menimbulkan pembengkakan di beberapa bagian tubuh, salah satunya adalah kaki [13].
Penumpukan cairan pada orang-orang obesitas dapat disebabkan oleh turunnya sirkulasi darah karena berat badan yang berlebih [13].
Sebagai akibatnya, cairan terakumulasi di kaki, telapak kaki, atau pergelangan kaki [13].
11. Perubahan Hormon
Pada beberapa kasus, penumpukan cairan di kaki dikarenakan adanya peningkatan hormon tertentu [1].
Hormon progesteron dan estrogen yang meningkat mampu menjadi penyebab kondisi ini karena sirkulasi darah di kaki menjadi terganggu [1].
Wanita yang pada masa menstruasi maupun kehamilan paling rentan mengalami pembengkakan di kaki karena perubahan kedua hormon tersebut [1].
Tingkat hormon akan kembali normal dan stabil setelah melahirkan dan setelah menstruasi usai.
12. Penyakit Ginjal
Penumpukan cairan pada kaki seringkali menjadi tanda adanya masalah pada ginjal, terutama jika seseorang mengalami penyakit ginjal jangka panjang [1].
Gagal ginjal adalah salah satu masalah ginjal yang menyebabkan cairan dan limbah dalam tubuh tak dapat tersaring dari darah .
Hal ini menyebabkan cairan terakumulasi dan pada akhirnya membuat kaki dan tangan membesar [14].
Jika berkaitan dengan ginjal, selain pembengkakan di kaki penderita akan mengalami sejumlah keluhan seperti [15] :
- Mual
- Mudah memar
- Perdarahan
- Haus berlebihan
- Sesak nafas
- Tubuh lebih cepat lelah daripada biasanya
13. Selulitis
Selulitis merupakan sebuah penyakit kulit yang ditandai dengan pembengkakan, kemerahan, rasa sakit, serta terasa lembek ketika disentuh apalagi ditekan [16].
Penyebab kondisi ini adalah infeksi bakteri yang menyerang kulit dan lapisan kulit bawah di mana kulit penderita juga seringkali berair atau mengeluarkan nanah [16].
Jika demam dan kulit melepuh pada kaki mulai timbul, segera periksakan diri ke dokter untuk bisa mengatasinya dengan benar [16].
14. Gagal Jantung Kongestif
Gagal jantung adalah ketika jantung tak berfungsi maksimal dalam proses pemompaan seluruh darah ke seluruh tubuh yang kemudian biasanya ditandai dengan pembengkakan di kaki [1].
Pembengkakan ini merupakan hasil tumpukan cairan yang diikuti dengan keluhan lain seperti batuk, kelelahan, dan sulit bernafas [1].
15. DVT (Deep Vein Thrombosis) / Trombosis Vena Dalam
DVT adalah kondisi ketika satu atau lebih pembuluh darah vena dalam menjadi lokasi tempat darah menggumpal, biasanya terjadi pada pembuluh darah di kaki [1].
DVT dapat terjadi karena pembuluh darah vena yang telah rusak, peredaran darah yang terganggu, atau karena hiperkoagulabilitas [1].
Selain bengkak (terutama pada betis), tungkai biasanya terasa nyeri, warna kaki berubah (menjadi lebih gelap atau memucat), penderita juga akan merasa lebih sering kram [1].
16. Tromboflebitis
Tromboflebitis adalah ketika pembuluh darah vena mengalami peradangan yang menyebabkan darah menggumpal pada satu atau lebih pembuluh darah vena [17].
Kaki adalah bagian tubuh tempat pembuluh vena yang paling sering mengalami kondisi ini [17].
Defisiensi protein C, tubuh jarang bergerak dan berolahraga, dan cedera pada vena dapat menjadi penyebab tromboflebitis [17].
Gejala tidak hanya penumpukan cairan/pembengkakan di kaki, tapi juga menggelapnya kulit bagian atas vena dan rasa sakit di area tersebut apabila menyentuhnya [17].
17. Insufisiensi Vena Kronik
Insufisiensi vena kronik merupakan sebuah kondisi ketika katup vena pada kaki tidak apat menjaga aliran darah menuju jantung dan justru terjebak dan akhirnya berakumulasi [18].
Hal ini kemudian menjadi penyebab utama kaki membengkak ditambah dengan kondisi varises [18].
Ketika pembengkakan disertai rasa sakit ketika duduk maupun berdiri terlalu lama, kulit iritasi, kulit kering, kulit pecah-pecah, perubahan warna kulit dan rasa nyeri di seluruh bagian kaki, maka ini bisa saja mengarah pada insufisiensi vena kronik [18].
Cara Mengatasi Penumpukan Cairan di Kaki
Penumpukan cairan di kaki dapat ditangani berdasarkan penyebabnya, maka akan lebih baik jika mengetahui penyebabnya lebih dulu.
Namun secara umum, berikut ini merupakan penanganan-penanganan yang bisa dilakukan untuk meredakannya [1,19].
- Mengonsumsi air putih sekitar 2 liter setiap hari agar kebutuhan tubuh akan cairan terpenuhi dengan baik.
- Menjaga asupan makan; tetap konsumsi makanan yang menyehatkan, terutama rendah garam, karena garam/sodium mampu memperburuk atau memicu pembengkakan.
- Melakukan olahraga teratur dan menjaga tubuh tetap aktif, terutama bagian kaki, karena dengan begitu kaki dapat terhindar dari penumpukan cairan.
- Mengenakan stocking kompresi untuk membuat pembengkakan akibat tumpukan cairan mereda.
- Mengambil waktu untuk berjalan-jalan sebentar apabila menempuh perjalanan panjang di pesawat.
- Mengangkat kedua kaki dan menyandarkannya pada dinding secara lurus namun lebih tinggi dari jantung; lakukan setidaknya setengah jam beberapa kali sehari.
- Mengunjungi dokter dan menempuh beberapa metode pemeriksaan agar dapat diketahui penyebab pasti penumpukan cairan di kaki dan kemudian kaki segera dapat diatasi.
Penumpukan cairan di kaki bisa saja menjadi tanda adanya penyakit serius, jika bengkak tidak kunjung mereda beberapa hari, segera ke dokter untuk berkonsultasi.