Perut berbunyi kadang terjadi bukan hanya ketika seseorang merasa lapar, namun perut juga bisa mengeluarkan bunyi bahkan setelah makan [1].
Suara-suara perut tersebut seringkali membuat orang menjadi tidak nyaman karena malu jika terdengar oleh orang-orang disekitarnya [1].
Umumnya, suara dari perut ini masih tergolong wajar terjadi, namun beberapa hal mungkin akan membuatnya menjadi perlu juga untuk dikhawatirkan [1].
Daftar isi
Penyebab Perut Bunyi Setelah Makan
Perut mungkin akan berbunyi bahkan setelah makan, hal ini dapat menandakan bahwa usus sedang bekerja memproses makanan yang telah dikonsumsi [2].
Jadi, sebenarnya yang membuat suara gemuruh tersebut bukan perut, melainkan usus yang sedang bekerja mencerna makanan [1].
Bunyi perut setelah makan ini dapat disebabkan oleh pergerakan dari oto-otok pada dinding saluran pencernaan ketika mencerna makanan. Gerakan-gerakan otot-otot tersebut dapat juga disebut sebagai gerak peristaltik [2].
Selain gerakan-gerakan otot, proses pencernaan juga akan melibatkan pembentukan gas dan pergerakan makanan maupun cairan melalyi usus. Hal-hal tersebut juga berperan dalam menimbulkan suara gemuruh perut [1].
Bahkan, ketika makanan meningggalkan usus kecil dan masuk ke usus besar, suara mungkin juga akan tercipta jika usus menyerap air, nutrisi dan mendorong makanan [1].
Umumnya gemuruh bunyi perut akan dapat terdengar beberapa jam setelah selesai makan. Perlu juga diketahui bahwa, bunyi perut ini sebenarnya dapat dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu normal, hipoaktif dan hiperaktif [2].
Untuk gemuruh bunyi perut hipoaktif sendiri menandakan bahwa aktivitas usus mulai melambat. Sedangkan hiperaktif sebaliknya, menandakan bahwa aktivitas usus sedang mengalami peningkatan [2].
Apakah Normal Perut Bunyi Setelah Makan ?
Perut bunyi setelah makanan sebenarnya adalah yang hal normal terjadi, jika tidak terjadi secara bersamaan dengan gejala lain seperti sakit perut [1].
Mengingat, perut bunyi merupakan efek alami dari berjalannya proses pencernaan yang begitu kompleks dalam tubuh manusia. Bunyi perut yang dikatakan normal mungkin termasuk [1]:
- Suara mencicit bernada tinggi
- Suara gemericik atau menggeram bernada rendah
- Suara cairan yang berputar atau tumpah
Kapan Harus Kedokter ?
Secara umum perut berbunyi setelah makan bukan termasuk hal yang perlu dikhawatirkan. Namun, memeriksakan diri kedokter menjadi sangat dianjurkan jika mengalami gejala-gejala berikut ini [1]:
- Gejala Tambahan
Jika perut berbunyi dengan disertai beberapa gejala berikut ini terjadi secara rutin, maka memeriksakan diri kedokter sebaiknya dilakukan segera [1]:
Mengingat, gejala-gejala tersebut menunjukkan bahwa ada gangguan dalam sistem pencernaan yang membutuhkan perawatan medis yang tepat.
- Bunyi Perut Terlalu Keras
Jika bunti perut terlalu keras, maka hal ini mungkin menandakan adanya intoleransi terhadap makanan maupun penyerapan nutrisi.
Contohnya, orang yang memiliki penyakit celiac, akan memiliki kelebihan hidrogen dan cairan di ususnya, sehingga perut bersuara semakin meningkat.
Selain itu, bunyi perut yang keras mungkin juga merupakan tanda adanya penyumbatan pada usus. Hal ini terjadi akibat otot-otot bergerak dengan agresif untuk mendorong makanan melewati saluran pencernaan yang tersumbat.
Jika terjadi juga gejala-gejala berikut ini, maka penyumbatan usus mungkin menjadi penyebab bunyi perut yang keras [1]:
- Kram dan nyeri perut yang parah
- Perasaan kenyang
- Muntah
- Ketidakmampuan untuk mengeluarkan gas
- Ketidakmampuan untuk buang air besar
Perawatan medis darurat mungkin juga akan dibutuhkan jika seseorang mengalami gejala-gejala tersebut.
Cara Mengatasi Perut Bunyi Setelah Makan
Perut berbunyi mungkin memang hal yang normal terjadi, namun karena dapat menyebabkan rasa malu jika terdengar orang lain maka banyak cara dilakukan untuk mengatasinya [3].
Berikut ini merupakan beberapa cara yang mungkin dapat membantu menghentikan perut bunyi [3]:
- Minum Air
Minum air mungkin akan dapat membantu menghentikan bunyi perut yang seperti keroncongan. Mengingat, air dapat membantu proses pencernaan.
Jika mungkin bunyi tidak benar-benar hilang, namun setidaknya dapat lebih sedikit meredam suara agar tidak terlalu kencang.
Adapun dalam mengonsumsi air, sangat disarankan untuk meminumnya secara bertahap dalam jumlah yang sedikit demi sedikit.
Perlu diketahui bahwa, minum air dalam jumlah banyak sekaligus dapat menyebabkan perut mengeluarkan bunyi-bunyi gemericik.
