Sindrom Kelelahan Kronis: Gejala – Penyebab dan Pengobatan

√ Scientific Base Pass quality & scientific checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Apa itu Sindrom Kelelahan Kronis?

Sindrom kelelahan kronis, atau yang disebut dengan chronic fatigue syndrome (CFS), adalah penyakit serius jangka panjang yang mempengaruhi banyak sistem organ di dalam tubuh. Nama lain dari penyakit ini adalah myalgic encephalomyelitis (ME) atau systemic exertion intolerance disease (SEID). [1,2]

Sindrom kelelahan kronis dapat membuat anda tidak mampu melakukan aktivitas anda sehari-hari. Beberapa penderita penyakit ini juga bahkan tidak mampu untuk bangun dari tempat tidur. [1]

Gejala Sindrom Kelelahan Kronis

Gejala dari sindrom kelelahan kronis dapat bervariasi pada setiap orang, dan keparahan penyakit dapat terus bertambah seiring berjalannya waktu. Tanda dan gejala dapat meliputi [1,2,3] :

  • Kelelahan
  • Gangguan ingatan dan konsentrasi
  • Pikun atau hilang ingatan
  • Intoleransi ortostatik
  • Nyeri tenggorokan
  • Sakit kepala
  • Pembesaran limfo nodus area leher dan ketiak
  • Nyeri otot dan sendi yang tidak diketahui penyebabnya
  • Pusing yang terus memburuk saat berbaring, duduk, atau berdiri
  • Bangun tidur tidak segar
  • Haus berat setelah olahraga fisik atau mental (post-exertional malaise)
  • Gangguan tidur, termasuk insomnia

Penyebab Sindrom Kelelahan Kronis

Penyebab dari sindrom kelelahan kronis maasih belum diketahui. Beberapa peneliti berspekulasi bahwa beberapa faktor yang dapat berkontribusi adalah [2,3] :

Walaupun sindrom kelelahan kronis dapat terbentuk setelah infeksi virus, tidak ada 1 jenis infeksi yang dipastikan menjadi penyebab penyakit ini. Beberapa infeksi virus yang telah dipelajari memiliki hubungan dengan sindrom kelelahan kronis adalah [2] :

  • Virus Epstein-Barr
  • Virus herpes manusia tipe 6
  • Virus Ross River
  • Virus rubella

Infeksi yang disebabkan karena bakteri, termasuk Coxiella burnetii dan Mycoplasma pneumoniae, juga memiliki hubungan terkait sindrom kelelahan kronis. [2]

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) telah mengatakan bahwa sindrom kelelahan kronis dapat menjadi stadium akhir dari gabungan beragam kondisi berbeda, daripada hanya karena 1 kondisi spesifik. [2]

Faktanya, satu dari sepuluh penderita infeksi virus Epstein-Barr, virus Ross River, atau bakteri Coxiella burnetii menunjukkan kondisi yang sesuai dengan kriteria diagnosis sindrom kelelahan kronis. [2]

Para peneliti percaya bahwa penderita yang mengalami gejala berat akibat ketiga infeksi tersebut memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami sindrom kelelahan kronis. [2]

Penderita sindrom kelelahan kronis terkadang mengalami sistem imun yang lemah, namun dokter pun belum tahu apakah hal tersebut cukup dapat berdampak besar bagi penyakit ini. [2]

Faktor Risiko Sindrom Kelelahan Kronis

Sindrom kelelahan kronis umumnya terjadi pada usia 40 hingga 50 tahun. Jenis kelamin juga bermain peran pada penyakit ini, dimana wanita memiliki kemungkinan terkena sindrom kelelahan kronis 2-4 kali lebih besar daripada pria. [2]

Faktor lain yang meningkatkan risiko sindrom kelelahan kronis adalah [2] :

  • Predisposisi genetik
  • Alergi
  • Stres
  • Faktor lingkungan

Komplikasi Sindrom Kelelahan Kronis

Komplikasi dari sindrom kelelahan kronis adalah [3] :

  • Pembatasan gaya hidup
  • Ketidakmampuan melakukan sesuatu
  • Isolasi sosial
  • Depresi

Kapan Harus ke Dokter?

Kelelahan dapat menjadi penyebab dari banyak penyakit, termasuk infeksi atau gangguan psikologi. Secara umum, segera pergi ke dokter jika anda mengalami kelelahan dalam waktu yang lama atau kelelahan berlangsung dengan sangat parah. [3]

Sindrom kelelahan kronis sangat sulit untuk di diagnosis. Tidak ada tes medis spesifik untuk memeriksa sindrom ini. [2]

Untuk mendapatkan diagnosis sindrom kelelahan kronis, dokter akan mencari tahu penyebab yang berpotensi dan membaca riwayat medis anda. Dokter juga dapat bertanya mengenai durasi dan keparahan dari kelelahan yang anda alami. [2]

Mengetahui penyebab yang berpotensi dalam sindrom kelelahan kronis merupakan kunci dari diagnosis. Beberapa kondisi dengan gejala yang dapat mengarah kepada sindrom kelelahan kronis adalah [2] :

Efek samping beberapa obat, seperti antihistamin dan alkohol, dapat memimik gejala sindrom kelelahan kronis diatas. [2]

Pengobatan Sindrom Kelelahan Kronis

Tidak ada pengobatan spesifik untuk sindrom kelelahan kronis. Setiap penderita memiliki gejala yang berbeda dan membutuhkan penanganan yang berbeda juga.

  • Mengatasi Gejala Post-Exertional Malaise

Managemen aktivitas, atau yang disebut dengan pacing, dapat membantu menyeimbangkan fase istirahat dan menhindari PEM semakin memburuk. Anda perlu mengetahui batasan kemampuan fisik dan mental, merencanakan olahraga, dan berisirahat dengan cukup. [2]

  • Perubahan Gaya Hidup

Melakukan beberapa perubahan gaya hidup dapat membantu mengurangi gejala. Membatasi atau mengeliminasi asupan kafein akan membantu anda dalam mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik dan mengatasi insomnia. Anda perlu juga membatasi atau menghindari nikotin dan alkohol. [2]

Cobalah untuk menghindari tidur siang jika anda merasa sulit untuk tidur di malam hari. Buatlah rutinitas tidur anda sendiri dengan cara tidur dan bangun di waktu yang sama setiap harinya. [2]

  • Obat-Obatan

Sebenarnya tidak ada satu pengobatan pun yang dapat mengatasi semua gejala yang anda alami. Selain itu, gejala dapat hilang seiring berjalannya waktu. [2]

Pada kebanyakan kasus, sindrom kelelahan kronis dapat dipicu oleh gejala depresi. Anda dapat memperoleh obat antidepresan dosis rendah dari dokter atau rujukan ke ahli kesehatan mental. [2]

Jika perubahan gaya hidup tidak memberikan anda kualitas tidur yang baik, dokter dapat membantu anda dengan meresepkan obat tidur. Medikasi pengurang rasa sakit juga dapat membantu anda dalam nyeri sendi akibat sindrom kelelahan kronis. [2]

Akupuntur, tai chi, yoga, dan pijat dapat membantu anda mengurangi rasa sakit yang berhubungan dengan sindrom kelelahan kronis. Selalu bicara dengan dokter anda sebelum memulai pengobatan alternatif. [2]

Pencegahan Sindrom Kelelahan Kronis

Berikut adalah beberapa tips yang dapat anda lakukan untuk mencegah sindrom kelelahan kronis [4] :

  • Hindari olahraga yang berlebihan
  • Tidur dengan waktu dan kualitas yang cukup
  • Menghindari dan menenangkan diri dari stres
  • Atasi penyakit yang anda alami dengan cepat
  • Berikan tambahan istirahat saat ada kegiatan ektra ataupun spesial
  • Ketahuilah batas maksimum tubuh anda
  • Lakukan aktivitas-aktivitas dengan jadwal yang masuk akal
  • Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi untuk mendorong energi
  • Melakukan olahraga dengan bijak
  • Tetap semangat dan tersenyum
fbWhatsappTwitterLinkedIn

Add Comment