- Makan Sesuatu
Makanan makanan ringan seperti camilan mungkin akan membantu meredam bunyi perut untuk sementara waktu. Kadang, untuk beberapa orang, konsumsi makanan ringan mungkin harus dilakukan beberapa kali dalam sehari.
Hal ini dapat membantu membangung pola makanan yang teratur dan mengurangi kebiasaan perut bunyi yang terjadi secara teratur.
- Kunyah Perlahan
Jika bunyi perut disebabkan oleh adanya gangguang pada proses pencernaan maka mengunyah makanan secara perlahan akan sangat membantu.
Mengingat, dengan mengunyak makanan secara perlahan ketika di mulut dapat mengurangi jumlah udara yang tertelan. Dengan kata lain, gas yang mungkin masuk ke pencernaan dan gangguan pencernaan dapat dicegah.
- Hindari Konsumsi Gula Berlebih, Alkohol, Dan Makanan Asam
Konsumsi gula seperti fruktosa dan sorbitol diketahui dapat menjadi pemicu bunyi perut. Oleh karena itu, harus dibatasi konsumsinya.
Selain itu, konsumsi makanan manis dan makanan asam juga harus dibatasi karena dapat memicu bunyi perut. Untuk makanan asam dalam hal ini dapat berupa buah jeruk, kopi maupun makanan asam lain.
Dan konsumsi alkohol juga harus dihindari karena dapat membuat saluran pencernaan menjadi teriritasi hingga menyebabkan perut berbunyi.
Bahaya alkohol tidak hanya menyebabkan bunyi perut, namun lebih dari itu dapat meningkatkan produksi asam dan peradangan pada lapisan lambung.
- Hindari Makanan Dan Minuman Yang Menyebabkan Gas
Perlu diketahui bahwa, beberapa jenis makanan dan minuman ada yang menghasilkan lebih banyak gas ketika dikonsumsi. Makanan dan minuman itulah yang harus dihindari.
Mengingat, semakin banyak gas yang dihasilkan maka kemungkinan bunyi perut terjadi akan semakin tinggi karena sejumlah besar gar bergerak melalui saluran pencernaan.
Berikut ini merupakan beberapa jenis makanan atau minuman yang harus dihindari karena menghasilkan gas yang lebih banyak [3]:
- Kembang kol
- Bawang
- Kacang-kacangan
- Kacang polong
- Bir
- Brokoli
- Kubis brussel
- Kubis
- Kol bunga
- Jamur
- Soda
- Biji-bijian utuh
- Mengetahui Intoleransi Makanan
Mengetahui intoleransi makanan diri sendiri merupakan hal yang sangat perlu dilakukan. Mengingat, orang-orang yang memiliki intoleransi makanan mungkin akan lebih berisiko meningkatkan gas dan bunyi perut.
Jika seseorang memiliki intoleransi makanan yang mengandung laktosa maka sangat penting untuk menghindari mengonsumsi makanan pemicu.
Untuk itu, pengetahuan terkait dengan makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang memiliki intoleransi makanan sangatlah penting.
- Berlatih Mengontrol Porsi Makanan
Konsumsi makanan atau minuman dalam jumlah yang besar sekaligus diketahui dapat menyebabkan perut berbuyi setelah makan. Khususnya jika mengonsumsi makanan kaya lemak, gula, daging merah dalam jumlah besar.
Untuk itu, berlatih untuk dapat mengontrol porsi makan akan sangat membantu mengatasi perut bunyi. Mengingat, porsi yang lebih kecil dapat memberikan interval yang lebih teratur pada proses pencernaan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan mungkin dengan mengunyah makanan secara menyeluruh hingga risiko makanan berlebih akan dapat dikurangi.
- Menjaga Tubuh Tetap Aktif
Tubuh yang tetap bergerak aktif dapat membantu proses pencernaan dengan meningkatkan laju pengosongan perut. Jika laju pengosongan perut cepat, maka risiko perut bunyi akan dapat dikurangi.
Untuk membuat tubuh tetap aktif tidak perlu melakukan olahraga yang berat, cukup dengan berjalan kaki kecil, kurang lebih 15 atau 20 menit setelah makan.
- Menjaga Pikiran Tetap Tenang
Bunyi perut mungkin akan terasa lebih jelas jika pikiran tidak tenang, maupun diri mengalami stres. Mengingat, kecemasan diketahui berkaitan dengan pergerakan atau aktivitas dari usus.
Semakin cemas seseorang, maka aktivita ususnya akan semakn meningkat. Hal ini bahkan tidak akan dipengaruhi, entah perut dalam keadaan kosong maupun terisi.
Sebaliknya, stres juga dapat membuat proses pencernaan menjadi lebih lambat hingga menimbulkan gangguan termasuk perut bunyi.
Untuk menjaga pikiran tetap tenang dan tidak stres, seseorang mungkin dapat melakukan meditasi maupun latihan pernapasan dalam.
- Mengatasi Gangguan Pencernaan
Gangguan pencernaan mungkin dapat menjadi penyebab perut berbunyi setelah makan. Gangguan pencernaan yang dimaksud mungkin dapat berupa infeksi maupun penyumbatan usus.
Jika gangguan pencernaan yang menjadi penyebab perut bunyi diberikan perawatan dengan tepat, maka bunyi perut juga akan teratasi.